Apakah anda penasaran dari mana asal traffic situsmu berasal? Jika iya, UTM link adalah solusi yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Karena, link yang satu ini dapat mendeteksi banyak hal terkait dengan traffic sebuah website. Bagaimana bisa? Jangan bingung, Kami telah menyiapkan penjelasan lengkap mengenai UTM link, termasuk manfaat dan parameternya.
UTM singkatan dari Urchin Traffic Monitor atau sebuah kode unik yang diselipkan pada alamat URL website. Kode tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi dari mana saja sumber traffic Anda didapatkan. Pada umumnya, kode tersebut dipakai oleh para pengguna pada saat membagikan konten mereka melalui berbagai media contohnya seperti email, ads, media sosial, dan lain sebagainya. Google juga menyediakan fitur UTM builder yang dapat Anda buat melalui Google Analytics Campaign URL Builder. Anda dapat memanfaatkan fitur pada Google UTM sebagai tools yang efektif untuk menganalisa secara spesifik sumber traffic yang anda peroleh, terutama pada saat Anda sedang menjalankan campaign tertentu. Dengan demikian, pada saat Anda hendak menjalankan sebuah campaign melalui berbagai channel yang berbeda, Anda dapat mengetahui channel mana yang paling efektif untuk diandalkan. Contohnya, pada saat Anda menyebarkan tiga macam banner iklan di beberapa channel berbeda. Yang pertama Anda sebarkan melalui Instagram, kedua melalui email marketing, dan yang ketiga melalui LinkedIn. Setelah itu, Anda memasang UTM tracking code di setiap masing-masing banner. Pada saat Anda mengecek traffic di Google Analytics, Anda dapat mengetahui channel mana saja yang benar-benar mempunyai konversi klik yang paling tinggi. Sehingga, Anda dapat menggunakan satu channel saja yang paling efektif dan menonaktifkan banner pada channel lainnya. Setelah itu, sisa budget dari banner tersebut juga dapat Anda alokasikan untuk membuat campaign berikutnya.
Secara garis besar, manfaat dari UTM link adalah mengetahui di mana para pengunjung situs mengklik link anda. Akan tetapi sebenarnya lebih dari itu, terdapat beberapa manfaat lainnya. Mari simak penjelasan dibawah ini mengenai manfaat dari UTM Link. Mengutip dari Forbes dan Agency Analytics, UTM link dapat digunakan untuk: -melacak dari mana traffic website tersebut berasal -mengetahui link apa saja yang diklik seseorang dalam sebuah campaign -mengelompokkan asal traffic sesuai dengan mediumnya -mendata traffic dari campaign yang berbeda-beda -mengetahui ads atau iklan apa saja yang paling meningkatkan dalam penjualan Ternyata, manfaat dari UTM link lumayan banyak, bukan? Dengan berbagai manfaat tersebut, anda dapat memaksimalkan usaha marketing, sales, serta campaign anda.
Apabila anda menghabiskan banyak waktu untuk berinvestasi di saluran periklanan pada media sosial, anda mungkin saja sudah menggunakan ratusan tautan yang berbeda untuk mengarahkan lalu lintas ke halaman website anda. Akan tetapi bagaimana anda dapat mengetahui tautan mana yang paling efektif? Kode Google UTM akan memungkinkan anda untuk melacak kinerja setiap tautan tersebut, dan dapat membantu anda untuk menentukan dari mana lalu lintas website berasal. Anda dapat menggunakan parameter UTM di link tautan untuk mendapatkan informasi umum, seperti berapa banyak lalu lintas yang didapatkan dari saluran media sosial. Dengan link tautan Google UTM bisa menjawab sebagian besar pertanyaan penting yang perlu diketahui oleh seorang digital marketing, contohnya seperti: Dari manakah lalu lintas ini berasal? Bagaimana anda mendapatkan lalu lintas tersebut? Mengapa anda mendapatkan lalu lintas tersebut? Dengan istilah yang lebih sederhana, google UTM akan menceritakan sebuah kisah mengenai bagaimana lalu lintas bisa sampai ke website yang anda miliki. Untuk melakukan hal tersebut, google akan menggunakan 3 sampai dengan 4 komponen yang disebut dengan parameter UTM (source, content, campaign dan medium).
Dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui bahwa tools dari Google UTM dapat memberikan fleksibilitas kepada Anda dalam mencari tahu asal usul traffic yang diperoleh melalui link tersebut. contohnya seperti mengetahui informasi sumber link, konten apa yang diklik, sampai dengan menjadi bahan tambahan untuk membuat strategi marketing yang baru. Untuk lebih mempermudah para penggunaan kode UTM, Google telah menyediakan 5 jenis parameter yang dapat Anda gunakan yaitu: 1. Campaign Kode tersebut menandakan nama sesuai dengan campaign maupun promosi yang Anda buat. Contoh misalnya, apabila alamat kode Anda adalah: utm_campaign=20percentpromocode, artinya link tersebut berisikan kode promosi dengan penawaran diskon sebesar 20 persen. 2. Source Parameter tersebut berfungsi untuk menginfokan dari mana sumber traffic Anda berasal. Contoh misalnya, apabila Anda ingin membagikan sebuah postingan ke Facebook, maka parameter yang digunakan akan seperti di ini : utm_source=Facebook. 3. Medium Parameter yang satu ini digunakan untuk mengetahui jenis medium apa yang digunakan pengunjung pada saat mengklik link yang Anda sebarkan. Medium tersebut dapat berupa email, ads, alamat browser, media sosial dan lain sebagainya. Kurang lebih, seperti ini contohnya: utm_medium=socialmedia. 4. Content Jenis Parameter Content berguna untuk mengetahui hasil jenis campaign yang berbeda di dalam satu URL yang sama atau sebagai indikator pada saat Anda melakukan A/B testing. Contoh misalnya Anda ingin membuat banner pertama dengan sebuah logo, setelah itu banner kedua dengan text. Sehingga, untuk membedakan antara keduanya, Anda dapat membuat kode UTM seperti berikut ini : utm_content=logolink dan utm_content=textlink. 5. Term Term merupakan jenis parameter yang digunakan untuk mengindikasikan kata kunci yang digunakan pada ads berbayar seperti PPC (Pay per Click). Contoh, pada saat Anda membayar sebuah campaign untuk kata kunci “online marketing”, maka Anda dapat menambahkan kata kunci tersebut ke dalam kode UTM dengan bentuk seperti ini: utm_term=online+marketing. Dengan adanya lima parameter di atas, maka Anda dapat membuat kombinasi kode pelacakan UTM sesuai kebutuhan. Semakin banyak parameter yang digunakan, maka akan semakin spesifik juga hasil analisa yang diperoleh. Secara sederhana, Anda dapat mengandalkan kombinasi parameter untuk berbagai tujuan seperti dibawah ini: -Melacak seluruh traffic kunjungan. -Mengoptimalkan strategi campaign marketing. -Mencari tahu konten mana saja yang paling disukai oleh para audience. -Memperoleh informasi yang mendalam untuk menentukan kriteria target audiens baru. -Bisa menjadi cara terbaik untuk melakukan A/B testing pada campaign. -Menganalisis fungsi serta efektifitas link yang disebarkan ke berbagai medium. -Memudahkan untuk melacak antara satu campaign dengan yang lainnya mulai dari sumber medium yang berbeda dan masih banyak lagi.
Setelah mengetahui fungsi kode pelacak UTM milik Google, sekarang waktunya kita untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan Google UTM builder. Mari simak penjelasannya di bawah ini : 1. Kunjungi halaman Google Campaign URL Builder Langkah yang pertama untuk membuat kode pelacak UTM adalah dengan cara mengunjungi halaman Google Campaign URL Builder. Di halaman tersebut Anda akan menemukan berbagai kolom parameter yang nantinya akan menjadi kode tambahan untuk disisipkan di link URL. 2. Isi setiap kolom parameter yang dibutuhkan Langkah yang kedua yaitu mengisi pada masing-masing kolom parameter seperti Website URL, Source, Medium serta Campaign Name. Jika Anda ingin melacak performa pada iklan yang berbayar, Anda dapat mengisi kolom Term serta Content untuk memperoleh kode UTM tambahan. 3. Link sudah siap digunakan Setelah link yang sudah dilengkapi dengan kode UTM. Anda dapat memperpendek link URL tersebut dengan mengklik ‘Convert URL to Short Link’. 4. Analisa hasilnya dengan mengakses Google Analytics Apabila Anda ingin menganalisa performa link tersebut, umumnya Google membutuhkan proses waktu 3 sampai 5 hari untuk mengumpulkan seluruh data dengan optimal. Tentu saja, proses analisis tersebut dilakukan dengan mengakses secara langsung pada dashboard Google Analytics. Caranya adalah dengan memilih menu Acquisition > Campaigns > All Campaigns. Pada halaman inilah semua hasil traffic dari link UTM Anda akan ditampilkan. Sebaiknya, lakukan pengecekan secara berkala supaya bisa mengukur kinerja yang dihasilkan. Untuk lebih memudahkan analisa dan tracking, Anda dapat mengumpulkan setiap link UTM pada spreadsheet.
Membuat Kode UTM Google UTM Builder adalah alat yang dibuat oleh Google untuk membantu para pengguna menghasilkan kode UTM. Cek Lalu Lintas Website Berasal Alasan terpenting untuk menggunakan pelacakan UTM adalah untuk mengetahui dengan pasti dari mana lalu lintas website berasal. Untuk melakukan hal tersebut, anda perlu menggunakan parameter seperti source, campaign, serta medium. Dengan parameter Google UTM yang sudah dibuat, anda dapat melacak sumber-sumber tersebut dengan lebih tepat. Secara khusus, UT Tracking juga sangat berguna apabila anda ingin mengetahui saluran sumber dan lalu lintas langsung website anda pada Google Analytics. Di Google Analytics, anda bisa menuju ke menu Acquisition, setelah itu ke All Traffic dan cari Referrals untuk melihat halaman mana yang membantu anda menghasilkan banyak lalu lintas. Untuk bisnis yang mempunyai banyak posting berbeda di media sosial. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik dari pos mana lalu lintas website berasal, anda bisa menambahkan &utm_campaign= pada akhir tautan. Dengan demikian anda bisa melihat pos mana yang membantu anda menghasilkan lalu lintas terbaik. Lalu lintas langsung merupakan salah satu sumber lalu lintas di Google Analytics. Umumnya mencakup orang-orang yang mengetikkan URL website secara langsung pada browser. Sehingga, apabila anda tidak menambahkan UTM ke akhir tautan, lalu lintas anda yang berasal dari saluran yang berbeda akan dianggap sebagai lalu lalu lintas langsung. Ketahui Tautan Mana Yang Diklik Pengguna Dalam Kampanye Contohnya, anda menjalankan kampanye email marketing kepada pelanggan anda. Pada setiap email, terdapat tautan tambahan serta CTA ke situs web yang berbeda. Anda bisa melihat pesan mana yang dibuka dan rasio klik tayang pada masing-masing pesan tersebut. Akan tetapi bagaimana anda tahu tautan mana yang mendapatkan klik paling banyak dan mana yang diabaikan oleh pelanggan? Itulah sebabnya anda harus menggunakan kode Google UTM. Dengan menambahkan parameter UTM_content pada setiap tautan yang berbeda, anda bisa melacak jumlah klik yang masuk. Setelah itu anda masuk ke Google Analytics dan masuk ke menu Acquisition, kemudian klik menu Overview, pilihlah Campaigns dan yang terakhir memilih All Campaigns. Sehingga anda bisa melihat tautan mana dalam kampanye email marketing yang menghasilkan lalu lintas paling banyak. Mengelompokkan Lalu Lintas Berdasarkan Media Contohnya, anda menjalankan kampanye pemasaran di saluran media sosial untuk klien. Anda harus berbagi konten di jejaring sosial populer seperti Facebook, Twitter, dll. Lalu lintas tersebut seluruhnya ditampilkan sebagai saluran Social di Google Analytics.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..