+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Apa Itu Satelit dan Fungsinya

2 September, 2022   |   Nirla05

Mengenal Apa Itu Satelit dan Fungsinya

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata satelit? Mungkin banyak dari kita yang mengartikan satelit sebagai objek yang sengaja diciptakan oleh manusia dan diluncurkan ke luar angkasa. Padahal definisi tersebut benar, arti satelit sebenarnya jauh lebih luas.

Apa Itu Satelit? 

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang satelit. Tidak apa-apa untuk memeriksa definisi satelit terlebih dahulu. Menurut keterangan dikte yang dimuat di uny.ac.id, satelit berasal dari kata latin “satelles” yang berarti pelayan. Istilah satelit adalah suatu benda yang berputar mengelilingi suatu planet atau benda lain. Dalam Jurnal Ilmiah Matematika, satelit adalah benda langit yang dapat memantau wilayah luar bumi. Satelit di luar angkasa harus tetap mengorbit di sekitar Bumi. Lokasi ini juga disebut orbit.

Jenis-Jenis Satelit 

Jenis satelit sangat beragam. Berdasarkan penjelasan bakti kominfo.id, satelit dibagi menjadi dua kelompok yaitu satelit alam dan satelit buatan.
  1. Satelit Alami Seperti namanya, satelit ini merupakan benda angkasa yang berasal dari alam. Misalnya, bulan adalah satelit bumi. Di sisi lain, bumi dan planet-planet lain adalah satelit alami matahari.
  2. Satelit Buatan Yang dimaksud dengan satelit adalah benda angkasa yang sengaja dibuat oleh tangan manusia dan dimasukkan ke orbit oleh roket. Fungsi satelit ini sangat beragam, seperti komunikasi, pengamatan cuaca, pemetaan, dll.
menjadi beberapa jenis. Berikut daftarnya; 
  • Satelit cuaca (weather satellite) berfungsi memantau iklim bumi dan kondisi cuaca. Objek ini memberi Anda ramalan cuaca.
  • Satelit komunikasi (communication satellite) berfungsi sebagai sistem komunikasi jarak jauh. Misalnya, layanan telepon dan layanan Internet.
  • Satelit navigasi (navigation satellite) adalah benda langit yang menyediakan posisi geospasial independen di seluruh dunia. Benda luar angkasa ini juga dikenal sebagai satelit GPS untuk navigasi laut, udara dan darat.
  • Satelit penginderaan jauh (remote sensing satellite) adalah benda angkasa yang dibuat khusus untuk mengamati bumi dari orbit. Tujuannya adalah kegiatan non-militer seperti meteorologi, pemetaan dan pemantauan lingkungan.
  • Satelit ilmiah (scientific research satellite) berguna membantu menyediakan data layanan darat, radio amatir, informasi cuaca, dan aplikasi penelitian ilmiah.
  • Satelit militer melayani tujuan militer. Misalnya, pengamatan intelijen berbasis satelit, navigasi, dan komunikasi militer.

Fungsi Satelit 

Benda-benda langit ini memiliki berbagai fungsi bagi kehidupan manusia. Di bawah ini adalah beberapa peran satelit dalam kehidupan di Bumi.
Berikan cahaya pada malam.
  1. Mempengaruhi keseimbangan air laut.
  2. Mengirimkan sinyal TV, ponsel, dan Internet.
  3. Mengirimkan sinyal TV, ponsel, dan Internet.
  4. Membantu Anda melacak objek dengan baik
  5. Ambil gambar planet dari luar angkasa.
  6. Memprediksi cuaca dan iklim.
  7. Membantu menemukan keberadaan tata surya.
  8. Ini memberikan informasi tentang awan, lautan, daratan dan lapisan es di permukaan bumi.
  9. Pengukuran gas di atmosfer.
  10. Respon terhadap bencana alam.

Satelit Indonesia 

Satelit adalah bagian penting dari setiap negara. Penyampaian berita dan informasi bergantung pada masing-masing satelit. Sebagai negara yang wilayahnya terbagi menjadi berbagai wilayah, Indonesia sangat membutuhkan satelit untuk berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain.Pada tahun 2009, negara kita memiliki sembilan satelit. Enam satelit merupakan satelit geostasioner orbit (GSO) dan tiga sisanya merupakan satelit non-GSO.

GSO adalah orbit geostasioner tepat di atas ekuator bumi (00 garis lintang) dengan eksentrisitas orbit nol. Presentasi hasil pada Seminar Kebijakan Dirgantara Nasional (SINAS KPA-III) 2018 menemukan lintasan paling unik adalah GSO. Hal ini karena orbit ini memiliki rotasi yang mengikuti kecepatan Bumi.

Enam satelit yang masuk dalam kelompok satelit GSO sebagai berikut.
  1. Satelit Merah Putih di slot 180 derajat bujur timur (BT). 
  2. Satelit Indosiar-2 di orbit 108,2 derajat BT. 
  3. Satelit Palapa-D di orbit 113 derajat BT. 
  4. Satelit Telkom -3S di orbit 118 derajat BT. 
  5. Satelit Nusantara Satu di orbit 146 derajat BT. 
  6. Satelit BRISAT di orbit 150,5 derajat BT. 

Saat ini ada tiga jenis satelit non-GSO yang dioperasikan oleh Laboratorium Dirgantara Nasional (LAPAN). Ketiga satelit tersebut antara lain:
  1. Satelit LAPAN-TUBSAT 
  2. Satelit LAPANSAT 
  3. Satelit LAPAN-A3
Bahkan, satelit GSO dan satelit non-GSO dapat dibedakan berdasarkan penggunaannya. Satelit GSO biasanya digunakan untuk tujuan komersial dan mengorbit bumi setiap 24 jam sekali. Satelit ini berada di ketinggian sekitar 36.000 km. Satelit non-GSO, di sisi lain, biasanya hanya digunakan untuk penginderaan jauh. Jenis satelit ini biasanya hanya digunakan untuk tujuan penelitian atau mata-mata.

Satelit Buatan

Contoh satelit yang dikutip di situs web NASA adalah Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Satelit datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan membawa instrumen yang berbeda untuk melakukan fungsi yang berbeda di ruang angkasa. Satelit dibangun oleh para insinyur dan membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk membangunnya. Satelit harus menjalani banyak tes untuk memastikan mereka dapat menahan peluncuran dan lingkungan luar angkasa yang keras.
Space Communications and Navigation (SCaN) milik NASA mendukung lebih dari 100 satelit, antara lain: 
  1. Satelit yang mengamati Bumi: Aqua dan Aura 
  2. Satelit yang mengamati Matahari dan melihat efek angin matahari di Bumi: Parker Solar Probe, Solar Dynamics Observer (SDO) dan Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO) 
  3. Satelit yang mengamati Bulan dan planet-planet: Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) dan Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) 
  4. Satelit yang melihat asal usul alam semesta: Teleskop Luar Angkasa Hubble. 

Satelit buatan berkomunikasi dengan mengirimkan sinyal ke antena di darat menggunakan gelombang radio.Antena menerima sinyal dan memproses informasi dari sinyal tersebut. Informasi mungkin termasuk:
  1. data ilmiah (seperti gambar yang diambil satelit), 
  2. kesehatan satelit, dan 
  3. di mana satelit saat ini berada di luar angkasa.

Orbit Satelit

Satelit adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan mengikuti orbit planet tertentu serta bergerak mengelilinginya. Misalnya, bulan adalah satelit bumi. Pergerakan satelit mengelilingi bumi pada umumnya mengikuti hukum Kepler (Kepler's motion). Ini didasarkan pada beberapa asumsi. Massa satelit dapat diabaikan dibandingkan dengan massa Bumi, ia bergerak dalam ruang hampa, dan tidak ada matahari, bulan, atau benda langit lainnya yang mempengaruhi gerakannya.

Jenis - Jenis Orbit

LEO (Low Earth Orbit)

Satelit tipe LEO adalah satelit dengan ketinggian 320 hingga 800 km di atas permukaan bumi. Karena orbitnya sangat dekat dengan Bumi, satelit LEO harus sangat cepat agar tidak ditarik oleh gravitasi Bumi.

MEO (Medium Earth Orbit)

Satelit di orbit ini berada di atas ketinggian 10.000 km dan memiliki aplikasi dan tipe yang sama dengan orbit LEO. Namun, jumlah satelit di orbit MEO tidak sebanyak yang ada di orbit LEO karena jarak yang cukup jauh.

GEO (Geostationary Earth Orbit)

Satelit GEO adalah satelit yang ditempatkan pada orbit tetap dengan letak suatu titik di Bumi. Karena stasioner, periode orbitnya sesuai dengan waktu rotasi Bumi. Posisi orbit satelit GEO sejajar dengan ekuator atau lintang 0 derajat.

Orbit Polar

Satelit dalam orbit kutub adalah satelit dengan kemiringan (penyimpangan) 90° dari orbit geostasioner.

Orbit Eliptical

Satelit orbit elips adalah satelit yang mengorbit bumi dalam orbit elips. Bentuk orbit yang elips menghasilkan jarak yang tidak sama (sinkron) ke permukaan bumi di semua lokasi.

Circular Equatorial Orbit

Orbit ini berada pada sudut yang sejajar dengan cakrawala dan merupakan orbit geostasioner tempat sebagian besar satelit komunikasi berada. Orbit ini memungkinkan tiga satelit untuk menutupi seluruh permukaan bumi dengan perbedaan sudut 120 derajat.

Elliptically Inclined Orbit

Orbit ini membentuk kemiringan sekitar 63 derajat terhadap khatulistiwa. Periode orbitnya adalah 12 jam, jadi setidaknya dua satelit harus terlihat per hari.

Circular Polar Orbit

Karena orbit ini memiliki orbit yang tegak lurus dengan ekuator, maka perlu untuk menyebarkan banyak satelit untuk komunikasi global. Digunakan untuk navigasi, pengamatan cuaca dan sumber daya alam.

Kecepatan Orbit

Untuk satelit di orbit melingkar, hubungan antara kecepatan orbit dan ketinggian dekat. Tugas kendaraan peluncuran satelit adalah membawa satelit ke orbit yang diinginkan di tempat yang tepat di ruang angkasa dengan kecepatan dan arah perjalanan yang tepat. Gravitasi melemah saat satelit bergerak menjauh dari Bumi, sehingga gaya sentrifugal yang dibutuhkan untuk menyeimbangkannya berkurang seiring dengan bertambahnya jarak dari Bumi. Semakin tinggi orbit satelit, semakin lambat kecepatan orbitnya. Atau, satelit mungkin tampak jatuh terus menerus ke arah pusat Bumi.
Namun, Bumi terus melengkung menjauhi satelit karena satelit juga bergerak sejajar dengan permukaan Bumi. Dalam orbit melingkar, kecepatan satelit adalah kecepatan yang diperlukan untuk menjaganya agar tetap jatuh dengan tetap menjaga jarak konstan dari Bumi. Kecepatan yang diperlukan tergantung pada geometri satelit bumi dan ketinggian satelit karena kecepatan jatuhnya satelit ke bumi tergantung pada kekuatan gravitasi di ketinggian itu.

Periode Orbit

Untuk orbit ketinggian rendah (ketinggian ratusan kilometer), periodenya sekitar 90 menit. Semakin tinggi ketinggian, semakin lama periodenya. Satu hari kira-kira 1.440 menit, jadi diagram ini menunjukkan bahwa satelit, pada ketinggian sekitar 36.000 kilometer, mengorbit sekali sehari dengan kecepatan yang sama dengan rotasi bumi. Orbit ini disebut orbit geostasioner. Satelit di orbit geostasioner di atas khatulistiwa adalah unik karena mereka tetap pada titik yang sama di Bumi. Orbit geostasioner semacam itu memiliki aplikasi penting.

Kesimpulan

Satelit adalah benda di luar angkasa yang berotasi dengan rotasi bumi. Satelit dapat diklasifikasikan menjadi satelit meteorologi, satelit komunikasi, satelit ilmiah dan teknologi, dan satelit militer berdasarkan bentuk dan aplikasinya. Untuk dapat mengoperasikan satelit, mereka diluncurkan ke orbit dengan bantuan roket. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan kemudian China sudah memiliki stasiun untuk meluncurkan satelit ke orbit.
Pergerakan satelit di sekitar Bumi umumnya mematuhi hukum Kepler. Ini didasarkan pada beberapa asumsi. Artinya, gerak satelit hanya dipengaruhi oleh medan gravitasi pusat bumi, satelit bergerak pada bidang orbit yang tetap di ruang angkasa, satelit tidak signifikan dibandingkan dengan massa Bumi, dan satelit bergerak dalam ruang hampa. tidak ada matahari, bulan atau benda langit lainnya yang mempengaruhi gerak satelit. Ada tiga jenis posisi satelit dalam orbit satelit: Low Earth Orbit (LEO). 500 hingga 2.000 km di atas permukaan bumi. Orbit Bumi Rata-rata (MEO): 8.000 hingga 20.000 km di atas permukaan; Orbit Geostasioner (GEO): 35.786 km di atas permukaan. Ketika astronot melakukan perjalanan ruang angkasa, mereka terkena ancaman radiasi kosmik berikut. B. Partikel Matahari. Untuk ini, mereka menggunakan peralatan dan pakaian khusus untuk menyelesaikan misi mereka. Selain peralatan yang layak, astronot juga harus memiliki tubuh kelas satu. Astronot dapat berolahraga di ISS dengan bantuan peralatan hidrolik.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda