+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa itu Fingerprint? Pengertian, Sejarah serta Fungsi

31 August, 2022   |   AhmadNM

Apa itu Fingerprint? Pengertian, Sejarah serta Fungsi

Dalam teknologi informasi, biometrik adalah salah satu teknologi yang bertujuan untuk menganalisis fisik manusia dalam hal autentifikasi diri. Karakteristik fisiologis yang berhubungan dengan bentuk tubuh tidak terbatas pada sidik jari atau fingerprint, pengenalan wajah, DNA, telapak tangan, pengenalan iris atau retina.

Namun sebenarnya teknologi pemindai sidik jari sendiri saat ini sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari hari, salah satu contohnya adalah untuk aktivitas absensi pegawai dan sidik jari pada smartphone.
Sudah banyak perusahaan yang telah mengadopsi teknologi fingerprint scan yang dihubungkan dengan sistem perusahaan sebagai metode absensi karyawan. Kelebihan dari sistem fingerprint dibandingkan dengan kartu absensi konvensional yaitu absensi menjadi lebih cepat, sederhana, hemat, dan lebih aman untuk mencegah kecurangan absensi karyawan, karena ketika karyawan menggunakan kartu yang masih konvensional, maka dengan mudah bisa di absenkan oleh karyawan lain, atau proses pembuatan kartu yang memakan banyak biaya, dengan hanya menggunakan sidik jari, perusahaan bisa mendaftarkan karyawan tersebut dengan cepat tanpa ada biaya tambahan yang berarti.

Dalam dunia perusahaan teknologi fingerprint sendiri bukanlah hal baru. Namun sudah ada sejak abad ke-19 dan berkembang penggunaannya pada tahun 1975, pada saat itu fingerprint dibuat untuk membantu kebutuhan kepolisian, khususnya dalam hal keamanan.
 

Pengertian Fingerprint Absensi

Absensi dengan fingerprint adalah salah satu jenis absensi karyawan yang menggunakan sidik jari sebagai rekaman absensi, atau tanda karyawan masuk dan keluar. Sidik jari adalah salah satu identitas manusia yang paling unik. Bahkan, orang yang memiliki kembaran pun tidak memiliki sidik jari yang sama. Oleh karena itu, setiap karyawan tidak memiliki identitas yang akan tertukar atau tercurangi berkat adanya keunikan dari sidik jari tersebut.
 

Proses absensi sidik jari

Tahapan dalam melakukan absensi dengan menggunakan sidik jari juga terbilang sangat mudah.
1. Saat proses pendaftaran, karyawan akan mendaftarkan beberapa sidik jari mereka, biasanya sidik jari yang akan didaftarkan adalah jari utama seperti ibu jari pada tangan kanan dan kiri.

2. Setelah sidik jari terdaftar, karyawan cukup menempelkan jarinya yang terdaftar pada sensor yang terdapat pada alat perekam, biasanya pada alat fingerprint akan ada sebuah kaca kecil disisi kanan, itulah tempat untuk menempelkan sidik jari, karyawan diwajibkan untuk selalu absensi, saat masuk atau pulang kerja.

Alat ini selain merekam jam masuk dan pulang karyawan, sistem absen sidik jari juga dapat memberitahukan berapa lama setiap karyawan bekerja dalam satu hari. Hal ini memudahkan tim HRD untuk memperhitungkan waktu kerja, termasuk lembur dan tunjangan untuk karyawan.
 

Sejarah Perkembangan Fingerprint

Penggunaan sidik jari secara umum mulai populer pada akhir abad ke-19, tepatnya tahun 1892 oleh Sir Francis Galton. Dia menulis studi rinci tentang sidik jari dan mempresentasikan sistem klasifikasi baru menggunakan sidik jari dari sepuluh jari. Karakteristik yang digunakan Galton untuk mengidentifikasi setiap individu masih digunakan hingga sekarang.

Kemudian teknologi ini mulai digunakan pada tahun 1969 oleh Federal Bureau of Investigation atau FBI. Pada tahun itu, FBI mulai mendorong pengembangan sistem untuk mengotomatisasi proses identifikasi sidik jari. FBI membuat perjanjian dengan Institut Nasional Standar dan Teknologi atau NIST untuk mempelajari proses otomatisasi identifikasi sidik jari dan membuat scanning dan melakukan pencocokan identitas.
Saat ini penggunaan fingerprint sudah semakin banyak. Bukan hanya digunakan untuk kepentingan hukum, tetapi fingerprint juga hadir menjadi teknologi yang ada di sekitar masyarakat. Mulai dari perusahaan yang memanfaatkannya untuk proses absensi, hingga barang elektronik seperti smartphone, laptop, bahkan sampai dengan kunci pintu.


Kekurangan Teknologi Fingerprint

Walaupun sidik jari setiap individu berbeda beda, tetapi sistem fingerprint masih banyak kekurangannya, berikut macamnya:

1. Masih ada celah kecurangan

Mau bagaimana pun perusahaan mengatur sistem untuk mengawasi karyawan, pasti ada saja celah untuk karyawan manfaatkan untuk melakukan kecurangan, termasuk pada sistem absen dengan sidik jari. Teknologi absensi dengan sidik jari sifatnya unik terhadap masing masing karyawan, nyatanya masih ada celah untuk menembus teknologi ini. Banyak cara untuk melakukan kecurangan terhadap fingerprint, seperti memfoto copy sidik jari hingga mendaftarkan dua jari sekaligus yang salah satunya adalah milik temannya untuk titip absen. 
 

2. Fleksibilitas

Absen dengan sistem autentikasi sidik jari sedikit kurang fleksibel. Mengingat sistem adalah alat yang tidak bergerak, hanya ada di suatu tempat. Sehingga karyawan harus datang ke mesin absen untuk melakukan absensi. Tentu hal ini akan menyulitkan karyawan yang bekerja secara remote. Karyawan yang bekerja dari rumah ataupun dari tempat lain tidak bisa melakukan absensi karena tidak bisa mendatangi mesin absensi tersebut.
 

3. Higienitas

Mesin absensi fingerprint tentunya hanya memiliki satu tempat untuk menempelkan jari seluruh karyawan. Hal ini membuat mesin absensi fingerprint menjadi kurang higienis, karena bisa saja menjadi tempat penyebaran bakteri dan virus. Bukan itu saja, terkadang mesin fingerprint tidak bisa mendeteksi sidik jari apabila jari yang ditempelkan untuk absensi basah ataupun kotor. Oleh karena itu, selain memiliki celah dari segi higienitas, juga menjadi hambatan efektivitas dari mesin itu sendiri.
 


Teknologi Fingerprint pada Smartphone

Smartphone saat ini sudah canggih dan dilengkapi dengan teknologi fingerprint. Zaman sekarang smartphone tidak akan terasa lengkap apabila tidak memiliki fitur fingerprint. Biasanya, peletakan fingerprint pada smartphone terdapat di belakang body. Namun dengan teknologi sekarang, tak jarang juga sistem fingerprint kini sudah disematkan ke dalam layar smartphone.

Dengan begitu, kita hanya perlu menyentuh jari Anda ke layar dan secara otomatis smartphone akan terbuka. Penggunaan fingerprint pada smartphone adalah sebagai tingkat keamanan tambahan. Dengan sistem fingerprint pada smartphone, tidak sembarang orang akan dapat mengubah data dalam smartphone meskipun mereka bisa membuka kunci layar smartphone, karena dengan fingerprint, sistem atau data yang tidak ingin diubah sembarang akan lebih aman dan juga dengan sistem fingerprint ini, aktifitas penggunaan smartphone menjadi lebih cepat, karena tidak perlu mengetik atau mengikuti pola untuk membuka smartphone.
 

Cara Kerja Pemindai Fingerprint

Seperti yang kita tahu bahwa sidik jari terdiri dari pola guratan melingkar yang dimana setiap individu pasti memiliki pola guratan yang berbeda beda. Menurut penelitian, pola sidik jari manusia sangat unik. Keunikan sidik jari tersebut dipengaruhi oleh dua hal yaitu pengaruh genetik dan lingkungan.

1. Secara genetik, pola dari sidik jari dibentuk oleh susunan kode protein pada gen.
2. Secara lingkungan, pola dari sidik jari dipengaruhi oleh tekanan darah, kadar oksigen, dan nutrisi.

Jadi, mungkin sidik jari kita dan ibu Anda akan sedikit memiliki kesamaan identik walaupun begitu sidik jari ini akan tetap memiliki perbedaan. Lalu bagaimana cara kerja sebuah pemindai sidik jari atau fingerprint?

Pola sidik jari memiliki pola melingkar yang cukup rumit dan mungkin kita pernah melihatnya pada saat melakukan cap sidik jari saat sekolah. Perbedaan pola pada sidik jari manusia satu dengan yang lainnya biasanya dipengaruhi oleh tiga pola utama yaitu ridge ending atau guratan yang berpotong, bifurcation pola bercabang dan juga short ridge guratan yang sangat kecil.

Pemindai sidik jari atau fingerprint nantinya akan merekam setiap pola guratan unik yang ada pada sidik jari Anda. Jika pola yang dimiliki cukupo rumit maka biasanya proses pemindaian pertama membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan presisi yang baik. Kemudian hasil dari pemindaian tersebut akan disimpan pada objek data yang nantinya akan digunakan untuk melakukan identifikasi selanjutnya.
 

Jenis- Jenis Sensor Fingerprint

Umumnya ada tiga jenis sensor sidik jari atau fingerprint yang umum digunakan. Apa saja itu?
 

1. Sensor Optik Fingerprint

Sensor sidik jari optik bekerja dengan cara mengambil gambar dari sidik jari menggunakan cahaya. Karena menggunakan cahaya sensor ini akan mendeteksi permukaan jari yang memiliki gelap dan terang. Jika dianalogikan, sensor ini bekerja seperti cap sidik jari yang hanya mengambil permukannya saja.
Karena sensor ini bekerja seperti kamera, tentunya sensor dipengaruhi oleh kualitas resolusi gambar. semakin bagus resolusinya, maka detail sidik jari yang ditangkap. Kekurangan sensor ini hanya bisa menangkap gambar dua dimensi sehingga tingkat keamanannya cukup rendah. Sensor sidik jari umumnya ditemukan pada mesin fingerprint absensi yang banyak digunakan sebagai metode absen kantor.


2. Sensor Kapasitif

Jenis sensor ini menggunakan kapasitor kecil yang mampu menangkap guratan pada sidik jari. Di mana setiap guratan pada sidik jari akan mengubah daya pada kapasitor dan perubahan daya ini bergantung pada guratan yang terdeteksi pada sidik jari. Kemudian sirkuit integrator nantinya akan merekam setiap perubahan daya tersebut yang selanjutnya akan disimpan ke dalam data.

Jika dibandingkan dengan sensor optik, sensor kapasitif tentunya jauh lebih aman karena mampu membaca kedalaman guratan sidik jari. Singkatnya, sensor kapasitif mampu membaca guratan sidik jari secara tiga dimensi.
 

3.Teknologi Fingerprint dengan Sensor Ultrasonik

Cara kerja dari sensor ini hampir sama dengan sensor kapasitif. Bedanya sensor ultrasonik akan memanfaatkan gelombang sinyal ultra yang terbagi atas transmitter dan receiver. Cara kerja sensor ini adalah transmitter pada sensor akan memantulkan sinyal ultrasonik ke sidik jari dan kemudian sidik jadi akan memantulkan sinyal ini ke receiver, yang mana setiap guratan yang ada pada sidik jadi akan menentukan banyaknya sinyal yang dipantulkan, setiap ketinggian dan kedalaman guratan akan mempengaruhi lama waktu sinyal akan diterima receiver, dan kemudian data ini direkam dan disimpan, secara gambaran, sensor ini bisa membaca secara tiga dimensi juga.
 

Bagaimana Cara Karyawan Memanipulasi Absensi

Meski sudah memiliki sistem yang baik, tidak jarang masih ditemukan karyawan yang mencoba mengakali absensi fingerprint agar absensinya tetap terhitung walau karyawan tidak masuk.


1. Menggunakan Salinan Gambar Sidik Jari

Mesin absen punya tipe yang beragam, mulai dari ukuran, keakuratan, sensor, serta sistem yang digunakan. Ketika perusahaan memiliki fingerprint yang sensornya bisa diakali, mungkin perusahaan perlu lebih berhati hati. Karyawan mungkin bisa saja mencetak gambar berupa sidik jari mereka menyesuaikan ukuran jari yang sebenarnya. Kemudian, gambar tersebut bisa digunakan dan dititipkan ke teman kantor lainnya sehingga karyawan yang curang ini bisa melakukan ‘titip absen’.


2. Memanfaatkan Gel Silikon

Bagaimana cara menyalin sidik jari secara langsung? Ya! Gel silikon adalah jawaban yang tepat.
Hanya dengan menekan jari pada adonan bahan dempul hingga tercetak pola sidik jari. Setelah bahan ini mengeras, kemudian masukkan gel silikon dan tunggu hingga gel ini mengeras kemudian keluarkan, hanya dengan seperti ini bisa dengan mudah mendapatkan salinan sidik jari yang menyerupai aslinya.

3. Memanfaatkan Sidik Jari Rekan Kerja

Absensi dengan menggunakan fingerprint tentunya kita bisa merekam lebih dari satu sidik jari untuk satu orang. Celah ini dimanfaatkan karyawan untuk mengajak rekannya ketika mereka membuat perekaman sidik jari baru. Jadi ketika suatu saat mereka ingin saling titip absen, mereka bisa saling menitipkan absennya secara bergantian.
 

Kesimpulan

Absensi dengan menggunakan sistem fingerprint menjadi salah satu teknologi absensi yang dapat mempermudah proses absensi karyawan. Walaupun begitu, masih saja terdapat beberapa celah untuk oknum tidak bertanggung jawab manfaatkan absensi jenis ini. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk menggunakan sistem absensi otomatis yang dapat menyederhanakan seluruh data absen karyawan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda