Kapitalisasi pasar atau yang biasa disebut dengan sebutan market cap merupakan salah satu istilah yang penting untuk Anda pahami jika ingin berinvestasi di pasar modal. Market cap merupakan salah satu indikator yang perlu dipahami karena merupakan salah satu indikator kinerja pada sebuah saham. Selain itu, market cap juga berkaitan dengan fundamental sebuah perusahaan. Salah satu pertimbangan yang penting diperhitungkan oleh investor sebelum membeli sebuah saham yaitu besar kecilnya nilai market cap dari sebuah emiten saham. Jadi apa sebenarnya pengertian mengenai market cap itu, jenisnya, serta cara menghitung market cap. Mari kita bahas mengenai market cap lebih lanjut di bawah ini.
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah sebuah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat sebuah perusahaan. Kapitalis pasar diperoleh dengan mengalikan jumlah total saham yang beredar dengan harga satu lembar saham di pasaran. Istilah tersebut seringkali dimanfaatkan oleh para investor untuk mengukur sebuah kualitas suatu perusahaan. Dengan mengetahui nilai market cap, investor dapat menentukan berapa total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli semua saham dari perusahaan yang diinginkan. Singkatnya seperti ini, apabila seorang investor ingin mengambil 100% saham suatu perusahaan, maka orang tersebut harus membayar sebesar nilai market cap. Hal Itu berarti, semakin besar nilai market cap maka akan semakin besar pula potensi perusahaan tersebut untuk dijadikan tujuan investasi.
Bursa Efek Indonesia atau BEI membagi market cap menjadi tiga kelompok skala yaitu: 1. Saham Kapitalisasi Besar (Blue Chip/First Liner) Saham blue chip merupakan jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan yang prima, dan sudah beroperasi selama bertahun-tahun. Saham blue chip tersebut seringkali disebut sebagai saham lapis satu (first liner) yang kinerjanya akan mempengaruhi keseluruhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Market cap saham yang termasuk dalam saham blue chip di atas Rp 10 triliun. Jenis perusahaan tersebut mempunyai profil risiko yang lebih konservatif sehingga banyak dipilih oleh para investor untuk menanamkan modal mereka. Lebih dari itu, perusahaan blue chip juga rajin dalam membagikan dividen kepada para investor. Saham blue chip umumnya masuk dalam indeks LQ45. Saham indeks LQ45 adalah sekumpulan saham-saham terbaik yang terdapat di pasar modal dan terdiri dari 45 emiten yang dilihat dari likuiditasnya. Indeks LQ45 sendoro bisa menjadi patokan awal untuk menyeleksi menjadi saham blue chip. Beberapa saham yang masuk di dalam indeks LQ45 yaitu ACES (Ace Hardware Indonesia Tbk), BBCA (Bank Central Asia Tbk), BBNI (Bank Negara Indonesia Tbk), serta BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk). 2. Saham Kapitalisasi Sedang (Middle Cap/Second Liner) Jenis market cap ini adalah perusahaan yang mempunyai nilai market cap antara Rp 1 - 10 triliun. Meski tidak sebesar blue chip, tetapi perusahaan tersebut juga mempunyai fundamental yang bagus serta layak dimasukkan dalam portofolio investasi. Perusahaan second liner mempunyai pergerakan yang lebih agresif. Biasanya, kategori tersebut banyak diisi oleh perusahaan yang sedang berkembang. Contohnya adalah saham PT. Bank Bukopin, Tbk (BBKP). 3. Saham Kapitalisasi Kecil (Small Cap/Third Liner) Jenis saham ini adalah saham lapis ketiga yang mempunyai nilai di bawah Rp 1 triliun. Saham perusahaan pada kategori jenis ini lebih mudah naik-turun karena harganya yang relatif murah serta mudah dimainkan oleh spekulan. Karena itu, para investor harus lebih berhati-hati pada saat akan berinvestasi di saham small cap.
Terdapat dua faktor yang paling penting dan sangat mempengaruhi nilai dari market cap, yakni harga saham per lembar serta jumlah saham yang beredar atau diperdagangkan. 1. Harga Saham Harga saham yang dimaksud tersebut adalah harga per lembarnya. Umumnya pada perusahaan publik, informasi harga saham akan dipublikasikan secara transparan pada beberapa website. Oleh karena itu cukup mudah untuk mengetahui harga saham suatu perusahaan publik. 2. Jumlah Saham yang Beredar Jumlah saham yang beredar akan menunjukkan berapa banyak saham yang dimiliki oleh setiap pemangku saham pada perusahaan tersebut. Sama halnya seperti harga saham, informasi tersebut juga bisa diperoleh melalui website keuangan maupun website resmi perusahaan.
Pada setiap perusahaan di masing-masing skala market cap mempunyai karakteristik masing-masing. Karena hal tersebut apabila ingin berhasil dalam investasi, maka diperlukan sebuah pemahaman serta menggunakan strategi yang tepat. Dibawah ini merupakan strategi investasi dalam market cap. 1. Small Cap Dalam menjalankan investasi, Anda bisa saja mengharapkan sebuah keuntungan yang besar dari perusahaan small cap yang berpotensi mengalami perkembangan pesat. Namun, Anda juga harus tetap berhati-hati karena kemungkinan kerugian yang bisa didapatkan juga besar. Perusahaan dengan small market cap merupakan emiten yang rentan terkena dampak fluktuasi ekonomi, serta pergerakannya yang lebih agresif. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih teliti apabila ingin menanamkan modal di sini. 2. Mid Cap Middle market cap merupakan sebuah perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar yang sedang. Risiko kerugian pada kategori ini juga cukup kecil. Karena, perusahaan mid cap mempunyai potensi lebih tinggi untuk berkembang dan menjadi lebih besar. Dengan demikian, keuntungan yang bisa didapatkan akan lebih besar pula. 3. Large Cap Perusahaan yang masuk kedalam skala large market cap merupakan emiten yang tentu saja lebih stabil dan sudah tidak perlu diragukan lagi. Biasanya, perusahaan ini tidak mudah untuk terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi yang terjadi di sebuah negara. Sehingga akan sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi dengan tenang.
Setelah di jelaskan mengenai market cap di atas maka dapat disimpulkan bahwa market cap adalah Kapitalisasi pasar atau market cap adalah sebuah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat sebuah perusahaan. Kapitalis pasar diperoleh dengan mengalikan jumlah total saham yang beredar dengan harga satu lembar saham di pasaran. Istilah tersebut seringkali dimanfaatkan oleh para investor untuk mengukur sebuah kualitas suatu perusahaan. Dengan mengetahui nilai market cap, investor dapat menentukan berapa total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli semua saham dari perusahaan yang diinginkan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..