Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Sudah sering mendengar aset produktif di kalangan masyarakat Indonesia, terlebih lagi saat membicarakan suatu hal yang ada kaitannya dengan finansial perusahaan. Jika Anda masih belum pahama dasar mengenai aset produktif, simaklah artikel dibawah ini.
Aset produktif merupakan sebuah istilah kata di dalam akuntansi yang sering kali digunakan untuk menjelaskan barang fisik ataupun non fisik milik perusahaan. Aset produktif merupakan suatu aset, baik itu kekayaan ataupun bentuk harta yang digunakan guna menunjang operasional pada kegiatan perusahaan. Semua aset produktif ini apat ditukarkan dalam bentuk uang tunai. Beberapa contoh aset produktif merupakan sumber daya yang mempunyai bentuk fisik ataupun tak memiliki bentuk fisik. Kedua jenis barang tersebut dapat dimanfaatkan untuk aktivitas transaksi dan menyebabkan kegiatan pada masa lampau. Selain dari itu, aset produktif merupakan kumpulan unsur penting yang dipakai guna menunjang operasional perusahaan. Jadi, perusahaan atau bisnis tak akan bisa melakukan operasionalnya tanpa menggunakan aset ini. Sehingga, sebesar apapun bisnis yang Anda dijalankan pada perusahaan, aset produktif sangat diperlukan guna menunjang operasional usaha bisnis tersebut.
Berikut adalah jenis aset produktif yang perlu Anda ketahui sebagai seorang pebisnis.
1. Aset Lancar Seperti yang Anda ketahui bahwa aset lancar merupakan aset yang memiliki sifat mudah untuk ditukar atau dicairkan. Proses penukaran ataupun pencairan aset lancar ini sepenuhnya dengan menggunakan transaksi uang tunai. Selain dari itu, aset lancar juga sanagt mudah untuk diuangkan, karena tak memerlukan waktu yang lama saat dilakukan proses pencairan. Bahkan dengan kurun waktu satu tahun saja, uang tunai yang didapatkan dari aset lancar ini juga tak bisa dihabiskan. Terdapat beberapa jenis aset lancar yang perlu Anda ketahui, seperti:
Kas: Semua aset milik perusahaan dapat disimpan dalam bentuk kas perusahaan, tempat penyimpanannya bisa di bank maupun beberapa lembaga keuangan lainnya.
Piutang penghargaan: Semua jenis keuntungan ataupun pemasukan milik perusahaan berdasarkan transaksi yang belum dilunasi pada pihak pelanggan, klien, maupun pihak lain yang bersangkutan dengan perusahaan.
Surat berharga: Tak semua perusahaan mempunyai surat berharga, hanya beberapa perusahaan saja yang memilikinya. Tapi, surat berharga ini hanya dapat digunakan dalam kurun waktu tertentu saja. beberapa aktivitas yang dapat menggunakan surat berharga merupakan seperti penerbitan saham dan obligasi.
Piutang dagang: Semua kegiatan ataupun tagihan ini akan dibebankan pada pihak debitur.
Piutang wesel: Seluruh transaksi yang berkaitan pada tagihan ini hanya dibebankan pada individu saja. dengan menyelesaikan masalah tersebut, biasanya bisa dilakukan dengan mengajukan pinjaman dana guna melakukan kegiatan pembayaran.
Beban dibayar di awal: adalah semua kewajiban yang belum dipenuhi terhadap proses pembayaran yang dilakukan di muka. Seluruh peralatan penunjang perusahaan dan jumlah produk tersedia yang akan dijual pada perusahaan. 2. Aset Tetap atau Tidak Lancar Berwujud Jenis aset produktif yang berikutnya adalah aset tetap yang mempunyai wujud. Jenis aset ini telah ditetapkan dan tak bisa lagi berubah. Untuk dilakukan perubahan pun tak bisa dilakukan dikala aset tersebut telah ditetapkan. Untuk itu, aset tetap maupun aset tidak lancar yang mempunyai wujud ini merupakan salah satu jenis barang yang tidak bisa dicairkan, sebab tidak mempunyai bentuk fisik. Ada pula beberapa barang yang tergolong jenis aset tetap maupun aset tidak lancar memiliki wujud, yakni kendaraan, bangunan, mesin, dan lain sebagainya. 3. Aset Tetap atau Tidak Lancar Tidak Berwujud Jenis aset ini tak bisa diubah lagi, baik itu wujud maupun bentuknya. Umumnya, aset tetap tak lancar dan tidak berwujud ini hanya dapat disimpan dalam suatu bentuk dokumen saja. Oleh sebab itu, beberapa dokumen yang ada pada dalamnya ini harus tetap dilakukan dengan pembaruan, setidaknya satu tahun sekali. Walaupun demekian, untuk merubahnya menjadi kas pun tidak bisa dilakukan. Beberapa contoh dari jenis aset ini merupakan hak cipta, hak paten, hak merek, hak sewa, dan lain sebagainya. 4. Aset Investasi Jangka Panjang Jenis aset produktif yang berikutnya adalah jenis aset yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas investasi jangka panjang. Jenis aset ini sering disebut sebagai alat suntikan dana atau alat untuk menanam modal pada pihak perusahaan. Suntikan modal atau penanaman modal ini pastinya memiliki tujuan yang penting, yakni untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. Tapi untuk dapat merasakan berbagai hal tersebut, memerlukan waktu yang lebih lama lagi. Oleh karena itu, periode investasi ini dapat lebih dari satu tahun lamanya.
Saat dilihat dari pertambahan nilainya yang semakin meningkat sepanjang waktu, aset yang tergolong produktif memang cukup menguntungkan. Berikut adalah manfaat aset produktif untuk menunjang kekayaan.
Memiliki Passive Income
Passive income atau pendapatan pasif merupakan jenis kekayaan yang diperoleh tanpa harus melakukan apa pun. Sudah jelas, saat kita mempunyai aset produktif, yang artinya kita juga akan dengan otomatis mendapatkan pendapatan pasif ini. Mengapa bisa begitu? Tanpa melakukan apa pun, hanya dengan punya passive income saja, kita berpotensi untuk menjual kembali aset yang dimiliki oleh kita dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan saat membelinya. Selisih dengan harga ini merupakan keuntungan pasif yang kita terima hanya dengan mempunyai aset tersebut. Di samping itu, umumnya aset dengan jenis ini pun bisa disewakan atau dipinjamkan tanpa memindahtangankan status kepemilikannya. Biaya yang diterima dari sewa tersebut juga bisa menjadi pendapatan pasif sebab pada dasarnya kita tak melakukan apa pun, cukup dengan mengumpulkan biaya sewanya saja sesuai dengan waktu jatuh tempo.
Menjadi Tabungan Cadangan
Manfaat lain yang dapat kita terima dengan mempunyai aset produktif adalah adanya tabungan cadangan yang tak mudah untuk dicairkan. Salah satu kekurangan jenis yang ini memang terdapat di tingkat likuiditasnya yang tergolong cukup rendah, artinya kita tak bisa menjual aset ini dengan cepat. Tapi, kekurangan tersebut bahkan dapat menjadi manfaat saat kita memiliki tujuan untuk menabung. Dengan pertambahan nilai yang cenderung meningkat seiring waktu dan sulitnya mencairkan jenis aset ini menjadi uang tunai, mau tak mau kita perlu menyimpan aset tersebut untuk waktu yang lebih lama, dan sebagai gantinya keuntungan yang sangat besar pun dapat diperoleh. Sebenarnya aset ini bisa dicairkan dengan cepat, namu apabila kita memaksa untuk melakukannya, besar kemungkinan harga jualnya akan lebih rendah dari biaya yang kita keluarkan saat memilikinya. Oleh sebab itu aset jenis ini sebenarnya kurang tepat dimiliki bila tujuannya merupakan untuk memutar uang, namun akan sangat bermanfaat sekali jika difungsikan sebagai cadangan tabungan yang tak ingin dicairkan dalam jangka waktu yang cepat.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu aset produktif serta berbagai jenisnya. Sebagai pebisnis, Anda perlu mengetahui dan harus bisa menghitung setiap aset Anda, termasuk aset produktif. Tetapi saat Anda masih merasa kesulitan guna menghitung aset atau tidak mempunyai waktu yang cukup dalam menghitungnya. Solusinya adalah gunakan aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah aset Anda, aplikasi yang baik dan bisa dipercaya, dan terlihat hasilnya.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..