Parafrase adalah teknik yang digunakan untuk menulis atau mengungkapkan pendapat. Hal ini sangat membantu dalam menjaga agar tulisan seseorang tidak dibajak atau dijiplak. Parafrase adalah menulis ulang satu pernyataan ke dalam pernyataan lain tanpa mengubah artinya. Biasanya, istilah interpretatif digunakan untuk menggambarkan seseorang yang membuat artikel dari tulisan orang lain, tetapi dalam bahasanya sendiri. Namun, penulis penafsir tidak boleh mengubah isi dan makna sumber. Selain itu, penulis harus terus mencatat sumber ide utama yang tercantum dalam daftar pustaka, bahkan jika teks itu diulang dalam kalimatnya sendiri. Dalam menafsirkan perlu juga diketahui hakikat teks yang dibaca dan pertama-tama mencari masalah teks tersebut. Teks yang dapat diartikan meliputi teks berita, teks naratif, teks promosi, dan lainnya. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai ekspresi yang perlu Anda ketahui:
Secara etimologis, kata paraphrase atau paraphrase berasal dari bahasa Yunani (Paraphrasein) yang dalam bahasa latin disebut “Paraphrasis”, yang berarti “sarana tambahan untuk berekspresi”. Dalam linguistik, konsep interpretatif adalah ekspresi ulang suatu konsep dengan cara yang berbeda dalam bahasa yang sama, tetapi tanpa mengubah maknanya. Menurut Oxford Advanced Learner's Dictionary, parafrase adalah cara mengungkapkan apa yang telah ditulis dan dikatakan orang lain dengan kata-kata yang berbeda untuk membuatnya lebih mudah dipahami. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan ekspresi adalah (1) penafsiran ulang suatu tuturan dari satu tingkat bahasa atau jenis bahasa ke tingkat bahasa lain tanpa mengubah artinya; (2) rekonstruksi teks (tata letak) dalam bentuk (rumus) yang berbeda, dengan tujuan untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Dari interpretasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ekspresi adalah cara untuk mengungkapkan atau menulis ulang konten yang telah dibuat oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri tanpa mengubah artinya.
• Tulisan ditransfer dengan cara yang berbeda. • Kualitas tulisan atau konten tidak berubah. • Bahasa komunikasi teks atau konten dibuat berbeda. • Bentuk penulisan atau isinya dilakukan secara berbeda. • Arti yang terkandung dalam konten tetap sama.
Parafrase atau penulisan ulang adalah cara meminjam ide dari orang lain tanpa harus menjiplaknya. Berikut beberapa jenis penafsirannya: 1. Perubahan Gramatikal Pada jenis penafsiran ini, terdapat perubahan gramatikal dalam teks, dari kata kerja dan kata benda menjadi kata sifat dan kata keterangan digantikan oleh kata-kata baru. Berikut ini adalah contoh ekspresi yang diubah secara tata bahasa; • Syair Asli: "Wanita itu berlari ke garis finis dan menang lagi." • Parafrase; "Pelari menang setelah melewati garis finis secepat mungkin." 2. Perubahan Struktur Kalimat Pada jenis parafrase ini terjadi perubahan struktur kalimat, misalnya dari aktif menjadi pasif atau sebaliknya. Parafrase dengan mengubah struktur kalimat dapat dibuat untuk mencerminkan interpretasi penulis terhadap isi aslinya. Berikut ini adalah contoh perubahan interpretasi dalam struktur kalimat; • Ayat Asli; "Anak-anak anjing terlantar ini diadopsi oleh orang-orang baik di Puppy Drive." • Interpretasi; "Di Puppy Drive, beberapa orang baik hati mengadopsi anak anjing terlantar." 3. Pengurangan Kalimat Jenis interpretasi ini mengurangi jumlah klausa dalam sebuah kalimat, dengan menyisipkan kata ke dalam kalimat. Ini adalah contoh bagaimana menafsirkan klausa pengurangan; • Ayat Asli; "Sementara saya mengerti dari mana Anda berasal dan sangat menghargai pendapat Anda, saya berharap Anda bisa mengekspresikan diri Anda lebih jelas, seperti yang dilakukan David." • Interpretasi; “Saya mengerti dari mana Anda berasal dan menghargai pendapat Anda. Tapi saya harap Anda bisa seperti David dan berani mengekspresikan diri Anda lebih jelas. 4. Substitusi Sinonim Parafrase ini adalah bentuk interpretasi paling sederhana, menggantikan kata-kata dalam teks dengan persamaan atau sinonimnya. Ini adalah contoh ekspresi alternatif dari sinonim; • Ayat Asli; "Warga lanjut usia yang terhormat berbaris untuk mereka yang telah bertugas di militer." • Interpretasi; "Sesepuh Dihormati oleh Parade untuk Veteran."
Sebenarnya, apa tanggung jawab seorang penulis profesional? Apa hal terpenting yang harus dia lakukan untuk setiap tugas menulis konten? Pada dasarnya, penulis konten bertanggung jawab untuk membuat konten berkualitas tinggi yang bebas dari masalah interpretasi, masalah tata bahasa, atau masalah serupa lainnya. Mengapa? Karena kelalaian tersebut dapat berdampak negatif pada keterbacaan dan tentunya menurunkan kualitas artikel. Misalnya, seorang penulis harus membuat artikel unik tentang "teknik pemasaran digital terbaik". Sebagian besar penulis konten akan menggunakan konten yang sudah ada atau yang diterbitkan sebelumnya sebagai dasar untuk membuat konten baru. Ini berarti bahwa penulis konten tersebut harus mengakses situs web, portal, dan sumber daya lain yang berisi materi yang relevan. Bahkan penulis yang paling berpengalaman pun menggunakan metode ini karena kebutuhan akan pemahaman yang menyeluruh tentang materi pelajaran. Sebenarnya, mendapatkan ide dari konten orang lain tidak masalah, tetapi tentu saja Anda tidak bisa hanya menyalin konten orang lain dan menyebutnya milik Anda sendiri. Menyalin konten orang lain dapat dianggap sebagai kejahatan karena Anda mencuri karya orang lain. Konten harus ditafsirkan sehingga kredit yang tepat dapat diberikan kepada sumber konten yang sebenarnya. Dan tentunya kegiatan ini membutuhkan waktu dan tenaga untuk membuat konten baru yang unik dengan keterbacaan. Namun, interpretasi juga dapat dilakukan dengan alat. Contoh dengan aplikasi interpretasi online. Dengan menggunakan alat parafrase, seorang penulis dapat menghemat waktu menulis karyanya karena ia hanya mengganti kata-kata dengan sinonim dan mengoreksi beberapa kalimat yang dianggap salah. Banyak blogger menggunakan teknik parafrase atau penulisan ulang untuk membuat konten di blog mereka, baik secara manual atau menggunakan alat online. Dengan cara ini, produksi artikel blog bisa lebih lancar, unik dan terhindar dari plagiarisme.
Seperti dijelaskan di atas, parafrase adalah cara yang legal dan legal untuk menggunakan ide orang lain untuk membuat konten. Namun, tentu saja ide tersebut harus dikembangkan agar menjadi konten yang unik dan menarik. Seperti yang disebutkan di situs OWL Purdue (https://owl.purdue.edu/), ada enam teknik parafrase yang efektif, termasuk: 1. Baca ulang teks sumber sampai Anda benar-benar memahaminya. 2. Menulis ulang ide atau gagasan dalam teks dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang berbeda. 3. Buat daftar beberapa kata di bawah parafrase untuk membantu Anda memahami teks aslinya. Tuliskan beberapa kata kunci yang menjadi subjek parafrase. 4. Pastikan bahwa gagasan utama parafrase sama dengan teks aslinya. 5. Gunakan tanda kutip untuk mengidentifikasi istilah, istilah, atau frasa khusus yang Anda pinjam dari aslinya dan digunakan dan sama persis dengan aslinya. 6. Beri anotasi pada sumber (termasuk halaman) untuk mempermudah penulisan pustaka atau referensi sumber.
Tentu saja bagi blogger atau penulis pemula akan sulit untuk mengungkapkannya. Namun, dengan latihan rutin, aktivitas menulis ulang 1. Parafrase Kalimat Kalimat asli: "Penulis harus mampu menata karyanya dengan baik untuk dapat menghasilkan artikel yang berkualitas secara berkesinambungan." Interpretasi: "Untuk dapat menghasilkan konten berkualitas yang konsisten, seorang penulis harus dapat mengatur pekerjaannya dengan baik." 2. Parafrase Dari teks aslinya: "Blogger sering menyalahgunakan kata kunci tertentu dalam artikel mereka. Oleh karena itu, pembaca sering merasa tidak nyaman ketika membaca kata kunci yang disebutkan berkali-kali dalam artikel. Blogger harus mencoba membatasi Batasi jumlah kata kunci serupa dalam artikel. Parafrase : "Saat membuat posting blog, ternyata masih banyak blogger di luar sana yang mempraktekkan penggunaan kata kunci yang berat. Praktik seperti itu dulunya dianggap baik untuk SEO, tetapi dalam praktiknya, seringkali membuat pembaca merasa tidak nyaman. Pada dasarnya, tujuan seorang tamu membaca artikel adalah untuk mengumpulkan informasi dan pengetahuan, jadi blogger harus mempertimbangkan untuk meminimalkan penggunaan kata yang sama secara berulang. Lihatlah contoh-contoh yang dijelaskan di atas. Meski ditulis dengan tata bahasa yang berbeda, isinya tetap sama.
Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa parafrase adalah perekaman atau penulisan ulang suatu paragraf atau teks, untuk meminjam, memperjelas, atau memperluas informasi tanpa menjiplak milik orang lain. isi. Praktik parafrase atau penulisan ulang konten sering dilakukan oleh para blogger, penyedia layanan penulisan online, dan penulis buku. Tidak masalah apakah itu penulis pemula atau penulis profesional, menulis ulang karya orang lain adalah hal yang umum karena membuat proses pembuatan konten unik lebih mudah dan lebih cepat.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..