Banyak yang bertanya terkait dengan apa itu esports? Penggemar video game atau gamer mungkin sudah sangat familiar dengan nama esports, tetapi untuk kalangan umum masih banyak yang belum mengetahui atau tidak tahu sama sekali apa arti esports atau bagaimana sistem esports itu sendiri.
Sejak beberapa tahun ke belakang esports menjadi salah satu cabang olahraga resmi yang telah diadakan oleh badan olimpiade asia, mereka mengadakan esports ini di event event seperti Asian Games atau pun di asia tenggara seperti SEA Games.
Banyak penggemar video game atau para gamers yang mulai serius dalam mengembangkan kemampuannya dalam bermain game, khususnya esports. Banyak yang salah dalam mengartikan arti esport, bagi orang “awam” game mereka akan menyangka jika esports adalah suatu olahraga yang dilakukan lewat media elektronik seperti senam atau juga yoga. Hal ini dikarenakan minimnya pemahaman tentang pengertian dan arti dari esports. Padahal arti esports sebenarnya sangat tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal tersebut, meski nilai / esensi mengolah raga terdapat pada esports.
Mungkin bagi yang belum pernah mendengarnya kalimat tersebut seperti menunjukkan suatu jenis cabang olahraga. Namun sebenarnya esports sendiri sebenarnya tidaklah memiliki aktivitas maupun kegiatan yang berhubungan langsung dengan olahraga sama sekali. Karena esports merupakan sebuah liga pertandingan video game yang mempertemukan dua tim untuk saling berhadapan satu sama lain dalam suatu kompetisi. Jenis game yang dipertandingkan di esports ini biasanya bergenre aksi dan juga strategi yang membutuhkan kerja sama tim yang sangat kompak. Game yang dimaksud contohnya adalah seperti Dota 2, League Of Legend atau LOL, Overwatch, Apex Legends dan juga game lainnya. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada genre lain yang dapat diikutkan dalam Esports.
Meskipun ada beberapa stigma yang beranggapan bahwasanya terlalu banyak bermain game itu tidak dapat menghasilkan uang, namun dengan keberadaan esports stigma tersebut kini mulai terbantahkan. Selain itu esports memiliki sisi positif yang mana dapat meningkatkan pemikiran strategis seseorang, kerja tim, komunikasi, kepemimpinan, keterampilan kerja sama, dan juga dapat membangun kepercayaan diri.
Namun perlu diingat hal tersebut hanya berlaku untuk mereka yang memang telah memiliki karir di dalam bidang esports. Sedangkan untuk kalangan awam seperti kita yang tidak memiliki karir apa pun dalam bidang tersebut, tentunya mesti mengatur waktu yang efisien apabila ingin bermain game agar tidak terlalu berlebihan. Sekarang mari kita bahas mengenai apa itu esports dan juga perkembangannya hingga sampai saat ini.
Arti atau pengertian Esports adalah permainan video game yang bersifat kompetitif, Esports yang kini tengah menjadi fenomena global, ternyata bermula dari sebuah kompetisi game yang diadakan oleh suatu komunitas, dan hanya berhadiah majalah saja!
Sama halnya dengan email yang merupakan kependekan dari electronic mail atau surat elektronik, arti esports sendiri adalah kependekan dari electronic sports, yaitu olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh para gamer profesional. Sama sekali tidak seperti apa yang mereka pikirkan itu.
Beberapa waktu lalu, esports sama sekali tidak dikenal oleh orang banyak. Sekarang fenomena esports terus berkembang dan kini mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari gamers, media massa, hingga perusahaan-perusahaan besar yang sebenarnya sama sekali tidak bergerak di dalam bidang esports.
Istilah esports ini digambarkan untuk menggambarkan permainan video game yang sifatnya kompetitif. Meskipun permainan video game ini bersifat kompetitif pada umumnya. Esports adalah tingkatan yang lebih tinggi jika Anda menyukai kompetisi yang berskala cukup besar. Setelah kita paham apa itu pengertian esports selanjutnya kita akan bahas tentang bagaimana sejarah esports serta perkembangan esports di dunia maupun di Indonesia.
E-Sport dapat dideskripsikan sebagai dunia kompetisi yang diikuti oleh atlet atlet yang menekuni bidang gaming. Kompetisinya sendiri dihadiri oleh berbagai kelompok dan bahkan kalangan di seluruh dunia yang memiliki minat pada jenjang game aksi multiplayer seperti game Fortnite, Overwatch, Dota 2 dan juga sejenisnya. Meskipun boleh diikuti oleh berbagai kalangan dan juga kelompok, esports sendiri juga telah memiliki standar profesional. Di mana hanya memperbolehkan mereka yang telah memiliki riwayat pertandingan video game yang cukup mumpuni dalam bermain.
Misalnya seperti sepak bola di liga profesional dan juga sejenisnya, akan tetapi jika dalam pertandingan olahraga ada pembagian pada jenis kelamin tapi hal tersebut tidak berlaku pada esport ini. Masing-masing kelompok dalam esport boleh dicampur antara laki-laki dan juga perempuan, bahkan karena hal tersebut seiring berjalannya waktu mulai banyak bermunculan para pemain wanita untuk ikut bergabung pada dunia industri games.
Sedikit kilas balik perkembangan esports hingga saat ini. Tepatnya pada tahun 1972, pada masa yang mungkin ketika itu komputer masih jarang sekali ditemui, tak ada jaringan internet dan juga belum banyak judul video game, sebuah kompetisi game telah diadakan di Universitas Stanford.
Para murid diundang ke dalam sebuah kompetisi yang diberi nama dengan Intergalactic Space War Olympic, yaitu sebuah kompetisi untuk game yang berjudul Spacewar dan hanya berhadiahkan satu tahun langganan majalah Rolling Stone yang dulu tengah hits pada zamannya. Setelahnya, satu per satu kompetisi game yang sejenis pun banyak bermunculan. Sekitar tahun 1980-an, Atari menggelar kompetisi Space Invader dengan sekitar 10 ribu peserta, terbesar pada masanya.
Bahkan ketika itu, kompetisi game ini terbilang menjadi fenomenal serta diangkat oleh majalah ternama Amerika Serikat, yaitu Life and Time. Mereka telah lebih dulu mengenal apa itu esports, karena pertama populer di negara mereka.
Singkat cerita, pada era 90-an, saat teknologi internet mulai merebak di Amerika Serikat, kompetisi game ini pun mulai ikut berkembang. Perkembangannya menjadi suatu kompetisi online game. Beserta dengan munculnya organisasi organisasi yang mempunyai visi untuk menjadikan kompetisi game ini menjadi sebuah bidang industri baru, yaitu industri esports.
Istilah esports sendiri digambarkan untuk menggambarkan permainan video game yang bersifat kompetitif. Meskipun permainan video game ini bersifat kompetitif pada dasarnya, Esports adalah suatu tingkatan yang lebih tinggi jika Anda menyukai kompetisi yang berskala cukup besar. Ketika itu, game yang dipertandingkan mulai beragam, yaitu seperti game Quake, Counter Strike, dan Warcraft.
Memasuki tahun 2000-an, perkembangan esports kian menjadi semakin pesat. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang terbilang sangat menerima budaya esports ini. Para pemainnya disanjung dan dipuja-puja layaknya sosok artis ibu kota sekelas boyband EXO, Big Bang, BTS dan lainnya. Sampai akhirnya esports menjadi berkembang seperti saat ini di masyarakat umum.
The International, menawarkan hadiah yang bukan hanya sekelas majalah Rolling Stone saja, tetapi hadiah yang mampu membeli rumah pribadi dengan paviliun yang beralaskan marmer dan juga kolam renang dengan lebar 2 meter di sisi belakang, bagi para pemainnya. Jutaan dollar US menjadi hadiah yang sangat diincar bagi para petarungnya. Kompetisi League of Legends yang dikelola dengan amat profesional terlihat seperti olahraga nyata, sampai akhirnya berbagai judul game juga tak mau kalah ingin turut terjun menjadi bagian dari game esports ini.
Apabila kita melihat dari segi keuangan, tentunya tujuan diadakannya esports ini tidak jauh berbeda dari liga olahraga serta event event lain pada umumnya. Salah satunya yaitu untuk mempromosikan game dari pengembang agar semakin dikenal oleh banyak orang, kemudian esport juga biasa dijadikan sebagai sponsor atau iklan dari suatu produk tertentu seperti iklan olahraga pada umumnya. Akan tetapi jika kita melihat dari segi pemainnya sendiri, tujuan dari diadakannya esports yaitu untuk turut meramaikan serta mempertahankan minat para player player dari game yang mereka ikuti tersebut. Karena dengan begitu para player menjadi lebih berkeinginan dalam mensupport keberadaan game tersebut agar tetap ada dan juga terus berkembang menjadi lebih baik di setiap update-nya dari masa ke masa.
Berdasarkan laporan dari Newzoo (sebuah perusahaan analisis pasar) sekitar 380 juta orang di seluruh dunia menonton eSports pada tahun 2018 lalu. Sebagian besar penggemar esports datang dari Amerika, Cina, dan juga Korea Selatan. Dan ada fakta menarik yaitu pada tahun 2021 kemarin, PON XX Papua tahun 2021 menjadikan esports sebagai cabang olahraga ekshibisi. Berita tersebut dikutip dari Kompas .com pada hari Rabu, (13/10/2021), yang menyatakan bahwa sebagai cabang olahraga yang baru esports mampu mencetak sejarah dalam ajang multi event 4 tahunan tersebut. Pertandingannya sendiri telah diadakan pada tanggal 21 sampai dengan 26 September yang mengusung 5 game yang berbeda yaitu seperti Mobile Legends, Free Fire, PUBG Mobile, e-Football PES 2021, dan juga pertandingan persahabatan Lokapala.
Pada pon ini kita akan lebih berfokus membahas mengenai manfaat yang telah didapatkan player yang mengikuti esports ini. Jadi selain mendapatkan hadiah berupa uang tunai, para atlet esports tersebut juga mendapatkan hal lain yang bermanfaat bagi kehidupan mereka, yaitu seperti:
Meningkatkan skill kerja sama tim. Otak telah terlatih dalam berpikir kritis Koordinasi indra mata dan juga telinga meningkat. Daya tahan terhadap stress menjadi lebih meningkat. Melatih daya ingat dan juga membuat keputusan. Mendapatkan penghasilan.
Selain poin di atas, para player esports juga mendapat kesempatan dalam melanjutkan karir mereka pada bidang yang lebih baik lagi sama halnya dengan yang terjadi pada atlet olahraga. Misalnya saja seperti peluang beasiswa perguruan tinggi, seperti yang telah dikutip dari nbcnews. com pada Rabu, (13/10/2021). Atau menempuh bidang pekerjaan yang masih berkaitan dengan game, yaitu seperti reviewer gaming, brand ambassador produk gaming, seorang caster atau komentator, dan juga sebagainya.
Menurut penelitian dari Newzoo, pendapatan eSports telah mencapai sekitar $906 juta di seluruh dunia pada tahun 2018. Pada tahun 2021, bintang pemain esports memiliki pendapatan yang bisa dikatakan sangat fantastis. Hal tersebut tidak terlepas dari Twitch yang mana berhasil mempopulerkan esports ini hingga ditonton oleh banyak penggemar yang ada di seluruh dunia dan terus meningkat setiap tahunnya. Apabila kita jabarkan secara lebih detail mengenai biaya pendapatan dari esport berikut ini ulasannya:
1. Hadiah uang tunai – Sejauh ini belum pernah ditemukan hadiah uang dengan jumlah yang sedikit. Hal tersebut karena banyaknya partisipan yang turut menyumbang pelaksanaan esport. Katakanlah seperti Dota2, game multiplayer kelas atas ini saja mampu menghasilkan hingga 40 juta dollar pada kompetisi The Internationals ke 10 saat ini.
2. Gaji tim – Selain hadiah kompetisi, para anggota masing-masing tim esports sendiri masih diberikan gaji sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh manajer mereka. Dan yang pasti, gaji tersebut cukup besar, sebut saja China dan Amerika yang mana para atlet esport mereka memiliki gaji rata-rata antara 42 sampai 70 juta rupiah per bulan.
3. Sponsor dan iklan – Sponsor dan iklan juga turut ikut andil bagian dalam memberikan dukungan dana terhadap pemain-pemain esports yang bertanding. Mereka biasanya memanfaatkan tim esports dalam mempromosikan produknya terhadap masyarakat luas.
4. Streaming digital – Kompetisi esport yang dihadirkan secara digital dan terorganisir juga turut memberikan support mereka, dengan tujuan pemasaran produk melalui iklan serta sponsor yang menyokong nama anggota tim esports tersebut.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..