Apa itu follow up? Follow up adalah aspek penting dari pemasaran untuk membangun hubungan pelanggan yang baik. Oleh karena itu, pengawasan memiliki peran penting bagi kemajuan dan perkembangan usaha. Mendirikan departemen follow up di perusahaan dapat meningkatkan sistem manajemen yang baik. Padahal, monitoring merupakan salah satu solusi untuk memantau pertumbuhan perusahaan, memprediksi berbagai masalah dan memastikan pemasaran berjalan sesuai dengan rencana bisnis yang telah disusun.
Follow up berasal dari bahasa Inggris yang artinya mengikuti. Dalam bisnis, tracking merupakan langkah strategis perusahaan setelah memasarkan atau mempromosikan produk kepada calon konsumen. Aktivitas follow up dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengirim email atau mengirim pesan melalui Whatsapp. Salah satu tujuan tracking adalah untuk mengingatkan calon konsumen akan produk yang ditawarkan. Sebagai tindak lanjutnya, Anda bisa menanyakan pendapat calon konsumen terhadap produk yang telah dipromosikan.
Mengiklankan produk tanpa follow up seperti meninggalkan pelanggan. Sebenarnya, calon pelanggan mungkin tertarik pada awalnya, tetapi karena mereka tidak memiliki pengikut, mereka tidak membeli produk tersebut. Selain penarikan produk yang ditandai, ada beberapa fungsi lebih lanjut yang telah kami rangkum di bawah ini. 1. Menyampaikan Informasi Terbaru Melalui kegiatan follow up, Anda dapat memberikan informasi terbaru kepada pelanggan. Dari produk terbaru, testimoni, promosi dan diskon, dan informasi penting lainnya. Informasi yang dikirimkan akan menjaga minat pelanggan sampai informasi tersebut selesai dengan pembelian. 2. Membangun Hubungan dengan Pelanggan Follow Up dapat menjadi sarana komunikasi yang langgeng antara pemilik bisnis dan pelanggan. Membangun dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan adalah modal untuk membangun bisnis yang lebih besar. Hubungan yang baik ini akan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Ini akan memudahkan Anda untuk menawarkan produk yang berbeda kepada mereka. 3. Mengingatkan Konsumen Salah satu alasan pelanggan belum menyelesaikan transaksi adalah apakah mereka mempertimbangkan untuk membeli suatu produk atau tidak. Anda dapat menindaklanjuti untuk memberikan informasi yang lebih lengkap berdasarkan kebutuhan pelanggan untuk menyelesaikan pembelian.
Apakah Anda merasa tidak nyaman melakukan follow up? Sebagai pebisnis, Anda tidak perlu merasa malu karena pelacakan bisa sangat bermanfaat jika dilakukan dengan benar. Yang terakhir adalah pentingnya memahami apa itu pelacakan untuk bisnis online. 1. Meningkatkan Penjualan Kegiatan follow up menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan penjualan setelah melakukan pemasaran dan promosi produk. Follow up terbukti mampu menarik minat pelanggan, bahkan dapat melakukan repeat order terhadap produk yang ditawarkan. Alhasil omset perusahaan pun ikut mengalami peningkatan. 2. Menambah Jumlah Pembeli Tentunya untuk memperluas jangkauan pembeli, Anda perlu melakukan kegiatan promosi produk, salah satunya adalah sebagai berikut. Melalui kegiatan tindak lanjut, Anda dapat mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk menarik pelanggan. Ingatlah untuk rajin memeriksa berapa banyak prospek yang telah menerima informasi tentang kegiatan tindak lanjut yang telah diselesaikan. Jumlah pelanggan yang kemudian berpotensi membeli produk yang Anda tawarkan 3. Menambah Penghasilan Jika jumlah pembeli meningkat dan penjualan meningkat, berarti bisnis Anda berpotensi meningkatkan penjualan lebih dari yang diharapkan. Pemantauan yang teratur dan konsisten akan memungkinkan produk yang dipromosikan terjual lebih cepat dan bahkan meningkatkan penjualan. 4. Meningkatkan Performa Bisnis Melalui kegiatan follow up, Anda bisa mendapatkan umpan balik, baik berupa saran maupun kritik, langsung dari pelanggan. Umpan balik ini sangat membantu untuk meningkatkan layanan dan kualitas produk. Melalui pelacakan, Anda dapat meningkatkan kinerja bisnis berdasarkan kebutuhan pasar dan selera pelanggan. 5. Mendorong Keputusan Pelanggan Pelanggan yang belum memutuskan untuk berdagang sering membandingkan produk Anda dengan pesaing Anda. Untuk meyakinkan pelanggan, Anda dapat menindaklanjuti dengan mengirimkan informasi lengkap tentang produk Anda. Cara ini dapat membantu pelanggan memutuskan apakah akan membeli produk yang ditawarkan atau tidak. 6. Bersaing dengan Kompetitor Monitoring merupakan salah satu kegiatan penting dalam bisnis. Namun, tidak semua pemilik bisnis menyadari hal ini. Masih banyak pelaku bisnis yang tidak mengikuti strategi untuk meningkatkan penjualan. Pemantauan terus-menerus membantu menjaga bisnis Anda dalam persaingan. 7. Meningkatkan Retensi Pelanggan dalam Jangka Panjang Loyalitas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan. Loyalitas ini dimulai dari interaksi pertama pelanggan potensial dengan perusahaan hingga pembentukan hubungan yang langgeng. Strategi loyalitas yang dikombinasikan dengan pelacakan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan pada bisnis Anda. Dianggap benar dari titik penjualan, metode ini dianggap efektif karena menghasilkan kesepakatan tanpa perlu promosi terus-menerus. 8. Memperoleh Testimoni Setelah retensi tercapai, pelanggan sering secara sukarela memberikan testimonial positif tentang produk Anda. Testimoni ini bisa Anda gunakan sebagai bahan promosi untuk menarik pelanggan baru. Selain itu, pelanggan setia dapat merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.
Tentu saja, follow up membutuhkan strategi untuk mendapatkan hasil maksimal. Selama proses tindak lanjut, Anda harus memprioritaskan pelanggan yang berpotensi membuat kesepakatan. Berikut cara mengikuti yang baik dan efektif. 1. Mengirim Catatan Terima Kasih Anda dapat mengirim ucapan terima kasih melalui email atau kartu ucapan. Metode apa pun yang Anda gunakan, penting untuk mengucapkan terima kasih setelah pelanggan membeli produk Anda. Anda dapat memberikan informasi kontak dan nama orang yang dapat dihubungi jika pelanggan memiliki masalah, keluhan atau pertanyaan. 2. Menjaga Komunikasi dengan Pelanggan Salah satu cara untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan adalah dengan menawarkan layanan live chat atau telepon. Layanan ini bisa menjadi cara untuk berkonsultasi dengan pelanggan tentang produk yang mereka beli. Selain itu, menjaga komunikasi dapat dilakukan dengan mengirimkan informasi yang bermanfaat kepada pelanggan, seperti tutorial, tips dan trik, webinar dan lain-lain. 3. Meminta Feedback Anda dapat mengundang pelanggan untuk meninggalkan ulasan di marketplace atau media sosial. Tujuan meminta umpan balik atau feedback adalah untuk mengevaluasi proses transaksi, kualitas produk dan layanan yang Anda berikan. Atau, Anda dapat mengirimkan survei singkat melalui email untuk diselesaikan pelanggan. 4. Berikan Penawaran Khusus Menawarkan penawaran khusus seperti diskon atau potongan harga kepada pelanggan adalah teknik tindak lanjut yang efektif. Selain itu, Anda dapat menawarkan produk lain jika Anda mengetahui bahwa pelanggan tidak melakukan transaksi pada produk yang dipilih sebelumnya. Anda juga dapat memberikan dukungan jika terjadi masalah saat pelanggan sedang memproses transaksi.
1. Perhatikan Waktu sebelum Memutuskan untuk Follow Up Customer Setiap pelanggan pasti memiliki waktu puncak yang berbeda. Jika pelanggan meninggalkan pesan akan menelepon kembali kemudian menunggu pelanggan untuk menelepon kembali. Jika Anda tidak dapat menjangkau mereka, cobalah untuk memberi mereka lebih banyak waktu. Setidaknya beberapa hari atau seminggu. Jangan terus berkomunikasi dengan pelanggan, karena ini akan membuat mereka merasa tidak nyaman. 2. Mengikuti Kegiatan Online Customer Baik juga jika Anda melacak aktivitas yang dilakukan oleh klien sebelum mengikuti. Hal ini untuk mendekatkan diri dengan konsumen. Teknik yang bisa dilakukan adalah memberikan like, komentar atau share di jejaring sosial. Agar pelanggan tidak merasa tidak nyaman, sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan taktik ini. Bersikaplah sopan saat ingin menindaklanjuti klien agar Anda tidak terlihat terlalu dibidik. 3. Terhubung di Jejaring Profesional Jika Anda sudah menjalin hubungan yang kuat dengan calon pelanggan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan komunitas lainnya, kini saatnya untuk meminta terhubung melalui jaringan profesional. Teknik ini dimaksudkan untuk menunjukkan pengalaman dan keadaan yang mereka miliki. Seperti pekerjaan, kemampuan dan prestasi. Setelah calon pelanggan tertarik dan bahkan mengetahui bisnisnya, prioritaskan rencana tindak lanjut untuk tujuan komersial. 4. Tidak Menekan Customer Jangan pernah menekan pelanggan hanya untuk mendapatkan jawaban. Jika didorong terlalu keras, potensi untuk membeli produk yang ditawarkan akan memudar. Poin khusus ini sangat erat kaitannya dengan poin sebelumnya. Memang, calon pelanggan juga membutuhkan waktu yang dapat digunakan untuk mencari informasi tentang perusahaan atau produk yang ditawarkan. 5. Jangan Mengejar Customer dalam Waktu yang Berdekatan Jangan follow up waktu terlalu dekat, tunda waktu. Jika Anda follow up terlalu keras setiap hari, calon pembeli akan merasa di kejar dan akhirnya ragu-ragu dan pasti akan merugikan bisnis Anda. Calon pembeli memiliki hak untuk memutuskan apakah akan membeli produk Anda atau tidak. Bertindak berdasarkan apa yang Anda miliki alih-alih terjebak. 6. Tunjukan Empati Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan kebutuhan pembeli. Anda harus menempatkan kepentingan pembeli di atas kepentingan Anda sendiri. Ini tidak berarti Anda harus kalah, tetapi berikan pembeli 100% dari layanan Anda sehingga mereka mengerti apa yang mereka butuhkan. Sebagai contoh : “Hai Ica, hanya ada satu handuk yang kamu inginkan. Apakah Anda punya masalah? Apa yang bisa Santi lakukan untuk Anda? Anda dapat menyebutkan nama Anda untuk membuatnya lebih akrab. Ini menciptakan semangat keluarga. Hal ini sering terjadi, terutama jika pelanggan Anda adalah ibu-ibu yang sudah berusia lanjut. Jika tautan ditautkan, bahkan jika harga Anda cukup tinggi, mereka akan tetap dengan Anda. 7. Antisipasi Pembeli Berubah Pikiran Tidak jarang pembeli berubah pikiran dan kehilangan antusiasme terhadap produk Anda dan tidak membelinya. Hal ini biasa terjadi, terutama jika produk Anda bukan merupakan kebutuhan yang esensial. Jika pembeli Anda berubah pikiran, jangan biarkan mereka menghapus atau memblokir kontak dengan pelanggan. Anda menghemat, karena kontak pelanggan adalah aset. Lebih bagus lagi jika dilanjutkan dengan pendekatan yang komunikatif, ramah dan profesional, hal ini pasti akan dipandang positif di mata konsumen. Terutama jika Anda tidak hanya "menagih" pelanggan potensial untuk membeli produk Anda untuk tindak lanjut, ini sebenarnya dapat membuat mereka putus asa.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa arti follow up dalam bisnis cukup besar dari segi tujuan dan manfaat. Sama pentingnya dalam memastikan sistem keuangan perusahaan yang lebih terintegrasi, efisien dan efektif. Oleh karena itu, gunakan produk keuangan yang tepat, misalnya gunakan IDMETAFORA. Dengan produk ini, perusahaan akan menikmati berbagai manfaat, mulai dari pencatatan keuangan yang terperinci, pengurangan risiko penipuan atau penipuan, hingga proses penggantian biaya yang lebih mudah dan akses ke pembiayaan perusahaan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..