+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Perbedaan Impor dan Ekspor? Ini Penjelasannya

28 September, 2022   |   Fajri

Mengenal Perbedaan Impor dan Ekspor? Ini Penjelasannya

Pengertian Ekspor


Berdasarkan Keputusan Nomor 10 Tahun 2021, ekspor adalah mendorong ekspor barang kedalam daerah pabean. Daerah Pabean adalah wilayah darat, laut, dan udara milik negara Republik Indonesia, termasuk seluruh wilayah yang ditetapkan dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Secara sederhana ekspor berarti kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negeri.

Eksportir adalah orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor. Setiap kegiatan ekspor skala besar pasti akan melibatkan bea cukai sebagai pengatur lalu lintas  negara. Kegiatan ekspor biasanya terjadi ketika suatu negara  mampu memproduksi barang dan jasa dalam jumlah  besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Hal ini menyebabkan kelebihan produksi barang-barang ini yang dapat  dijual ke luar negeri. Dalam melakukan kegiatan ekspor, suatu negara menerima pendapatan yang biasa disebut dengan devisa. Semakin sering suatu negara mengekspor semakin besar keuntungan devisanya.


Jenis Ekspor


Indonesia memiliki dua jenis ekspor yaitu ekspor migas dan ekspor nonmigas komoditas minyak dan gas seperti minyak dan gas. Sedangkan ekspor nonmigas meliputi produk pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kerajinan, produk industri dan produk mineral dari pertambangan.

Di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan ekspor.
• Kondisi pasar luar negeri
• Pengetahuan eksportir untuk menaklukkan pasar luar negeri
• Lingkungan bisnis yang diciptakan oleh pemerintah
• Klausul kontrak internasional
• Ekspor ke Indonesia adalah karet, kelapa sawit, gas alam, batubara, hasil hutan untuk pabrik garmen dan tekstil.

Setiap barang yang diekspor memiliki regulasinya masing-masing tergantung  jenis barangnya. Tidak semua individu atau masyarakat dapat melakukan kegiatan ekspor. Hal ini karena kegiatan ekspor memerlukan beberapa prosedur. Kegiatan ekspor dapat menciptakan permintaan efektif baru yang membuat komoditas pasar domestik mencari inovasi untuk meningkatkan produktivitas. Kegiatan ekspor juga dapat mendorong ekspor barang kedalam daerah pabean dalam pertumbuhan ekonomi dan memperluas pasar luar negeri untuk komoditas tertentu. 

Ada dua metode kegiatan ekspor yaitu ekspor normal dan ekspor tanpa letter of credit. Perbedaan keduanya terletak pada penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran. Kegiatan ekspor normal kami adalah penjualan ke luar negeri yang tunduk pada semua Ketentuan yang berlaku. Kegiatan ekspor kemudian biasanya ditujukan kepada pembeli melalui L/C. Ketentuan yang berlaku dalam kegiatan ekspor kini dapat dilakukan tanpa L/C  jika Departemen Perdagangan telah mengeluarkan izin khusus.


Tujuan Ekspor

Kegiatan ekspor mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Mengendalikan Harga Produk

Negara yang melakukan kegiatan ekspor dapat memanfaatkan kelebihan kapasitas produksi untuk produknya. Dengan cara ini, negara diyakini mampu mengendalikan harga produk ekspor yang berasal dari dalam negeri. Jika bus bisa diproduksi massal dengan mudah, harga produk dalam negeri ini akan lebih murah. Agar negara dapat mengendalikan harga di pasarnya, mereka harus mengekspor aktivitasnya ke negara lain yang membutuhkan produk tersebut. 

2. Menambah Devisa Negara

Nilai kekayaan yang dimiliki  suatu negara dalam bentuk devisa disebut devisa. Kehadiran kegiatan ekspor membantu membuka peluang baru di luar negeri. Peluang ini mendorong ekspansi pasar domestik, investasi, dan devisa.

3. Memperbanyak Lapangan Kerja

Secara tidak langsung, lapangan kerja baru tercipta melalui kegiatan ekspor yang dilakukan. Dengan demikian, kegiatan ekspor juga mengurangi pengangguran. Selain itu peningkatan ekspor menciptakan lapangan kerja domestik dan mengurangi tingkat kemiskinan. 
 

Pengertian Impor


Sehubungan dengan Perpres Nomor 10 Tahun 2021, importasi adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Pemasukan barang atau jasa dari luar negeri atau daerah pabean dikenakan lalu lintas dalam negeri atau daerah lalu lintas bebas. Tenaga kerja asing juga dianggap impor dalam bentuk jasa yang diperoleh dari luar negeri, seperti asuransi, transportasi, dan lain-lain.

Barang impor pada umumnya adalah barang  yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Orang atau lembaga yang mengimpor barang impor disebut importir. Barang diimpor untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang Anda dapatkan adalah bahwa barang impor yang dijual mungkin harganya lebih murah daripada barang atau jasa yang sama  yang diproduksi di dalam negeri.

Sebagai contoh sederhana Indonesia yang tidak memiliki produk gandum, harus mengimpor produk gandum dari negara lain untuk memenuhi permintaan gandum dalam negeri. Customs clearance juga diperlukan sebagai penunjang proses  pengiriman barang impor dalam jumlah besar. Sederhananya, pemerintah menerapkan tarif pajak untuk setiap produk oleh importir. Jenis barang yang diimpor adalah barang konsumsi atau barang jadi, barang modal, bahan baku dan bahan sekunder.


Berikut ini beberapa alasan suatu negara melakukan kegiatan impor


Berikut ini beberapa alasan suatu negara melakukan kegiatan impor:
• Negara pengimpor bisa saja memproduksi barang tersebut, namun biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal yang nantinya akan membuat harga barang dijual lebih mahal
• Negara pengimpor sudah bisa menghasilkan sendiri, namun tidak cukup untuk memenuhi permintaan dalam negeri
• Negara yang mengimpor tidak bisa memproduksi barang tersebut karena kurangnya bahan baku, keterampilan, dan lain sebagainya

Kegiatan impor dapat memberikan manfaat serta kerugian, terutama untuk produsen di dalam negeri karena bisa kalah bersaing dengan produk impor, baik dari sisi harga maupun kualitas.  Impor juga merupakan aktivitas mengurangi cadangan devisa negara yang dapat membuat neraca perdagangan negara mengalami defisit.


Berikut ini beberapa manfaat kegiatan impor


• Mendapatkan teknologi yang lebih modern dari barang yang diimpor
• Suatu negara dapat fokus memproduksi barang atau jasa tertentu
• Mengendalikan inflasi karena barang impor lebih murah
• Mendapatkan barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri
• Mendapatkan pasokan bahan baku untuk industri di dalam negeri

Hingga saat ini, belum ada negara yang bisa benar-benar mandiri tanpa membutuhkan barang atau jasa dari negara lain. Hal ini berarti kegiatan impor merupakan perdagangan antar-negara yang tidak mungkin dapat dihindari. Perlu diketahui, bahwa tidak semua produk atau barang bisa masuk sebagai barang impor. direktorat jendral bea dan cukai telah mengeluarkan semua peraturan yang mengizinkan atau melarang impor barang atau produk yang mengandung unsur cabul, obat-obatan terlarang, binatang, senjata api juga dilarang.

Salah satu fungsi utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melindungi masyarakat, direktorat jendral bea dan cukai industri dalam negeri dan kepentingan nasional, melalui pengawasan dan/atau pencegahan masuknya barang impor maupun keluarnya barang ekspor yang berdampak negatif dan berbahaya yang dilarang dan/atau dibatasi oleh
Ketentuan yang berlaku/regulasi yang diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga terkait.

Tujuan impor


Tujuan impor tentu saja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kegiatan impor juga merupakan bentuk komunikasi dan kerjasama antar negara selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kegiatan impor ditujukan untuk meningkatkan neraca pembayaran dan mengurangi  pengeluaran devisa negara lain. Kegiatan impor juga membantu meningkatkan potensi negara kegiatan impor juga membantu mendorong ekspor barang kedalam daerah pabean dalam memperoleh bahan baku dan teknologi terkini. Akibatnya kegiatan impor secara tidak langsung mendukung stabilitas  negara.

Di bawah ini adalah beberapa tujuan dari kegiatan impor:
• Selesaikan aktivitas domestik
• Memperkuat  neraca pembayaran
• Mengurangi pengeluaran devisa di luar negeri


Contoh kebijakan impor dan ekspor


Perdagangan internasional memiliki pedoman yang berbeda untuk mengimpor dan mengekspor barang. Di bawah ini adalah contoh kebijakan ekspor dan impor.

1. Politik Dumping

Kebijakan dumping adalah kebijakan mengekspor barang ke luar negeri dan menjualnya dengan harga lebih rendah untuk menguasai pasar. Kebijakan dumping dapat diartikan sebagai kebijakan diskriminasi harga dan membunuh pasar luar negeri dimana produk dijual murah. Tujuan dari kebijakan dumping adalah untuk memperluas pasar luar negeri dan menghilangkan persaingan. Cara ini sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang banyak.
Ketentuan yang berlaku ini dilakukan untuk mencegah turunnya harga beli dalam negeri. Ada berbagai jenis  Ketentuan yang berlaku kebijakan dumping, termasuk:

A. Sporadic Dumping
Redaman sporadis adalah redaman jangka pendek. Tujuan dari dumping frekuensi rendah adalah untuk mencegah penumpukan barang di pasar domestik karena kelebihan produksi  barang. 

B. Persistent Dumping
Persistent dumping adalah praktek yang berjalan terus menerus dan permanen. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pasar antara negara pengimpor dan pengekspor, atau dikenal dengan istilah diskriminasi harga internasional.

3.  Predatory Dumping

Pembuangan predator dimaksudkan untuk menghilangkan saingan. Oleh karena itu, jika harga negara pesaing turun, pelaku dumping akan menaikkan harga produk sesuai  keinginan. 

2. Tarif

Tarif adalah pajak yang dikenakan atas barang atau barang yang masuk ke dalam wilayah suatu negara. Semua barang yang diimpor ke suatu negara atau wilayah dikenakan tarif pajak berdasarkan nilai barang tersebut.

3. Kebijakan perdagangan bebas

Kebijakan perdagangan bebas adalah kesepakatan antara dua negara yang tidak memuat pembatasan penjualan dan pembelian barang. Perdagangan antara negara-negara ini dengan demikian memungkinkan arus barang masuk dan keluar kawasan tanpa hambatan.

4. pembatasan atau kuota impor

Pembatasan impor Ketentuan yang berlaku jika suatu negara mengalami peningkatan  proses produksi. Kuota impor adalah pembatasan langsung terhadap jumlah barang yang akan diimpor.  Cara ini dilakukan untuk memastikan produk dalam negeri tidak tergerus oleh kehadiran produk dari luar negeri dan memungkinkan pedagang lokal bersaing secara sehat. memperkenalkan hambatan tarif dan kuota untuk membantu memperbaiki neraca pembayaran.

5. subsidi ekspor

Subsidi ekspor adalah langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk mendorong ekspor barang dan mengurangi penjualan barang di pasar domestik. Subsidi ekspor adalah subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan untuk meningkatkan ekspor barang. Pasar domestik sendiri menggunakan pembayaran langsung, pinjaman berbunga rendah, klaim pajak ekspor atau iklan di negara lain dengan subsidi negara.


Kesimpulan


Demikianlah pengertian ekspor dan impor, lengkap dengan tujuan, manfaat, dan contoh komoditasnya. Pembahasan ini sangat penting untuk Anda pahami, terlebih lagi jika perusahaan Anda adalah perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor ataupun impor.

Kegiatan ekspor dan impor ini harus dilakukan dengan perhitungan pendanaan atau budget yang matang, agar setiap prosedurnya bisa dilewati dengan mudah. Namun, jika Anda masih kesulitan untuk melakukan perhitungan pendanaan atau hal lain terkait manajemen keuangan atau akuntansi, mungkin Anda bisa menggunakan software ERP dari IDMETAFORA.

ERP (Enterprise resource planning) adalah aplikasi yang membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan dan rantai pasokan.

IDMETAFORA menawarkan Jasa pembuatan website Enterprise resource planning (ERP) adalah aplikasi bisnis yang terintegrasi. Aplikasi ERP membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan, dan rantai pasokan.

Hubungi kami di No : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723
Jl. Damai, Sleman, Yogyakarta
PT Metafora Indonesia Teknologi

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda