Keamanan data sudah menjadi hal paling penting untuk selalu dijaga kerahasiaannya. Karena apabila sebuah informasi yang terbuka atau bocor tanpa ada kontrol yang jelas, bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu dengan tujuan yang membahayakan. Oleh karena itu saat ini sudah dikembangkan berbasis sistem keamanan pada jaringan komputer (cyber security). Dimana, salah satu tools yang banyak digunakan untuk saat ini adalah kriptografi. Karena itulah, pada kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai kriptografi. Sehingga, anda mendapatkan insight baru dan lebih memperhatikan kesehatan komputer anda dari sisi sistem keamanan data secara berkala.
Kriptografi mempunyai pengertian lain, yaitu sebuah ilmu mengenai teknik enkripsi naskah asli (plaintext) yang diacak untuk memanfaatkan sebuah kunci enkripsi sehingga naskah asli tersebut berubah menjadi naskah yang sulit dibaca (chipertext) oleh pihak yang tidak mempunyai kunci dekripsi. Ilmu kriptografi berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Menurut kronologi waktunya ilmu kriptografi bisa dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu kriptografi klasik dan kriptografi modern. Dari kedua pemahaman tersebut tergantung dengan penggunaan perangkat analisis dan pembuat pesan yang bersifat kriptologis. Apa itu kriptografi klasik? Kriptografi klasik adalah kriptografi yang dalam pembuatannya atau analisisnya sama sekali tidak melibatkan komputer maupun perangkat mesin. Alat-alat yang digunakan tersebut berkutat pada pemanfaatan kertas, pena, batu, serta alat-alat lain yang tidak tergolong kedalam perangkat mesin modern sama sekali. Ciri khas dari kriptografi klasik tersebut adalah lebih berbasis pada karakter, baik dari karakter tulisan maupun karakter pesan yang disampaikan. Ciri lainnya yaitu berupa penggunaan alat-alat yang masih terbilang tradisional karena pada waktu kemunculannya belum mengenal komputer. Seluruh algoritma kriptografi (cipher) pada kriptografi klasik termasuk kedalam sistem kriptografi yang bersistem simetris. Teknik enkripsi dalam kriptografi klasik seluruhnya sama seperti kunci enkripsi. Yang artinya adalah untuk memahami sebuah teks tersembunyi bisa dilakukan secara serupa seperti pada saat pembuatannya.
Sejarah penulisan rahasia tertua ditemukan pada peradaban Mesir kuno, yaitu pada tahun 3000 SM. Masyarakat Mesir menggunakan ukiran rahasia yang disebut dengan hieroglyphics yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang berhak. Pada awal tahun 400 SM bangsa Sparta di Yunani memanfaatkan kriptografi pada bidang militer dengan menggunakan alat yang disebut dengan scytale, yaitu pita panjang yang berbahan daun papyrus dibaca dengan cara digulungkan ke sebatang silinder. Sedangkan pada peradaban Cina dan Jepang menemukan kriptografi pada abad 15 M. Sedangkan peradaban Islam juga menemukan kriptografi karena penguasaannya terhadap matematika, statistik, serta linguistik. Bahkan teknik kriptanalisis dipaparkan untuk pertama kalinya pada abad 9 M oleh seorang ilmuwan yang bernama Abu Yusuf Ya’qub ibn ‘Ishaq as-Shabbah al Kindi atau sering dikenal dengan sebutan Al-Kindi yang menulis kitab mengenai seni memecahkan kode. Kitabnya berjudul Risalah fi Istikhraj al-Mu’amma (Manuskrip untuk memecahkan sebuah pesan-pesan Kriptografi). Yang terinspirasi dari perulangan huruf dalam Al-Qur’an, Al-Kindi menemukan teknik analisis frekuensi, yaitu teknik untuk memecahkan ciphertext berdasarkan frekuensi kemunculan karakter pada sebuah pesan (Wirdasari, 2008).
A. Jenis Kriptografi Berdasarkan Kunci Dibawah ini kita akan membahas mengenai jenis dari kriptografi sendiri berdasarkan dari penggunaanya. 1. Hash Function Pertama, hash function digunakan untuk lebih meringkas data serta mengirimkan penjelasan yang telah dirangkum. Jenis cryptography tersebut menggunakan persamaan matematika, disini algoritma mengambil angka sebagai input dan diringkas oleh sistem hash. Jika anda menggunakan metode tersebut, maka anda tidak memerlukan kunci, dikarenakan fungsi sudah disesuaikan dengan tahapan skenario pengiriman data berbasis satu arah (direct). 2. Public Key Cryptography Public key cryptography merupakan konsep perlindungan data yang bersifat revolusioner dalam kurung waktu 300 sampai dengan 400 tahun terakhir, dimana istilah tersebut sering disebut dengan kunci publik. Public key tersebut memanfaatkan dua kunci yang saling berhubungan, yakni kunci publik dan privat. Public key cryptography dianggap lebih aman apabila jika dibandingkan dengan symmetric key. Jenis kriptografi tersebut sering menggunakan metode RSA, dan beberapa contoh metode yang lain terdapat DSA, PKC, dan teknik kurva elips. 3. Symmetric Key Cryptography Symmetric key cryptography sering disebut juga dengan kunci rahasia, yang artinya penerima dan pengirim informasi hanya menggunakan satu kunci untuk melakukan enkripsi data merupakan jenis kriptografi yang digunakan menggunakan AES (Advanced Encryption System). Pendekatan yang dilakukan oleh symmetric key dianggap lebih efisien jika dibandingkan dengan menggunakan metode yang lainnya. B. Jenis Kriptografi Berdasarkan Perkembangan Algoritma kriptografi bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan perkembangannya, yakni kriptografi klasik dan kriptografi modern. 1. Algoritma Kriptografi Klasik Algoritma tersebut digunakan sebelum era komputerisasi dan kebanyakan menggunakan teknik kunci simetris. Untuk metode menyembunyikan pesannya adalah dengan teknik substitusi atau transposisi atau bahkan keduanya (Sadikin, 2012). Teknik substitusi merupakan menggantikan karakter dalam plaintext menjadi karakter lain yang hasilnya adalah ciphertext. Sedangkan untuk transposisi adalah teknik mengubah plaintext menjadi ciphertext dengan cara permutasi karakter. Kombinasi dari keduanya secara kompleks merupakan yang melatarbelakangi terbentuknya berbagai macam algoritma kriptografi modern (Prayudi, 2005). 2. Algoritma Kriptografi Modern Algoritma tersebut mempunyai tingkat kesulitan yang kompleks (Prayudi, 2005), dan kekuatan dari kriptografinya terdapat pada key atau kuncinya (Wirdasari, 2008). Algoritma tersebut menggunakan pengolahan simbol biner karena berjalan mengikuti operasi komputer digital. Sehingga membutuhkan dasar yang berupa pengetahuan terhadap matematika untuk menguasainya (Sadikin, 2012).
Setelah mengetahui apa itu kriptograf beserta jenis-jenisnya, penting untuk mengulik informasi lainnya mengenai kriptografi. Salah satunya tujuan dasar dari penerapannya. Ada beberapa tujuan dasar dari kriptografi, diantaranya yakni: 1. Kerahasiaan Hal tersebut berkaitan dengan layanan yang berfungsi untuk menjaga isi informasi. Kerahasiaan ini diberlakukan untuk siapa saja. Tentunya selain kepada Anda yang memiliki kunci rahasia maupun otoritas untuk membuka informasi terkait menggunakan kata sandi yang tepat. 2. Integritas Data Tujuan kedua yakni berkaitan dengan penjagaan perubahan data yang tidak sah. Contoh misalnya dari upaya yang tidak bertanggung jawab oleh para hacker. Dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mendeteksi manipulasi data yang dilakukan pihak lain perlu menjaga integritas data. Adapun manipulasi yang dimaksud dapat berupa penyisipan, penghapusan, sampai dengan pensubstitusian data lain ke dalam data asli. 3. Autentikasi Autentikasi dalam kriptografi berkaitan dengan pengenalan atau identifikasi, baik yang berlangsung dalam kesatuan sistem atau hanya informasi itu sendiri. Dalam hal ini kedua belah pihak yang saling berkomunikasi wajib memperkenalan diri. Adapun info diri yang diberikan via kanal harus diautentikasi kebenarannya. Yaitu yang mencakup isi data, waktu pengiriman, dan lain sebagainya. 4. Non Repudiasi Tujuan yang terakhir adalah non repudiasi atau yang populer juga disebut dengan anti penyangkalan. Merupakan sebuah upaya untuk mencegah adanya penyangkalan akan pengiriman informasi oleh pihak yang mengirim. Penyangkalan bahwa pesan berasal dari pihak yang ditunjuk. 5. Algoritma Kriptografi Teknik yang digunakan dalam cryptography merupakan metode scrambling, yakni teknik pengubahan teks biasa menjadi teks sandi. Teknik scrambling tersebut dikenal dengan istilah enkripsi dan dekripsi. Dimana, terdapat tiga fungsi dasar di dalam algoritma kriptografi sendiri, yakni key, encryption, dan decryption. Enkripsi adalah sebuah proses penyembunyian suatu data pesan, dengan cara mengubah plaintext menjadi ciphertext. Sedangkan untuk deskripsi kebalikan dari enkripsi, yang bertujuan untuk memahami pesan yang ada agar bisa dibaca oleh user dengan baik. Untuk pengertian dari kunci sendiri berarti teknik yang digunakan untuk melakukan enkripsi serta dekripsi data. Terdapat banyak perubahan yang terjadi yang disesuaikan dengan prioritas teknik yang digunakan untuk melindungi data privasi secara kontinu. Istilah yang sering digunakan merupakan modern cryptography.
Sekarang, ada banyak sekali aplikasi yang kita gunakan untuk menyediakan fitur kriptografi. Bahkan, dapat dikatakan hampir seluruh aplikasi sudah dilengkapi dengan layanan kriptografi. Contohnya, aplikasi perpesanan WhatsApp dan Telegram. Keduanya dapat mengamankan data yang berupa chat antar pengguna melalui kunci enkripsi yang cukup rumit dan ketat untuk keterjagaan privasi penggunanya. Dibawah ini merupakan penjelasannya: 1. WhatsApp Aplikasi perpesanan WhatsApp telah mempunyai fitur end-to-end encryption untuk melindungi keamanan data penggunanya. Protokol enkripsi end-to-end tersebut dirancang untuk mencegah adanya pihak ketiga dan juga WhatsApp sendiri untuk dapat membaca pesan maupun panggilan pengguna. Melansir dari WhatsApp Security Whitepaper, bahkan apabila kunci enkripsi dari perangkat pengguna sudah pernah disusupi secara fisik, kunci tersebut tidak bisa digunakan kembali untuk mendekripsi pesan yang dikirimkan sebelumnya. 2. Wickr Me Wickr menawarkan sebuah layanan aplikasi perpesanan yang aman untuk penggunaan pribadi dan bisnis dengan berbagai tingkatan keamanan premium. Meskipun dimulai sebagai aplikasi independen, Wickr sudah diakuisisi oleh Amazon. Aplikasi tersebut memberikan keamanan bagi para penggunanya untuk chat, voice serta video call hingga 70 orang. Beberapa fitur keamanan yang dimilikinya adalah end-to-end encryption, screenshot protection, third-party keyboard blocking, anonymous sign up, dan lain sebagainya.
Setelah dijelaskan mengenai kriptografi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kriptografi adalah sebuah teknik untuk melindungi informasi di dalam saluran komunikasi dengan menggunakan kode-kode tertentu. Metode tersebut memungkinkan hanya pengirim dan penerima pesan saja yang dapat melihat isi informasi di dalamnya. Gunakanlah sistem kriptografi untuk keamanan data anda pada saat mengakses informasi pada jaringan internet. Sehingga, data anda akan lebih aman dan tetap terjaga dari adanya spamming atau peretasan informasi secara ilegal.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..