Adapun definisi pembangunan, para ahli menawarkan definisi yang berbeda seperti perencanaan. Istilah pembangunan dapat diartikan secara berbeda oleh orang yang berbeda, menurut wilayah dan negara. Namun secara umum ada kesepakatan bahwa pembangunan adalah proses perubahan.Definisi pembangunan menurut para ahli yaitu : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata perkembangan adalah proses atau cara tumbuh, berkembang biak, berkembang, berkembang, berkembang biak, memperbanyak dan menjadi lebih dalam kaitannya dengan proses seperti mengembangkan, membangun, maju dan berkembang. Atau melemahkan dan meningkatkan semua sumber daya yang tersedia, tetapi pembangunan dapat dipahami sebagai perubahan. Menurut Siagian (1994), pembangunan dipahami sebagai “seperangkat pertumbuhan dan perubahan perusahaan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembangunan bangsa”. Menurut Alexander 1994, pembangunan adalah suatu proses perubahan yang meliputi seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, institusi dan budaya. Menurut Peet dan Hartwick 2009, pembangunan adalah upaya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua. Artinya pembangunan merupakan upaya yang dapat mendorong manusia untuk mengikuti proses perubahan kehidupan menjadi lebih baik yang sebelumnya dianggap buruk atau buruk. Menurut Rogers (Rochajat, dkk: 2011: 3), pembangunan adalah suatu perubahan yang berarti terhadap suatu sistem sosial ekonomi yang ditetapkan sebagai kehendak negara. Menurut V.V. Rostow (Abdul: 2004:89), pembangunan adalah suatu proses linier dari masyarakat di negara berkembang ke negara maju.
1. Pembangunan Fisik Pembangunan fisik meliputi sarana dan prasarana pemerintah seperti: a. Kota b. Jembatan c. Pasar d. Pertanian e. Irigasi. Kondisi fisik tersebut dapat berupa letak geografis dan sumber daya alam. Letak geografis desa sangat penting untuk mempercepat pembangunan. Letaknya yang strategis dalam arti tidak sulit dijangkau karena letak geografisnya. Proses pembangunan dan kecepatan pembangunan suatu desa juga sangat dipengaruhi oleh kuatnya hubungannya dengan dunia luar. Fluiditas manusia dan budaya mempercepat pembangunan desa itu sendiri. Menurut BS Muljana (2001:3) Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pada umumnya adalah infrastruktur atau prasarana, yaitu bangunan fisik atau lembaga yang melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan lainnya.Sumber daya alam masing-masing desa. Jika sebuah desa yang memiliki sumber daya alam yang jauh lebih melimpah daripada desa lain sedang dalam pembangunan atau dalam proses pembangunan desa, itu jauh lebih baik daripada desa yang sedikit atau tidak memiliki sumber daya alam. 2. Pembangunan Non Fisik Dalam pembangunan daerah, program pembangunan hendaknya tidak hanya memperhatikan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan non fisik atau sosial. Bakhtiar Effendi (2002:114) Oleh karena itu pembangunan harus seimbang antara pembangunan fisik dan non fisik. Bagian dari pembangunan non fisik atau sosial, yaitu: a. Perkembangan manusia b. Bekerja c. Kesehatan d. Pendidikan. Pembangunan non fisik berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya manusia itu sendiri, meliputi pembangunan kesehatan, pembangunan pendidikan, dan pembangunan ekonomi. Pembangunan non fisik mengutamakan sumber daya manusia karena pembangunan non fisik merupakan dasar dalam melakukan pembangunan fisik. Dalam mengembangkan perlu dikembangkan saling sinergis, bukan hanya mengandalkan satu aspek saja. Pembangunan non fisik dilakukan untuk meningkatkan baik tingkat dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, peningkatan dan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan, kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan, dan kesejahteraan. di daerah lain. daerah. Oleh karena itu, peran manusia dalam pembangunan non fisik harus diperhatikan. Usaha dalam pembangunan non fisik dapat dilakukan dengan cara memimpin atau mengarahkan, membujuk dengan telinga dan mata (audiovisual), dan dengan merangsang. Dengan melakukan ketiga hal tersebut, masyarakat dapat menciptakan gerakan, memberikan contoh nyata perkembangan dunia nyata, dan memotivasi mereka untuk berbuat baik. Negara non fisik terdiri dari aspek sosial budaya, politik dan agama. Dalam arti sempit, aspek sosial budaya merujuk pada adat istiadat dan gaya hidup masyarakat yang masih dianut hingga saat ini. Misalnya, kegiatan gotong royong, yang merupakan kekuatan produktif dan konstruktif berdasarkan kerjasama dan saling pengertian. Gotong royong antar desa mencakup tidak hanya kerjasama di bidang pertanian, tetapi juga bidang seperti membangun rumah. Ini adalah teori perkembangan, definisi pembangunan fisik dan non-fisik dalam kehidupan masyarakat.
1. Membangun sistem politik yang demokratis Sistem politik Indonesia memiliki tujuan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Tujuan pembangunan nasional terletak pada sistem politik yang menekankan nilai Pancasila, terutama dalam kehidupan demokrasi.Selain dalam pemerintahan, penerapan nilai-nilai Pancasila juga membudaya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga masyarakat tetap fokus dan tidak menyimpang dari ideologi bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan sistem politik yang demokratis, Indonesia dapat melakukan kegiatan politik yang lebih matang dan menjaga persatuan. 2. Terwujudnya Sistem Pemerintahan yang Baik Selanjutnya, tujuan pembangunan nasional pada umumnya adalah terwujudnya sistem pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan pemerintahan pusat yang sehat, diperlukan sistem minimal pemerintahan yang berlaku dalam masyarakat yang sehat pula. 3. Percepatan dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah Nusantara dikenal dengan sumber daya manusia dan alamnya yang kaya dan beragam. Sayangnya, masih dianggap belum menjamin kesejahteraan masyarakat.Pendekatan pemerintah Indonesia semakin intensif terhadap pembangunan di berbagai sektor. Untuk memenuhi permintaan dan meningkatkan daya saing dengan negara lain. 4. Membangun Kehidupan Rakyat Tujuan umum pembangunan nasional berikutnya adalah membangun kehidupan rakyat. Untuk mencapai kemakmuran ini, pemerintah harus peduli dengan pembangunan infrastruktur untuk pendidikan, kesehatan, transportasi, ekonomi, dan lainnya. 5. Pendidikan bangsa Tujuan akhir pembangunan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 19. Masyarakat yang cerdas dengan sendirinya akan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pembangunan negara.
1. Pembangunan Trans Papua Proyek Trans Papua membentang sepanjang 4.330,07 km yang menghubungkan dua provinsi Papua Barat dan Papua serta terbentang dari kota Sorong di provinsi Papua Barat hingga Merauke di provinsi Papua. Pembangunan infrastruktur ini menjadi inti perhatian pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Papua, mengurangi ketimpangan pendapatan dan menekan harga tinggi di setiap daerah. 2. Bandara Sentani Bandara Sentani terletak di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, sekitar 40 km dari pusat kota Jayapura. Bandara ini merupakan bandara terbesar di Papua dan hub utama ke pedalaman Papua. 3. Pembangunan Sektor Adil Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama ini tidak hanya berlandaskan konsep Jawa-sentris tetapi juga Indonesia.
Perencanaan pembangunan memiliki banyak jenis yang berbeda-beda, tergantung dari sifat masing-masing jenis. Berdasarkan periodenya, perencanaan pembangunan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek. Penjelasan masing-masing jenis rencana pembangunan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Jangka Panjang Perencanaan jangka panjang biasanya mencakup jangka waktu 10 sampai 25 tahun. Di era orde baru, pembangunan jangka panjang mencakup jangka waktu 25 tahun, sebagaimana ditentukan dalam garis kebijakan negara. Pada saat yang sama, saat ini, rencana pembangunan jangka panjang nasional dan daerah memiliki jangka waktu 20 tahun. 2. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan jangka menengah biasanya mencakup jangka waktu empat sampai lima tahun, tergantung pada masa jabatan presiden atau pemimpin daerah. Di Indonesia, perencanaan jangka menengah lima tahun disusun oleh pemerintah pusat dan daerah. Rencana jangka menengah pada dasarnya merupakan gambaran dari rencana jangka panjang agar berjalan lebih efektif. Selain itu, rencana jangka menengah memiliki tujuan dan sasaran pembangunan kuantitatif dan kualitatif sehingga skala rencana menjadi lebih terukur dan lebih mudah digunakan sebagai dasar pemantauan dan evaluasi. 3. Perencanaan jangka pendek Perencanaan jangka pendek biasanya mencakup 1 tahun, itulah sebabnya sering disebut rencana tahunan. Rencana ini pada dasarnya merupakan gambaran dari rencana jangka menengah. Selain itu, rencana tahunan ini sangat aktif karena memuat program dan kegiatan, serta pendanaan. Memang, rencana tahunan ini juga mencakup target dan target kinerja untuk setiap program dan kegiatan. Oleh karena itu, rencana tahunan ini kemudian dijadikan sebagai dasar utama dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara baik di tingkat nasional (RAPBN) maupun di tingkat daerah (RAPBD). Rencana tahunan yang mencakup semua bidang dikenal sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sedangkan khusus untuk suatu wilayah atau wilayah dikenal sebagai Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), merupakan evolusi dari rencana strategis SKPD (Renstra ).
Beberapa indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh organisasi internasional termasuk pendapatan per kapita (GNP atau PDB), struktur ekonomi, urbanisasi, dan tabungan total. Selain itu, ada dua indikator lain yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu negara atau wilayah, yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berikut ini akan dipaparkan ringkasan Deddy T. Tikson (2005) mengenai lima indikator tersebut: 1. Pendapatan per kapita Pendapatan per kapita, baik dari sisi GNP maupun PDB, merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Secara makroekonomi, indeks ini merupakan bagian dari kesejahteraan manusia yang terukur, sehingga dapat menggambarkan tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah menjadi indikator ekonomi makro yang penting, meskipun memiliki beberapa kelemahan. 2. Struktur ekonomi Diasumsikan bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural ekonomi dan kelas sosial. Dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan per kapita, kontribusi sektor manufaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan terus meningkat. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan barang-barang industri, yang mengarah pada perkembangan investasi dan perluasan angkatan kerja. Di sisi lain, kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin berkurang.
3. Urbanisasi Urbanisasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Dikatakan tidak ada urbanisasi jika pertumbuhan penduduk di perkotaan adalah nol. Menurut pengalaman industrialisasi di Eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di perkotaan berbanding lurus dengan proporsi industrialisasi. Artinya, tingkat urbanisasi akan semakin tinggi seiring dengan pesatnya proses industrialisasi. Di negara-negara industri, mayoritas penduduk tinggal di daerah perkotaan, sedangkan di negara-negara berkembang proporsi terbesar tinggal di daerah pedesaan. Berdasarkan fenomena tersebut, urbanisasi dijadikan sebagai salah satu indikator pembangunan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..