Pembayaran dividen merupakan sebuah distribusi maupun pembagian keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan kepada para pemegang dengan berdasarkan jumlah saham pada masing-masing investor. Pembagian laba tersebut akan diambil dari profit yang ditahan serta kas tersedia milik perusahaan. Dividen merupakan salah satu bentuk keuntungan dalam investasi saham selain capital gain yang diperoleh dari penjualan saham. Di dalam investasi, dividen dibagi menjadi dua macam, yakni dividen tunai (laba berupa uang tunai dalam jumlah tertentu) serta dividen saham (laba berupa saham).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dividen merupakan bagian laba maupun pendapatan suatu perusahaan yang besarnya sudah ditetapkan direksi serta disahkan di dalam rapat pemegang saham untuk dibagi-bagikan kepada seluruh pemegang saham. Pembagian dividen bisa mengurangi laba yang ditahan serta kas yang tersedia untuk suatu perusahaan, akan tetapi distribusi pembagian dividen terhadap setiap pemilik merupakan suatu tujuan utama di dalam bisnis. Pembagian dividen perlu untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui hak suara. Dividen bagaikan hadiah token yang dibayarkan terhadap setiap pemegang saham karena investasi yang sudah dilakukan dalam ekuitas perusahaan tersebut, karena itu biasanya berasal dari laba bersih suatu perusahaan. Di samping itu, sebagian besar laba akan disimpan di dalam perusahaan sebagai laba yang ditahan. Laba tersebut mewakili uang yang akan dimanfaatkan dalam kegiatan bisnis sebuah perusahaan saat ini maupun saat yang mendatang. Sisa laba tersebut bisa dialokasikan untuk para pemegang saham sebagai dividen. Sering kali suatu perusahaan bisa melakukan pembayaran serta pembagian dividen pada saat tidak menghasilkan laba yang sesuai. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan rekam jejak yang sudah ada di pembayaran serta pembagian dividen dengan teratur. Definisi Dividen Menurut Para Ahli 1. Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2005) Menurut Scott Besley dan Eugene F. Brigham dividen adalah pembagian keuntungan yang didapatkan oleh sebuah perusahaan untuk para investornya. Baik dari laba yang didapatkan pada periode yang sedang berjalan maupun laba pada periode sebelumnya. 2. Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, serta donald E. Kieso (2011) Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, serta donald E. Kieso mempunyai pendapat mengenai dividen yakni distribusi suatu perusahaan terhadap investornya secara profesional sesuai dengan jumlah kepemilikan saham masing-masing. Maksudnya yaitu para investor hanya bisa menerima laba sesuai dengan persentase investasi mereka terhadap sebuah perusahaan. 3. Baridwan (1997) Baridwan mempunyai pendapat bahwa dividen merupakan suatu bagian dari suatu laba yang dapat diberikan kepada para investor yang jumlahnya tergantung pada jumlah saham yang dimiliki oleh setiap investor. Besar atau kecil dari suatu dividen diperoleh oleh pihak pemilik saham yang mengalami perubahan setiap tahunnya. Jumlah tersebut berdasarkan dengan besar jumlah keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan. 4. Nikiforous K. Laopodis (2013) Nikiforous K. Laopodis mempunyai pendapat bahwa dividen merupakan aktivitas pembayaran secara tunai yang dilakukan oleh suatu perseroan terhadap investornya. Dividen sebagai bentuk representasi dari para investor mengenai penerimaan secara langsung maupun tidak langsung terhadap investasi di dalam perusahaan. 5. Jamie Pratt (2011) Jamie Pratt mempunyai pendapat bahwa dividen adalah distribusi secara tunai, saham, maupun properti kepada para investor dari suatu perusahaan. Dividen sebagai resolusi dari dewan direksi setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jumlah basis per lembar saham yang sudah disepakati bersama.
Terdapat beberapa jenis dividen yang perlu diketahui oleh Anda. Di dalam investasi saham, arti dari dividen mempunyai beberapa bentuk yang bisa disesuaikan dengan kemampuan serta posisi dari perusahaan. Dividen Tunai Jenis dividen yang pertama adalah Cash Dividend atau dividen tunai. Dividen jenis ini dibayarkan kepada pemilik maupun pemegang saham dalam bentuk uang secara tunai. Dividen tunai ini menjadi jenis yang paling sering digunakan oleh berbagai perusahaan. Selain itu, dividen jenis tunai juga merupakan jenis yang menjadi favorit banyak pemegang saham. Dividen Saham Jenis dividen selanjutnya yaitu ada jenis dividen saham atau stock dividend yang diberikan dalam bentuk saham. Jenis dividen ini pada nantinya akan mampu membuat jumlah saham yang beredar menjadi meningkat. Apabila pembayaran dividen dengan bentuk saham ini dilakukan, maka posisi likuiditas suatu perusahaan tidak akan mengalami perubahan. Hal tersebut karena pembayaran dengan dividen saham ini bukan bagian dari arus kas sebuah perusahaan. Dividen Barang Untuk jenis dividen berikutnya yaitu jenis property dividend atau dividen barang yang merupakan jenis dividen yang dibagikan dalam bentuk barang, selain dari kas. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan dalam melakukan pembagian dividen barang ini. Sebuah perusahaan harus memastikan barang yang dibagikan merupakan barang yang dapat dibagi. Tidak hanya itu, harus dipastikan juga pembagian dividen yang dilakukan suatu perusahaan tidak bisa mengganggu serta mempunyai pengaruh secara berkala bagi perusahaan. Dividen Utang Dividen juga bisa diberikan dalam bentuk skrip maupun janji utang, jenis dividen tersebut disebut sebagai skrip dividen. Dalam skrip yang sudah ada akan dicantumkan dalam jumlah tertentu untuk dibayarkan kepada pemegang skrip. Dalam skrip tersebut juga akan dicantumkan waktu jatuh tempo untuk membayarnya. Penerapan dividen menggunakan jenis skrip akan membuat suatu perusahaan mempunyai utang, akan tetapi dalam jangka yang pendek. Dividen Liquidating Jenis dividen yang selanjutnya berbeda dengan jenis dividen lainnya, liquidating dividend tersebut tidak berasal dari keuntungan yang diperoleh dari perusahaan. Jenis dividen tersebut merupakan kebalikan dari semua jenis dividen yang sudah ada. Pemberian dividen yang dibagikan sendiri akan mengacu terhadap pengurangan modal dari sebuah perusahaan.
Pembayaran dividen merupakan sebuah kewajiban setiap perusahaan kepada para investor yang sudah menanamkan modalnya demi kelangsungan aktivitas operasional bisnis tersebut. Pembagian dividen saham harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pada umumnya, perusahaan akan membuat pengumuman mengenai jadwal pembagian dividen saham dengan melalui KSEI terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan prosedur pembagian dividen saham: Declaration Date Tanggal ini merupakan waktu pada saat perusahaan mengumumkan jumlah dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Declaration date akan dilakukan sebelum dividen saham dibagikan. Cum Dividen Hari terakhir para investor dapat menerima hak pembagian dividen saham. Pada hari ini, investor yang masih memegang saham dari perusahaan bersangkutan pada tanggal Cum Dividen, maka berhak untuk mendapatkan sebuah saham sesuai yang dijanjikan oleh perusahaan. Ex Dividen Waktu perdagangan pada saat investor tidak lagi mendapatkan hak dividen. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk melakukan pembelian saham sebelum Cum Dividen. Pencatatan Pada saat tanggal pencatatan dimulai, maka perusahaan akan melakukan pendataan terhadap siapa saja yang memegang saham perusahaan tersebut dan berhak mendapatkan dividen. Apabila terdapat pemegang saham yang membeli saham pada saat maupun setelah ex dividen, maka investor tersebut berhak untuk mendapat dividen di tahun depan maupun periode selanjutnya. Pembayaran Dividen Tidak bisa dipungkiri, bahwa pembayaran dividen merupakan waktu yang selalu dinantikan oleh para pemegang saham. Pada tanggal tersebut, perusahaan akan membagikan keuntungan kepada para investor. Nilai yang diterima akan disesuaikan dengan jumlah investasi yang ditanamkan.
Setiap instrumen investasi mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing, tidak terkecuali investasi dividen. Oleh sebab itulah, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya pelajari terlebih dahulu apa saja keuntungan serta potensi kerugian yang mungkin saja dialami. Dibawah ini merupakan kelebihan serta juga kekurangan dari investasi dividen: Kelebihan Dividen Investasi Salah satu keuntungan yang akan didapatkan oleh para investor merupakan laba bersih dari perusahaan. Jika sebuah perusahaan menghasilkan laba dalam jumlah yang besar, maka dividen yang akan didapatkan juga tinggi. Dengan kata lain, dividen yang didapatkan tergantung kepada performa sebuah perusahaan yang bersangkutan. Kekurangan Dividen Investasi Potensi keuntungan dari dividen memang terbilang tinggi. Akan tetapi, jangan lupa bahwa investasi saham juga mempunyai resiko tinggi. Oleh sebab itu, investor harus siap mental untuk menghadapinya. Hal tersebut dikarenakan dalam membeli saham sebuah perusahaan yang sedang membagi laba dividen berpotensi untuk mengalami kerugian. Hal tersebut erat kaitannya dengan dividen trap (fenomena pasar yang timbul menjelang pembagian laba dividen). Selain itu juga, menjelang cum date harga saham cenderung naik. Akan tetapi, setelah ex date, pada umumnya nilai jual saham cenderung di sale sebab para pemegang saham akan melakukan profit taking. Hal tersebut tentu saja akan mengakibatkan investor yang beli saham pada cum date akan rugi.
Faktor Likuiditas Faktor pertama di dalam kebijakan dividen yaitu faktor likuiditas. Faktor tersebut menjadi faktor yang banyak dipertimbangkan dalam kebijakan dividen. Pembagian dividen suatu perusahaan artinya uang tunai yang dikeluarkan. Hal tersebut menjadikan posisi uang tunai serta likuiditas perusahaan secara menyeluruh menjadi semakin kuat. Faktor Keadaan Pemegang Saham Faktor kedua di dalam kebijakan dividen yaitu faktor keadaan pemegang saham. Apabila suatu perusahaan mempunyai saham yang relatif tertutup, maka manajemen bisa mengerti bahwa dividen oleh para pemilik saham serta bertindak tepat. Apabila seluruh pemegang saham di golongan pajak yang tinggi dan memperoleh capital gains, maka perusahaan tersebut bisa mempertahankan dividen payout rationya yang rendah. Hal tersebut bisa membantu sebuah perusahaan dalam menahan keuntungan untuk kesempatan investasi yang lebih profitable. Perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang besar hanya dapat menilai dividen dari pemegang saham yang mempunyai konteks pasar. Faktor Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Faktor ketiga di dalam kebijakan dividen yaitu faktor tingkat pertumbuhan perusahaan. Apabila tingkat pertumbuhan perusahaan tersebut semakin cepat, maka kebutuhan dana dalam membiayai pertumbuhannya juga akan semakin cepat. Apabila kebutuhan dana untuk pertumbuhan perusahaan akan semakin besar di masa depan, artinya keinginan perusahaan dalam menahan earningnya semakin besar jika dibandingkan dividen untuk para pemegang saham. Faktor Pembatasan Hukum Faktor keempat di dalam kebijakan dividen yaitu faktor pembatasan hukum. Pembatasan hukum dalam pembagian dividen bisa mempengaruhi pembagian dalam suatu perusahaan. Hal tersebut bergantung pada kebijakan masing-masing dari perusahaan. Faktor Kebutuhan Dana untuk Membayar Kewajiban Faktor kelima di dalam kebijakan dividen yaitu faktor kebutuhan dana untuk membayar kewajiban. Perusahaan bisa saja mendapatkan utang yang baru maupun menjual surat utang untuk membiayai perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Akan tetapi, suatu perusahaan sudah merencanakan cara membayar kembali utang yang ada. Utang bisa dilunasi pada tanggal yang sudah ditetapkan dengan cara mengganti utang tersebut dengan utang yang baru. Selain itu, perusahaan tertentu juga melakukan alternatif lain, contohnya saja perusahaan menyediakan dana sendiri dari keuntungan dalam pelunasan utang.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..