+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Jenis-Jenis Influencer Yang Harus Kalian Ketahui!

3 September, 2022   |   Dwi

Jenis-Jenis Influencer Yang Harus Kalian Ketahui!

Setelah sebelumnya kalian sudah membaca artikel tentang apa itu influencer? dan tips menjadi influencer. Berikut ini adalah jenis-jenis influencer yang akan dijelaskan secara lebih mendetail. Secara garis besar influencer terbagi menjadi dua, yaitu jenis influencer berdasarkan jumlah folowersnya dan jenis influencer berdasarkan platform media sosial yang digunakan. Dibawah ini adalah penjelasanya secara detail.

Jenis-Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers

Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi di dunia digital, terutama dalam media sosial, definisinya kini sudah ada jenis-jenisnya dan memudahkan warganet mengetahuinya. Seorang Chief Operations Officer Gushcloud Marketing Group bernama Oddie Randa, mengatakan bahwa influencer terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan jumlah pengikut di media sosial.

- Nano: Dengan jumlah pengikutnya di bawah 10.000 akun.
- Micro: Dengan jumlah pengikutnya 10.000 hingga 100.000 akun.
- Macro: Dengan jumlah pengikutnya lebih dari 100.000 akun.
- Mega: Dengan jumlah pengikut lebih dari 1.000.000 akun.

“Jika sudah di atas satu atau dua juta followers itu hitungannya selebritas atau kita sebut premium influencer. Sebutan selebritas di sini tidak mesti mereka yang sudah masuk televisi, tapi terkenal” lebih lanjut kata Oddie. Berikut penjelasan lebih detailnya:

1. Nano Influencer
Jenis Influencer dengan jangkauan paling kecil adalah nano influencer dengan jumlah pengikut sekitar 1.000 hingga 10.000 orang. Meski jumlah pengikutnya sedikit, nano influencer merupakan pilihan popular. Hal ini dikarenakan biayanya murah dan menawarkan cukup banyak keuntungan lainnya. Tidak sedikit perusahaan yang memilih untuk bekerja sama dengan influencer baru dengan pengikut tidak lebih dari 2.000. Alasannya karena makin kecil jangkauan pemengaruh membuat jangkauan target sebuah perusahaan semakin banyak. Bekerja sama dengan nano influencer bisa membuat brand mendapatkan keuntungan lain dari komunitas yang menjadi pengikutnya. Berkat jumlah pengikut sedikit inilah yang membuat antara influencer dan pengikutnya dapat saling berinteraksi dan lebih mengenal melalui platform media sosial hingga engagement yang terjadi akan makin tinggi.

Karena komunitas yang menjadi pengikut dari nano influencer tergolong kecil dan bersifat erat serta dekat, kampanye yang dilakukannya akan memiliki sentuhan lebih intim dan personal. Pengikut dari nano influencer merasa seperti mendapatkan rekomendasi dari orang yang mereka percayai seperti layaknya teman. Mereka juga cenderung akan mengambil tindakan berdasarkan iklan atau ulasan produk dari jenis ini. Terkadang nano influencer jarang mengidentifikasi diri mereka sebagai influencer, karena bagi mereka sosial media hanyalah saluran untuk mengekspresikan ide dan hobi mereka. Mungkin cara mereka bekerja juga tidak atau belum terlalu profesional. Harus diingat bahwa engagement yang kuat akan meningkatkan kepercayaan pengikutnya makin tinggi dengan biaya sangat murah dan terjangkau.

2. Micro Influencer

Micro influencer berada satu tingkat di atas nano, micro influencer memiliki jumlah pengikut sekitar 10.000 hingga 100.000. Umumnya masyarakat dan warganet memiliki kepercayaan lebih tinggi terhadap influencer jenis ini karena ada bidang tertentu yang dikuasainya. Biasanya mereka mendapatkan followers karena memiliki kanal YouTube dengan topik khusus seperti traveling, kecantikan, ulasan gawai, kuliner, atau lain sebagainya. Atau mereka yang sudah membangun akun Instagram dan perlahan meningkatkan jumlah pengikut karena sering mengunggah konten berkualitas dan spesifik secara reguler dengan topik tertentu.

Micro influencer biasanya adalah orang-orang yang health expert, beauty expert, atau keahlian lainnya pada dua media sosial tersebut. Makin baik tema konten media sosialnya, makin mudah pula engagement yang akan terbentuk secara alami. Karena keahliannya, micro dapat mendapatkan pengikut yang setia dan percaya dengan setiap konten yang mereka unggah di media sosial. Biasanya segmen yang dicari dalam menggunakan jasa micro inluencer adalah usia antara 18 hingga 24 tahun.

3. Macro Influencer

Makin meningkat jumlah pengikut media sosialmu, kamu bisa disebut sebagai macro influencer. Jenis ini dapat disematkan jika sudah memiliki sekitar 100.000 hingga satu juta pengikut. Engagement antara influencer dan pengikutnya tetap ada akan tetapi terlihat kurang kuat. Pasti kebutuhan jangkauan pesan yang ingin disampaikan makin luas dan berdampak pada biaya yang dikeluarkan akan lebih besar jika dengan jumlah followers sebanyak itu. Macro inluencer cenderung memiliki pengikut atau audiens beragam dengan minat bermacam-macam. Macro influencer rata-rata sangat peduli dengan brand awareness yang dibutuhkan klien. Macro influencer juga lebih mudah diakses dan dihubungi daripada mega influencer.

4. Mega Influencer

Influencer dengan jumlah pengikut lebih dari 1 juta disebut dengan istilah mega influencer. Umumnya jenis yang satu ini berprofesi sebagai artis atau orang berpengaruh di masyarakat dengan jangkauan pengaruh dan pengikut secara nasional. Jumlah followers yang sangat banyak memungkinkan bagi mega influencer untuk mempemengaruhi dan menyebarluaskan pesan dalam waktu singkat dengan jangkauan lebih luas. Tetapi, hal ini juga berpengaruh terhadap dana dan biaya yang harus dikeluarkan pebisnis karena jumlahnya sangat besar.

Selain itu, mega influencer belum tentu dapat dianggap ahli dalam sebuah bidang tertentu. Karena seperti yang sudah sering terlihat di media sosial para mega influencer itu adalah mereka rata-rata berstatus selebritas. Seperti selebritas kebanyakan, akun mega itu akan berfokus pada kehidupan sehari-hari daripada sebuah topik tertentu. Artinya, mungkin saja influencer tersebut tidak tahu apa pun tentang bisnismu dan followers mereka tidak tertarik dengan brandmu.

Jenis-Jenis Influencer Berdasarkan Platform Media Sosial

Jika di atas adalah pembahasan tentang kategori influencer berdasarkan dengan jumlah followers, di bawah ini adalah kategori platform yang digunakan oleh para influencer tersebut.

1. Blogger

Jenis influencer satu ini sudah lebih dahulu dikenal di kalangan penulis blog atau pembaca blog secara umum. Tulisan mereka dicari berdasarkan kata kunci yang disematkan di dalam setiap postingannya. Blogger adalah seseorang yang memiliki dan mungkin mengelola sebuah blog. Cukup banyak blog yang digunakan atau difokuskan untuk melakukan ulasan atau review tentang suatu produk, contohnya gawai terbaru atau skincare.

Ulasan yang ditulis dalam sebuah blog dapat dibilang lebih lengkap dan panjang, hingga pembaca akan mendapatkan informasi lebih jelas daripada jika didapatkan di media sosial lain. Mudah bagi blogger untuk merekomendasikan sebuah produk berdasarkan gaya tulisan dan arahan klien dan menarik minat pembaca untuk mencoba membeli dan menggunakan produk tersebut jika blogger tersebut memiliki pembaca setia cukup banyak. Jumlah pembaca sebuah blog dapat berpengaruh terhadap keberhasilan kampanye sebuah produk hingga ke tahap pemasarannya.

2. Influencer YouTube

Influencer YouTube atau yang lebih dikenal dengan istilah YouTuber, para influencer yang memiliki pelanggan atau subscriber yang setia ini selalu membuat konten dalam bentuk video tentang sebuah informasi, termasuk ulasan produk. Berbeda dengan blogger yang menulis sebuah informasi atau ulasan produk dalam sebuah blog, YouTuber mengulas sesuatu dalam bentuk video.

Sebelumnya, istilah yang disematkan kepada mereka adalah vlogger alias video blogger. Peran influencer YouTube atau YouTuber ini terlihat signifikan, terutama seiring dengan perkembangan teknologi dunia digital seperti sekarang ini. Alasannya karena lebih dari 90% pengguna internet mengenal suatu produk baru melalui video yang diunggah di platform YouTube. Dari sebuah video, para penonton dapat melihat dengan jelas bagaimana gambaran produk yang sedang diulas oleh YouTuber tersebut.

3. Influencer Instagram

Istilah yang lebih sering didengar untuk seorang influencer Instagram adalah selebgram atau selebritas Instagram. Umumnya merujuk pada seorang publik figure yang menggunakan platform Instagram untuk merekam aneka kegiatan yang meraka lakukan, termasuk juga mengulas sebuah produk.

Instagram terhitung potensial untuk menyasar pasar di Indonesia karena negara kita ini menempati urutan keempat dengan jumlah 59 juta pengguna Instagram terbanyak di dunia. Data tersebut dapat menjadi andalan para pemilik bisnis atau perusahaan untuk menggandeng para selebgram atau influencer Instagram dalam berkampanye atau mempromosikan produk.

4. Influencer TikTok

Tidak berbeda jauh dengan YouTuber dan selebgram, influencer TikTok atau biasa disebut dengan creators memiliki fans dan followers setia yang mengikuti setiap konten terbaru muncul di beranda. Algoritma TikTok diprogram untuk menilai video yang kalian sukai dan bagikan. Kemudian, algoritma tersebut mulai menghitung jam menonton, jumlah loves, termasuk ketika video tersebut dibagikan oleh para penggunanya.

Jumlah pengguna TikTok saat ini sudah lebih dari satu miliar. Hal ini memungkinkan siapa saja dapat mengakses video yang diunggah di TikTok dan kesempatan untuk mendapatkan uang dari unggahan tersebut juga makin luas. Para creators dengan jumlah pengikut yang banyak di TikTok dapat menjadi influencer yang dapat diajak untuk kerja sama karena kesempatan untuk meluaskan pangsa pasar bisa terbuka lebar.

Pengaruh Jumlah Follower

Biaya jasa influencer akan semakain mahal sejalan dengan semakin banyaknya pengikut dari influencer tersebut. Namun konten yang dihasilkan juga akan semakin  baik karena influencer yang memiliki banyak pengikut biasanya memiliki tim tim produksi yang dapat menghasilkan konten terbaik. Sebab para influencer yang memiliki pengikut banyak akan sangat memperhatikan kualitas dari konten media sosialnya demi kepentingan bisnis mereka. Tetapi dalam memilih influencer tidak hanya karena melihat jumlah pengikutnya yang banyak atau sedikit. Karena pesan brand dan citra perusahaan akan berdampak jika memilih influencer sembarangan.

Kesimpulan

Pastikan untuk memilih influencer dengan hati-hati. Periksa terlebih dahulu apakah influencer yang dipilih ada relevansinya dengan brand, perhatikan kualitas konten media sosialnya, citra influencer di mata masyarakat, dan pastinya sesuaikan harga yang ditawarkan influencer sesuai dengan anggaran yang dimiliki.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda