+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Benchmarking: Arti, Jenis, Tujuan, Contoh dan Tips Melakukan Benchmarking

18 October, 2022   |   Fajri

Benchmarking: Arti, Jenis, Tujuan, Contoh dan  Tips Melakukan Benchmarking

Sebagian besar dari kita mungkin tidak mengerti apa itu tolok ukur meskipun kita mendengar atau membacanya. Padahal, benchmarking adalah salah satu keterampilan terpenting dalam bidang ilmu manajemen. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin membahas benchmarking secara lebih mendalam, termasuk pengertian bisnis, berbagai jenis benchmarking dalam suatu perusahaan, tahapan dan proses benchmarking, serta manfaat penggunaan benchmarking dalam suatu perusahaan. Untuk melakukan ini, teruslah membaca artikel tentang benchmarking ini sampai akhir.


Benchmarking Adalah?


Sebagian besar dari kita mungkin tidak mengerti apa itu Benchmarking meskipun kita mendengar atau membacanya. Padahal, benchmarking adalah salah satu keterampilan terpenting dalam bidang ilmu manajemen. Untuk itu, kali ini kita akan membahas benchmarking secara mendetail, membahas pengertian benchmarking dalam ilmu manajemen, macam-macam benchmarking di perusahaan, tahapan dan proses benchmarking, serta manfaat penerapan benchmarking pada perusahaan.

Membagikan hasil bisnis anda dengan rekan-rekan Anda untuk lebih memahami di mana anda berdiri dibandingkan dengan pesaing anda. Ada banyak alasan kuat untuk memasukkan benchmarking sebagai salah satu aktivitas bisnis utama anda. Terutama karena ini adalah cara yang efektif untuk mengidentifikasi praktik terbaik industri. Benchmarking membantu mengidentifikasi strategi pemasaran yang efektif, menginformasikan pengembangan produk, dan mendorong ide bisnis baru.

Benchmarking juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data untuk menginformasikan strategi bisnis jangka panjang, seperti meninjau fitur utama untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja, Untuk melakukan ini teruslah membaca artikel tentang benchmarking ini sampai akhir.


Jenis-jenis Benchmarking


Sebelum membahas tujuan benchmarking, terlebih dahulu kita perlu memahami seperti apa perusahaan benchmarking yang biasa dilakukan. Ada dua jenis benchmarking yang perlu Anda ketahui:

1. Benchmarking yang Berdasarkan Subjeknya

Pembagian tematik benchmark dibagi lagi menjadi dua jenis:

a. Internal Benchmarking

Tolok ukur internal adalah cara membandingkan aktivitas dan proses yang terjadi di dalam perusahaan. Jika Anda memiliki anak perusahaan atau cabang lain, Anda dapat melakukan benchmarking internal ini.

b. External Benchmarking

Benchmarking eksternal adalah cara membandingkan diri Anda dengan pesaing di industri yang sama. Tipe ini dibagi lagi menjadi dua area: benchmark kompetitif dan benchmark non-kompetitif. Benchmarking kompetitif adalah cara membandingkan perusahaan Anda dengan pesaing utama dalam industri yang sama. Tolok ukur non-kompetitif adalah cara membandingkan perusahaan Anda dengan pesaing lain, tetapi mereka berada di berbagai industri seperti:
• Functional non-competitive benchmarking: membandingkan fungsi yang sama dari perusahaan lain di bidang industri yang berbeda
• Generic non-competitive benchmarking: membandingkan proses fundamental bisnis yang sama pada setiap perusahaan
 
2. Benchmarking yang Berdasarkan Objeknya

benchmarking berbasis objek terbagi menjadi enam jenis:
Strategic benchmarking: Pengamatan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan lain lebih baik daripada pesaing mereka di industri yang sama.
Process benchmarking: Pengamatan untuk menentukan kegiatan operasional masing-masing perusahaan.
Functional benchmarkingPengamatan yang dilakukan dengan membandingkan pekerjaan fungsional pesaing lain dalam industri yang sama.
Performance benchmarkingPengamatan dilakukan dengan membandingkan kinerja produk dan layanan pesaing.
Product benchmarkingPengamatan saat membandingkan produk Anda dengan produk pesaing Anda.
• Financial benchmarkingPengamatan dilakukan dengan membandingkan posisi keuangan pesaing.
 

Tujuan Benchmarking


Pada dasarnya, tujuan benchmarking adalah untuk mengetahui dengan tepat apa yang dilakukan perusahaan Anda dan apa yang dilakukan pesaing Anda. Dimulai dengan munculnya ide-ide baru, pendekatan yang digunakan dan teknologi yang digunakan. Berikut adalah rincian untuk tujuan benchmarking:

1. Analisis Kompetitif

Tujuan pertama dari benchmarking adalah analisis kompetitif. Untuk melakukan ini, bandingkan kinerja perusahaan Anda saat ini dengan pesaing Anda. Sehingga nantinya dapat ditemukan aspek-aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini tentunya akan sangat berguna bagi perusahaan Anda dalam pengembangan bisnis.

2. Pemantauan tren

Tujuan kedua dari benchmarking adalah pemantauan kinerja. Pemantauan memberi tahu Anda tren apa yang diperhatikan komunitas Anda. Berikut ini cara menggabungkan tren ini ke dalam tujuan bisnis Anda. Untuk hasil yang maksimal, tren harus dipantau secara teratur sesering mungkin. Anda harus memantau keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, bukan hanya tren.

3. Meningkatkan Performa

Tujuan ketiga dari benchmarking adalah untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan. melalui benchmark. Ketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda. Oleh karena itu, peringkat ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dari waktu ke waktu.

4. Perencanaan dan penetapan Sasaran

Hal keempat yang menjadi tujuan benchmark adalah merencanakan dan menetapkan tujuan. Hal ini dapat dilakukan ketika benchmark berhasil dilakukan dan diperoleh hasil. Hasil ini memungkinkan kami untuk merencanakan dan menetapkan tujuan baru untuk lebih bersaing dengan pesaing kami. Namun, harus diperhitungkan bahwa tujuan yang ditetapkan adalah realistis.

5. Kepemilikan

Sasaran tolok ukur kelima adalah kepemilikan. Salah satu cara untuk melakukan benchmark adalah dengan melibatkan semua orang di organisasi Anda. Anda dapat meminta pendapat mereka tentang aspek-aspek tertentu. Hal ini menciptakan rasa bangga dan memiliki pada setiap anggota organisasi. Karena dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.

6. Pahami kekuatan perusahaan

Tujuan akhir dari benchmarking adalah untuk memahami kekuatan perusahaan Anda. Tahukah Anda bahwa tolok ukur dapat membantu menentukan posisi perusahaan Anda di industri karena tolok ukur adalah cara untuk mempelajari pesaing Anda dan mengungguli mereka.


Klasifikasi Benchmarking


Klasifikasi benchmarking, Berdasarkan item perbandingan, ada dua jenis:

1. Benchmarking secara internal (Internal Benchmarking)

Studi banding internal dilakukan di lingkungan perusahaan. Studi banding internal biasanya dilakukan di perusahaan besar dengan anak perusahaan atau cabang di berbagai lokasi. Setiap anak perusahaan atau cabang bekerja secara terpisah dan kinerjanya dibandingkan. Hal ini untuk menilai anak perusahaan atau cabang mana yang memiliki potensi. Itu juga dikatakan memiliki standar yang sama dengan perusahaan induknya.

2. Benchmarking secara eksternal (External Benchmarking)

Studi perbandingan eksternal dilakukan dengan membandingkan perusahaan dalam industri yang sama. Hal ini karena unsur-unsur yang dibandingkan adalah sama. Studi banding eksternal dibagi lagi menjadi dua bagian:
• Competitive Benchmarking, dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan yang dianggap sebagai kompetitor utama.
• Non-competitive Benchmarking, dilakukan dengan membandingkan perusahaan lain di industri yang berbeda. Non-competitive benchmarking juga dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
• Functional Non-competitive Benchmarking, dilakukan dengan membandingkan fungsi yang sejenis
• Generic Non-competitive Benchmarking, dilakukan dengan membandingkan proses bisnis yang sejenis


Cara Melakukan Benchmarking


Secara garis besar, benchmarking adalah keseluruhan proses mengamati perusahaan Anda dan memastikannya berjalan dengan baik dibandingkan dengan perusahaan lain yang dianggap sebagai pesaing di industri yang sama. Seperti yang sudah disebutkan, metode benchmarking tidak sembarangan dan bisa dijadikan sebagai alat evaluasi jika ingin mendapatkan hasil yang memuaskan. Beberapa metode benchmarking adalah:

1. Tentukan Matrik yang Diinginkan

Cara benchmark yang pertama adalah dengan menentukan matriks yang dibutuhkan. Umumnya, metrik yang digunakan adalah pendapatan, harga pokok penjualan, layanan yang diberikan atau jumlah pesanan yang diterima, dan hal lain yang dapat diberikan oleh tolok ukur. Anda juga dapat menggunakan analisis SWOT untuk menemukan metrik yang ingin Anda tingkatkan lebih lanjut.

2. Identifikasi Kompetitor

Hal kedua tentang benchmarking adalah mengidentifikasi pesaing Anda. Ini adalah salah satu proses terpenting dalam tolok ukur kami. Untuk mengukur metrik yang ditentukan, Anda perlu tahu perusahaan mana yang bersaing dengan Anda.

3. Riset Kompetitor

Poin selanjutnya tentang metode benchmarking adalah meneliti pesaing Anda. Setelah Anda mengetahui perusahaan mana yang Anda anggap sebagai pesaing Anda, langkah selanjutnya adalah melakukan riset dan mengumpulkan data tentang pesaing tersebut. Lakukan riset dengan membaca laporan bisnis publik, mewawancarai pelanggan, mencari informasi di situs web pesaing, dan meneliti taktik pemasaran umum yang digunakan.

4. Bandingkan dengan Data Perusahaan

Setelah melakukan riset pesaing, Anda dapat membandingkannya dengan data perusahaan Anda. Setelah Anda memiliki hasil riset pesaing, Anda dapat membandingkannya dengan data perusahaan Anda.

5. Buat Perencanaan Bisnis

Cara benchmark selanjutnya adalah dengan membuat business plan berdasarkan penelitian ini. Setelah Anda menemukan perbandingan dengan pesaing Anda, Anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaan Anda secara optimal.

6. Pantau Hasilnya

Terakhir, kemungkinan benchmarking adalah memantau hasil rencana bisnis yang dijalankan. Hal ini penting karena dapat dijadikan bahan evaluasi dan inovasi. Wajar bagi perusahaan untuk melakukan perubahan dalam bisnisnya agar dapat beradaptasi dengan tren dan perkembangan bisnis yang ada.
 

Contoh Benchmarking dalam Bisnis


Sekarang setelah Anda memahami apa itu benchmark dan bagaimana melakukannya, berikut adalah contoh benchmark oleh KitaLulus untuk referensi Anda.

1. Benchmarking Gaya Periklanan

Contoh tolok ukur pertama adalah tolok ukur gaya iklan. Meneliti gaya iklan memberi kita informasi tentang sudut pandang umum, tema, gaya bahasa, dan konten iklan yang umumnya diterima oleh konsumen di industri khusus. Contoh: Saya memiliki toko pakaian. Sebagai benchmark, Anda bisa mengetahui bagaimana iklan perusahaan apparel lain.

2. Benchmarking Pelayanan Konsumen (Customer Service)

Layanan pelanggan juga dapat menjadi tolak ukur untuk kepuasan konsumen yang maksimal. Ada berbagai metode pelayanan pelanggan (customer service) yang biasa digunakan oleh para pelaku bisnis saat ini, antara lain:
Marketing Funneling: Strategi layanan pelanggan yang mempertimbangkan tahap pembelian timah dingin, hangat, dan panas. Flywheel Marketing: Sebuah strategi layanan pelanggan yang melibatkan memaksimalkan kepuasan pelanggan pada berbagai tahap pembelian (dari calon pelanggan ke pelanggan). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan emosional.

3. Benchmarking Operasional

Contoh terakhir dari benchmark adalah benchmark produksi. Ini termasuk bagaimana produk diproduksi, metode jaminan kualitas (QA), sumber bahan baku, dan bahkan model kemasan yang digunakan.


Tips Melakukan Benchmarking


1. Tentukan area apa yang perlu ditingkatkan dalam organisasi Anda

Daripada hanya mencoba untuk meningkatkan kinerja di tempat lain dalam suatu organisasi, seringkali lebih efektif untuk menargetkan area tertentu untuk perbaikan. Fokus pada area di mana perusahaan Anda tidak berkinerja seperti yang diharapkan dan gunakan pengetahuan ini untuk membandingkan divisi dan faktor terkait yang membuat pesaing Anda lebih sukses.

2. Temukan organisasi dengan kinerja tertinggi

Sangat penting untuk menemukan perusahaan berkinerja terbaik di industri atau niche Anda dan membandingkan diri Anda dengan mereka. Anda juga dapat melihat organisasi sukses di luar industri Anda yang telah menghadapi tantangan serupa dan menilai seberapa baik mereka mengatasi situasi ini.

3. Buat dan terapkan rencana peningkatan kinerja

Setelah Anda menghabiskan cukup waktu untuk meneliti persaingan dan memiliki pemahaman yang baik tentang prosesnya, Anda harus mulai mengembangkan rencana peningkatan kinerja dan menerapkannya di organisasi Anda. Ini memastikan bahwa Anda dapat memanfaatkan tolok ukur Anda untuk meningkatkan kesuksesan bisnis Anda secara keseluruhan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda