+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa itu Load Balancing? Berikut Jenis, Manfaat, Metode, Cara Kerja dari Load Balancing

13 September, 2022   |   Fajri

Apa itu Load Balancing? Berikut Jenis, Manfaat, Metode, Cara Kerja dari Load Balancing

Load balancing adalah metode yang digunakan oleh server untuk menghindari gangguan lalu lintas pada jaringan komputer. Tentu saja cara ini sangat berguna untuk website marketplace besar seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dll yang harus melayani ratusan atau ribuan pelanggan setiap harinya. Salah satu fitur dari load balancing adalah situs web Anda tidak mengalami downtime atau gangguan bahkan ketika lalu lintas jaringan meningkat secara dramatis. 


Apa itu Load Balancing?

Pada dasarnya konsep load balancing adalah proses mendistribusikan dan memastikan arus lalu lintas jaringan di satu set server dengan menambahkan atau mengurangi server sesuai permintaan. Oleh karena itu, menggunakan load balancer ini harus diletakan pada arus lalu lintas jaringan yang lebih stabil. Hal ini dikarenakan beban trafik terdistribusi secara merata dan tidak hanya pada satu server saja. Tujuan utama dari load balancing adalah untuk mengoptimalkan kinerja dan mengatasi berbagai gangguan  database, aplikasi, atau situs web. Jika situs web Anda memastikan arus lalu lintas jaringan yang cukup tinggi, menambahkan atau mengurangi server sesuai permintaan dengan penyeimbangan beban sangat masuk akal. Ini karena penyeimbangan beban membantu server bereaksi dengan cepat dan menghindari kegagalan dan kelebihan beban.

Jenis Load Balancing

Secara umum jenis-jenis load balancing adalah:

1. Penyeimbang beban perangkat keras

Seperti namanya, penyeimbang beban ini dicetak dalam perangkat keras. Alat ini dapat menyalurkan lalu lintas website mengurangi server sesuai permintaan dengan menyesuaikan pengaturan yang dibuat. Penyeimbang beban dibagikan dengan server pusat data lokal. Jumlahl oad balancer ini harus diletakan dapat disesuaikan dengan jumlah lalu lintas maksimum yang dibutuhkan. Penyeimbang beban ini umumnya mampu menangani lalu lintas dalam jumlah besar. Ini karena load balance ini harus diletakan dengan sesuai karena lebih mahal.
 
2. Perangkat lunak penyeimbang beban

Di era digital, penyeimbang beban sudah tersedia dalam versi perangkat lunak. Caranya adalah dengan menginstal server aplikasi atau mesin virtual. Alat penyeimbang beban server sudah ada. Penyeimbang beban perangkat lunak juga lebih murah daripada penyeimbang beban perangkat keras. Lebih fleksibel tentunya.

Anda kemudian dapat menyesuaikan penyeimbang beban ini dengan kebutuhan Anda karena server Anda menangani permintaan akses yang lebih besar. Ada dua jenis perangkat lunak penyeimbang beban, versi komersial dan versi open source. Kedua jenis ini adalah alternatif untuk penyeimbang beban perangkat keras.

Bagaimana Cara Kerja Load Balancing?

Mirip dengan polisi lalu lintas, load balancing digunakan untuk mengatur lalu lintas dan mencegah kemacetan lalu lintas dan kejadian yang tidak diinginkan lainnya. Load balancing memastikan bahwa jaringan Anda terus berjalan dengan lancar. Untuk kejelasan, berikut ini ikhtisar tentang cara kerja load balancing:
• Pertama, pengguna meminta akses  ke  server.
• Sebuah penyeimbang beban kemudian menerima lalu lintas jaringan dan mendistribusikannya secara merata di beberapa server.
• Jika server gagal, penyeimbang beban mengalihkan lalu lintas ke server lain yang tersedia.


Metode Load Balancing

Dari segi cara kerja algoritma, load balancing melibatkan beberapa cara pengoperasian sistem traffic load balancing seperti:

1. Round Robin

Ini adalah metode algoritma load balancing yang paling banyak digunakan. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan sejumlah kecil koneksi berurutan. Selain itu, metode ini memungkinkan Anda untuk memutar server dengan mengarahkan lalu lintas ke server pertama yang tersedia. Kemudian, tergantung pada berapa banyak server yang tersedia, lalu lintas berikutnya dapat dialihkan ke server kedua, dan seterusnya. Misalnya, jika perusahaan Anda memiliki dua server, permintaan klien pertama dapat merutekannya ke server kedua.

Permintaan klien berikutnya dapat kembali ke server pertama, dan seterusnya. Namun dibalik kemudahannya, algoritma round container ini memiliki kelemahan yaitu tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Cara ini juga cenderung membuat setiap server memiliki skill, tipe, dan sifat yang sama. 

2. Ratio

Seperti namanya, metode ini memungkinkan penyeimbangan beban server berdasarkan jumlah rasio yang ada di server terkait. Semakin besar afiliasi ke server,  semakin banyak  beban  server didistribusikan.

3. IP Hash

Hash IP adalah permintaan akses data ke  server dan dapat ditentukan oleh berbagai data yang Anda pilih untuk dikaitkan dengan IP (paket masuk). Alamat IP tujuan, nomor port, URL ke nama domain. Oleh karena itu, alamat IP klien dapat menentukan server mana yang dapat menerima permintaan data. 

4. Least Connection

Algoritma Least Links adalah metode yang memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kekurangan round robin membaca beban di setiap server.  Metode Koneksi Terkecil memungkinkan Anda mempertahankan distribusi lalu lintas yang merata di semua server Anda. Jadi jika  server berada di bawah beban  koneksi yang berat, permintaan data dapat dialihkan ke server yang lebih ekonomis.

5. Least Bandwidth

Metode ini sebenarnya cukup sederhana karena menemukan server yang melayani lalu lintas terendah dalam  megabit per detik (Mbps). Jadi ketika  permintaan akses data masuk, penyeimbang beban dapat merutekan permintaan itu ke server dengan lalu lintas Mbps paling sedikit.

6. Fastest Response Time

Metode terakhir dari load balancing adalah Fastest Response Time. Dalam sistem ini, penyeimbang beban mendistribusikan lalu lintas ke server tercepat di jaringan, tergantung pada permintaan perangkat.
 

Manfaat Load Balancing 

Load balancing ini memiliki banyak keuntungan untuk aplikasi dan website. Diantaranya adalah:
 
1. High performance guarantee 
Beban lalu lintas dari server dan aplikasi dibagi di berbagai sumber, memastikan bahwa kinerja server atau aplikasi  tetap tinggi.

2. Minimize downtime 
Dengan kinerja tinggi dan penyeimbangan beban di seluruh server, aplikasi dan situs web di server Anda terlindungi dari gangguan dan waktu henti.

3. Save resources 
Penyeimbangan beban membantu menghemat sumber daya server. Ini karena server tidak harus menggunakan banyak sumber daya untuk menjaga aplikasi tetap berjalan di bawah lalu lintas yang padat atau padat.

4. More efficient 
Dengan mendistribusikan beban lalu lintas secara merata, Anda bisa mendapatkan respons yang lebih cepat dari aplikasi dan server Anda. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi perusahaan Anda.


Kelebihan Load Balancing

Secara umum, kelebihan load balancing adalah sebagai berikut.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Situs web dengan lalu lintas tinggi dapat mengalami lonjakan lalu lintas yang memperlambat situs web Anda atau mencegahnya memuat. Dengan cara ini, lalu lintas dapat tersebar di beberapa server, membuat administrasi lebih mudah. Administrator server juga dapat meningkatkan atau menurunkan skala server situs web untuk memenuhi kebutuhan situs web.

2. Mempermudah Proses Distribusi Traffic

Jika lalu lintas situs web Anda dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu server mati, penyeimbang beban dapat secara otomatis mengarahkannya ke server lain yang tersedia. Beban server yang seimbang memberi Anda ketenangan pikiran mengetahui bahwa server Anda selalu online dan siap menangani lalu lintas situs web.

3. Kurangi waktu henti dan tingkatkan kinerja

Skema load-balancing juga memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun pengguna atau bisnis Anda berada. Ini berarti Anda dapat mengurangi waktu henti dan meningkatkan kinerja situs web.

4. Manajemen kesalahan yang efisien

Manfaat lain juga membantu pengguna mendeteksi pemadaman, menanganinya dengan lebih efisien, dan mencegah pemadaman berdampak pada beban server. Anda dapat menghentikan jalur kesalahan yang terdeteksi dan merutekannya kembali ke sumber daya di server lain yang tidak terpengaruh. 

5. Tingkatkan fleksibilitas

Beban server yang seimbang  memudahkan administrator situs web untuk mengelola pemerataan distribusi website atau aplikasi. Anda juga dapat menghapus tugas pemeliharaan server, mematikan aktivitas situs web, atau menunggu hingga situs web gratis.

Kekurangan Load Balancing

Tentu saja, di balik pro ada beberapa kontra yang harus diwaspadai:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Konfigurasi tambahan harus dilakukan pemerataan distribusi website atau aplikasi untuk menjaga koneksi terus menerus antara klien dan server.  Selain itu menambahkan atau mengurangi server sesuai permintaan juga harus dikonfigurasi ulang setiap kali konfigurasi berubah di cluster hilir. Misalnya ketika node website mengurangi server sesuai permintaan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Saat pemerataan distribusi website atau aplikasi ini memerlukan harga yang biasanya jauh lebih mahal daripada penyeimbang beban perangkat lunak.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda