Fungsi dari manajemen organizing atau fungsi pengorganisasian merupakan mempunyai peran yang penting di dalam berjalannya sebuah bisnis maupun organisasi. Tidak hanya fungsi dari organizing saja, akan tetapi juga terdapat fungsi-fungsi yang lainnya seperti planning, actuating, serta juga controlling. Fungsi-fungsi tersebut digunakan untuk melaksanakan sebuah tugas maupun kegiatan yang berhubungan dengan suatu perusahaan atau organisasi. Sehingga tujuan yang direncanakan bisa terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Fungsi organizing di dalam manajemen merupakan sebuah proses untuk mengatur wewenang, tugas, serta juga tanggung jawab pada setiap individu yang berkaitan dengan sebuah perusahaan maupun organisasi. Setelah itu akan menjadi satu kesatuan untuk mencapai rencana serta tujuan yang sudah diinginkan oleh sebuah perusahaan maupun organisasi. Sehingga, fungsi dari pengorganisasian tidak hanya untuk mengatur orang saja akan tetapi juga untuk seluruh sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Akan tetapi, juga termasuk modal sebuah perusahaan yang berbentuk uang, mesin, waktu, serta lainnya tanpa terkecuali. Mengapa fungsi dari manajemen organizing ini penting dilakukan? Agar suatu perusahaan maupun organisasi bisa berjalan, dengan semestinya serta mewujudkan semua tujuan perusahaan. Di dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, sebuah perusahaan tidak hanya perlu untuk melakukan fungsi organizing, akan tetapi juga melakukan 3 fungsi manajemen lainnya.
Di dalam menjalankan fungsi manajemen organizing sebuah perusahaan perlu untuk melakukan beberapa tahapan. Sehingga, proses pelaksanaannya tidak serta merta secara langsung menunjukkan serta memerintah setiap karyawan. Akan tetapi harus melalui beberapa proses terlebih dahulu, di bawah ini merupakan tahapan prosesnya: Mengacu pada Rencana serta Tujuan Manajemen Dalam proses pelaksanaan fungsi manajemen organisasi dimulai dari rencana dan tujuan, yang sebelumnya sudah disusun. Tidak hanya itu, fungsi organizing tersebut, merupakan suatu tindakan eksekusi dari rencana serta tujuan yang sebelumnya telah dibuat oleh perusahaan. Sehingga, hal tersebut merupakan tahap awal dalam upaya merealisasikan rencana serta tujuan manajemen perusahaan. Desain fungsi organizing disesuaikan serta dipengaruhi oleh perencanaan, karena arah pengorganisasian pada sebuah perusahaan akan ditentukan pada tahap ini. Untuk setiap personil harus memahami tujuan manajemen tanpa terkecuali. Supaya arah serta tujuannya benar, dapat bekerja dengan efektif, serta biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Menentukan Tugas Utama Pada saat rencana serta tujuan telah disusun oleh perusahaan, maka tahap fungsi manajemen organizing berikutnya yakni untuk menentukan serta membuat rincian tugas utama pengorganisasian. Di dalam bagian manajemen perusahaan terdapat berbagai level serta sub-sub bagian. Dimulai dari manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen operasional, serta sub manajemen yang lainnya. Pada tahap ini, tugas serta pekerjaan utama untuk setiap bagian manajemen akan ditentukan. Tugas yang akan diberikan tentu saja akan berbeda-beda dan ditentukan dengan berdasarkan bidangnya masing-masing. Intinya fungsi dari manajemen organisasi pada tahap ini yaitu menetapkan struktur perusahaan, agar garis pengorganisasiannya jelas. Sehingga pada masing-masing bagian manajemen mengetahui kewenangan serta tanggung jawabnya dengan jelas. Membagi Tugas kepada Individu Proses tahapan dari fungsi manajemen organizing yang berikutnya, yakni melakukan pembagian tugas kepada masing-masing individu. Pada proses tahapan tersebut bisa dikatakan cukup krusial, dikarenakan eksekutor perencanaan yang sudah disusun merupakan individu maupun karyawan. Keberhasilan dari mewujudkan perencanaan tersebut, akan ditentukan oleh setiap karyawan yang menjalankannya. Apabila sebuah perusahaan salah dalam menentukan orang, maka risiko gagal akan semakin besar. Itulah sebabnya, pada tahap ini mereka harus lebih berhati-hati dalam menentukan tugas masing-masing karyawan. Mengalokasikan Sumber Daya Setelah tugas telah ditentukan dan sudah menunjuk masing-masing karyawan, maka proses fungsi manajemen organizing yang selanjutnya, yakni mengalokasikan sumber daya sebuah perusahaan. Tahapan ini bertujuan untuk menggunakan, memanfaatkan, serta juga memberikan hasil yang maksimal untuk sebuah perusahaan. Seluruh sumber daya yang dimiliki akan diperhitungkan, digunakan, serta dialokasikan secara tepat. Hal tersebut dapat dialokasikan dengan baik dengan melalui software-software tertentu untuk mempermudah pekerjaan, salah satunya yakni software akuntansi. Evaluasi Strategi Pengorganisasian Evaluasi dari strategi pengorganisasian merupakan tahap akhir dari fungsi manajemen organizing. Evaluasi sendiri berguna untuk melihat kembali apa yang sudah terjadi serta mengantisipasi risiko yang akan terjadi. Karena hal-hal buruk dapat terjadi kapan saja dan bahkan bisa terjadi tanpa adanya disertai dengan alasan. Sesuatu hal yang buruk yang tidak diprediksi sebelumnya bisa membuat sebuah perusahaan mudah goyah serta tidak mempunyai langkah antisipasi serta penanganan yang tepat.
Interaksi di masyarakat dapat terjalin dengan lebih erat apabila di dalamnya terdapat organisasi sosial yang menjadi sebuah wadah. Untuk tempat mereka berkumpul serta berdiskusi di dalam mencapai tujuan secara bersama-sama. Contoh dari organisasi manajemen di lingkungan masyarakat yang paling sering ditemui, di antaranya seperti di bawah ini: Koperasi Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang dibangun serta dijalankan oleh para anggotanya, yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota serta masyarakat di sekitarnya. Mereka mempunyai tujuan dalam meningkatkan taraf hidup serta kondisi perekonomian masyarakat dengan berdasarkan atas asas kekeluargaan serta juga gotong-royong. Koperasi sendiri terdiri dari berbagai jenis serta mempunyai banyak macam kegiatan, diantaranya yaitu seperti di bawah ini: Koperasi konsumen Koperasi produsen Koperasi simpan pinjam Koperasi jasa Koperasi serba usaha Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga swadaya masyarakat atau yang disingkat dengan LSM, juga termasuk contoh dari organisasi manajemen di lingkungan masyarakat. Lembaga tersebut didirikan secara swadaya oleh berbagai unsur serta lapisan masyarakat. LSM termasuk organisasi yang mempunyai fungsi, dalam membantu serta mengatasi berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat itu sendiri. Keanggotaan di organisasi LSM tersebut tidak bersifat memaksa, dikarenakan pada dasarnya siapa saja dapat bergabung menjadi anggota. Pada dasarnya LSM bukan termasuk ke dalam bagian dari pemerintah, sehingga seluruh kegiatan serta aktivitas yang dilakukan LSM tidak bertujuan untuk memperoleh laba maupun keuntungan. Karena organisasi tersebut bersifat sosial serta hanya bertujuan, untuk membantu serta mensejahterakan anggotanya dan masyarakat umum. Sanggar Budaya Contoh organisasi manajemen di lingkungan masyarakat yang berikutnya yaitu sanggar budaya. Organisasi tersebut bergerak di bidang kesenian yang bertujuan untuk melatih serta membimbing para anggotanya. Agar mempunyai suatu kemampuan di bidang kesenian sesuai dengan bakat serta minatnya masing-masing. Pendirian sanggar budaya pada umumnya berasal dari kalangan orang-orang yang mempunyai kepedulian yang tinggi dalam hal seni budaya. Setiap organisasi tersebut mempunyai bidang kesenian yang berbeda-beda, contoh misalnya sanggar tari, sanggar teater, sanggar gamelan serta lain sebagainya. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Contoh organisasi manajemen di lingkungan masyarakat yang selanjutnya yakni Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau yang bisa disingkat dengan YLKI. Organisasi tersebut merupakan organisasi yang mempunyai tugas untuk memberikan arahan kepada para konsumen. Agar mereka menjadi konsumen yang cerdas di dalam membeli sebuah produk serta mempunyai kesadaran mengenai kualitas produk, terutama pada produk-produk lokal yang perlu untuk terus ditingkatkan. Badan Permusyawaratan Desa Badan permusyawaratan desa atau singkat dengan BPD merupakan organisasi masyarakat yang didirikan di tingkat kelurahan. Tugas utama dari BPD yakni untuk memberikan sebuah masukan kepada kepala desa mengenai dengan aspirasi masyarakat.
Tidak hanya perlu untuk menerapkan fungsi dari manajemen organizing, sebuah organisasi serta perusahaan juga perlu untuk menerapkan fungsi manajemen lainnya. Dibawah ini merupakan 5 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang direncanakan: Planning (Perencanaan) Planning atau Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran, dugaan, perencana, serta penentuan prioritas-prioritas utama yang harus dilakukan secara rasional oleh sebuah perusahaan. Sebelum melaksanakan tindakan maupun kegiatan yang sesungguhnya. Planning termasuk kegiatan non fisik yang dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan fisik. Sehingga sangat diperlukan di dalam menentukan sebuah tujuan serta rencana utama suatu organisasi maupun perusahaan. Organizing (Pengorganisasian) Organizing atau pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang sudah dibahas di atas. Seperti yang sudah dibahas, pengorganisasian merupakan sebuah proses menyusun serta membagi tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing unit kerja dengan berdasarkan fungsi-fungsinya. Motivating (Pendorongan) Motivating atau pendorongan merupakan sebuah proses kegiatan yang harus dilakukan di dalam manajemen, untuk membina serta mendorong semangat kerja para karyawan. Motivating tersebut bisa mencakup kenaikan pangkat, pendidikan serta pengembangan karier, pemberian cuti dan juga lain sebagainya. Accounting (Pelaporan) Pelaporan atau accounting termasuk unsur wajib di dalam manajemen yang dilakukan untuk menunjukkan sikap serta rasa tanggung jawab. Pelaporan tersebut dilakukan oleh atasan kepada bawahannya maupun dari bawahan kepada atasannya. Hal penting seperti sistem akuntansi tentu saja tidak akan lepas dari bagian pelaporan itu sendiri. Controlling (Pengendalian) Controlling atau pengendalian merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dijalankan untuk melakukan pengawasan, penyempurnaan serta juga penilaian. sehingga sebuah perusahaan maupun organisasi bisa mencapai sebuah tujuan serta rencana yang sudah mereka susun sebelumnya. Controlling sendiri cukup penting untuk mengetahui sampai mana pekerjaan yang telah dilakukan oleh sebuah perusahaan. Sehingga mereka bisa melakukan evaluasi serta menentukan tindakan korektif agar pengembangan dapat untuk terus ditingkatkan. Sehingga,di dalam menjalankan sebuah perusahaan maupun organisasi tidak hanya perlu untuk menerapkan fungsi dari manajemen organizing saja,akan tetapi juga 3 fungsi tersebut.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..