Menurut Vectr, pengertian vektor adalah sebuah karya grafis digital (gambar) yang terdiri dari titik dan garis dengan posisi tertentu yang dihubungkan dengan perhitungan matematika. Ini adalah perhitungan matematis dari titik, garis dan arah yang akan membentuk gambar. Jangan khawatir, jika Anda seorang penggila desain grafis, Anda tidak perlu menghitung. Anda hanya perlu menggambar secara digital melalui aplikasi, dan aplikasi akan menghitung dan menampilkan gambar akhir. Jika Anda masih belum mengetahui apa itu vektor, bandingkan dengan jenis gambar digital lainnya.
Selain vektor, ada jenis grafis digital lainnya, khususnya gambar bitmap. Bitmap, atau lebih dikenal dengan raster, adalah pola gambar dalam bentuk kotak-kotak kecil berwarna (piksel) yang ditumpuk dalam jumlah besar, untuk menampilkan suatu gambar. Layar ponsel atau laptop Anda sebenarnya terdiri dari piksel. Ini adalah kebalikan dari vektor. Vektor adalah gambar digital yang menggunakan perhitungan matematis, bitmap menggunakan piksel yang pecah ketika gambar diperbesar. Ini terjadi karena kotak kecil (piksel) lebih besar, bukan gambar itu sendiri. Oleh karena itu, gambar terlihat seperti kotak. Ini juga terjadi ketika Anda mengambil gambar dengan ponsel atau kamera Anda dan memperbesarnya, karena kedua foto tersebut adalah grafik bitmap digital. Karena vektor adalah gambar digital dalam bentuk perhitungan matematis, bahkan jika gambar diperbesar, kualitasnya akan tetap sama persis seperti jika tidak diperbesar. Jika vektor adalah hasil gambar dari aplikasi Adobe Illustrator, bitmap adalah hasil gambar dari Adobe Photoshop. Juga, rasio aspek gambar akhir keduanya akan berbeda. Format akhir gambar bitmap adalah PNG, JPG dan GIF. Sedangkan format akhir gambar vektor disebut SVG (Scalable Vector Graphics).
Selanjutnya, kita membahas pro dan kontra dari keduanya 1. Ukuran file Hal pertama yang dapat membuat vektor lebih baik daripada bitmap adalah ukuran file keduanya. Ingat bahwa vektor hanyalah operasi matematika, dan format file juga dalam bentuk operasi matematika yang cenderung tidak besar. Sedangkan bitmap adalah serangkaian piksel berwarna. Artinya, jika gambarnya kompleks, ukuran filenya akan besar karena mengandung informasi yang jauh lebih besar. 2. Ketajaman Kita telah membahas ini. Bayangkan, jika Anda menumpuk kotak-kotak kecil di atas satu sama lain, ukuran kotak itu akan membesar. Maka kotak akan terlihat lebih nyata dan jelas. Inilah yang terjadi ketika Anda memperbesar gambar bitmap. Sel-sel yang membentuk gambar akan terlihat, sehingga gambar akan pecah. Karena vektor adalah operasi matematika, garis dan titik yang muncul tidak akan putus walaupun diperbesar. 3. Fleksibilitas Nah, itulah manfaat bitmap. Karena bitmap secara inheren lebih kompleks daripada vektor, Anda dapat dengan mudah mengonversi file bitmap ke vektor. Sementara itu, mengkonversi file vektor ke bitmap cenderung sulit. Proses ini disebut pelacakan raster, membutuhkan komputer atau prosesor yang kuat dan cenderung memakan waktu lebih lama.
Berikut adalah beberapa aplikasi desain vektor yang direkomendasikan Glints yang dapat Anda gunakan. 1. Adobe Ilustrator Aplikasi menggambar vektor lain yang bisa Anda coba adalah Adobe Illustrator. Tentu saja, Anda mungkin sudah akrab dengan aplikasi ini karena popularitas dan kemudahan penggunaannya. Adobe Illustrator menyediakan fitur dan alat yang kaya untuk tujuan desain grafis. Saat meluncurkan CreativeBloq, mungkin sulit bagi pemula untuk mempelajari cara menggunakannya pada awalnya. Setelah Anda menguasainya, Anda akan senang dengan fungsionalitas alat Adobe Illustrator. 2. Affinity Designer Selain Adobe Illustrator, aplikasi desain grafis alternatif lain untuk format vektor yang dapat Anda gunakan adalah Affinity Designer. Keunggulan aplikasi ini terletak pada berbagai fitur dan toolsnya. Bahkan, XP-Pen mengklaim bahwa dalam hal fitur dan alat, Affinity Designer sebanding dengan Adobe Illustrator. Selain itu, aplikasi ini juga bekerja dengan sangat baik di Windows, sehingga memudahkan Anda dalam membuat desain grafis. Aplikasi ini juga dapat melakukan berbagai tugas desain untuk web, branding, concept art, tipografi, pola berulang seperti pada keramik. 3. CorelDraw CorelDraw adalah aplikasi yang sudah lama digunakan untuk desain vektor. Salah satu alat terbaik CorelDraw adalah LiveSketch, di mana Anda dapat mengubah gambar tangan bebas menjadi grafik vektor yang presisi. Tidak hanya itu, CorelDraw juga memungkinkan Anda untuk membuat goresan dan efek vektor seperti media menggambar dan melukis tradisional. 4. Inkscape Aplikasi desain grafis vektor lain yang bisa Anda pertimbangkan adalah Inkscape. Inkscape sendiri memiliki banyak fitur dan tools yang mudah digunakan bahkan untuk pemula. Selain membuat desain grafis vektor, fitur aplikasi ini memungkinkan Anda untuk: - Mengedit kode sumber langsung - Mengedit salinan kanvas - Mengedit gradien - Memindahkan piksel layar dengan mudah - Membuang isi ember cat hanya dalam satu klik Tidak hanya itu, di Selain format SVG, Anda juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengekspor file vektor dengan format AI dan CDR. 5. Gravit Designer Aplikasi desain grafis vektor selanjutnya yang bisa kamu coba adalah Gravit Designer. Antarmuka pengguna yang modern dan dapat diperluas adalah salah satu faktor yang membuat aplikasi ini mudah digunakan. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan di berbagai platform. Jadi Anda dapat menggunakannya di berbagai sistem operasi, dari Windows, Mac, Linux hingga Chrome OS.
Gambar vektor memiliki beberapa fungsi atau kelebihan, antara lain: - Dapat digunakan untuk membuat desain yang membutuhkan bentuk, warna, dan ukuran yang fleksibel. Misalnya untuk desain logo. - Dapat digunakan untuk mereproduksi cetakan dengan berbagai ukuran. - Membuat ilustrasi detail yang meningkatkan kreativitas penulis. - Untuk membuat proyek desain lebih mudah dan lebih cepat untuk dimodifikasi. - Untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan desainer grafis, menghemat waktu dan juga mendatangkan lebih banyak keuntungan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..