Kecepatan dan keamanan suatu website merupakan hal yang harus diperhatikan ketika mengelola sebuah website. Untuk bisa mendapatkan keduanya, kita bisa menggunakan CloudFlare. Mungkin sebagian dari kalian baru mendengar istilah CloudFlare akan bertanya-tanya apa sih CloudFlare itu? Apa saja fungsinya? Dan bagaimana cara kerjanya? Dengan menggunakan CloudFlare, website yang kita miliki dijamin lebih aman dari serangan atau aktifitas yang mampu merusak performa dari website. Selain itu, CloudFlare juga menawarkan berbagai layanan yang berguna dengan fasilitas yang telah disediakan. Fasilitas-fasilitas ini bisa diperoleh ketika website kita telah menggunakan CloudFlare yaitu mitigasi dari serangan DDos, analytics untuk seluruh request, dan lain sebagainya. Cloudflare banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan website yang aman dan cepat. Untuk pemahaman yang lebih mudah, akan lebih baik lagi bagi kalian untuk mengetahui CDN (Content Delivery Network) sebelum membahas lebih jauh tentang apa itu Cloudflare. Content Delivery Network atau biasa disingkat CDN merupakan kumpulan server global yang tersebar di beberapa negara. Sesuai dengan kata yang tersemat, jaringan CDN bertanggung jawab atas “pengiriman” data dari server ke suatu website. Berkas situs website disimpan pada beberapa lokasi penyimpanan oleh CDN. Saat pengunjung atau visitor melakukan akses situs web, lokasi penyimpanan yang terdekat bertugas mengirimkan data. Dengan kata lain CDN mempercepat kinerja situs website dalam menyampaikan data pada pengunjung atau visitor. Cukup pengenalan tentang apa itu CDN, kini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai apa itu Cloudflare.
Cloudflare sebenarnya adalah CDN, tetapi dengan fitur yang melebihi standar CDN pada umumnya, menjadikan layanannya diincar banyak digunakan oleh pemilik situs. Cloudflare berfungsi untuk menghubungkan pengunjung atau visitor dan server website. Sebuah website menjadi rentan terhadap serangan tanpa adanya penghubung. Cloudflare di ibaratkan seperti pagar yang melindungi sebuah rumah, penghubung diperlukan agar website terlindung dari aktivitas mengancam yang berpotensi dilakukan oleh pengunjung atau visitor. Perlu diketahui juga bahwa pengunjung atau visitor website tidak hanya manusia saja, atau disebut juga visitors. Selain visitors, pengunjung atau visitor juga mencakup robot yang dapat memindai seluruh halaman pada website, dan attackers yaitu pengunjung atau visitor yang hanya memiliki tujuan untuk melakukan penyerangan pada website. Dengan menggunakan CDN Cloudflare, server website dapat dilindungi dari ancaman dan kerusakan sehingga server dapat mencapai performa yang baik. Jadi, cara kerjanya adalah dengan menyebarkan data - data statis web ke beberapa data center yang ada.Pada saat data statis di load dari website seperti contohnya js, gambar, css, video, dan berbagai jenis data lain, penggunanya bakal langsung menerima data dari lokasi yang terdekat dengan CDN, bukan melalui server webnya. Dalam hal inilah yang menjadi letak keunggulan Cloudflare, sebab dapat terload lebih cepat oleh end user di manapun mereka berada. Walaupun sebenarnya CDN ini tidak diberi secara cuma - cuma/gratis, CDN ini mampu menghemat bandwidth Cloudflare serta menyebarkannya ke semua data statis yang ada di website, baru setelah itu disebarkan kembali ke seluruh data center CloudFlare tersebut. Cloudflare juga mengklaim bahwa ada terdapat lebih dari 20 data center CloudFlare yang tersebar, khususnya di Asia Tenggara, yang terletak di Singapura. CDN sangat disukai oleh para developer, karena dapat menghemat bandwidth hingga 50% besarnya. Jadi, website dapat di load 2X lebih cepat. Walaupun mungkin website kamu sudah pakai plugin W3 Total Cache, tapi tetap tidak akan bisa menjadi lebih cepat dibanding website yang memakai CDN Cloudflare ini. Tidak menutup kemungkinan juga sebuah website mengalami serangan yang berbahaya oleh orang - orang yang datang berkunjung.
1. Visitor Visitor merupakan pengunjung atau visitor manusia yang nyata mengunjungi website. 2. Robot Robot merupakan pengunjung atau visitor website yang berupa program dan memiliki tujuan memindai tiap halaman website dan dapat menghabiskan total bandwidth server dalam jumlah yang tidak sedikit. 3. Attackers Attackers merupakan pengunjung atau visitor yang mempunyai tujuan hanya melakukan serangan di website, seperti contohnya hacking dan berpotensi merusak website.
Banyak pemilik website yang telah menggunakan CloudFlare. Dengan menggunakan CloudFlare, nama server secara otomatis akan mengikuti nama server dari jaringan CloudFlare. Hal tersebut tentu akan membuat semua aktivitas yang ada di website akan tersaring serta bisa diakses lebih cepat.
1. Untuk Mengawasi Tindakan yang membahayakan di Website Fungsi CloudFlare yang pertama yaitu berfungsi untuk mengawasi tindakan berbahaya di website. Dengan ini, CloudFlare berperan untuk menerima berbagai permintaan akses yang selanjutnya akan dianalisa apakah pengunjung atau visitor website tersebut merupakan pengunjung atau visitor yang berbahaya atau tidak berbahaya. Hal itu dapat dilihat dari IP, sumber yang diakses, serta seberapa seringnya mengakses ke website. Jika visitor itu terlihat seperti ancaman, maka CloudFlare kemudian akan memblokirnya. Dengan CloudFlare, situs yang dimiliki tentu bisa terhindar dari serangan yang berbahaya. kita juga bisa melihat laporannya di dashboard CloudFlare. 2. Mengarahkan Pengunjung atau visitor ke Koneksi yang Paling Cepat CloudFlare akan mengarahkan pengunjung atau visitor website ke data center yang paling dekat. Hal itu tentunya bisa mempercepat akses loading website lebih cepat dibandingkan ketika tidak menggunakan CloudFlare. 3. Server proxy yang tersebar di sejumlah negara yang dimiliki CloudFlare mampu mengarahkan pengunjung atau visitor menuju server terdekat. Kecepatan website bisa lebih meningkat diakses oleh pengunjung atau visitor. Hal itu tentu bisa sangat menguntungkan bagi kita karena pengunjung atau visitor website bisa terus meningkat. 4. Menyaring Komentar Spam Fungsi CloudFlare yang ketiga yaitu menyaring komentar spam yang ada di website. Dengan menggunakan data diri pihak ketiga, CloudFlare mampu melindungi website dengan cara menyaring komentar yang ada di website. 5. Browsing Offline memungkinkan pengunjung atau visitor agar bisa tetap mengakses website dengan mode offline pada saat hosting sedang mengalami gangguan. Disini CloudFlare bertindak sebagai cache data yang statis untuk suatu website misalnya gambar, CSS, javaScript, dan sebagainya. Ketika menggunakan CloudFlare, halaman website telah ada di dalam cache CloudFlare. 6. Memberi Peringatan ke Pengunjung atau visitor ketika Komputernya Terinfeksi Virus Fungsi CloudFlare selanjutnya yaitu memberi peringatan ke pengunjung atau visitor ketika komputernya terinfeksi oleh virus. CloudFlare akan memberikan peringatan serta menyarankan pengunjung atau visitor agar bisa segera membersihkan virus yang menyerang komputernya. Pengunjung atau visitor biasanya akan diminta untuk memasukkan CAPTCHA ketika mengakses website. 7. Memberikan Laporan Visitor Fungsi CloudFlare selanjutnya yaitu berfungsi menampilkan laporan visitor apakah visitor tersebut berupa robot mesin pencari, ancaman, dan lalu lintas pengunjung atau visitor manusia. 8. Mengurangi penggunaan dari Resource Server Fungsi CloudFlare yang terakhir yaitu mampu mengurangi penggunaan dari resource server, contohnya penggunaan CPU yang ada pada hosting. Selain itu, jika ada lonjakan pengunjung atau visitor, beban server bisa tetap aman.
Beberapa fitur-fitur unggulan CloudFlare yang bisa kamu manfaatkan adalah: 1. Mirroring Data-data yang ada di situsmu nantinya bakal jadi mirror ke setiap data center Cloudflare. Hal inilah yang sebabkan websitemu sebagai pengguna bisa teroptimasi lebih cepat ketika visitor/pengunjung atau visitor berada jauh dari server yang utama. 2. Caching Ini berarti Cloudflare menjalankan fungsi caching di waktu dan kondisi tertentu. Fitur yang satu ini bakal menghemat bandwidth hosting kamu, terutama kalau webhosting mempunyai limit pada bandwidth. Jadi, sederhananya koneksimu akan berjalan dua arah, yaitu ke web visitor dan ke server-nya. 3. Firewall Fitur satu ini bisa melindungi websitemu dari ancaman keamanan. Selain itu, kamu bisa memblokir IP dari negara-negara lainnya, sehingga kamu dapat menentukan visitor yang mana saja yang bisa mengunjungi website kamu. 4. Analytics Fitur ini berarti dijalankannya monitoring terhadap segala aktivitas yang ada di website kamu. Apa saja aktivitas yang di-monitoring?Contohnya jumlah request yang dikirimkan selama 24 jam terakhir, jumlah unique visitor, asal visitor-nya, dan juga bandwidth yang ada selama 24 jam penuh. 5. Railgun Fitur ini juga bisa memengaruhi kecepatan website kamu. Bahkan Cloudflare dengan fitur ini mengklaim kalau website kamu bisa meningkat kecepatannya hingga 300%. Akan tetapi fitur ini hanya bisa dipakai oleh pengguna versi yang berbayar atau jika jasa hosting murah Indonesia yang kamu gunakan ada kerjasama dengan Cloudflare.
Selain memiliki banyak fitur, layanan Cloudflare juga memiliki beragam kelebihan, yaitu: Cloudflare bisa menyembunyikan IP address asli dari web hosting kamu. Apa implikasinya? Hacker jadi kesulitan dan tidak bisa menyerang server yang dijalankan. Cloudflare juga membuat web cache sehingga sumber daya untuk memuat situsnya bisa lebih cepat dan beban server jadi berkurang. Cloudflare juga kasih perlindungan optimal atas semua serangan DDoS dengan mengubah aspek web security kamu. Jika site kamu lagi down, CloudFlare mengklaim diri akan berkomitmen untuk terus melayani cached data sampai site itu bisa up lagi. Jika registrar tidak diberi pilihan untuk menambahkan DNS records, kita bisa pakai nama servers dari Cloudflare-nya dan tambahkan host DNS records di sana. CloudFlare adalah layanan yang menawarkan fitur gratis kalau kita ingin menambahkan beberapa domain secara sekaligus. Kita dapat memblokir akses site dari wilayah/negara tertentu. Pengaturan ini bisa saja diinginkan pengguna kalau sewaktu-waktu mereka mendapat banyak serangan dari negara-negara tertentu.
Cara kerja CloudFlare yaitu melindungi dan juga mempercepat website dengan cara ketika website kita sudah terdaftar dan telah berada di server CloudFlare, seluruh akses yang akan menuju website akan melalui CloudFlare terlebih dahulu. Secara otomatis nantinya CloudFlare akan menjadikan pengiriman data di website dioptimalkan sehingga website tersebut memiliki kualitas kecepatan dan performa yang baik. CloudFlare juga akan memblokir segala bentuk ancaman serta membatasi bot dan crawler yang boros bandwidth dan source server website. Hasil yang akan di peroleh yaitu peningkatan kualitas keamanan dan juga kecepatan.
Kita bisa membuka setting CloudFlare di website WordPress dan mengikuti langkah sebagai berikut: 1. Membuat Akun Langkah yang pertama, kita bisa mengunjungi website CloudFlare yang resmi dan klik sign up. Kemudian lengkapi seluruh informasi yang diminta. 2. Tambahkan Nama Domain Langkah yang kedua yaitu tambahkan nama domain dari website kita. Setelah kita memasukkan nama domain tersebut, klik pada tulisan Scan DNS Records agar bisa melanjutkan ke proses berikutnya. 3. Cek DNS Records Setelah langkah kedua telah dilakukan dan proses scanning sudah selesai, selanjutnya kita akan diminta untuk memasukkan informasi DNS mengenai nama domain. kita dapat mengaktifkan maupun menonaktifkan ClouFlare pada subdomain tertentu. 4. Arahkan Nama Domain menuju CloudFlare Nama server Pada langkah ini, kita di haruskan memilih paket. kita dapat pilih paket yang gratis kemudian klik continue. Setelah itu memperoleh CloudFlare nama server, selanjutnya domain nama server kita akan digantai. Lalu klik tombol continue. 5. Menginstall dan mengkonfigurasi Plugin CloudFlare Langkah selanjutnya yaitu menginstall dan konfigurasikan plugin CloudFlare yang ada di WordPress.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..