+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Yuk, Kenali Apa Itu Aktiva Tetap? Pengertian, Jenis-jenis, Karakteristik, dan Cara Perolehannya

28 October, 2022   |   srimulia

Yuk, Kenali Apa Itu Aktiva Tetap? Pengertian, Jenis-jenis, Karakteristik, dan Cara Perolehannya

Sebagai seorang pengusaha, sering bergelut dengan angka dan juga hitung-hitungan dan berbagai istilah bisnis merupakan hal yang biasa bukan? Misalnya jika orang awam hanya mengetahui istilah kekayaan untuk mengacu pada harta yang seseorang miliki, pelaku usaha sebenarnya akan lebih mengenal dengan istilah aktiva tetap.

Dalam pengertiannya ini, aktiva tetap dan kekayaan memang memiliki banyak kesamaan. Namun jika berbicara mengenai aktiva tetap atau fixed asset, ada hal-hal spesifik yang membuat maknanya menjadi lebih dari sekadar kekayaan.

Aktiva atau yang biasa disebut dengan aset adalah harta yang menjadi sumber ekonomi perusahaan yang dipakai untuk kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam kerangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan (2002, halaman 13, paragraf 49), aktiva mempunyai makna sebagai sumber daya yang dikelola oleh suatu  perusahaan sebagai akibat dari adanya peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan akan didapatkan oleh perusahaan. Secara umum, aktiva ini dibagi menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
 

Pengertian Aktiva Tetap


Aktiva atau aset adalah harta yang menjadi salah satu sumber ekonomi perusahaan yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Menurut standar akuntansi keuangan dalam struktur dasar penyusunan dan juga penyajian laporan keuangan. Untuk dapat menghasilkan produk maka peran aktiva ini sangatlah besar. Misalnya lahan sebagai tempat untuk melakukan produksi, bangunan yang digunakan untuk tempat pabrik dan kantor, mesin dan juga peralatan sebagai alat untuk berproduksi dan lain sebagainya.

Untuk dapat memahami tentang aset tetap ini, ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16, paragraf 5 menyebutkan bahwa “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dulu, yang kemudian digunakan dalam bisnis perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Dari penjelasan diatas, dapat kita disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah:

a. Apakah aktiva berwujud

b.  Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun

c.  Digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan

d. Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali
 

Pengelompokan Aktiva Tetap


Aktiva dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok karena mempunyai sifat yang berbeda dengan aktiva lain. Kriterianya terdiri dari berbagai jenis barang. Oleh karena itu, melakukan pengelompokan lebih lanjut mengenai aktiva-aktiva tersebut.

Pengelompokan ini tergantung pada kebijakan akuntansi perusahaan masing-masing. Karena semakin banyak aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka semakin banyak juga kelompoknya. Aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan terdiri dari berbagai bentuk. Itu tergantung dengan sifat dan jenis bidang usaha yang ditekuni perusahaan tersebut.

Nilai aktiva tersebut cenderung besar serta jenis dan juga bentuk yang bervariasi dari jenis aktiva ini akan menyebabkan perusahaan harus lebih hati-hati dalam pengelompokannya. Berbagai macam-macam aktiva yang dikelompokkan untuk tujuan akuntansi akan dilakukan pengelompokkan sebagai berikut:

a. Pada umumnya biasanya tidak terbatas, seperti tanah untuk pembangunan perusahaan, peternakan, dan juga pertanian.

b. Ini biasanya terbatas dan jika sudah habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva sejenis, seperti mesin, bangunan, alat-alat, mebel, dan lainnya.

c. Biasanya terbatas dan jika sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis, seperti sumber daya alam seperti hasil tambang dan lain sebagainya.

Berdasarkan Sudut Substansi 

Menurut Sofyan Safri H, aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai macam sudut, antara lain:

a. Tangible Assets atau aktiva berwujud misalnya mesin, lahan, peralatan, dan gedung.

b. Intangible Assets atau aktiva tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, franchise, goodwill, dan copyright.

Berdasarkan Sudut Disusutkan atau tidak 

Berikut ini merupakan pengelompokan aktiva tetap berdasarkan sudut yang disusutkan atau tidak, diantaranya yaitu:

a. Depreciated Plant Assets: aktiva yang dapat disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, dan jalan.

b. Undepreciated Plant Assets: aktiva yang tidak dapat disusutkan seperti tanah.
 

Jenis-jenis Aktiva Tetap dan Contohnya


Jenis-jenis aktiva dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tangible atau berwujud dan intangible atau tidak berwujud. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

1. Aktiva Tetap Berwujud

Jenis aktiva yang satu ini mencakup aset-aset yang bisa mempunyai bentuk yang nyata sehingga dapat dilihat. Misalnya saja tanah, bangunan, mesin, pabrik, dan juga peralatan. Masa penggunaan aktiva tetap berwujud adalah lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapat mengalami depresiasi atau penyusutan dan yang tidak dapat mengalami depresiasi. Berikut merupakan penjelasannya:

a. Tanah

Tanah memiliki wujud dan tidak akan mengalami depresiasi. Harga pertanah ini mencakup harga beli, biaya pengurusan sertifikat, biaya komisi, dan juga biaya perataan tanah.

b. Bangunan

Sebuah bangunan atau gedung termasuk ke dalam kelompok aktiva tetap berwujud dan bisa terdepresiasi. Ada dua cara perolehan gedung, yaitu melalui pembangunan ataupun pembelian. Biaya perolehan suatu gedung dengan cara pembangunan melalui dengan biaya jasa arsitek dan juga kontraktor, biaya material, biaya pekerja pembangunan, dan biaya izin bangunan. Kemudian untuk biaya perolehan gedung yang dibeli termasuk harga beli gedung, komisi perantara, biaya pengurusan sertifikat, biaya pajak, dan juga biaya renovasi.

c. Mesin

Seperti yang diketahui bahwa mesin itu berwujud nyata dan bisa mengalami depresiasi. Biaya perolehan mesin ini meliputi harga beli, biaya pengiriman, biaya instalasi, pajak pertambahan nilai, dan biaya asuransi.

2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Aktiva tidak berwujud adalah aset perusahaan yang tidak memiliki wujud nyata dengan masa manfaat yaitu lebih dari satu tahun. Hak ataupun posisi yang menguntungkan untuk perusahaan dalam mendapatkan penghasilan terlihat dari kekayaan tersebut. Contohnya:

a. Hak Paten

Hak paten adalah hak eksklusif yang berasal dari suatu negara kepada penemu atas temuan di bidang teknologi yang nantinya digunakan dalam produksi atau penjualan suatu produk pada periode tertentu. Dimana hak paten ini memberikan perlindungan hukum kepada pemilik hak tersebut dari kemungkinan peniruan atau pemalsuan produk oleh pihak lain. Hak paten dapat diperoleh sebagai hasil dari pembelian atau pengembangan sendiri.

b. Goodwill

Goodwill adalah perbedaan nilai dari biaya akuntansi atau perolehan suatu perusahaan dengan harga pasar yang wajar atau nilai dari buku perusahaan tersebut. Dimana goodwill tersebut menjadi satu kesatuan dengan entitas perusahaan. Oleh karena itu, tidak dapat diperjual belikan secara terpisah. Faktor-faktor yang membentuk goodwill antara lain yaitu reputasi yang baik, identitas merek yang sudah terkenal, lokasi usaha yang strategis, kompetensi karyawan, dan juga teknologi yang digunakan.

c. Lisensi

Lisensi adalah izin resmi yang diperoleh untuk menggunakan memproduksi, dan juga memiliki sesuatu. Dimana lisensi ini berupa izin penggunaan merek dagang, hak atas kekayaan intelektual, dan juga izin penjualan produk ke luar negeri. Lisensi dapat diperoleh dengan cara membeli atau mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah dengan atau tanpa biaya.

d. Hak Cipta

Hak cipta adalah hak atas karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang khas yang diberikan berdasarkan ide, metode, prosedur, maupun konsep yang sudah terwujud yaitu hak cipta atas program komputer, peta, buku, dan fotografi.
 

Karakteristik Aktiva Tetap


Sebagai aset atau kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, aktiva tetap tentunya memiliki karakteristik yang membedakannya dengan jenis aktiva lainnya. Menurut Teori Akuntansi Agus Ismaya Hasanudin, karakteristik aktiva tetap yaitu sebagai berikut:

a. Aktiva tetap diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan tidak untuk dijual kembali.

b. Aktiva tetap memiliki sifat jangka panjang dan umumnya mengalami penyusutan.

c. Aktiva tetap berwujud substansi fisik.
 

Perolehan Aktiva Tetap dan Cara Pencatatanya


Dibawah ini merupakan beberapa penjelasan mengenai bagaimana cara mendapatkan aktiva tetap atau aset tetap:

1. Pembelian Tunai

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat ke dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset termasuk harga yang tertera pada faktur dan semua biaya yang dikeluarkan supaya aset tetap itu siap untuk digunakan. Jika di dalam pembelian aset terdapat potongan tunai, maka potongan tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan tersebut diperoleh atau tidak.

Jika suatu pembelian memperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap, maka harga perolehan harus dialokasikan kepada masing-masing produk. Misalnya, saat pembelian gedung dan juga tanahnya, maka harga perolehan dialokasikan ke gedung dan juga tanah. Dasar alokasi yang digunakan sebisa mungkin dilakukan dengan harga pasar dari masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah maupun gedung, maka harus dicari harga pasar tanah dan juga harga pasar gedung. Dimana setiap harga pasar tersebut dibandingkan dan dijadikan  sebagai dasar dari alokasi harga perolehan.

2. Pembelian Angsuran

Jika aktiva tetap didapatkan dari pembelian angsuran, maka yang harga perolehannya tidak boleh termasuk bunga. Bunga yang dibayarkan selama angsuran, baik itu jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan sendiri, harus dikurangkan dari harga perolehan dan kemudian dibebankan sebagai biaya bunga. Metode pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi hutang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebet biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan serta kredit kas sebesar angsuran.

3. Ditukar dengan Surat-surat Berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan obligasi atau saham perusahaan dicatat ke dalam buku besar dengan harga pasar dari saham atau obligasi yang digunakan sebagai pertukaran. Jika harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, maka harga beli akan ditentukan oleh harga pasar aktiva tersebut.

Dalam keadaan seperti ini, apabila nilai harga pasar surat berharga dan juga aktiva tetap yang ditukar tidak diketahui, maka dalam kondisi tersebut nilai pertukaran akan ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan tersebut. Nilai tukaran ini merupakan salah satu dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan juga nilai-nilai berharga yang dikeluarkan.
Pertukaran aktiva tetap dengan obligasi atau saham perusahaan akan dicatat ke dalam rekening Modal Saham atau Utang Obligasi sejumlah nilai nominalnya. Setiap perbedaan nilai pertukaran dengan nilai nominal dapat dicatat ke dalam rekening Disagio atau Agio.

Aktiva tetap , contohnya mesin xxxx
Modal xxxx
Agio Saham xxxx

Jika dalam pertukaran ini perusahaan menambahkan uang muka. Dalam hal ini, harga perolehan mesin adalah jumlah dari uang yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang dijadikan alat  penukar.

4. Ditukar dengan Aset Tetap yang Lain

Banyak pembelian aset tetap yang dilakukan melalui barter  atau tukar tambah. Dimana seluruh aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva yang baru, baik itu seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar secara tunai. Dalam situasi ini, prinsip harga perolehan harus tetap digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama kemudian ditambah dengan uang tunai yang dibayarkan atau dikapitalisasikan pada harga pasar aktiva baru yang akan diterima.

5. Didapatkan dari Hadiah atau Donasi

Aktiva tetap yang didapatkan dari hadiah ataupun donasi pencatatannya dapat dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Menerima hadiah tersebut seringkali membutuhkan biaya, akan tetapi biaya tersebut jauh lebih kecil daripada nilai aset tetap yang diterima.

Ketika aktiva tetap dinilai biaya yang sudah dikeluarkan, hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil serta beban depresiasi menjadi semakin kecil. Untuk mengatasinya hal ini, aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar nilai harga pasarnya. Depresiasi atau penyusutan aktiva tetap yang diterima dari hadiah tersebut akan dihitung dengan cara yang sama.

6. Aktiva yang Dibuat Sendiri

Melalui pertimbangan tertentu, perusahaan sering kali membuat sendiri aktiva ataupun aset tetap yang dibutuhkan seperti gedung, alat-alat, dan juga perabotan. Pembuatan aktiva ini umumnya ditujukan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih idle. Semua biaya yang dihitung untuk pembuatan aktiva seperti bahan, upah langsung, dan juga factory overhead langsung tidak akan menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva tetap yang dibuat.

Namun biaya factory overhead tidak langsung akan menimbulkan pertanyaan tentang berapa besar yang harus dialokasikan untuk menciptakan aktiva yang sedang dibuat tersebut. Ada dua cara untuk mengklaim biaya factory overhead antara lain:

a. Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan kepada aktiva yang dibuat.

b. Biaya factory overhead akan dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan aktiva dan juga produksi.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda