Grosir adalah istilah yang sering digunakan dalam transaksi pada perdagangan. Misalkan, grosir yang kita temui sedang berbelanja di marketplace seperti shopee atau Tokopedia. Hal yang paling mencolok dari grosir tentunya perbedaan harga grosir dengan eceran. Nah untuk lebih memahami apa itu sebenarnya grosir akan kami bahas pengertian, jenis perbedaan antara grosir dan eceran.
Menurut kamus besar dalam bahasa indonesia, grosir artinya pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar. Sedangkan menurut ahli bisnis, Grosir adalah pihak antara pedang yang saling terikat perdagangan dalam kuantitas banyak dan tidak melayani konsumen tingkat akhir. Secara umum, arti Wholesaler atau yang kita sebut sebagai grosir adalah pembelian dalam skala besar. Grosir dilakukan oleh banyak perdagangan besar yang ingin membeli barang dalam jumlah banyak namun dengan harga yang sangat rendah. Sesuai ahli, pedagang grosir juga dianggap sebagai perantara produsen dan pedagang eceran dalam perdagangan Nantinya, barang tersebut akan dijual kembali ke pedagang eceran dengan selisih harga tertentu. Dari selisih harga itulah pedagang grosir mengambil keuntungan.Kemudian, barang yang sudah dibeli akan dalam toko grosir dengan harga khusus Harga itulah yang disebut dengan harga grosir atau harga yang dikenakan kepada pedagang eceran untuk jumlah pembelian tertentu. Sedangkan, toko grosir adalah toko pedagang grosir yang menjual barang dengan harga grosir.
Penjual grosir akan lebih menguntungkan dari sisi komoditas, meskipun harga lebih murah dari eceran. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Pedagang grosir membeli barang dengan banyak umum dengan harga murah. Dari sinilah, pedagang grosir akan melakukan mark up atau memberikan selisih harga dari barang yang dibeli untuk menjual kembali ke pihak lainnya. Dengan mark up yang kecil saja, pedagang grosir sudah mendapatkan untung mengingat jumlah barang yang dibeli.
Ada mungkin baru mengetahui jenis grosir apa yang tersedia di pasar atau di toko dekat rumah anda. Namun, jika anda ingin berbisnis di bidang ini ada banyak jenis grosir yang perlu anda ketahui.
1. The Service Wholesaler( grosir penuh)
Jenis ini merupakan pihak yang kegiatannya murni melakukan apa yang umumnya dilakukan oleh pedagang grosir secara penuh. Misalnya dari kegiatan pembelian barang, mengurus gudang, hingga pengantaran pesan ke pedang enceran. Biasanya dalam jenis ini dilakukan oleh perusahaan penyediaan barang tahan lama dalam jumlah yang sangat besar. 2. The Whole Collector ( grosir pengumpul) Sedangkan, pedagang jenis ini mengumpulkan barang karena keinginan sendiri ataupun karena mendapat pesanan lebih dahulu. 3. The Limited Function Wholesaler ( grosir terbatas) Jenis ini merupakan kebalikan dari grosir penuh dimana pedagang grosir hanya melakukan sebagai kegiatan atau terbatas pada kegiatan tertentu dalam grosir. Misalnya dengan hanya melakukan pembelian dan pengantaran barang, tanpa menyimpan barang digudang. 4. Truck Wholesaler ( grosir truk) Sebagai turunan dari grosir terbatas, pedagang grosir jenis ini hanya melakukan pengiriman barang menggunakan truk. 5. Cash Carry Wholesaler ( grosir tunai) Sesuai namanya, transaksi penjualan grosir ini dilakukan dengan pembayaran secara tunai di tempat alias toko grosir terkait. Selain itu, tidak ada jasa pengiriman barang seperti pada grosir truk. 6. Mail Order Wholesaler ( grosir pesanan lewat pos) Adalah sebuah kegiatan grosir yang transaksinya melalui pos. Pedagang enceran memesan barang, lalu pedagang grosir akan mengirimkannya melalui layanan pos untuk mengurangi biaya operasional pengiriman. 7. Manufacture Wholesaler ( grosir pabrik) Pedagang grosir jenis ini melakukan kegiatan sebagai pemasok kebutuhan barang dari industri tertentu. Misalnya grosir kain untuk pabrik pembuatan pakaian. 8. Dropshipper (grosir pengiriman) Istilah ini sangat umum, karena menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dimana seorang dropshipper tidak perlu menyimpan barang untuk mendistribusikan. Dropshipper hanya perlu promosi barang, lalu barang tersebut akan dikirimkan langsung oleh produsen ke konsumen.
Perbedaan yang paling menonjol antara grosir dan eceran adalah jumlah dan harga barang. Grosir adalah pembelian barang dengan harga grosir tetapi dalam jumlah yang banyak. Harga grosir adalah harga untuk pembelian barang dalam jumlah tertentu. Sedangkan, eceran adalah pembelian tunggal atau dengan jumlah yang lebih sedikit dari grosir yang akan dikenai harga satuan. Terdapat beberapa perbedaan lainnya yang dapat diidentifikasikan mengenai grosir dan eceran, yaitu sebagai berikut: 1. Hubungan perdagangan Dalam pedagang grosir akan menjalin suatu hubungan dengan produsen dan pedagang eceran. Sedangkan pedagang eceran akan menjalin hubungan dengan pedagang grosir dan konsumen tingkat akhir. 2. Harga dan jumlah barang. Harga grosir akan selalu lebih murah daripada eceran. selain itu jumlah komoditas grosir juga lebih besar daripada eceran. 3. Modal awal bisnis Modal yang diperlukan untuk memulai dalam bisnis grosir lebih besar daripada eceran karena harus membeli barang dengan jumlah yang banyak. Besar modal awal bisnis tergantung dengan bidang bisnis yang digeluti misalnya untuk membuka toko grosir sembako, dengan rata-rata membutuhkan modal Rp 500 juta di awal 4. Keuntungan dalam satu transaksi. Penjualan grosir tentunya lebih menguntungkan dalam satu transaksi karena komoditas, meski harga tergolong lebih murah. 5. Rantai Distribusi Penjualan grosir bisa ke pihak manapun tergantung jenis bisnisnya, misalnya pengenceran, pedagang besar lainnya, Perusahaan industri, hingga lembaga pemerintah. Grosir tidak menjual langsung pada konsumen tingkat akhir. Sedangkan, rantai distribusi pedagang eceran akan selalu bertemu dengan konsumen tingkat akhir secara langsung. 6. Aspek marketing. Bisnis grosir tidak memiliki syarat yang dibutuhkan untuk menjual barang secara eceran, misalnya membuat toko yang strategis atau kebutuhan biaya promosi. sebaliknya toko eceran harus memilih lokasi strategis dan tak jarang butuh biaya untuk mempromosikan tokonya.
Harga grosir adalah harga yang diberikan oleh pedagang grosir sebagai pihak pertama yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Harga grosir ini lebih murah karena tidak ada biaya layanan ( biasanya dikenakan oleh pengecer) untuk akumulasi biaya sewa toko, pengiriman, pengemasan dan sebagainya.
Saat akan baru memulai sebuah bisnis, Kita harus lebih cermat dalam mengatur strategi agar keuntungan yang kita dapatkan bisa jauh lebih besar. Salah satu cara yang bisa kita lakukan yaitu menjaga budget tetap minimal dengan belanja bahan yang murah. Sebenarnya apa saja sih keuntungan dari belanja keperluan bisnis secara grosir? 1. Lebih Hemat Biaya Operasional Salah satu prioritas dalam melakukan usaha adalah mendapatkan laba besar dengan pengeluaran seminim mungkin, strategi belanja secara grosir dapat memberikan keuntungan bagi kita. Umumnya Penjual akan memberikan harga murah jika anda membelinya secara grosir. Mengapa? Harga yang diberikan oleh distributor grosir biasanya jauh dari harga barang pasaran karena kebanyakan langsung mengambil barang dari produsen pembuat barang tersebut. Dengan belanja grosir, otomatis kita juga bisa lebih hemat. Selisih yang biasanya lumayan jauh dibandingkan dengan belanja eceran dapat berdampak pada meningkatnya tabungan usaha kamu. terkadang para penjual memberikan tawaran serta diskon yang menarik. Dengan demikian kita juga tetap perlu belanja dengan membandingkan harga keseluruhan dan ongkos kirim secara cermat, sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih terasa. 2. Bebas Memilih Barang yang Dibutuhkan Jika kita membeli barang grosir, maka akan diberikan kesempatan untuk mencari serta memilih sendiri barang yang akan kita beli, baik untuk pembelian satuan maupun dalam skala besar. peluang inilah yang bisa kita gunakan untuk mencari barang dengan kualitas terbaik diantara yang baik.biasanya pembelian grosir dapat memberikanmu pilihan yang lebih bervariasi. 3. Tidak Perlu Terlalu Sering Berbelanja Selain kita dapat menghemat uang dengan berbelanja secara grosir, kita juga jadi menghemat waktu dan tenaga. Belanja secara eceran berarti kita perlu untuk bolak balik mencatat stok produk yang habis, menempuh perjalanan ke pengencer melakukan transaksi dengan penjual dan menata produk di penyimpanan. Disisi lain, belanja grosir mampu mengurangi waktu anda untuk melakukan aktivitas, sehingga waktu yang kosong dapat dialokasikan untuk hal lain yang mungkin lebih penting. perlu diingat bahwa investasi tidak hanya berupa uang tapi juga berupa waktu dan tenaga. Berbelanja secara grosir dapat menjadi solusi yang terbaik dan membawa manfaat tambahan. 4. Selalu Memiliki Stok Bahan Bisa dipastikan kita dapat mengalami kerugian ketika permintaan pasar sedang tinggi namun kesediaan stok bahan baku terbatas. Ini tentu akan mengurangi pendapatan usaha. Terlepas dari ketersediaan stok untuk kegiatan usaha, anda tetap perlu lebih cermat memperhatikan dalam mengelola penyimpanan stok. 5. Kegiatan Belanja Jadi Lebih Terkontrol Berbelanja di tempat belanja grosir akan memaksa kita untuk bergerak lebih cepat. Kita juga akan lebih fokus ke barang-barang apa saja yang diperlukan, karena kita tidak memiliki banyak barang untuk melirik barang lain. Kalau belanja lebih murah tapi lebih banyak hal yang tidak kita perlukan, hasilnya akan sama saja buka? Toko grosir juga jarang memikat barang dan menarik untuk dibeli ketimbang toko retail, jadi uangmu tidak akan habis untuk membeli barang tidak penting.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..