+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri, Dan Contoh Penerapannya

7 September, 2022   |   Dwi

Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri, Dan Contoh Penerapannya

Prinsip ekonomi diterapkan dalam tiga kegiatan yang berbeda yaitu kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi. Prinsip ekonomi juga digunakan sebagai peedoman untuk meminimalkan risiko kerugian serta mencapai perbandingan yang wajar. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum dan kerugian minimum.

Pengertian Prinsip Ekonomi

Pada prinsipnya ekonomi digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak terbatas, tetapi dengan sumber daya yang terbatas. Prinsip ekonomi juga dapat berarti pilihan yang dibuat oleh konsumen serta faktor serta perilaku yang dapat mempengaruhi pilihan tersebut.
Konsumen ini dapat berupa individu, organisasi, perusahaan, atau instansi pemerintah yang menggunakan jasa atau produk yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Konsumen yang hanya menggunakan produk dan tidak menjualnya kembali kepada pihak ketiga.
Manfaat prinsip ekonomi itu sendiri antara lain mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai manfaat yang maksimal, meminimalkan kemungkinan risiko kerugian, mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan, serta mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya untuk memenuhi tingkat kepuasan dari para pelaku ekonomi.
Untuk lebih memahami mengenai prinsip-prinsip ekonomi yang ada, buku Prinsip-Prinsip Ekonomi oleh Case Fair bisa dijadikan sebagai referensi. Buku tersebut berisi tentang pemahaman dasar mengenai cara kerja perekonomian pasar beserta hal-hal pendukungnya.

Macam-macam Prinsip Ekonomi

Prinsip Ekonomi terbagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut ini.
1. Prinsip Ekonomi Konsumen
Konsumen adalah pihak atau individu yang memiliki peran sebagai pengguna jasa atau produk yang tujuan utamanya hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Konsumen cukup menggunakan produk yang dibelinya tanpa menjualnya kembali ke pihak lain.
Peranan dari konsumensangat penting karena tanpa adanya konsumen, seluruh rantai pasokan tak akan dapat berjalan. Oleh karena itu, konsumen merupakan kunci keberhasilan dari suatu produk.
Konsumen juga berperan penting dalam meningkatkan pendapatan nasional pada suatu negara. Dengan populasi lebih dari 280 juta, Indonesia sangat bergantung pada kebutuhan konsumen lokal untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan konsumen dalam menerapkan prinsip ekonomi antara lain:
- Prioritaskan barang atau jasa yang akan dibeli dengan memperhatikan manfaatnya terlebih dahulu atau dengan kata lain harus mendahulukan kebutuhan pokok. Karena konsumen sebaiknya hanya menggunakan barang dan jasa yang benar-benar penting dan diperlukan.
- Menghindari gaya hidup boros dan berfoya-foya misalnya seperti membeli barang yang tidak penting atau membeli barang dengan harga yang tak mampu dijangkau.
- Memilih barang dengan kualitas terbaik.
- Melakukan tawar-menawar ketika membeli barang dan atau jasa untuk mendapatkan harga yang paling sesuai.
- Memperhatikan dan meperhitungkan pengeluaran serta pemasukan, sehingga jangan sampai lebih besar jumlah pengeluaran daripada jumlah pemasukan.
2. Prinsip Ekonomi Produsen
Produsen kerap kali diartikan sebagai pengusaha yang menghasilkan barang dan jasa, termasuk di dalamnya yakni pembuat, grosir, leveransir, serta pengecer profesional, yaitu tiap – tiap orang atau badan yang memiliki peran dalam penyediaan barang atau jasa hingga sampai ke tangan konsumen.
Proses produksi yang dilakukan oleh produsen sendiri bertujuan untuk menambah nilai guna barang atau untuk menciptakan suatu benda baru yang dapat berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup bagi orang banyak.
Contoh Prinsip Ekonomi bagi Produsen diantaranya:
- Memproduksi barang-barang yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat.
- Menyesuaikan jumlah produksi dengan jumlah permintaan yang ada.
- Mencari bahan baku dengan kualitas terbaik, namun dengan harga yang masih dapat dijangkau.
- Mempunyai Karyawan atau Sumber Daya Manusia yang ahli dan terampil dalam bidangnya.
- Menentukan tempat pembuatan barang atau jasa yang dekat dan sesuai dengan sumber bahan baku dan tempat pemasaran.
- Menggunakan alat berteknologi yang tepat guna, untuk lebih efisien atau hemat dan juga ramah lingkungan.
3. Prinsip Ekonomi Distributor
Distributor aladah individu atau kelompok yang memiliki peran untuk menyalurkan sebuah produk ke konsumen akhir. Distributor juga merupakan pihak yang membeli suatu produk dalam bentuk jadi dari produsen tanpa proses modifikasi atau perubahan apapun dan kemudian menjualnya kembali kepada konsumen baik secara langsung maupun melalui pengecer seperti toko, kios dan supermarket. Pedagang juga bertugas menyimpan barang dan jasa untuk jangka waktu tertentu sebelum mengantarkannya ke tempat tujuan.
Bagi para pelanggan, distributor dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan atau membeli barang dan jasa yang konsumen butuhkan. Prinsip ekonomi yang perlu diperhatikan oleh distributor, antara lain:
- Penggunaan saluran distribusi yang baik berarti menggunakan alat angkut yang ekonomis.
- Distributor dapat menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan cepat, tepat, dan murah tetapi masih memperoleh keuntungan yang maksimal.
- Dalam menentukan tindakan, distributor harus mampu untuk mengetahui cara yang paling efektif serta efisien untuk mengantarkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
- Klasifikasi barang atau jasa, yakni kegiatan untuk memilah-milah produk sesuai dengan jenis, ukuran, serta kuantitasnya sebelum sampai ke konsumen.
- Promosi, Distributor juga mempunyai fungsi promosi adalah untuk mengenalkan barang atau jasa kepada konsumen, distributor haruslah memberikan pelayanan yang paling baik untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
- Menyalurkan barang secara tepat waktu dan dengan berhati-hati, agar tidak terjadi kerusakan pada barang yang diantar.

Ciri-ciri Prinsip Ekonomi

Tentu saja, tujuan prinsip ekonomi adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi untuk meminimalkan risiko kerugian karena kesalahan tertentu.
Selain itu prinsip ekonomi juga bertujuan untuk mencegah terjadinya konsumsi yang berlebihan dan hanya mempergunakan kemampuan sesuai dengan apa yang dimiliki. Berikut ini ciri-ciri prinsip ekonomi yang perlu diketahui:
1. Bertindak Rasional
Selalu berpikir dengan menggunakan akal sehat tanpa melibatkan emosi dan hawa nafsu sebelum melakukan tindakan ekonomi. Bertindak secara rasional sangat diperlukan untuk menjaga diri dari membludaknya jumlah pengeluaran.
2. Bertindak Ekonomis
Melakukan suatu kegiatan ekonomi dilakuakn melalui perencanaan yang matang dan perhitungan yang cermat. Bertindak ekonomis berarti seseorang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidupn dan menghindari kebiasaan boros atau foya-foya.
3. Bertindak Hemat
Beli barang atau jasa sesuai dengan apa yang diperlukan dengan harga yang sesuai dengan kemampuan. Tidak memaksakan kehendak untuk memenuhi kebutuhan tersier kecuali jika memang memiliki biaya untuk hal-hal tersebut.
4. Membuat Skala Prioritas
Penuhi semua kebutuhan primer dengan membuat daftar urutan yang disesuaikan berdasarkan pada tingkat kepentingan kebutuhan dimulai dari yang paling diperlukan hingga yang paling kurang berguna.
5. Selalu Bertindak menggunakan prinsip cost and benefit
Prinsip cost and benefit berarti bahwa biaya dan manfaat yang timbul dari pengukuran kegiatan ekonomi yang dilakukan selalu diperhitungkan.

Penerapan Prinsip Ekonomi

Simak prinsip-prinsip ekonomi beserta dengan penjelasan lengkapnya berikut ini:
1. Pengorbanan Biaya Dibutuhkan untuk Mendapatkan Sesuatu
Biaya atau disebut juga dengan opportunity cost ialah pengorbanan yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan guna untuk mendapatkan sesuatu yang diperlukan. Biaya juga berarti pengorbanan yang memiliki tujuan untuk memperoleh suatu komoditi yang diinginkan.
Pengorbanan itu bisa berupa uang, barang, waktu, tenaga, atau bahkan kesempatan. Pengorbanan tanpa tujuan tertentu dapat disebut juga sebagai pemborosan. Berdasarkan pada tujuan pengambilan, biaya dapat dibagi menjadi Biaya Relevan atau Relevant Cost yang artinya adalah biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tak terjadi pada alternatif tindakan yang lain.
Yang kedua yaitu Biaya Tidak Relevan atau Irrelevant Cost yang artinya yaitu biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang telah ada sebelumnya.
Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya karena tidak memperhatikan alternatif yang dipilih. Oleh karena itu, biaya tidak relevan tidak harus dilakukan pertimbangkan dalam pengambilan keputusannya.
2. Berfikir Rasional
Rasional adalah pengambilan keputusan yang didasarkan pada pikiran dan pertimbangan yang logis. Sama dengan definisi tersebut, kamus Oxford mendiskripsikan bahwa rasional mempunyai makna yang berdasarkan pada atau sesuai dengan akal dan logika, mampu berpikir secara bijaksana dan logis, serta mempunyai kemampuan untuk berpikir.
3. Pasar Sebagai Tempat Terjadinya Kegiatan Ekonomi
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, prosedur, institusi, hubungan sosial dan juga infrastruktur sebagai tempat usaha menjual barang, jasa, serta tenaga kerja untuk orang-orang dengan upahnya berupa uang. Pasar dalam ilmu ekonomi ialah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan sebuah transaksi ekonomi.
Pasar tidak menunjuk pada sebuah lokasi atau pun tempat tertentu, karena pasar tak memiliki batas geografis. Dalam hal ini, pasar merujuk pada seluruh kegiatan penawaran dan permintaan untuk tenaga kerja, uang, surat berharga, dan modal.
4. Pemerintah Mempunyai Kewenangan Untuk Meningkatkan Faktor Produksi
Intervensi di bidang ekonomi biasanya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk membantu para pedagang di pasar agar dapat menguntungkan kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli. Oleh karena itu, saat ini penjual dapat dengan mudah memaksimalkan pendapatannya dengan cara menambahkan pemasukan atas barang dan juga stok dagang supaya memperoleh hasil yang cukup maksimal.
5. Trade-Off dan Opportunity Cost
Dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi, kita dipaksa untuk membuat pilihan, dan membuat pilihan berarti mengorbankan pilihan lain. Trade off yang dialami oleh seluruh masyarakat secara keseluruhan adalah efisiensi dan keadilan. Artinya, setiap masyarakat tidak hanya diharapkan untuk mencapai hasil yang optimal dari sumber daya langka yang sudah tersedia, tetapi juga pembagian hasil dari sumber daya langka dapat dilakukan secara merata kepada seluruh masyarakat.
6. Standar Hidup Negara Bergantung pada Kemampuan Masyarakat Dalam Memproduksi Barang Dan Jasa
Standar hidup dari suatu negara berbanding lurus dengan kemampuan dari masyarakatnya untuk menghasilkan barang dan jasa. Standar hidup masyarakat cenderung lebih tinggi ketika kapasitasnya untuk menghasilkan barang dan jasa cenderung lebih tinggi, begitu pula sebaliknya.
Dimana tingkat pertumbuhan dan produktivitas dijadikan sebagai penentu atas tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata masyarakat pada negara tersebut. Jepang adalah salah satu contoh negara yang berteknologi maju. Namun, Jepang masih unggul tidak hanya dalam teknologi tetapi juga dalam industri.
7. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak
Perdagangan adalah sebuah tatanan kegiatan terkait dengan transaksi barang atau jasa di dalam negeri serta melampaui batas wilayah negara dengan tujuan untuk mengalihkan hak atas barang dan jasa untuk mendapatkan imbalan atau kompensasi.
Kegiatan perdagangan itu sendiri merupakan mesin penggerak utama dari pembangunan perekonomian nasional serta memberikan daya dukung dalam peningkatan produksi, penciptaan lapangan pekerjaan, meningkatkan ekspor dan devisa, memeratakan pendapatan, dan yang terkahir yaitu memperkuat daya saing atas produk dalam negeri untuk kepentingan bersama.
8. Harga Akan Meningkat Pabial Pemerintah Mencetak Uang Dalam Jumlah Yang Tidak Sesuai
Peningkatan sirkulasi uang yang disebabkan oleh produksi massal uang itu sendiri mengurangi nilai mata uang dan menyebabkan harga barang-dagangan naik karena penurunan nilai mata uang. Contoh prinsip pengaturan mata uang adalah negara Zimbabwe yang pernah mengalami hiperinflasi, yaitu munculnya uang kertas yang jumlahnya sudah mencapai 10 milyar.
9. Masyarakat Menghadapi Trade-off Dalam Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Trade-off antara inflasi dan pengangguran memiliki sifat yang hanya sementara, tetapi dapat berlangsung dalam kurun waktu hingga bertahun-tahun lamanya. Pada negara tertentu meningkatnya inflasi dapat mengurangi jumlah pengangguran. Meski demikian, hal tersebut tampaknya tak terjadi di Indonesia.
Inflasi sendiri mempunyai arti yaitu Keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga dengan cepat sehingga memiliki dampak pada menurunnya daya beli; yang sering pula diikuti dengan menurunnya tingkat tabungan dan atau investasi yang dikarenakan meningkatnya konsumsi masyarakat tetapi hanya sedikit saja yang disisihkan untuk tabungan jangka panjang; menurut ilmu ekonomi modern, terdapat dua jenis inflasi yang berbeda yakni inflasi yang terjadi karena dorongan biaya (cost-push inflation) dan juga inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan (demand-pull inflation).
10. Setiap Orang Lebih Tanggap Kepada Insentif
Umumnya orang akan lebih aktif apabila ia memperolah keuntungan tambahan dari kegiatan yang akan ia kerjakan. Hal ini menjadi dasar dari10 prinsip ekonomi dimana orang akan lebih bereaksi apabila terdapat timbal balik yang ditawarkan.
Contohnya, seseorang akan bekerja sesuai porsi ketika penghasilannya berjumlah sama dengan yang sebelumnya, tetapi saat mendapatkan insentif tambahan maka ia akan bekerja secara lebih ekstra apabila dibandingkan dengan sebelumnya.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda