+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian Embargo, Jenis, Dan Contoh Kasus Yang Pernah Terjadi

7 September, 2022   |   Dwi

Pengertian Embargo, Jenis, Dan Contoh Kasus Yang Pernah Terjadi

Apakah kalian pernah mendengar istilah tentang embargo? Secara singkat, embargo adalah larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah di suatu negara untuk melakukan impor dan ekspor barang atau produk tertentu ke negara lain.
Istilah ini umum dan sering digunakan dalam dunia ekonomi, khususnya dalam perdagangan dan politik. Lebih lanjut mengenai pengertian embargo dan jenisnya, simak artikel berikut ini hingga akhir.

Pengertian Embargo

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, istilah embargo diartikan sebagai larangan lalu lintas barang antar negara. Sementara dalam situs artsandculture, pengertian embargo adalah pelarangan dalam perniagaan serta perdagangan dalam sebuah negara.
Secara lebih spesifik, pengertian embargo adalah suatu larangan yang diberlakukan oleh pemerintah dari suatu negara, untuk melakukan ekspor dan impor barang atau produk tertentu ke negara-negara lain dalam rangka kebijakan yang memiliki kaitan dengan ekonomi, politik, hingga kebijakan lainnya.
Oleh karena itu, istilah embargo dapat disimpulkan sebagai perintah yang dikeluarkan oleh suatu negara yang bertujuan untuk membatasi perdagangan atau pertukaran dengan negara-negara tertentu.
Istilah embargo umumnya digunakan dalam politik internasional serta perniagaan. Embargo dideklarasikan dalam bentuk kebijakan yang diambil oleh pemerintah di suatu negara terhadap negara lainnya untuk mengisolasi negara yang bersangkutan.
Hal tersebut, akan menempatkan pemerintah negara yang terisolasi dalam situasi internal yang cukup sulit. Keadaan internal yang sulit tersebut, terjadi karena dampak dari embargo yang akan menyebabkan ekonomi dari negara yang dilawan menderita. Kebijakan tersebut juga bertujuan untuk membatasi semua perdagangan dengan negara atau mengurangi pertukaran barang-barang tertentu.
Embargo umumnya digunakan sebagai suatu hukuman politik karena melanggar kebijakan atau kesepakatan. Secara umum, embargo diberlakukan untuk memaksa negara-negara tunduk dan mematuhi larangan impor dan ekspor. Dengan kata lain, embargo adalah senjata yang dapat melumpuhkan perekonomian suatu negara.
Jika embargo berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka masyarakat di dalamnya akan mengalami dampak dari embargo tersebut. Kesejahteraan masyarakat juga akan menurun dan dapat memberikan dampak pada sektor lain di sebuah negara. Selain itu, embargo juga diperlakukan sebagai akibat dari hubungan politik atau ekonomi yang tidak menguntungkan bagi antar negara.
Contohnya embargo militer yang ditujukan untuk mencegah terjadinya pertukaran barang militer yang terjadi dengan suatu negara.
Indonesia sendiri sempat mendapatkan embargo dari Amerika Serikat. Embargo yang dilakukan Amerika yang berupa pelarangan ekspor dan impor pengadaan senjata militer di tahun 1999 hingga tahun 2005, karena adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh ABRI di wilayah Timor Timur.
Embargo tidak melulu berlaku untuk seluruh barang atau komoditas yang diekspor maupun diimpor dari perbatasan suatu negara. Sering kali, embargo hanya diberlakukan pada barang-barang tertentu saja seperti minyak bumi atau peralatan militer.

Tujuan Embargo

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, suatu negara terpaksa menerapkan embargo pada negara lain dengan tujuan untuk mempersulit negara sasarannya untuk mendapatkan berbagai macam komoditas dan utamanya barang yang menjadi kebutuhan negara tersebut.
Penerapan kebijakan embargo ini, dipicu karena konflik kepentingan yang terjadi di antara kedua negara yang berselisih, di mana negara yang melakukan embargo berharap bahwa kebijakan tersebut mampu memaksa negara lainnya agar sukarela duduk bersama dan menyelesaikan duduk perkara yang tengah terjadi di antara keduanya.
Amerika Serikat, adalah salah satu negara yang sering menerapkan kebijakan embargo pada negara yang dianggap bermasalah oleh mereka. Baik itu dengan negara adikuasa maupun negara secara global. Korea Utara, Kuba, hingga Iran dan Indonesia merupakan contoh dari negara-negara yang sempat terkena sanksi ekonomi embargo dari Amerika Serikat.
Meskipun begitu, Amerika Serikat pun sempat terkena peraturan embargo ini. Amerika menderita kelangkaan sekaligus kenaikan harga BBM, karena anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melakukan embargo minyak terhadap Amerika. Embargo dilakukan oleh negara tertentu seperti Amerika, karena dianggap sebagai alat untuk memengaruhi.
Embargo ini, cukup sering digunakan oleh beberapa negara yang memiliki kesepakatan perdagangan di antara negara, khususnya ekspor serta impor. Karena banyak negara yang bergantung pada perdagangan global, embargo pun dianggap sebagai alat ampuh yang dapat memengaruhi suatu negara.

Jenis-Jenis Embargo

Secara umum, embargo terbagi ke dalam dua jenis. Berikut penjelasannya.
1. Embargo Ekonomi
Jenis embargo yang pertama ialah embargo ekonomi. Larangan maupun pemberhentian lalu lintas komoditas yang ada di suatu negara ke negara lainnya yang memiliki kepentingan ataupun tengah mengalami konflik. Termasuk aktivitas ekspor serta impor di antara negara, seperti embargo perdagangan pada sistem pertahanan atau alutsista maupun minyak bumi.
Singkatnya, embargo ekonomi merupakan pelarangan segala bentuk kegiatan-kegiatan ekonomi. Baik itu kegiatan ekspor maupun impor pada negara yang tengah mendapatkan sanksi embargo tersebut. Mengingat akan kebutuhan pada bahan baku tertentu, maka embargo ekonomi ini akan berimbas pada guncangan pada suatu perusahaan produksi.
Maka produksi dari barang tertentu, tentu akan memerlukan bahan baku yang diimpor dari negara lain dengan harga yang jauh lebih mahal serta tingkat kualitas yang berbeda. Kebijakan dari embargo ini, tentu akan memberikan dampak negatif. Terutama apabila negara yang bersangkutan memiliki tingkat ketergantungan pada bahan baku yang harus diimpor maupun komoditas dari suatu negara yang telah siap untuk melakukan impor.
Hal tersebut, akan membawa kerugian yang cukup besar pada negara yang mengalami sanksi embargo.
Kebijakan dari embargo tersebut, akan berdampak pula pada kondisi ekonomi di suatu negara, yaitu membuat perekonomian yang terdampak tidak stabil.
Kerugian besar serta dampak yang cukup parah dari embargo ekonomi ialah terjadi PHK besar-besaran. Selain itu, kedua negara baik itu yang memberikan embargo dan terkena sanksi embargo pun dapat terlibat perang dingin. Oleh sebab itu, banyak negara yang akhirnya memberlakukan perundingan dan bahkan melibatkan WTO sekaligus PBB agar mampu menerapkan langkah yang dirasa paling baik dalam penerapan aksi embargo tersebut.
Hal tersebut dilakukan, demi kepentingan perdamaian di antara kedua negara serta kehidupan masyarakat di negara tersebut. Selain itu, kebijakan embargo pun memiliki kurun waktu tertentu dan sebelumnya telah disesuaikan dengan keputusan negara dari pemberi embargo tersebut. Akan tetapi, di dalamnya harus memuat kesepakatan terlebih dulu pada kedua negara, apabila kebijakan embargo yang sebelumnya ingin dicabut. Agar dapat mencabut kebijakan embargo tersebut, tentunya tidak akan mudah dilakukan.
Bahkan pada umumnya, akan ada perundingan yang cukup alot serta memerlukan waktu cukup lama untuk dapat mencabut kebijakan embargo tersebut.
2. Embargo Informasi
Jenis kedua dari embargo, ialah pemberhentian publikasi atau pun distribusi selurun berita, baik itu berita maupun informasi dalam jangka waktu tertentu.
Dalam Undang-Undang Kebebasan Pers sendiri, telah disebutkan bahwa larang embargo menjadi suatu ketetapan dalam hukum yang wajib dipatuhi. Jika terjadi suatu pelanggaran, maka perusahaan berita pun akan memeroleh sanksi yang tegas maupun denda yang akan hukumannya akan ditetapkan kemudian.
Contoh sederhana dari embargo informasi ini ialah ketika ada sebuah perusahaan yang akan mengumumkan mengenai laba perusahaan yang ia peroleh di media massa, maka pihak humas dari perusahaan tersebut pun akan memberikan data maupun informasi yang diperlukan untuk publisitas. Akan tetapi, ada beberapa keterangan yang akan menjelaskan, bahwa ada pemberlakuan embargo.
Di mana pada sebelumnya perusahaan tersebut akan menyatakan secara resmi yang dipimpin oleh pemimpin perusahaan tersebut, maka data serta seluruh informasi yang diberikan tersebut, akan dilarang untuk diterbitkan oleh media.

Dampak Embargo

Seperti yang diketahui oleh Grameds, bahwa tujuan utama ditetapkannya embargo ialah guna memaksa negara sasaran agar negara tersebut dapat tetap tunduk pada keinginan dari negara yang menerapkan embargo.
Langkah tersebut, menjadi salah satu senjata yang dinilai cukup ampuh guna melumpuhkan ekonomi dari negara yang terkena embargo tersebut. Ketidaktersediaan produk maupun kebutuhan pokok di suatu negara, tentunya akan membuat perekonomian di negera tersebut menjadi goyang.
Adanya ketidakstabilan tersebut, akan berimbas pada penurunan tingkat kesejahteraan di negara tersebut. Tidak hanya penurunan ekonomi saja, sanksi embargo pun dapat berdampak pada perang dingin dan mengganggu perdamaian dunia.

Bagaimana Cara Mengatasi Embargo

Menilik dampak yang dapat merugikan banyak pihak, embargo pun menjadi salah peristiwa yang sering kali sulit untuk dihindari. Negara yang telah terkena sanksi embargo, akan merasakan beberapa dampak merugikan. Akan tetapi, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh negara yang terkena sanksi embargo untuk dapat bertahan, yaitu ialah dengan fokus bertahan dengan cara melakukan pengoptimalan sumber daya yang dimiliki oleh negara tersebut.
Contohnya ketika suatu negara dikenai sanksi embargo ekonomi yang kemudian menyebabkan impor ke negara tersebut harus terhenti. Maka, cara untuk mengatasi situasi tersebut, ialah dengan melakukan pengembangan produk secara mandiri sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Akan tetapi, mungkin kualitas serta kuantitas dari produk tersebut akan berbeda, namun dengan melakukan langkah tersebut, setidaknya mampu menutupi kebutuhan masyarakat akan permintaan produk tersebut.
Upaya lainnya yang dapat dilakukan oleh negara yang terkena sanksi embargo ialah dengan menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain. Hal tersebut perlu dilakukan, agar negara tetap mampu bertahan meskipun negara tersebut tengah mengalami embargo.

Beberapa Contoh Kasus Embargo

Agar penjelasan mengenai embargo ini lebih lengkap, berikut adalah beberapa kasus embargo yang sebelumnya pernah terjadi di berbagai negara.
1. Embargo Ekonomi di Iran oleh Amerika Serikat
Amerika memang sering memberikan sanksi embargo, termasuk sanksi embargo ekonomi kepada Iran, yaitu berupa larang melakukan ekspor minyak mentah ke Iran dan sanksi embargo tersebut, diumumkan oleh Barack Obama yang menjabat sebagai Presiden Amerika.
Pada saat itu, Iran juga mengalami sejumlah kehilangan seperti pasar potensialnya untuk melakukan ekspor minyak. Bahkan, ketika sanksi embargo ekonomi tersebut diterapkan, ekspor minyak dari Iran pun langsung anjlok hingga mencapai 1,5 juta barel setiap harinya. Sehingga, Iran hanya dapat mengandalkan ekspor di beberapa negara di Eropa serta Timur Tengah saja. Kemudian pada tahun 2015, Amerika lalu mencabut sanksi embargo tersebut dengan syarat, bahwa Iran harus mau mengurangi kapasitas produksi senjata nuklirnya.
Dengan mencabut sanksi embargo ekonomi tersebut, maka kegiatan ekspor minyak mentah di Iran pun kembali meningkat menjadi 1 juta bpd serta Iran pun menjadi bagian dari Comprehensive Plan of Actiona (JCPOA) sebagai suatu bentuk komitmen Iran dalam program pengendalian snejata nuklir.
Lalu pada tahun 2018, Amerika kembali memberikan sanksi embargo pada Iran. sanksi embargo tersebut pun tidak hanya berdampak pada dua negara yang terlibat saja, akan tetapi juga berdampak pada perekonomian global.
2. Embargo senjata oleh Uni Eropa pada Guinea
Pada tahun 2018 lalu PBB menerbitkan resolusi untuk memberlakukan embargo senjata kepada negara di Sudan Selatan. Kebijakan tersebut ditempuh oleh PBB, sebagai suatu respon dari adanya konflik serta kekerasan etnis yang terus berulang serta terjadi di negara tersebut.
Resolusi tersebut, diajukan oleh Amerika. Dari ke 15 anggota Dewan Keamanan PBB, sembilan negara memberikan dukungan pada kebijakan embargo tersebut, di antaranya ialah Rusia, Ethiopia, Tiongkok, Guinea Ekuatorial, Kazakhstan serta Bolivia yang memilih untuk abstain.
Selain menerapkan embargo senjata, Dewan Keamanan PBB pun memberikan resolusi lain berupa memberlakukan larangan perjalan serta melakukan pembekuan aset pada wakil kepala pertahanan Sudan Selatan. Wakil kepala pertahanan Sudan Selatan dianggap sebagai salah satu aktor utama yang memiliki tanggung jawab mengenai adanya konflik serta kekerasan etnis di negaranya.
3. Embargo pada Kuba
Di tahun 2014, Amerika Serikat juga memberikan sanksi ekonomi kepada Kuba dan telah merugikan Kuba hingga 3,9 US Dollar miliar atau kira-kira mencapai lebih dari Rp49,9 T pada setahun terakhir dalam sektor perdagangan di luar negeri.
Total kerugian akibat embargo dari Amerika tersebut selama 55 tahun bahkan mencapai Rp1, 377 T, seperti yang telah disampaikan oleh pemerintah Kuba menjelang laporan tahunan Kuba pada PBB di tahun 2014. Laporan tersebut disampaikan oleh pihak Kuba, pada PBB setiap tahunnya untuk dapat mendorong pencabutan embargo ekonomi pada negara tersebut. Lalu selama puluhan tahun, Kuba pun mendapatkan dukungan dari banyak negara yang kemudian dukungan tersebut diwujudkan dalam resolusi PBB berkaitan dengan desakan dicabutnya embargo.
Pada tahun 2013, 188 negara turut memberikan dukungan resolusi, akan tetapi hanya dua negara yang memberikan penolakan yaitu Amerika dan Israel. Diketahui bahwa Amerika pertama kali menjatuhkan sanksi embargo ekonomi pada Kuba di tahun 1960 dan telah memulai embargo penuh pada tahun 1961 yaitu usai Fidel Castro meraih kemenangannya pada pemberontakan Kuba di tahun 1959.
Menurut laporan, apabila Kuba tidak mendapatkan sanksi embargo tersebut, Kuba mampu meraup keuntungan hingga 205,8 juta dollar Amerika dari penjualan rum serta cerutu.
4. Embargo Minyak dan Gas Rusia
Di tahun 2022 Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia dengan melarang impor atau embargo 90 persen minyak mentah dari Rusia ke kawasan Uni Eropa. Karena hal tersebut harga minyak mentah global naik tajam. Tidak hanya minyak mentah saja Uni Eropa juga melarang impor gas alam dari Rusia sekitar 40 persen.
Embargo tersebut disebabkan karena invasi Rusia tehadap Ukraina. Karena hal tersebut Uni Eropa sepakat untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Uni Eropa berharap karena embargo tersebut Rusia akan menghentikan invasinya terhadap Ukraina.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda