+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Kenali Google Collab Aplikasi Pengolah Data Open Source

5 October, 2022   |   Silfiya

Kenali Google Collab Aplikasi Pengolah Data Open Source

Google collab merupakan sebuah solusi bagi yang membutuhkan coding environment dengan format notebook yang ramah untuk pengguna. Produk tersebut merupakan sebuah ciptaan dari Google Research serta dikenal sebagai software yang bagus sebagai penunjang keperluan data science dan machine learning. Google Collab merupakan sebuah alat yang mempunyai banyak sekali manfaat. Bagi yang pernah menggunakan Jupyter Notebook maka  akan lebih cepat dalam mempelajarinya karena pada dasarnya Google Collab sendiri merupakan Jupyter Notebook environment yang bersifat gratis serta sepenuhnya berjalan di cloud. Bagian yang paling penting adalah dimana Google Collab  tidak memerlukan tahap setup , serta notebook yang dibuat bisa di edit secara bersamaan oleh beberapa orang dengan cara yang sama seperti pada saat mengedit dokumen pada Google Docs. Keuntungan terbesarnya yakni Google Collab mendukung library machine learning paling populer yang akan dengan mudah di muat pada notebook.
 

Apa Itu Google Collab atau Google Collaboratory?


Google Collab atau Google Colaboratory, merupakan sebuah executable document yang bisa digunakan untuk menyimpan, menulis, serta membagikan program yang sudah ditulis melalui Google Drive. Software tersebut pada dasarnya mirip dengan Jupyter Notebook gratis yang berbentuk cloud yang dijalankan dengan menggunakan browser, seperti Mozilla Firefox serta Google Chrome.
Ia akan memungkinkan para penggunanya untuk menjalankan kode Python tanpa harus melakukan proses instalasi dan setup lainnya. Justru, seluruh keperluan setting serta adjustment akan diserahkan ke cloud.  Maka dari itu, aplikasi tersebut merupakan tempat yang baik untuk para programmer yang ingin mengasah sebuah pengetahuan mengenai Python.

Selain hal itu, Google Collaboratory juga terkenal karena bisa mendorong kebutuhan kolaborasi tim. Di mana notebook yang akan dibuat nantinya juga bisa diedit secara bersamaan oleh anggota tim lainnya, seperti halnya dengan menyunting dokumen di Google Documents. 
Keuntungan yang paling besar dari Google Collaboratory adalah bahwa google collaboratory mempunyai kumpulan built-in-library machine learning yang paling populer yang bisa dimuat dengan mudah dalam notebook anda.
 

Cara Kerja Google Collab atau Google Collaboratory


Google Collaboratory bisa digunakan untuk melakukan banyak tugas, seperti menulis serta menjalankan kode, membuat dokumentasi terkait, serta menampilkan grafik, seperti yang  dilakukan dengan Jupyter Notebook. Teknik yang digunakan juga sebenarnya mirip dengan menggunakan Jupyter Notebook, akan tetapi terdapat sedikit perbedaan di antara keduanya.

Jupyter Notebook merupakan sebuah aplikasi yang sudah di-install, di mana dengan menggunakan sumber daya lokal dengannya. Dan  berpotensi bisa menggunakan sumber lain, akan tetapi hal tersebut bisa terbukti tidak nyaman atau bahkan tidak mungkin dalam beberapa kasus. Contoh misalnya menurut Github, file Jupyter Notebook  akan muncul sebagai halaman HTML statis pada saat  menggunakan GitHub repository. Bahkan, untuk beberapa fitur tidak akan berfungsi sama sekali.
Google Collaboratory juga memungkinkan  untuk sepenuhnya berinteraksi dengan file Jupyter Notebook  menggunakan GitHub sebagai repository. Faktanya, Google Collaboratory mendukung sejumlah opsi penyimpanan online sehingga kita bisa  menganggap bahwa Collaboratory sebagai mitra online  dalam membuat kode Python.


Cara Menggunakan Google Collab atau Google Collaboratory


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejatinya, Google Collab hampir mirip dengan Jupyter Notebook. Maka dari itu, apabila anda sudah menguasai aplikasi tersebut, menggunakan Google Collaboratory sudah seharusnya bukan menjadi tantangan yang baru.

Karena, Google Collaboratory bisa dimanfaatkan untuk melakukan tugas tertentu dalam paradigma berorientasi sel, mirip dengan Jupyter Notebook. Tidak hanya itu, software tersebut juga bisa digunakan untuk membuat berbagai tipe sel serta menciptakan notebook, seperti halnya dengan fitur-fitur Jupyter Notebook. Untuk anda yang belum tahu bagaimana cara menggunakannya, di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam menggunakannya untuk anda sesuai dengan ujaran Education Ecosystem.

1. Membuat folder di Google Drive
Yang pertama, untuk menggunakan Google Collab, anda harus mempunyai akun Google terlebih dahulu lalu setelah itu akses fitur Collaboratory.  Apabila anda  tidak mempunyai akun Google, untuk sebagian besar dari fitur Collaboratory yang perlu anda akses tidak akan berfungsi. Lalu, dikarenakan Google Collaboratory bekerja di dalam Google Drive, anda harus menentukan folder mana  yang akan digunakan.  Beri nama folder tersebut dengan menggunakan nama baru atau bahkan dengan judul default yang sudah disediakan oleh Google Collaboratory.

2. Membuat notebook
Nah, pada saat Google Collab sudah terintegrasi dengan folder di Drive, artinya anda sudah siap untuk menggunakannya. Akan tetapi, anda harus membuat file Notebook baru terlebih dahulu caranya yaitu dengan klik kanan di dalam folder yang baru saja kita buat, setelah itu pilih More dan lalu klik opsi Collaboratory. Setelah itulah barulah fitur-fitur yang tersedia di dalam Google Collaboratory sudah bisa anda manfaatkan.
 

Mengapa Kita Harus Menggunakan Google Collab atau Google Collaboratory?


Terdapat beberapa alasan mengapa Kita perlu menggunakan Google Collab, antara lain yaitu:
-Pre-install libraries;
-Bisa disimpan di cloud;
-Kolaborasi;
-Penggunaan GPU serta TPU  yang gratis.
Sekarang mari kita lihat penjelasan mengenai alasan mengapa kita harus menggunakan google collab di bawah ini.

1. Pre-install libraries yang melimpah
Distribusi Anaconda dari Jupyter Notebook akan dikirimkan dengan beberapa pustaka data pra-instal, contohnya seperti NumPy, Pandas dan Matplotlib. Di sisi lain, Collab telah menyediakan lebih banyak library machine learning yang telah diinstal sebelumnya seperti Keras, PyTorch, dan TensorFlow.

2. Bisa disimpan di Cloud
Pada saat Anda lebih memilih untuk menggunakan Jupyter Notebook biasa sebagai development environment Anda,maka seluruh file-nya akan disimpan pada mesin lokal Anda. Apabila Anda sangat mementingkan privasi, hal tersebut mungkin saja menjadi fitur terbaik untuk Anda. Akan tetapi, apabila Anda ingin notebook yang bisa diakses oleh Anda dari perangkat apa pun dengan login Google yang sederhana, Google Collab merupakan sebuah pilihan yang paling. Seluruh notebook di Google Collab Anda akan disimpan di dalam akun Google Drive Anda, sama halnya seperti file Google Docs serta juga Google Spreadsheet Anda.

3. Kolaborasi
Fitur hebat lainnya yang ditawarkan oleh Google Collab yakni sebuah fitur kolaborasi. Apabila Anda bekerja dengan beberapa developer dalam sebuah proyek, maka sebaiknya gunakan notebook pada Google Collab. Sama seperti berkolaborasi di dokumen Google Documents, Anda bisa membuat kode bersama dengan beberapa developer dengan menggunakan notebook Google Collab. Selain hal tersebut , Anda juga bisa membagikan pekerjaan Anda yang sudah selesai dengan developer yang lain.

4. Penggunaan GPU serta TPU gratis
Tidak ada salahnya jika anda memilih Google Collab daripada Jupyter Notebook biasa. Google Research juga akan memungkinkan Anda untuk menggunakan GPU serta TPU khusus mereka untuk proyek machine learning pribadi Anda. Dalam beberapa proyek, akselerasi GPU serta TPU akan membuat sebuah perbedaan besar bahkan untuk beberapa proyek kecil sekalipun. Karena dengan menggunakan sumber daya Google, operasi neural network optimization tidak akan mengacaukan prosesor Anda, serta kipas pendingin komputer Anda tidak akan menjadi panas.
 

Manfaat Google Collab atau Google Collaboratory


Seiring dengan berkembangnya zaman, maka akan semakin banyak perusahaan yang mempelajari machine learning serta bagaimana cara menerapkannya untuk membuat produk yang bisa dipasarkan. Maka dari itu, Google Collab sendiri merupakan sebuah aplikasi yang diciptakan secara khusus untuk operasi machine learning serta deep learning.

Aplikasi tersebut mempunyai banyak sekali fitur menarik yang mampu membedakannya dari software pengkodean lainnya. Kira-kira, apa saja manfaat yang ditawarkan oleh Google Collab untuk para pegiat IT? Di bawah ini merupakan penjelasannya menurut Toward Darta Science. built-in-library machine learning yang sudah lengkap berbasis cloud, sehingga tidak akan memakan space yang banyak dalam memori komputer data di dalam Google Collaboratory bisa diakses serta diedit dengan mudah akan lebih mempermudah proses kolaborasi antar tim mempunyai fitur GPU serta TPU yang bisa dimanfaatkan secara gratis.


Macam Tips Trik Cara Hack Google Collab 


1. Mencegah Google Collab Terputus (Disconnecting) maupun Muncul Verifikasi Captcha
Tips dan trik dalam menggunakan Google Collab pertama yaitu adalah kiat supaya bisa  mencegah Google Collab terputus, disconnecting, maupun menunjukkan tombol verifikasi ReCaptcha. 

2. Menambah Jumlah Pemakaian RAM
Tips serta trik dalam membahas mengenai Google Collab, Jupyter Notebook, dan pengertian, serta artinya yang kedua yakni adalah untuk menambah jumlah pemakaian Random Access Memory (RAM). Pemakaian standar dari Collab saja sudah memberi kita sekitar 13GB RAM yang gratis. Itu cukup mengesankan, akan tetapi ada kalanya bahkan itu tidak cukup pada saat kita sedang membangun model pembelajaran mendalam yang berat dan lebih kompleks tentunya. Ini merupakan trik yang sangat sederhana serta hampir menggandakan kapasitas RAM anda, akan tetapi perlu diingat bahwa cara tersebut tidak selalu berhasil untuk semua pengguna.

3. Pintasan Keyboard untuk Penggunaan yang Efektif
Beralih antara keyboard serta mouse Anda merupakan tugas yang membosankan dan memakan cukup waktu. Karena itu, untuk mempercepat, tips serta  trik Google Collab berikutnya adalah untuk memberi kita pintasan keyboard tertentu yang sangat berguna.
Sebenarnya anda tidak bisa menguasai pengalaman Collab sampai Anda menggunakan serta mengenal pintasan keyboard ini. Pintasan keyboard tersebut bisa meningkatkan produktivitas sebagai Google Collab, maupun Jupyter Notebook. Memang, kita tahu bahwa perlu waktu untuk mempelajari ini, akan tetapi begitu Anda menguasainya, Anda bisa menyelesaikan pekerjaan Anda lebih cepat.
 

Kesimpulan 


Itulah penjelasan singkat mengenai Google Collab serta manfaatnya untuk perusahaan. Intinya, Google Collab sendiri merupakan executable document yang dapat dimanfaatkan guna untuk menyimpan, menulis, serta membagikan program yang sudah ditulis dari Google Drive. Google Collab kini juga sering digunakan karena memungkinkan para penggunanya untuk menjalankan kode Python tanpa harus  melakukan proses instalasi. Maka dari itu, jika anda ingin terjun ke dunia pemrograman, pastikan dulu anda sudah menguasai perangkat satu ini.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda