+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pivot | Menjalankan Strategi dengan Pivot Untuk Bisnis Anda

20 October, 2022   |   Ningsih

Pivot | Menjalankan Strategi dengan Pivot Untuk Bisnis Anda

Saat Anda merasa bisnis yang dijalani sekarang terasa kurang maksimal dalam hal menghasilkan keuntungan walaupun telah mencoba banyak cara, mungkin pivot merupakan strategi yang bisa Anda gunakan untuk dapat membangkitkan usaha Anda.

Pivot merupakan cara untuk melakukan pada perubahan strategi guna mengarahkan bisnis pada situasi yang menguntungkan atau yang diinginkan. Mungkin Anda belum tahu juga, bahwa beberapa bisnis besar di seluruh dunia pun sudah ada yang pernah melakukan strategi ini. Bahkan, perusahaan sebesar Starbucks pun pernah mencoba strategi ini serta mereka berhasil. Untuk lebih lanjutnya mengenai pivot bisa simak pembahasannya dibawah ini.

Apa Itu Pivot Dalam Bisnis?

Pivot pada bisnis adalah strategi atau upaya mempertahankan atau memajukan suatu usaha dengan mengubah arah bisnis tersebut. Biasanya pivot diambil saat perusahaan berada dalam keadaan sulit berkembang.
Pivot merupakan sebuah perubahan arah pada bisnis. Biasanya, strategi ini terjadi saat bisnis kurang berkembang dengan baik karena produknya tak mampu dalam memenuhi kebutuhan yang ada di pasar. Kondisi bisnis yang seperti ini pastinnya tidak bisa berjalan untuk jangka panjang.

Untuk itu, pivot merupakan suatu strategi yang bisa kamu lakukan untuk dapat menyelamatkan perusahaan Anda. Saat melakukan strategi ini, artinya Anda harus memulai bisnis dari awal. Tapi, banyak perusahaan besar sudah berhasil melakukan ini. Jadi jangan takut saat Anda memang merasa harus melakukannya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hal tersebut. Misalnya, produk tidak dapat bersaing pada pasar dan sebagainya.

Kenapa pivot terkadang diperlukan pada dunia bisnis? Pivot pada bisnis merupakan sebuah perubahan strategi yang dilakukan saat perusahaan kurang berkembang dan dikhawatirkan tidak dapat bertahan dalam waktu lama. Sehingga pivot bertujuan supaya usaha tersebut bisa kembali meraih keuntungan.

Waktu Pivot yang Tepat 

Di bawah ini merupakan saat-saat untuk sebuah perusahaan dalam menentukan waktu pivot yang tepat untuk bisnisnya. 

- Performa bisnis stagnan dan tidak bisa berkembang. 

Perusahaan bisa melakukan pivot saat terjebak dalam situasi dimana tak ada lagi ruang tersisa untuk tumbuh. 
Misalnya basis pelanggan tak meningkat, pendapatan stagnan untuk jangka panjang, dan peningkatan pengeluaran di marketing tak berdampak pada peningkatan pelanggan baru dan mempertahankannya. 

- Fokus pasar sudah tak sesuai dengan Core Value maupun tujuan bisnis 

Pivot juga seringkali terjadi saat pendiri bisnis menyadari bahwa fokus pelanggan tidak sejalan dengan nilai yang pelanggan miliki. Menjual produk yang berbeda dengan kebutuhan pasar inilah yang dapat menjadi alasan lain perusahaan bisa melakukan pivot. 

- Perlu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan pasar bisnis

Pada perusahaan startup diharapkan dapat cepat dalam melakukan pendekatan ke pasar. Ini berarti perusahaan juga dituntut agar jeli dalam beradaptasi untuk perubahan terutama yang berkaitan pada pelanggan. Untuk mencapai hal ini tidak jarang pivot pun dianggap sebagai salah satu jalan keluar.

- Terjadi konflik internal di dalam perusahaan. 

Pastinya lumrah, ya, saat di dalam perjalanan sebuah perusahaan terdapat masalah dan argumen dalam tim. Namun saat anggota tim sudah kehilangan semangat menjalani hal yang sedang mereka bangun, maka ini dapat menjadi alasan perusahaan guna melakukan pivot.

- Lakukan pivot di market yang telah ada

Saat Anda sudah melakukan pivot di dalam target pasar yang lama, kemungkinan besar strategi tersebut tak akan berhasil karena Anda hanya akan bergerak pada area yang sama tanpa adanya pembaruan informasi ataupun perluasan segmen konsumen. Di saat inilah, Anda harus melakukan pivot supaya dapat menemukan segmen pasar yang baru untuk digarap serta dikembangkan.

- Selalu Dikalahkan Kompetitor

Persaingan antar perusahaan apalagi saat Anda masuk ke dunia startup itu sengit. Ini berarti dapat jadi bisnismu akan dikalahkan pada perusahaan lain yang berhasil mendominasi. Pada hal ini, tidak jarang perusahaan wajib melakukan pivot guna mengubah produk, layanan atau mengubah strategi penjualan untuk mengalahkan pesaing. 

- Hendak berinovasi membuat produk baru 

Model bisnis pivot ini merupakan yang cukup ekstrem. Pada hal ini, Anda sudah merelakan bisnis yang lama supaya bisa mengeksplorasi sesuatu yang sama sekali baru maupun berbeda.
Saat Anda memutuskan untuk melakukan inovasi baru, ada baiknya untuk mempertimbangkan langkah dalam menutup perusahan yang sekarang serta gunakan uang yang tersisa guna mendanai bisnis yang baru.

- Reposition Product

Terdapat salah satu elemen pada produk yang mempunyai potensi untuk mendapatkan target market yang lebih besar. Saat menghadapi situasi ini, terdapat dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk menentukan strategi bisnis yang baru, yakni:

1. Menghadirkan produk atau layanan baru dengan tetap mempertahankan bisnis yang sudah lama, atau
2. Memulai serta meluncurkan bisnis yang benar-benar baru kemudian menutup bisnis yang lama.

Cek terlebih dahulu arus kas keuangan pada perusahaan sebelum memilih keputusan pivot di atas. Jika bisnis yang lama masih menghasilkan keuntungan dan jumlah pelanggan masih tumbuh terus dengan konsisten maka Anda dapat menjaganya agar terus beroperasi.
 

Cara Menjalankan Strategi Pivot 

Kadang tujuan perusahaan bisa berada pada suatu kondisi yang tak selamanya berjalan sesuai rencana. Perubahan tidak selamanya buruk terkadang juga bisa menjadi jalan keluar untuk memajukan usahamu. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah pivot bisnis. 

Bagaimana caranya? Beberapa cara untuk menjalankan strategi pivot yaitu: 

- Lakukan riset mendalam serta analisis guna memahami masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

- Saat masalah terjadi karena sebuah kesalahan dalam targeting pelanggan sehingga produk tak laku fokus terhadap perubahan jenis atau fungsi produk bisnis Anda. 

- Fokus pada saat menganalisis perkembangan pasar serta bidiklah target pasar yang paling cocok pada bisnismu.

- Pelajari kompetitor bisnis Anda dan segera berinovasi guna menghasilkan produk yang lebih baik. 

Contoh Perusahaan yang Melakukan Pivot

Di bawah ini merupakan beberapa contoh pivot bisnis perusahaan yang telah mencapai kesuksesan dengan melakukan pivot adalah:

1. Instagram 

Saat ini instagram dikenal sebagai salah satu media sosial yang paling populer. Sebelum menjadi seperti sekarang, Instagram sebetulnya merupakan sebuah prototipe sederhana yang dibangun Kevin Systrom sembari belajar programming. Pada awalnya, Instagram yang dikenal sebagai Burbn yang mempunyai fitur check-in, pilihan unggah foto dan deretan fungsi lainnya. Tapi, Systrom dan co-founder Mike Krieger merasa bahwa aplikasi ini masih terlalu berantakan dan kurang. 

Mereka pun memutuskan untuk mengurangi dan menambahkan fiturnya hanya menjadi sebuah fitur unggah, berkomentar dan like dan ada tambahan fitur live dan reels. Aplikasi ini pun berganti nama menjadi Instagram seperti sekarang. 

2. Slack 

Pendiri Slack bernama Stewart Butterfield dikenal sebagai seorang "pivoters" yang sukses. Setelah menjual Flickr, perusahaan Butterfield bernama Tiny Speck mengembangkan game bernama Glitch yang diluncurkan pada tahun 2011. Di tahun 2012, Butterfield menyatakan konsep Gitch tak layak pakai. Tapi, platform komunikasi internal untuk berkomunikasi antara kantor cabangnya di AS serta Kanada ini ternyata dilihat mempunyai peluang. Akhirnya platform komunikasi itu diluncurkan dengan nama Slack pada tahun 2014 serta berhasil menjadi unicorn pada tahun yang sama. 

3. YouTube 

Sebelum populer seperti sekarang, YouTube bukanlah sebuah tempat untuk Anda bisa mencari banyak video yang lucu dan tengah populer. Apakah Anda tahu bahwa YouTube awalnya adalah situs kencan yang memungkinkan para penggunanya untuk mengunggah video tentang diri mereka upaya membicarakan apa saja yang diinginkan mereka dalam pasangan?
 
Tapi sekarang hanya sedikit orang yang memanfaatkan fitur ini, sehingga pendiri YouTube merombaknya kemudian melakukan pivot serta membiarkan semua penggunanya untuk mengunggah video apa pun itu yang ingin diunggah.
 

Tips Melakukan Pivot

Berikut ini beberapa cara efektif guna melakukan pivot supaya perubahan yang dilakukan bisa berhasil sesuai yang diharapkan.

1. Cari Jalan Keluar dari Masalah

Misalnya masalah utama yang dihadapi merupakan produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jadi, perbanyaklah waktu untuk melakukan riset mengenai hal yang konsumen inginkan.
Tentunya Anda harus paham bahwa kebutuhan pelanggan tak akan selalu sama. Jadi, riset dengan berkala perlu dilakukan supaya bisa selalu paham dengan apa yang diinginkan pelanggan.

2. Tentukan Segmentasi Pasar yang Tepat

Terdapat beberapa alasan sebuah produk bisa kurang laku. Selain penyebabnya adalah produk yang tidak sesuai keinginan konsumen, kemungkinan produk Anda dijual ke pasar yang salah.
Menurut Business, saat terjadi kesalahan pada pemilihan segmentasi pasar maka tidak harus mengubah produk. Anda hanya perlu mencari tahu segmen pelanggan yang sesuai untuk menjual produk tersebut.

3. Ciptakan Produk Berkualitas

Menghadirkan produk yang lebih baik dari kompetitor memang bukanlah hal yang gampang. Tapi Anda harus paham bahwa produk yang terbaik di industrinya pasti akan lebih menjual.
Sebaik apa pun pelayanan guna pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan, namun saat produk dianggap kurang baik pasti tetap akan membuat pelanggan kecewa.

4. Ajak Konsumen Mencoba Produk Prototipe

Setelah menyiapkan sebuah produk baru, Anda bisa segera menyiapkan strategi untuk memasarkannya. Anda dapat memanfaatkan konsumen yang telah loyal sebelumnya untuk mencoba produk baru itu lebih dahulu.
Tawarkan beberapa keuntungan untuk pelanggan loyal yang ingin mencoba produk baru. Sekaligus meminta review dari produk tersebut guna mengetahui kelayakannya sudah sesuai harapan supaya bisa dilempar ke target pasar.

5. Libatkan Investor

Saat melakukan proses pivoting, Anda harus memberikan informasi pada investor. Menurut Inc, saat terdapat perubahan pada strategi bisnis perusahaan sebaiknya informasikan hal tersebut pada seluruh tim, dewan direksi, serta pemegang saham setidaknya tiga sampai enam bulan sebelumnya. Pivot pada startup adalah langkah yang besar sehingga perlu juga pertimbangan dari para investor. Supaya Anda meyakinkan pihak investor bahwa pivot merupakan ide terbaik dan tidak ada penolakan dari mereka, teruslah persiapkan rencana yang terperinci serta ide-ide revolusioner yang bisa membuat proses tersebut berhasil.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda