+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Komputer Masa Kini Bisa Di Genggam, Steam Deck!

31 August, 2022   |   Hilal

Komputer Masa Kini Bisa Di Genggam, Steam Deck!

Persaingan bisnis akan produk gaming saat ini terus mengalami peningkatan. Salah satunya adalah perusahaan Valve yang terkenal akan game Dota 2 nya mulai masuk ke pasar industri konsol gaming dengan menciptakan Steam Machine berupa PC di tahun 2015. Sayangnya penjualan konsol tersebut dianggap kurang sukses, namun kini Valve kembali hadir dengan memasuki pasar konsol handheld melalui produk gaming terbaru mereka yang disebut Steam Deck.

Di mana, ada sejumlah hal yang ditawarkan oleh Valve melalui Steam Deck nya tersebut  bagi para gamer di seluruh dunia sehingga menjadikannya daya tarik tersendiri. Bagi para gamer diluar sana, hal ini tentu merupakan kabar yang cukup baik, di mana varian konsol handheld masa kini memiliki pilihan yang semakin beragam. Oleh karena itu, mari kita simak konsol handheld buatan Valve ini.

 

Apa Yang Dimaksud Steam Deck?


Steam Deck merupakan sebuah konsol handheld yang diciptakan oleh Valve Corp. , sebuah perusahaan terkenal akan digital games store bernama Steam. Steam Deck dipastikan memiliki kemiripan dengan konsol handheld pada umumnya seperti PSP, PS Vita, ataupun Nintendo Switch. Di mana, memungkinkan para pemainnya untuk dapat mengakses akun Steam yang dimiliki serta bermain berbagai game modern atau yang sering disebut dengan game AAA.

Perbedaan mencolok yang ditawarkan oleh Valve corp. melalui Steam Deck adalah setiap pemainnya tetap dapat melakukan pengaturan visual untuk mendapatkan frame-rate yang lebih selayaknya PC.
 

Spesifikasi Pada Steam Deck


Untuk mendukung performa gaming semenarik mungkin, tentunya Valve yang telah mengetahui seluk beluk gamer dalam bermain game. hal ini yang menginspirasi Valve untuk membekali Steam Deck dengan sejumlah spesifikasi mumpuni yang disisipkannya. 

Speknya meliputi : 

- CPU Zen 2 4c/8t, 2.4 - 3.5 GHz up-to 448 GFlops.
- GPU 8 RDNA 2 CUs, 1.0 - 1.6GHz up-to 1.6 TFlops.
- RAM 16GB LPDDR5.
- STORAGE eMMC 64GB dengan SSD berkapasitas 256GB dan 512GB yang dapat diperbesar lagi menggunakan tambahan microSD.
- PERIPHERALS dengan 1 x port USB-A 3.1, 2 x port USB-A 2.0.
- DISPLAY EKSTERNAL dengan DisplayPort 1.4, HDMI 2.0.
- POWER INPUT menggunakan USB-C.
- DIMENSION 298mmx117mmx49mm dengan berat sekitar 669 gram.
- RESOLUTION 7 inci dengan resolusi 1280x800 16:10 60Hz LCD.
- Headphone Jack berukuran 3.5mm stereo jack
- BATTERY 40 WHr dengan daya tahan sekitar 2 sampai 8 jam.
- CONNECTIVITY meliputi Wi-Fi 2.4GHz/5GHz dan Bluetooth 5.0.

Selain dari spek yang ditawarkan, Steam Deck juga dibekali dengan sepasang analog/thumbstick, tombol A/B/X/Y, D-pad, tombol R1/R2/L1/L2, dua trackpad, tombol volume, tombol power, serta empat tombol grip pada bagian body belakang.
 

Jenis Game Yang Dapat Dimainkan


Untuk jenis game yang mampu dimainkan oleh Steam Deck cukup beragam. Di mana, konsol handheld ini menggunakan sistem operasi terbaru dari SteamOS sejenis dengan sistem operasi Linux dengan proses yang dikerjakan oleh software bernama Proton. Dengan begitu, konsol ini bisa memainkan berbagai game dari Windows di sistem operasi Linux.

Walaupun demikian, kompatibilitas yang berbeda membuat setiap game tidak dapat dijamin berjalan secara lancar dan aman pada konsol Steam Deck. Namun, pihak Valve corp.  sendiri menjanjikan bahwa setiap game yang berjalan di SteamOS, tidak akan bermasalah saat dimainkan melalui konsol mereka Steam Deck.
 

Dock pada sebuah konsol


Steam Deck besutan Valve juga dibekali dengan dock buatan mereka sendiri. Dimana, setiap pemainnya bisa memainkan game dari Steam Deck melalui perangkat Televisi maupun layar monitor. Aksesori tambahan dari Steam Deck tentu tidak termasuk ke dalam paket pembelian yakni dijual secara terpisah.
 

Harga Steam Deck


Steam Deck tersedia dalam tiga pilihan varian model yang di setiap masing-masingnya dibekali perbedaan mulai dari bagian kapasitas penyimpanan maupun beberapa bonus lainnya yang disisipkan. Mulai dari casing serta tema eksklusif untuk keyboard virtualnya. Untuk harga dari Steam Deck sendiri dengan model paling rendah yang menggunakan penyimpanan eMMC berkapasitas  64GB dibanderol dengan harga sekitar $ 399 USD atau sekitar dengan Rp 5,7 juta.

Sementara untuk model lainnya dibandrol dengan harga $ 529 USD atau sekitar Rp 7,6 juta yang dibekali dengan penyimpanan SSD berkapasitas sebesar 256 GB. Lalu, untuk model yang paling sultan dibandrol seharga $ 649 USD atau sekitar Rp 9,3 juta dengan penyimpanan berkapasitas 512 GB yang sudah berbasis SSD. 
 

Keunggulan dari Steam Deck


Bisa Install Operating System Selain Steam OS

Sistem operasi yang ditanamkan pada Steam Deck adalah SteamOS 3.0, merupakan OS terbaru dari Steam yang berbasis Linux. Namun, bagi pemain yang kurang familiar dengan sistem operasi ini tak perlu khawatir sebab Valve corp. memberikan kebebasan bagi pemain untuk menghapus Steam OS nya lalu menggantinya dengan OS lain yang lebih familiar seperti Windows.

Dengan begitu pemain bisa lebih leluasa untuk memainkan berbagai game di luar platform steam atau bahkan menginstal aplikasi seperti emulator sekalipun. Hal ini berkat inovasi teknologi kompatibilitas yang dikembangkan Valve, bernama Proton yang memungkinkan pemainnya untuk menghapus Steam OS di Steam Deck tersebut.

Bisa Disambungkan Ke Layar Monitor Eksternal

Sama seperti kontrol games lain seperti Switch, Steam Deck juga memungkinkan untuk dihubungkan ke layar eksternal lain bagi pemain yang bosan atau kurang puas dengan ukuran layar pada mode handlednya. Namun untuk menggunakan fitur ini pemain harus membeli dock khusus sendiri yang dijual secara terpisah.

Mampu Memainkan Game PC AAA

Dalam bermain berbagai jenis games tak perlu diragukan karena spesifikasi dari Steam Deck sendiri telah mengusung prosesor yang sama dengan PlayStation 5 yakni AMD RDNA2 + ZEN 2 namun dengan jumlah core yang lebih sedikit yakni 4 core dan 8 thread.

Meskipun demikian, Gaben selaku Presiden dari Valve memastikan kalau gamer dapat memainkan game triple A terbaru tergantung pada kapasitas memori yang dipilih mengingat Steam Deck sendiri hadir dengan beberapa opsi penyimpanan.

Salah satu game populer buatan Valve hingga kini yakni Dota 2 diklaim dapat berjalan lancar di konsol Steam Deck ini, termasuk game RPG asal Tiongkok yang sedang hype yakni Genshin Impact dari Hoyoverse.

Kontrol Serta Ergonomi Yang Bagus

Steam Deck mendapat banyak pujian pada aspek kontrolnya. Terkecuali tombol grip yang dapat diprogram yang terletak di bagian sisi belakang, hampir semuanya terasa baik, terutama sepasang stik analognya. Salah satu aspek yang spesifik ini, Ars Technica mendeskripsikannya sebagai komponen yang benar-benar kokoh.

Walaupun masih jauh dari kata sempurna, dan perlu sedikit waktu untuk membiasakan diri dengan tata letak kontrolnya. jika para gamer sudah merasa nyaman dengan controller Xbox ataupun Dual Sense milik PS5, namun secara cepat ibu jari para gamer akan terbiasa menyesuaikan dengan posisi stik analog dan tombol yang lebih tinggi serta lebih lebar.

Tombol grip yang diterapkan terkesan agak mengecewakan. Pakar game IGN mengatakan bahwa “Penempatannya sulit untuk dipegang dengan ukuran tangan yang lebih besar dari biasanya, untuk menekannya, dia harus memposisikan jari-jarinya tepat pada tombol hingga menyerupai cakar yang membuatnya terasa tidak nyaman saat digenggam. Selain dari peletakannya, sensasi klik nya pun buruk. Respon lembut serta sensasi kliknya yang lemah. Bahkan jika penempatannya disempurnakan pun, sensasi taktilnya tetap terasa tidak mengenakkan." Namun, keempat tombol tersebut sepenuhnya bersifat opsional.

Dengan panjang 298 mm, lebar 117 mm, serta tebal 49 mm, Steam Deck merupakan sebuah perangkat konsol yang bongsor. Ia lebih panjang dan lebih tebal daripada kompetitornya yakni Nintendo Switch, namun yang mengejutkannya, banyak gamer yang merasa cukup nyaman untuk digenggam. Namun tetap saja, fakta bahwa konsol ini 68% lebih berat daripada Nintendo Switch yang membuatnya kurang cocok untuk sesi gaming yang panjang.

Layar Yang Biasa, Audio Yang Luar Biasa

Steam Deck memiliki Display layar LCD 7 inci dengan resolusi 1280 x 800. Sebagian besar ulasannya mengkritik soal layarnya yang sedikit mengecewakan, terutama yang berkaitan dengan reproduksi warna. Ars Technica mengatakan bahwa layar Steam Deck "tidak selevel konfigurasi default Switch dalam hal reproduksi warna", dan menyimpulkan ini merupakan kemungkinan besar ini adalah satu cara dimana Valve harus berkompromi demi menjaga harga jualnya tetap terjangkau.

Dalam ulasannya, Rock Paper Shotgun bilang bahwa layar pada Steam Deck lemah soal vibrancy, sebab "hanya mencakup 63,7% dari rentang warna sRGB, kurang lebih sama seperti yang biasa Anda jumpai di laptop gaming kelas menengah atau entry-level." Layarnya cukup terang dan kontras untuk membuat perangkat layak digunakan di bawah sinar matahari langsung.

Di saat layarnya terasa biasa saja, audio yang dihasilkan justru terkesan luar biasa. Tom's Hardware mengatakan bahwa speaker dari Steam Deck secara mengejutkan dapat bekerja lebih baik daripada kebanyakan laptop, dan "dialog dalam game terdengar jelas serta musik terdengar cukup baik." Banyak juga yang terkejut bahwa speaker Steam Deck "bisa menjadi luar biasa keras tanpa kehilangan banyak detail." Ini jelas menunjukkan betapa hebatnya Valve dalam menerapkan inovasi audio di berbagai perangkat.
 

Steam Deck vs Nintendo Switch


1. Aspek Desain

Steam Deck maupun Switch OLED mempunyai penampilan yang tidak jauh berbeda. Keduanya memiliki kesamaan tombol arah serta analog di sisi kiri serta tombol ABXY dan analog di sisi kanan. Perbedaan yang mencolok ada pada Steam Deck dimana konsol handheld garapan Valve itu mempunyai trackpad di kedua sisi serta mikrofon bawaan.

Steam Deck ditujukan untuk mampu memainkan berbagai game PC sehingga harus memuat spek yang lebih tangguh, maka ukuran dan beratnya jauh lebih besar dan berat dari Switch OLED.

2. Layar Yang Digunakan

Layar bukanlah aspek mengesankan dari Steam Deck maupun Switch OLED sendiri namun pada sektor ini, Nintendo Switch OLED sedikit lebih unggul. Steam Deck dibekali dengan layar LCD biasa berukuran 7 inci dengan resolusi 1280 x 800. Switch OLED di sisi lain, sesuai namanya, menggunakan panel OLED pada layar 7 inci-nya yang punya resolusi 1280 x 720.

3. Spesifikasi Yang Ditawarkan

Jika Steam Deck kalah dari segi kualitas layar, maka konsol garapan Valve menang dari segi spesifikasi jika dibandingkan dengan Switch OLED. Masih sama seperti Switch biasa yang dirilis pada tahun 2017 silam, Switch OLED juga ditenagai oleh CPU NVIDIA Tegra X1, GPU berbasis NVIDIA Maxwell dan RAM 4GB.

Yang berbeda dibanding Switch biasa hanyalah kapasitas penyimpanan eMMC yang kini naik menjadi 64GB dari yang sebelumnya 32GB. Untuk Steam Deck, ada beberapa opsi penyimpanan yang bisa dipilih, namun semuanya mengemas spesifikasi seperti CPU AMD Zen 2 3,5 GHz, GPU AMD 8 RDNA dan RAM 16GB
 

Kesimpulan


Valve cukup sukses dalam menciptakan kategori perangkat gaming baru. Dengan harga jualnya yang terjangkau, sulit untuk merekomendasikan perangkat lain yang serupa namun lebih mahal ketimbang Steam Deck. Dibandingkan Nintendo Switch, Steam Deck mampu menjalankan hampir semua game yang tersedia di kedua platform dengan lebih baik.


IDMETAFORA Menawarkan Enterprise resource planning (ERP) adalah aplikasi bisnis yang terintegrasi. Aplikasi ERP membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan, dan rantai pasokan.
Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723.
Jl. Damai No.36, Sleman, Yogyakarta.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda