Dari dulu sampai pada saat ini teknologi terus berkembang dan penggunaan data pun kian terus meningkat. Maka dari itu, big data menjadi fenomena yang tidak akan pernah bisa dihindari. Konsep dari big data mungkin belum tentu setiap orang paham, tetapi manfaat dari big data telah banyak dirasakan, terutama bagi para pengguna internet yang setiap saat selalu mengakses informasi secara online. Dan bahkan, sudah banyak contoh dari big data yang telah terbukti mampu mendukung proses bisnis dengan lebih baik. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas big data secara lengkap. Mulai dari pengertian apa itu big data, seperti apa karakteristik big data, dan manfaat saja big data serta beberapa contohnya.
Seperti namanya Big data adalah sebuah kumpulan data yang sangat besar, kompleks dan terus bertambah setiap saat. Data ini diperoleh dari aktivitas internet yang setiap orang gunakan sehari harinya, baik untuk tujuan pribadi maupun juga untuk tujuan bisnis. Sebagai contoh awal, informasi penting dari kita mungkin berupa data seperti nama, alamat dan juga nomor telepon. Namun saat ini, data yang kita miliki semakin beragam, termasuk juga postingan di media sosial, riwayat belanja marketplace, hingga pencarian di setiap search engine yang menunjukkan suatu ketertarikan tentang topik tertentu. Semua data tersebut akan terus dihasilkan bersamaan dengan data dari pengguna lain di seluruh dunia. Bahkan, setiap pengguna internet menghasilkan data sekitar 2,5 quintillion bytes per harinya. Oleh karena itu, hal penting untuk dapat mampu mengelola big data dengan baik. Jadi, dapat dimanfaatkan untuk mendukung aktifitas kita sebagai pribadi, apalagi dalam ranah bisnis. Kenyataannya, peran big data bagi bisnis saat ini cukup besar. Sebagai contoh, bagi pengguna website, big data dapat membantu mengumpulkan data traffic website atau tingkat dari pembelian dengan mudah.
Kapan data yang dihasilkan sudah dapat disebut dengan big data? Tentunya, penyebutan itu perlu memenuhi karakteristik dari big data sebagai berikut: 1. Volume Karakteristik yang utama adalah data telah memiliki jumlah yang sangat besar, bisa secara keseluruhan atau berdasarkan dari platform yang mengelolanya. Contohnya, Instagram yang telah menyimpan 69,23% data personal dan lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia. 2. Velocity Kecepatan dari produksi data juga menjadi karakteristik big data, meliputi input data hingga dari penggunaan data. Dengan adanya internet, proses ini berlangsung secara instan dan perubahan terjadi terus menerus secara real-time. Sebagai contoh, pengguna dari Instagram akan selalu bertambah lebih dari 100 juta akun setiap tahunnya. Itupun dengan kondisi bahwa di setiap akun memiliki aktivitas yang berbeda dan terus menghasilkan data secara terus menerus. 3. Variety Big data dari satu platform saja seperti Instagram bisa bervariasi bentuknya. Misalkan ada data yang berbentuk formulir data personal, foto, video, atau bahkan data filter instastory. Bisa dibayangkan kalau data tersebut berasal dari berbagai platform dan bisnis yang berbeda, tentu memiliki bentuk dan formatnya tentu berbeda-beda, seperti dokumen presentasi, tabel, dan lainnya. Bahkan, ada juga data yang langsung bisa dibaca dan digunakan dan ada juga data abstrak yang perlu dianalisis dulu sehingga data tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa: 1. Structured data : Bisa digunakan langsung 2. Semi-structured data : Perlu diolah sebelum digunakan 3. Unstructured : Perlu dianalisis, diolah, dan baru bisa digunakan Apapun data itu, variasi format data yang banyak menjadi karakteristik dari sebuah big data. 4. Veracity Industri 4.0 membuat peran dari big data dalam membantu mengambil keputusan cukup besar. Maka, keakuratan dari sebuah data menjadi penting. Itulah kenapa veracity menjadi karakteristik dari big data. Bisa dibayangkan bahwa semakin besar sebuah data, maka semakin sulit juga untuk mengelolanya dengan baik. Kalau jika terjadi error atau kesalahan proses, dampaknya bisa menjadi cukup besar. Big data bukan hanya tentang adanya data yang dihasilkan, tapi juga bagaimana tentang identifikasi data dengan tepat agar memberikan manfaat bagi penggunanya. Salah satu contoh sederhana adalah adanya penggunaan akun pengguna (ID) dari platform seperti Instagram, Facebook dan lainnya. 5. Value Big data memiliki value untuk memudahkan penggunanya mengakses informasi dengan cepat dan mengambil keputusan berdasarkan dari berbagai data yang ada. Contohnya, fitur Instagram Stories digunakan oleh lebih dari 500 juta pengguna setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat posting instan cukup digemari. Artinya, fitur ini diperlukan dan harus dipertahankan pada platform tersebut dan bahkan dikembangkan dengan fitur tambahan seperti boomerang, multi-capture, reels, dan lain sebagainya.
Konsep dari big data adalah mengumpulkan semua data yang dihasilkan lalu di olahnya dengan tepat agar dapat memberikan value seperti yang diharapkan. Singkatnya, konsep big data terdiri atas tiga hal berikut: 1. Integrasi Data Integrasi data adalah proses dimana pengumpulan semua data yang telah dibuat hingga menjadi big data. Contohnya, seperti data dari website toko online yang berasal dari pendaftaran akun baru, daftar wishlist, dan lain sebagainyanya. Semua data tersebut akan tetap tercatat dan tersimpan pada sistem untuk kemudian digunakan untuk proses selanjutnya. Artinya, pada proses integrasi data, fokus utamanya adalah mengumpulkan data saja. 2. Pengelolaan Data Semua data yang dihasilkan harus dikelola dengan tepat, baik pada saat menyimpan atau pada saat mengaksesnya. Untuk itu, diperlukan sebuah ruang penyimpanan besar serta dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Dan untuk bisnis, penggunaan website dengan layanan hosting yang mumpuni bisa menjadi pilihan. Jadi, semua aktivitas bisnis dan data yang dihasilkan akan diproses pada satu tempat saja. Nantinya, data pada website tersebut bisa disortir ke dalam sistem penyimpanan agar mudah ditemukan saat dibutuhkan. 3. Analisis Data Konsep big data selanjutnya adalah analisis data. Artinya, semua data yang telah disimpan dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya sudah bisa dianalisa untuk kebutuhan yang lebih lanjut. Sebagai contoh, riwayat dari daftar belanja konsumen di toko online kita bisa menjadi informasi produk apa yang layak untuk ditawarkan ketika konsumen tersebut sedang berbelanja. Dengan begitu, potensi tingkat pembelian produk semakin besar karena penawarannya lebih relevan. Nah, untuk hal ini fitur ini dapat diterapkan ke semua konsumen berkat adanya big data, maka penjualan produk bisnis dapat ditingkatkan.
Untuk mendukung konsep ini, diperlukan sebuah arsitektur big data yang jelas. Idealnya, untuk sebuah big data tentunya harus dikelola dengan penggunaan teknologi storage yang baik, jaringan server yang bisa diakses kapan saja, dan juga memerlukan algoritma yang canggih. Sebagai contoh, kalau kita memiliki website atau aplikasi yang mengelola big data untuk menunjang bisnis, inilah ilustrasi arsitektur big data yang diperlukan: 1. Data source adalah sumber data yang bisa berasal dari berbagai sumber, contohnya dari calon konsumen toko online yang akan membuat akun dengan mengisi data diri. 2. Data aggregator sebagai tools pengolah big data akan menerima data tersebut dan kemudian menyalurkan data tersebut. Ada dua cara untuk menyalurkan data tersebut, yaitu: 1. Real time streaming processor : Menganalisis data yang bersifat real time. 2. Hadoop : Tempat penyimpanan data yang sangat besar. Jika data yang masuk terhitung ringan, maka setelah tahapan real time streaming processor, data tersebut akan langsung disimpan dalam data store atau tempat penyimpanan data yang telah dianalisis. Namun, jika data tersebut sangat besar, maka di tools Hadoop, data harus diproses dengan sistem non-real time processor. Setelah itu barulah data bisa disimpan di data store. Nah, data yang telah tersimpan dalam data store itulah yang bisa diakses dengan aplikasi atau sistem yang langsung digunakan oleh user. Perjalanan data yang panjang itu hanya terjadi dalam waktu singkat. Tentunya dengan pengelolaan data yang berjalan dengan baik. Jika tidak, bisa terjadi kekacauan data yang kurang bermanfaat.
Apa saja manfaat big data, terutama untuk ranah bisnis? 1. Pengembangan Produk Menjadi Mudah Big data dapat membantu Kita mengembangkan produk menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada akhirnya, penjualan produk bisa lebih ditingkatkan. Misalnya seperti produk yang memiliki kemasan ekonomis lebih banyak dipilih dan diminati. Maka, Kita bisa memproduksi lebih banyak produk tersebut. Nah sebaliknya, jika ada produk yang penjualannya rendah, maka Kita bisa menganalisa penyebabnya dari data yang ada. Kemudian kita bisa memutuskan apakah akan memperbaikinya atau menghentikan produksinya. 2. Peluang Inovasi Bisnis Lebih Terbuka Dengan big data, Kita dapat mengenali tren minat konsumen. Bisa dari jenis produk atau berdasarkan banyaknya transaksi produk tertentu. Kemudian, Kita bisa membuat inovasi produk baru sesuai dengan tren yang lebih mudah menarik banyak konsumen. Bisa juga berupa penerapan sistem baru untuk mendukung penjualan produk. Contohnya, banyak konsumen lebih suka menggunakan metode transfer atau kartu kredit untuk berbelanja. Artinya, kemudahan pembayaran sangat diinginkan oleh para konsumen ketika sedang mengunjungi sebuah toko online. Kita sebagai pemilik bisnis dapat menyiasatinya dengan menyediakan metode pembayaran non tunai atau cashless, seperti contohnya kartu kredit atau e-wallet di website toko online Kita. 3. Dapat Merancang UX yang Lebih User-Friendly Interaksi konsumen melalui aplikasi, web app, ataupun dari website, menjadi penentu tingkat penjualan produk. Jika alur proses ini membingungkan, bisa jadi penjualan produk kita menjadi kecil. Nah, big data dapat membantu Kita dengan cara menyimpan riwayat belanja konsumen. Kemudian, Kita bisa menganalisa data tersebut untuk membuat interaksi pada website menjadi lebih menyenangkan. Misalnya, banyak konsumen yang keluar dari website di halaman produk tertentu. Maka, Kita dapat mempelajari kualitas dari halaman tersebut, baik dari tampilan, kecepatan, hingga navigasinya. Dan selanjutnya, Kita bisa meningkatkan tampilan dan kecepatan halaman tersebut agar proses belanja konsumen bisa lebih cepat dan mudah. 4. Resiko Manipulasi Data Dapat Dihindari Big data juga memiliki peran dalam hal keamanan. Dengan besarnya data yang tersimpan, Kita dapat mengidentifikasi pola data yang tidak wajar yang dapat merugikan bisnis. Contoh sederhananya, saat terjadi angka pengeluaran untuk membeli bahan baku lebih besar dari yang seharusnya. Maka kita bisa menggunakan big data untuk mendapatkan informasinya secara cepat, apakah ada kenaikan harga atau ada penambahan jumlah bahan baku yang dibeli oleh konsumen. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya manipulasi data karena semua data telah tercatat dan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Walaupun big data memiliki banyak manfaat, ada juga tantangan dari big data yang perlu Kita ketahui. Apa saja itu? Yuk simak 1. Sistem Big Data Harus Selalu Diperbarui Bertambahnya data yang dihasilkan membuat update big data adalah hal yang wajib. Terutama bagi data yang sudah tidak relevan akan membuat akurasi data menjadi menurun. Sayangnya, melakukan update data secara rutin juga memerlukan kecepatan dan ruang untuk menampung data yang tidak sedikit. 2. Kekurangan Ahli Big data belum tentu tidak dapat diolah secara manual karena akan menjadi kurang efektif. Namun juga belum banyak sumber daya manusia yang mampu mengelola big data dengan teknologi yang sekarang. Apalagi dengan berkembanya teknologi yang selalu maju kedepan, kemampuan mengelola big data juga harus menyesuaikan agar proses dari penggunaan big data menjadi efektif dan efisien. 3. Pengelolaan yang Cukup Rumit Banyaknya data tentu membuat pengelolaannya menjadi rumit. Namun, dengan teknologi terbaru kita sudah mampu mengelola prosesnya menjadi lebih mudah. Hanya saja, perkembangan big data sendiri cukup cepat sehingga platform dan infrastruktur yang saat ini telah ada belum sesuai dan akan membuat pengelolaannya menjadi terkendala. Pada akhirnya, rawan terjadi kerusakan data, duplikasi data, dan lain sebagainya. 4. Keamanan dan Privasi Data yang Rentan4 Banyaknya data yang mudah diakses secara online oleh siapa saja dan di mana saja memang menyenangkan. Namun, ada potensi keamanan yang ditimbulkan seperti aksi cyber crime atau hacking. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan platform yang telah memiliki perlindungan keamanan yang baik. Jika kita membangun website bisnis, penting untuk menggunakan layanan hosting yang telah menawarkan fitur keamanan yang dapat diandalkan.
Big data muncul karena adanya teknologi semakin maju dan semakin banyak aktivitas yang dilakukan secara online. Mulai dari aktivitas pribadi dengan menggunakan media sosial, hingga aktivitas bisnis seperti penjualan produk. Karakteristik big data yang akan terus menjadi lebih besar membutuhkan pengelolaan yang tepat. Apa saja langkah terbaik yang perlu dilakukan bagi sebuah bisnis? Jika Kita menjalankan bisnis secara online menggunakan website, IDMETAFORA sebagai sebuah SoftwareHouse yang siap melayani jasa pembuatan website yang telah terintegrasi yakni ERP, Kami juga siap melayani pembuatan software penunjang opersaional bisnis Anda bagi yang tertarik bisa hubungi kami di 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723. Bisa juga langsung kunjungi kantor kami di Jl. Damai No.36, Sleman, DI Yogyakarta.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..