Ada dua metode penelitian yang digunakan oleh para ilmuwan social metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara kedua metode penelitian tersebut, metode kuantitatif yang paling banyak digunakan, dibandingkan dengan metode kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer daripada metode penelitian kualitatif. Namun, Chua (1986) berpendapat bahwa metode kuantitatif yang menekankan asumsi deduktif memiliki keterbatasan dalam mendekati masalah yang diteliti. Dengan adanya keterbatasan tersebut, maka diperlukan metode alternatif yang dapat menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh metode penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Seiring berjalannya waktu, khususnya di bidang akuntansi dan manajemen, banyak peneliti mulai menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah dipublikasikan di jurnal akuntansi dan manajemen bereputasi kredit (Basri, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa metode kualitatif mulai menarik perhatian peneliti.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti keadaan obyek alam, dimana peneliti sebagai alat utamanya (Sugiyono, 2005). Bedanya dengan penelitian kuantitatif adalah dimulai dengan data, menggunakan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan diakhiri dengan teori. Moleong, setelah melakukan analisis dan penelitian mengenai definisi penelitian kualitatif, selanjutnya mengembangkan definisinya sendiri sebagai sintesis dari wawasan kunci penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh objek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. secara holistik dan melalui deskripsi kata. dan bahasa, konteks tertentu adalah alami dan menggunakan metode alami yang berbeda. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena sedalam mungkin dengan mengumpulkan data yang terdalam, menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail dalam data yang sedang dipelajari.Dalam penelitian kualitatif, semakin mendalam, lengkap dan menggali data, yang juga dapat diartikan semakin baik kualitas penelitian. Dengan demikian, dalam hal jumlah responden atau subjek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki subjek yang lebih sedikit dibandingkan penelitian kuantitatif karena lebih mengutamakan kedalaman data daripada kuantitas data.
Agar pembaca dapat memahami arti sebenarnya dari diskusi ini, kita akan membahas sedikit perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan paling mendasar antara metode kualitatif dan kuantitatif adalah aliran teori dan data. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian dimulai dengan teori yang didukung oleh data lapangan. Sedangkan dalam metode kualitatif, penelitian dimulai dari data lapangan dan menggunakan teori-teori yang ada sebagai pendukung, kemudian akan dihasilkan teori-teori dari data tersebut. Menurut Williams (1988), ada lima pandangan dasar tentang perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Lima pandangan dasar tentang perbedaan tersebut adalah: Pada kenyataannya, pendekatan kuantitatif menganggap realitas itu unik, spesifik, dapat diamati, dan tunduk pada fragmentasi. Pendekatan kualitatif, di sisi lain, melihat banyak realitas (sintetis) sebagai hasil pembangunan dalam visi holistik. Untuk kuantifikasi yang lebih spesifik, langsung percaya pada objek umum, curigai dan cari fenomena pada objek nyata. Interaksi antara peneliti dan subjek studinya, suatu pendekatan kuantitatif yang menganggapnya sebagai mekanika yang independen, dualistik bahkan. Pendekatan kualitatif, di sisi lain, melihat ini sebagai proses yang interaktif, tidak dapat dipisahkan dan bahkan partisipatif. Dengan generalisasi, pendekatan kuantitatif dibebaskan dari batasan konteks dan waktu (pernyataan bersifat penjelas), sedangkan pendekatan kualitatif dibatasi dari batasan waktu, konteks dan waktu (ucapan idiom).Kausalitas, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan penyebab temporal aktual yang mendahuluinya sebelum akhirnya mengarah pada efeknya. Sementara itu, pendekatan kualitatif selalu tidak memungkinkan untuk memisahkan sebab dan akibat, apalagi secara bersamaan.Peran Nilai, pendekatan kuantitatif yang memperlakukan segala sesuatu sebagai tidak berharga, objektif, dan apa adanya. Di sisi lain, pendekatan kualitatif menemukan bahwa segala sesuatu tidak pernah tidak berharga, bahkan subjektivitas peneliti.
Penelitian kualitatif juga dikenal sebagai naturalisme, metode fenomenologis, metode impresionis dan metode post-positivis. Ciri-ciri dari jenis penelitian ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 15 -155). 1. Gunakan Pola Berpikir Induktif (empiris – rasional atau bottom-up). Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan teori yang beralasan, yaitu teori yang berasal dari data dan bukan dari asumsi seperti dalam metode kuantitatif. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menciptakan sebuah teori, sehingga teori yang dihasilkan berbentuk teori fundamental 2. Pandangan Emic/Peserta Dihargai Dan Dihargai. Ketertarikan peneliti terutama tertuju pada persepsi dan makna dari sudut pandang partisipan studi, sehingga mereka dapat mengetahui apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis. 3. Jenis penelitian kualitatif ini tidak menggunakan template penelitian standar. Desain penelitian berkembang dalam proses penelitian. 4. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami, menemukan makna di balik data, menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris, eksperimen logis maupun eksperimen logis. 5. Topik yang dipelajari, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpulan data dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan. 6. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan penyelidikan mendalam terhadap gejala atau fenomena yang dihadapi. 7. Peneliti juga berfungsi sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaannya tidak terlepas dari apa yang sedang diteliti. 8. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang berlangsung dan telah terjadi. 9. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu dan situasi tertentu. 10. Jenis penelitian kualitatif ini juga dikenal sebagai nativisme atau nativisme.
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel tergantung pada kebutuhan, situasi dan kondisi lapangan. Secara umum tahapan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003: 80) - Merumuskan masalah sebagai objek kajian. - Pengumpulan data lapangan. - Analisis data. - Merumuskan hasil penelitian. - Mengembangkan rekomendasi untuk pengambilan keputusan.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibagi menjadi lima kategori utama, yaitu: fenomenologi, etnografi, studi kasus, latar belakang teori dan studi sejarah (Johnson, 2005:8). Berikut adalah penjelasan dari lima jenis penelitian kualitatif: Fenomena Penelitian fenomenologis dapat dimulai dengan memperhatikan dan mengkaji fokus fenomena yang diteliti, yang mempertimbangkan berbagai aspek subjektif dari perilaku subjek. Selain itu, peneliti melakukan data mining dalam hal bagaimana makna dari objek memberi makna pada fenomena terkait. Data mining dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan subjek penelitian atau informan, serta mengamati secara langsung bagaimana subjek penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain. Etnografi Metodologi Penelitian Etnografi adalah studi yang bertujuan untuk mempelajari bentuk dan fungsi bahasa yang melekat dalam suatu budaya yang kemudian digunakan untuk berkomunikasi oleh individu-individu di dalamnya. Dan melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa menjadi bagian dari kehidupan sosial. Metode etnografi menafsirkan kelompok sosial, sistem dominasi dan peran yang mereka mainkan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode etnografi sering digunakan untuk memusatkan perhatian pada kegiatan atau ritual tertentu dari suatu masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara hidup, dll. Studi Kasus Metode studi kasus melihat suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada di masyarakat dan dilakukan secara mendalam untuk mempelajari konteks, keadaan dan interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu sistem terpadu yang dapat berbentuk program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok individu yang ada dalam keadaan atau kondisi tertentu. Pendekatan Teori Dasar Metode teori dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan teori atau memperkuat teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip-prinsip dan aturan-aturan dasar yang ada. Selain itu, kesimpulan dasar yang ditarik membentuk prinsip dasar sebuah teori. Ketika mengambil pendekatan teoretis dasar ini, peneliti harus menentukan fenomena mana yang dapat dianggap fundamental dan mana yang tidak dapat dianggap fundamental dan ditetapkan dalam teori. Pengumpulan data pendekatan teori dasar ini dilakukan melalui observasi, studi lapangan, perbandingan antar kategori, fenomena dan situasi berdasarkan berbagai penilaian, seperti: Penelitian induktif, deduktif dan terverifikasi hingga kejenuhan data. Metode Histori Penelitian sejarah adalah penelitian yang fokus mempelajari peristiwa masa lalu dan merekonstruksi masa lalu dengan sumber data sejarah atau saksi mata yang masih ada sampai sekarang. Sumber data ini dapat diperoleh dari berbagai dokumen sejarah, artefak, laporan lisan dan saksi hidup yang kesaksiannya dapat dibuktikan. Karena mempertimbangkan peristiwa masa lalu, ciri penelitian sejarah adalah waktu. Dimana fenomena dianggap berkembang atau berubah berdasarkan jeda waktu.
Metode kualitatif adalah metode yang berfokus pada pengamatan mendalam. Oleh karena itu, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat membantu mempelajari suatu fenomena secara lebih utuh. Penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada humanisme atau individualisme dan perilaku manusia sebagai respon untuk menyadari bahwa segala akibat tindakan manusia dipengaruhi oleh aspek internal perilaku manusia. Aspek internal seperti keyakinan individu, opini politik, dan latar belakang sosial terlibat. Selain itu, masing-masing pendekatan metode penelitian (kuantitatif dan kualitatif) memiliki keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, pemilihan metode penelitian juga tergantung pada fenomena yang akan diteliti.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..