+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Transaksi Derivatif Adalah: Definisi, Manfaat, dan Jenis-jenisnya

31 August, 2022   |   Fajri

Transaksi Derivatif Adalah: Definisi, Manfaat, dan Jenis-jenisnya

Apa itu Transaksi Derivatif?

Derivatif adalah perjanjian kontraktual yang dibuat oleh dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk membeli atau menjual aset atau  komoditas. Kontrak kemudian menjadi subjek transaksi komersial. Harga dari nilai kontrak ini harus disepakati oleh kedua belah pihak. Hal ini juga  dipengaruhi oleh nilai harga  aset atau komoditas induk. 

Derivatif adalah sarana investasi yang terdiri dari beberapa instrumen keuangan dan diatur oleh BEI. Berbagai instrumen keuangan  seperti saham, mata uang, obligasi,  suku bunga, indeks saham dan indeks obligasi.

Di sisi lain, jika produk turunannya adalah komoditas, maka akan diawasi oleh BAPPEBTI (Otoritas Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Oleh karena itu, struktur derivatif merupakan instrumen investasi sederhana berdasarkan perjanjian perdagangan. Derivatif juga termasuk sebagai investasi berisiko karena menggunakan prediksi harga masa depan dengan potensi pengembalian yang besar. 

Transaksi derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi “acuan pokok” atau juga disebut ” produk turunan” (underlying product).

 Ini termasuk transaksi jual beli berbagai jenis aset. Misalnya. :
 • suku bunga
 • nilai tukar 
 • bahan baku
 • Saham (saham)
 • Uleni
 • Indeks (indeks saham, indeks harga konsumen, dll.)

Perjanjian kontrak kemudian melayani tujuan komersial dan harga harus disepakati oleh kedua belah pihak.


Manfaat Derivatif

Perdagangan derivatif umumnya dilakukan untuk melindungi nilai atau harga  komoditas di masa depan. Misalnya, pada tahun 2017, Bank Indonesia  membantu BUMN  mengatasi depresiasi nilai tukar rupiah dengan menggunakan produk derivatif. Fungsi lain dari perdagangan derivatif ini adalah menanggung atau mentransfer risiko tergantung pada apakah posisinya adalah hedger  atau spekulator.


Jenis-Jenis Transaksi Derivatif

Ada banyak  instrumen keuangan yang dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok derivatif sebagai berikut:


1. Kontrak Serah (Forward)

Kontrak pasokan adalah perjanjian bilateral atau lebih tinggi untuk menyediakan aset/barang dengan harga, jumlah, dan tanggal yang disepakati. Jenis transaksi derivatif ini dianggap selesai ketika aset seperti valuta asing atau komoditas  diserahkan dalam nilai fisik atau bersih.
 

2. Kontrak Berjangka (Futures)

Kontrak berjangka secara konseptual tidak berbeda dengan kontrak pengiriman. Namun, kontrak derivatif ini  secara teratur diperdagangkan di bursa atau pasar berjangka. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) adalah penyedia resmi fasilitas kontrak berjangka di Indonesia, menawarkan komoditas yang diperdagangkan secara aktif seperti emas dan minyak sawit.

Biasanya ada dua pihak yang berdagang di bursa berjangka ini spekulan dan hedger. Spekulan adalah orang yang memperdagangkan kontrak berjangka dan mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga penutupan pasar dan harga pembukaan kontrak. Di sisi lain, hedger adalah  konsumen dan produsen  instrumen perdagangan yang berusaha mengurangi risiko kerugian di pasar. 
 

3. Opsi (Option)

Kontrak opsi adalah salah satu instrumen derivatif yang paling umum digunakan untuk lindung nilai (hedge) terhadap risiko atau nilai, di mana  satu pihak menukarkan "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk menjual. dan periksa. Ada dua jenis kontrak opsi:

Opsi Jual (Put Option

Jenis opsi ini memberi pemilik hak kontraktual untuk menjual aset tertentu. Misalnya, beberapa orang khawatir bahwa harga  saham A akan jatuh sebelum dijual. Oleh karena itu, ia membayar orang lain, yang dikenal sebagai "penjual" opsi put, sebuah komisi. Orang ini setuju untuk membeli saham darinya dengan harga tertentu (strike price).

Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko penurunan nilai jual  saham. Di sisi lain, pembeli opsi mungkin sudah berpikir bahwa mereka dapat menggunakan transaksi tersebut untuk menerima komisi dan tidak mengurangi nilai jual Saham

Opsi Beli (Call Option)

Tidak seperti opsi put, opsi panggilan memberi pemegang hak kontraktual untuk membeli aset tertentu (aset dasar) pada waktu yang disepakati dengan harga tertentu, juga dikenal sebagai opsi strike price. Namun,  tidak ada kewajiban untuk berdagang pada harga yang ditetapkan dalam kontrak opsi. 


4. Swap

Perjanjian swap adalah transaksi antara dua  pihak untuk menukar mata uang melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dan penjualan/pembelian berjangka. Transaksi ini biasanya berlaku untuk mata uang asing dan biasanya dilakukan di luar bursa efek untuk mendapatkan jaminan nilai tukar atau suku bunga sehingga nilainya tetap tidak berubah selama durasi kontrak.

Contoh transaksi derivatif yang umum dilakukan adalah interest rate swap yang dikaitkan dengan nilai atau harga  yang cenderung fluktuatif.  Hal ini dilakukan di bank yang sama pada waktu yang sama dan pada tingkat premi atau diskonto dan nilai tukar yang disepakati dan dinegosiasikan pada hari transaksi.

 

Penerapan Pajak Instrumen Derivatif

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2009 tentang “pajak penghasilan atas penghasilan dari transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa”, dijelaskan bahwa:

- Pajak yang dikenakan pada transaksi derivatif tergolong sebagai PPH final.

- Tarif dari PPh final adalah sebesar 2,5% berdasarkan margin awal.

 

Risiko Transaksi Derivatif

Seperti dijelaskan di atas, derivatif adalah produk investasi dalam bentuk kontrak perdagangan.  Dalam praktiknya, penerapan sarana ini sangat rumit dan terperinci. Perdagangan derivatif cenderung menggunakan kutipan harga yang ada di masa depan. 

Meskipun pengembaliannya tinggi, risiko yang terkait dengan sarana investasi ini  sangat tinggi, bahkan  melebihi risiko ekuitas. Perusahaan yang menggunakan produk derivatif tidak terlepas dari risiko yang ada. Jadi, sebelum membuat keputusan apapun mengenai investasi ini, Anda harus melakukan penelitian menyeluruh terlebih dahulu.
 

Kesimpulan
Sederhananya, derivatif adalah produk turunan dari jenis produk investasi lain, dengan kesepakatan antara dua orang atau lebih untuk membeli atau menjual  produk tersebut pada harga, waktu, dan jumlah yang telah disepakati  sebelumnya.

Alat ini hadir dalam beberapa jenis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi keuangan Anda. Dokumen ini juga  dilindungi dan memiliki dasar hukum untuk mendukung pelaksanaannya. Namun, seperti jenis produk lainnya, Anda harus benar-benar memahami cara kerja produk tersebut dan risiko yang dapat muncul. Untuk memudahkan pengelolaan keuangan.

Software aplikasi akuntansi dapat digunakan untuk mempermudah pengisian semua formulir bisnis dan pajak. Pelaporan membutuhkan waktu lebih sedikit daripada melakukannya secara manual. Datanya juga tertata dengan baik, jika anda kesulitan dalam mengelola bisnis anda silahkan hubungi IDMETAFORA. 
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda