+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian dan Teknik Dalam 3D

1 September, 2022   |   AhmadNM

Pengertian dan Teknik Dalam 3D

Dalam dunia desain komputer, 3 dimensi adalah satu metode dalam penggambaran objek, pemodelan 3 dimensi merupakan proses pengembangan representasi berbasis koordinat matematis dari setiap permukaan objek baik model hidup atau mati, dalam 3 dimensi melalui perangkat lunak khusus dengan memanipulasi tepi, simpul, dan poligon dalam ruang 3 dimensiimensi yang disimulasikan.

Model 3 dimensi mewakili tubuh fisik yang menggunakan kumpulan titik dalam ruang 3 dimensi, dihubungkan oleh berbagai entitas geometris seperti segitiga, garis, permukaan lengkung, dan lain lain. Model 3 dimensi dapat dibuat secara manual, algoritmik atau pemodelan prosedural, atau bisa juga dengan pemindaian, dan permukaannya dapat didefinisikan lebih lanjut dengan menggunakan teknik pemetaan tekstur. Gambar desain umumnya ditampilkan dalam bentuk 2  dimensi. Desain yang terlihat flat dan tidak bervolume merupakan salah satu ciri dari 2 dimensi. 2 dimensi berbeda dengan foto. Selain lebih terlihat realistis, foto hasil jepretan juga punya dimensi. Antara spektrum desain 2 dimensi dan foto, bisa dikatakan bahwa desain 3 dimensi berada di tengah tengahnya.

Desain 3 dimensi memiliki tampilan khas desain 2 dimensi yang “artifisial” sepenuhnya. Akan tetapi, desain 3 dimensi memiliki dimensi yang membuatnya terlihat memiliki volumfe layaknya objek-objek yang ada di dunia nyata. Jika desain 3 dimensi berbicara mengenai objeknya, 3 dimensi modelling adalah proses pembuatannya. Proses pembuatan desain 3 dimensi tidak hanya menitikberatkan pada bentuk visualnya saja.

Mulai dari ukuran hingga tekstur, hal-hal semacam ini juga menjadi komponen penting dalam pembuatan desain 3 dimensi. Orientasi pada detail ini membuat desain 3 dimensi terlihat lebih hidup. Namun karena tingkat kerumitan yang tinggi, desain 3 dimensi membutuhkan software 3 dimensi design dalam pembuatannya.
 

Pengertian 3 dimensi

Animasi 3 dimensi merupakan penciptaan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Hal ini dilakukan dengan membuat frame yang mensimulasikan masing masing gambar, difilmkan dengan menggunakan kamera virtual, dan output-nya berupa video yang sudah di-render atau Realtime, jika tujuannya untuk membuat game. Animasi 3 dimensi biasanya memiliki tingkat kecepatan frame lebih dari 24 frame per detik.
 
Konsep animasi 3 dimensi sendiri adalah sebuah model yang memiliki bentuk, volume, dan ruang. Animasi 3 dimensi merupakan jantung dari game dan virtual reality, tetapi biasanya animasi 3 dimensi juga digunakan dalam presentasi grafis untuk menambahkan efek visual ataupun film.
 

 
Konsep 3 dimensi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, objek 3 dimensi mempunyai bentuk, volume, dan ruang. Oleh karena itu objek ini memiliki koordinat X, Y, dan Z. Jika pada animasi 2 dimensi, objek hanya dapat digerakkan ke dua arah, yaitu ke kanan – kiri (X) dan atas – bawah (Y), maka berbeda dengan animasi 3 dimensi. Pada animasi 3 dimensi, objek dapat digerakkan ketiga arah, yaitu ke kanan – kiri (X), atas – bawah (Y) dan depan – belakang (Z).
 
Pada umumnya objek 3 dimensi memiliki sub objek berupa elemen-elemen pembentuk objek tersebut, yang berupa Vertex, Edge, dan Face. Vertex merupakan titik yang terletak pada koordinat X, Y, Z. Penggabungan dua Vertex akan menjadi Edge. Tiga Vertex dan Edge yang terbentuk dari bidang permukaan berupa kurva tutup akan menghasilkan Face. Kumpulan dari Vertex, Edge, dan Face akan menjadi objek utuh dan disebut dengan Mesh.
 

Jenis Permodelan 3 dimensi

Permodelan animasi 3 dimensi dibedakan menjadi dua, yaitu Hardsurface dan Organic. Model hard surface adalah bentuk objek yang diciptakan atau dikonstruksi oleh manusia, seperti arsitektur, kendaraan, robot, dan mesin-mesin lainnya. Sedangkan model organic adalah subjek yang sudah ada secara alami di alam, seperti contohnya hewan, tumbuhan, batu, awan, petir, dan lain-lain.
 

Teknik 3 dimensi

Beberapa teknik 3 dimensi yang bisa kalian pelajari seperti yang akan kami sampaikan di bawah ini:

Teknik Modeling

Dalam tahapan pertama ini, terdapat dua hal yang mendasar untuk pembuatannya yaitu model solid untuk merincikan volume objek yang akan ditampilkan. Selain itu teknik ini sering dipakai untuk simulasi medis seperti CAD, kontruksi geometri solid dan sebagainya. Selanjutnya Shell atau Boundary yaitu menggambarkan permukaan seperti batas objek. Dalam prosesnya teknik ini lebih mudah dikerjakan karena lebih sering digunakan dalam game atau film.

 
Tahapan ini bisa dibagi menjadi 2 jenis:
 
1. Solid

Model solid yaitu volume objek yang akan ditampilkan. Karena model ini lebih terlihat realistic, jadi dalam pembuatannya lebih sulit. Model ini lebih sering dipakai untuk simulasi simulasi medis, seperti CAD, aplikasi visual ray tracking, dan juga kontruksi geometri solid.

2. Shell atau Boundary

Model ini menggambarkan permukaan batas objek, bukan volumenya akan tetapi seperti cangkang yang sangat tipis. Model jenis ini lebih mudah buat dan dikerjakan daripada model solid. Kebanyakan model visual ini lebih sering digunakan dalam game atau film.
 

Teknik Animation

Ada beberapa teknik dalam membuat animasi :
 
1. Traditional Animation

Adalah proses yang digunakan untuk sebagian besar film animasi pada abad ke-20. Setiap frame dari film animasi tradisional adalah foto dari sebuah gambar yang terlebih dahulu digambar di atas kertas. Untuk membuat ilusi gerakan pada gambar, masing masing gambar dibuat berbeda dengan gambar yang sebelumnya.

2. Full Animation
Jika kita melihat dari proses produksi sebuah film animasi tradisional yang berkualitas tinggi. Semuanya diatur menggunakan gambar yang sangat detail dan juga gerakan yang berurutan dan sesuai. Film animasi penuh bisa dibuat dengan berbagai cara, mulai dari animasi yang realistis hingga yang lebih mengarah ke animasi kartun.

3. Limited Animation
Memakai detail yang bisa dibilang masih kurang rinci atau detail, kualitas gambar lumayan stylist dan memakai metode perpindahan. Penggunaannya juga sudah menghasilkan animasi dengan biaya efektif untuk media. Contohnya Tv dan juga internet.

4. Rotoscoping
Merupakan teknik animator melacak gerakan live action, frame demi frame. Sumber film dapat langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi.

5. Live action atau animation
Teknik ini menggabungkan karakter yang telah digambar menjadi sebuah karakter animasi. Kemudian difilmkan kembali tetapi dengan menggunakan karakter manusia asli serta background yang nyata.
 

Apa Bedanya 2 dimensi dan 3 dimensi

Membedakan desain 2 dimensi dengan 3 dimensi sebenarnya tidak sulit. Saat dilihat, umumnya orang bisa langsung membedakan mana desain 2 dimensi dan mana desain 3 dimensi. Namun untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan antara desain 2 dimensi dan 3 dimensi
 

Dimensi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, perbedaan paling mendasar antara 2 dimensi dan 3 dimensi bisa dilihat dari dimensinya. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni 2 dimensi dan 3 dimensi. Dengan jumlah dimensi yang lebih banyak, objek 3 dimensi memiliki volume layaknya objek di dunia nyata.
 
Ini berbeda dengan objek 2 dimensi yang cenderung terlihat lebih flat atau rata. Komponen dalam desain 3 dimensi jauh lebih banyak. Selain bentuk, desain 3 dimensi juga memiliki kontras, bayangan dan kedalaman. Itulah kenapa desain 3 dimensi terlihat lebih hidup.
 

 
Proses Pembuatan

Dalam konteks proses pembuatan, desain 2 dimensi cenderung lebih simpel jika dibandingkan desain proses pembuatan desain 3 dimensi. Secara garis besar, proses pembuatan desain 2 dimensi terbagi menjadi dua tahapan, yakni proses desain dan ekspor hasil desain.
 
Di sisi lain, desain 3 dimensi memiliki tahapan yang lebih panjang. Proses pembuatan 3 dimensi dimulai dari modelling, pembuatan layout dan diakhiri dengan rendering. Jenis software yang digunakan selama pembuatan juga berbeda. Jika desain 2 dimensi menggunakan software vector editor, seperti adobe illustrator ataupun Corel Draw, desain 3 dimensi dibuat dengan software 3 dimensi modelling, seperti Blender dan Autodesk.
 
Pemanfaatan Desain 3 dimensi dalam Pengembangan Produk
Sebelum masuk ke proses produksi, perusahaan biasanya akan membuat desain prototipenya terlebih dahulu. Namun untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis, desain 2 dimensi jelas tidak mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut. Di sinilah peran desain 3 dimensi.
 
Tampilan desain 3 dimensi memberi sudut pandang yang lebih kaya. Desain juga dapat dilihat dari berbagai sudut. Selain bisa tampak samping dan atas, sudut pandang juga dapat diputar hingga 360 derajat.
 
Dengan desain 3 dimensi, desainer produk dapat mendemonstrasikan bentuk, ukuran dan spesifikasi produk yang akan dibuat. dari sini, perusahaan dapat mengevaluasi beberapa hal yang penting, seperti detail produk, biaya produksi hingga konsep perancangan produk.
 

Keuntungan Menggunakan Desain 3 dimensi dalam Pengembangan Produk

Pemanfaatan desain 3 dimensi dalam pengembangan produk sebenarnya sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Hal ini juga tidak terlepas dari keuntungan yang ditawarkan. Dengan desain 3 dimensi, perusahaan bisa memperoleh banyak keuntungan berikut ini.
 
Mempercepat Proses Pembuatan Prototipe

Salah satu pemanfaatan desain 3 dimensi dapat dilihat dalam pembuatan prototipe produk. Misalnya dalam industri mobil. Sebelum memulai memproduksi mobil model baru, perusahaan akan membuat desainnya dalam format 3 dimensi terlebih dahulu.
 
kemudian barulah prototipe mobil diwujudkan dalam bentuk yang lebih nyata. Sebelum ada desain 3 dimensi, pembuatan model prototipe biasanya dilakukan dengan tangan atau sketsa. Cara seperti ini pastinya memakan banyak waktu. Dengan software 3 dimensi, proses pembuatan model 3 dimensi jadi lebih cepat.
 

Menemukan Spesifikasi yang Tepat

Salah satu tantangan terbesar dalam proses pengembangkan produk adalah menemukan spesifikasi yang tepat. Seperti apa bentuk produknya? Berapa ukuran dan bagaimana tekstur produknya? Hal hal seperti ini sulit untuk dirumuskan.
 
Desain 3 dimensi membantu proses tersebut berjalan lebih cepat. Dengan model 3 dimensi, perusahaan bisa mendapatkan gambaran lebih jelas terkait bentuk dan ukuran suatu produk.  Perusahaan juga bisa menentukan bahan yang mungkin cocok untuk membuat produk tersebut.
 

Meminimalisir Kesalahan

Harga dari sebuah kesalahan bisa saja menjadi sangat mahal, terlebih dalam industri manufaktur. Bahkan kesalahan sederhana contohnya seperti salah menempatkan lubang baut dalam rangka mobil bisa menjadi masalah yang sangat serius.
 
Dengan 3 dimensi modelling, kejadian seperti ini bisa diminimalisir. Perusahaan bisa memeriksa kembali apakah ada yang salah pada desain 3 dimensi yang dibuat. Jika modelling sudah selesai dan yakin tidak ada yang salah, maka proses produksi bisa dimulai.

Itulah sedikit pembahasan mengenai apa itu 3D dalam grafis komputer, tetap ikuti artikel lainnya hanya di IDMETAFORA

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda