+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Istilah Laba Kotor Pada Dunia Bisnis

3 October, 2022   |   Ningsih

Mengenal Istilah Laba Kotor Pada Dunia Bisnis

 Laba kotor adalah salah satu indikator terpenting untuk sebuah perusahaan. Dalam ekonomi akuntansi, laba ialah sebuah keuntungan. Pada buku Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan (2019), laba merupakan selisih pendapatan dengan beban. Sehingga perhitungan pada laba bisa untuk mengukur beban (biaya) serta pendapatan. Anda bisa mengotomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya. Laba cukup erat dengan sebuah bisnis dan laporan keuangan pada bidang akuntansi, para pemilik bisnis tentunya perlu memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan laba serta bagaimana mengolahnya. Kurangi proses akuntansi manual yang menghabiskan waktu seperti pembukuan, kalkulasi depresiasi aset, dan lain-lain dengan aplikasi akuntansi keuangan yang dapat dipercaya.

Umumnya, penghitungan laba kini bisa dilakukan dengan mudah hanya dengan penggunaan software saja. Sebelum menggunakan software, Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu representasi gafif pada perhitungan harga software akuntansi sehingga dapat memperkirakan biaya yang perlu dikeluarkan.
 

Apa itu Laba Kotor?

Laba kotor merupakan laba bisnis setelah dikurangi biaya yang terkait pada pembuatan dan penjualan produknya atau biaya yang terkait pada penyediaan layanan. Laba kotor akan muncul pada laporan laba rugi perusahaan dan bisa dihitung oleh Anda dengan mengurangkan harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan (penjualan). Besar kecilnya laba kotor dapat mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, terkait apa yang perlu dilakukan pada periode yang akan datang.

Perhitungan laba kotor biasa terdapat pada laporan laba rugi, dengan memakai sistem manajemen akuntansi yang terintegrasi Anda bisa menghitung laporan laba rugi dengan mudah, akurat serta cepat. Laba ini mengukur seberapa efisien bisnis memakai tenaga kerja dan persediaan dalam menghasilkan barang atau jasa. Perhitungan ini memperhitungkan biaya variabel yang beragam dengan output, seperti; bahan baku, tenaga kerja, komisi Sales, termasuk depresiasi atas penggunaan, biaya kartu kredit pembelian pelanggan, peralatan, utilitas untuk lokasi produksi, serta pengiriman.

Secara umum, laba kotor tak mempunyai aset tetap yakni biaya yang perlu perusahaan bayarkan terlepas dari tingkat keluarannya. Aset tetap termasuk sewa, iklan, asuransi, gaji pegawai tak bisa langsung terlibat dalam produksi dan perlengkapan kantor. Walaupun penghitungan komponen tersebut bisa dilakukan dengan mudah memakai sistem akuntansi yang terintegrasi.

Faktor yang Mempengaruhi Laba

Terdapat beberapa yang menjadi keunggulan pada sistem akuntansi yaitu dapat memberikan informasi secara real-time dengan akurasi tinggi sampai dapat membantu mengetahui pendapatan dan pengeluaran dengan tepat. 
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi laba, yaitu: 

1. Perubahan harga jual 

Harga jual berpengaruh dalam besaran laba yang diperoleh perusahaan. Jika harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan pun meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak terhadap perubahan laba yang perusahaan dapat. 

2. Perubahan kuantitas produk yang dijual 

Jumlah kuantitas produk yang terjual pun akan berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat. Anda bisa menggunakan software manajemen penjualan untuk meningkatkan konversi penjualan, sampai bisa meningkatkan laba.

3. Harga pokok penjualan produk 

Perubahan harga pokok penjualan akan berpengaruh dengan harga bahan baku, upah dan kenaikan harga. Apabila harga pokok penjualannya berubah, tapi harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan berubah.
 

Tujuan dalam Menghitung Laba Penjualan

Mengetahui pendapatan kotor penting dalam proses akuntansi bisnis karena secara khusus berkaitan pada harga pokok penjualan. Dengan kata lain, hasil data akan mencerminkan efektivitas manajemen perusahaan terhadap hal pembelian persediaan. Selain dari itu dapat membantu perusahaan mengalokasikan tenaga kerja atau mengambil keputusan pada pabrik atau lokasi produksi barang. 

Margin kotor cukup beragam pada seluruh produk dan industri serta biasanya banyak orang menggunakan untuk mengukur profitabilitas satu produk bisnis. Hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan saat menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan barang atau jasa. Saat suatu perusahaan mempunyai beberapa proyek atau beberapa produk, pelaporan setiap proyek akan terlaksana dengan terpisah.
 

Perbedaan Laba Kotor dan Laba Bersih

Pada bisnis, laba kotor umumnya terkalkulasi pada akhir periode dan menghasilkan pendapatan pada perusahaan dari penjualan produk untuk periode tersebut. Hasil penjualan tersebut kemudian akan perusahaan gunakan untuk menutupi biaya operasional, seperti biaya administrasi, biaya produksi, dan biaya pemasaran. 

Sedangkan laba bersih merupakan sisa penghasilan dari laba kotor, saat semua penghasilan teralokasikan untuk membayar biaya produksi, upah, bunga dan pajak, maka sisanya disebut sebagai laba bersih. Biasanya, perhitungannya ialah laba kotor dikurangi seluruh biaya operasional.

Cara Menghitung Laba (Kotor & Bersih)

Sebelum menghitung laba bersih, hal yang perlu pemilik bisnis lakukan adalah menghitung jumlah laba kotor untuk periode yang tertentu.
Rumus menghitung laba kotor adalah:
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP)

- Penjualan Bersih, merupakan biaya-biaya pada aktivitas penjualan yang mengurangi hasil penjualan: Penjualan – Distribusi – Retur Penjualan – Diskon Penjualan

- Harga Pokok Penjualan (HPP), merupakan biaya yang berkaitan dengan barang hasil produksi yang akan dijual pada konsumen: Persediaan awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir

- Pembelian Bersih, merupakan total biaya yang keluar dalam membeli semua kebutuhan berkaitan pada proses produksi serta penjualan: Pembelian + Distribusi – Retur pembelian – Diskon Pembelian

Kemudian kalkulasikan berapa jumlah atau nilai laba bersih pada periode tertentu tersebut.
Rumus menghitung laba bersih adalah:

Laba Kotor – Beban Usaha

Beban Usaha: Beban Operasional + Beban Non-Operasional
Laba Sebelum Pajak, Bunga, (EBTIDA) Penyusutan Amortisasi: Beban Bunga – Biaya Operasional, (EBIT) Laba Sebelum Pajak dan Bunga : EBITDA – Biaya Penyusutan dan Amortisasi, dan (EBT) Laba Sebelum Pajak : Beban Bunga + Pendapatan Bunga – EBIT
 

Kesimpulan

Itu adalah pembahasan singkat terkait laba kotor, mulai dari pengertiannya sampai dengan bagaimana cara menghitungnya. Dengan membaca artikel singkat di atas maka seharusnya Anda sudah mengetahui seberapa untung bisnis yang sedang Anda jalankan. Karena besar kecilnya laba dapat mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang perlu Anda lakukan pada masa yang akan datang.
 
Saat Anda mempunyai perusahaan atau bisnis yang sedang berjalan, jangan lupa untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi aktivitas operasional bisnis untuk menghitung keuangan. IDMETAFORA menyediakan software untuk otomatiskan semua perhitungan pada bisnis anda, hanya dengan Accounting Software.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda