+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian, Ciri dan Jenis-jenis Transaksi Bisnis dalam Perusahaan

31 August, 2022   |   Fajri

Pengertian, Ciri dan Jenis-jenis Transaksi Bisnis dalam Perusahaan

Untuk menjadi seorang wirausahawan, Anda membutuhkan lebih dari modal berupa untaian dana. Di balik bisnis yang berkembang pasti ada wawasan tentang kompleksitas bisnis. Memahami sisi teknis bisnis membuat manajemen lebih baik. Satu hal yang perlu diketahui pengusaha adalah jenis-jenis transaksi yang umum terjadi dalam bisnis. 

Transaksi adalah kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk menukarbenda, jasa, atau aset finansial dengan imbalan berupa uang. Transaksi bisnis adalah kegiatan atau peristiwa yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan dapat diukur dalam istilah moneter.
Transaksi  dicatat dalam buku besar dan diringkas dalam laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki banyak kegiatan yang  bersifat komersial tetapi tidak memenuhi syarat sebagai niaga. Untuk menentukan apakah suatu aktivitas dalam suatu perusahaan diklasifikasikan sebagai transaksi, kita perlu memeriksa apakah aktivitas tersebut dapat dicatat dalam akuntansi. Jika tidak mungkin diperoleh dalam pembukuan, berarti kegiatan tersebut bukan merupakan transaksi komersial. Misalnya, sumbangan atau kompensasi kepada pihak lain.
 

Pengertian Transaksi Bisnis

Transaksi bisnis, juga dikenal sebagai transaksi keuangan, adalah setiap aktivitas yang dapat diukur dalam istilah moneter dan yang mempengaruhi posisi keuangan atau operasi entitas bisnis. Transaksi ini akan mempengaruhi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan. Oleh karena itu, penting dicatat dalam pembukuan perusahaan.


Ciri-ciri Transaksi Bisnis

UMKM terkadang masih bingung dengan kategori pengeluarannya. Terutama perusahaan kecil dan menengah yang baru berdiri dan memiliki sedikit karyawan. Pengeluaran dan pendapatan pribadi pemilik bisnis dapat dikacaukan dengan menjalankan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami karakteristik perdagangan. Jenis transaksi bisnis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Melibatkan entitas bisnis

Pengusaha harus bisa membedakan antara transaksi pribadi dan komersial. Tidak setiap transaksi dapat dicatat sebagai transaksi komersial, meskipun yang dilakukan pengusaha adalah terkait bisnis. Contoh: Seorang pemilik bisnis membeli mobil baru. Mobil digunakan untuk mengantar ke tempat usaha, tetapi tidak ada badan usaha yang terlibat dalam transaksi tersebut. Lain halnya ketika seorang pengusaha membeli gerobak barang untuk mengantarkan barang. Ini dapat diklasifikasikan sebagai transaksi bisnis. 


2. Melibatkan Uang

Perdagangan selalu tentang uang, terlepas dari bentuk atau alat pembayarannya. Baik  tunai atau kredit, internet banking atau pembayaran langsung, pembayaran di muka atau setelah pesanan selesai, transaksi komersial selalu ditandai dengan pengiriman uang. Misalnya, toko suvenir menerima pesanan dari pemerintah daerah pada tanggal 15 dan pembayaran dilakukan pada tanggal 30. Atau jika bencana banjir merusak mesin produksi, kerusakan itu bisa diukur dengan uang.


3. Menimbulkan efek debit-kredit

Menurut konsep pembukuan berpasangan, setiap transaksi bisnis memiliki nilai debit dan kredit. Misalnya, sebuah perusahaan membeli kursi dan meja secara tunai seharga Rp5 juta. Harta berupa peralatan kantor kemudian ditambah dan dicatat sebagai debet. Sebaliknya, itu adalah penurunan kas yang dicatat di kolom kredit. 


4. Ada dokumen bukti transaksi

Sedangkan untuk sistem akuntansi, jenis transaksi komersial harus didukung oleh dokumen yang membuktikan transaksi tersebut. Dokumen ini diperlukan untuk transaksi jurnal. Contohnya termasuk faktur, kuitansi, memo, dan bukti transaksi lainnya yang sah.


Jenis Transaksi dalam Akuntansi Perusahaan

Transaksi keuangan ini diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan hubungan kelembagaan, metode pembayaran, dan tujuannya.
 
Transaksi berdasarkan hubungan kelembagaan
Transaksi jenis ini dibagi menjadi dua jenis yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal. 

1. Perdagangan internal

Transaksi ini dilakukan tanpa keterlibatan pihak luar atau melibatkan interaksi antara kedua belah pihak. Namun, aktivitas perdagangan ini dapat diukur dalam istilah moneter. Contohnya termasuk penyusutan aset tetap, pembayaran gaji karyawan,  dan amortisasi piutang. Meskipun tidak ada dua pihak yang terlibat dalam transaksi ini, penurunan nilai ini memiliki implikasi keuangan bagi perusahaan.


2. Perdagangan eksternal

Berbeda dengan transaksi internal, transaksi eksternal adalah transaksi yang terjadi antara suatu perusahaan dengan pihak di luar perusahaan. Pemasok, Penjual dan Konsumen. Contoh transaksi eksternal meliputi penjualan  barang kepada konsumen, pembayaran hutang kepada pemasok, dan pembayaran sewa gedung.
 

Transaksi berdasarkan metode pembayaran

Transaksi komersial dapat dibagi menjadi  transaksi tunai, transaksi non tunai, dan transaksi kredit, tergantung pada metode pembayarannya.

1. Transaksi Tunai
Transaksi ini terjadi ketika pembayaran diterima secara tunai langsung secara penuh. Contoh transaksi tunai bisnis termasuk penjualan langsung ke konsumen dan pembelian barang secara tunai.

2. Transaksi non tunai
Transaksi non tunai adalah transaksi yang dilakukan dengan metode pembayaran seperti  transfer bank atau pembayaran cek, bukan uang fisik.

3. Transaksi Kredit
 Perdagangan margin adalah transaksi yang dilakukan dengan uang yang tidak secara langsung mengubah para pihak. Artinya pembayaran akan dilakukan dalam jangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Contoh Margin: Sebuah perusahaan membeli 2 ton batu bara, membayar di muka 50% dari total tagihan, dan membayarnya kembali di  bulan berikutnya.
 

Transaksi Berdasarkan Tujuan

Jenis-jenis transaksi yang dilakukan dalam suatu perusahaan didasarkan pada tujuannya. Transaksi ini dibagi menjadi tiga bagian:

1.Transaksi Bisnis
 Perdagangan adalah segala bentuk kegiatan usaha suatu perusahaan, seperti penjualan dan pembelian, sewa tanah dan bangunan, biaya iklan dan biaya lainnya.
 
2. Transaksi non-bisnis

 Transaksi ini bukan penjualan atau pembelian, seperti sumbangan kepada organisasi sosial.

3. Transaksi Pribadi
 Transaksi pribadi adalah transaksi yang dilakukan untuk tujuan pribadi.
 

Dokumen dan Bukti Transaksi Bisnis

Dimana suatu transaksi berlangsung biasanya didukung oleh dokumen atau bukti yang berisi informasi transaksi seperti Nama penjual dan pembeli, barang atau jasa yang dijual, total harga dan pajak. Dokumen atau bukti transaksi komersial diserahkan ke departemen keuangan atau akuntan untuk dicatat dalam daftar komersial. Hal ini memungkinkan akuntan perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang rapi, sehingga  menyajikan data yang akurat.
Berikut Beberapa dokumen atau bukti yang membuktikan transaksi

- Faktur atau invoice
- Kuitansi
- Cek
- Nota debit
- Rekening koran
- Bilyet giro
 

Pencatatan Transaksi Perusahaan dan Pengaruhnya

Setiap kali terjadi transaksi, perusahaan harus mencatatnya  dalam jurnal atau buku besar. Hal ini diperlukan bagi perusahaan untuk melacak dan memantau arus kas mereka dan menghasilkan laporan keuangan yang tepat dan sistematis. Transaksi ini dapat dicatat dengan menggunakan metode akuntansi kas atau metode akuntansi akrual.


1. Metode akuntansi berbasis kas 

Metode entri berbasis kas adalah metode entri di mana transaksi dimasukkan hanya  jika ada penerimaan atau pembayaran uang tunai. Jadi jika ada transaksi penjualan  pada saat itu, tetapi pembayaran diterima pada bulan berikutnya, transaksi baru akan dicatat pada bulan setelah pembayaran diterima.


2. Metode Akuntansi Berbasis Akrual

Dengan metode ini, transaksi dicatat pada saat terjadi, terlepas dari apakah kas diterima atau dibayarkan. Dengan kata lain, jika perusahaan melakukan penjualan yang membutuhkan pembayaran di bulan berikutnya, transaksi  dicatat pada saat itu. Transaksi yang dicatat  dalam jurnal mempengaruhi saldo akun perusahaan. Jika Anda memiliki penerimaan pendapatan, peningkatan saldo kas Anda akan berubah. Beban mengubah jumlah pengurangan saldo kas. Perubahan-perubahan dalam akuntansi ini kemudian dilaporkan dalam laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan. 


3. Pentingnya Pencatatan Transaksi Bisnis

Tak hanya mengetahui apa itu jenis-jenis transaksi bisnis, pengusaha sebaiknya memastikan pencatatan semua transaksi itu demi pengembangan usaha. Setiap transaksi yang melibatkan entitas usaha harus tercatat dalam jurnal pembukuan. Umumnya, ada akuntan yang bertugas melakukan pencatatan atas setiap transaksi bisnis. 
 

Manfaat pencatatan transaksi tersebut antara lain:

 • Membantu menilai performa bisnis pada periode tertentu sehingga bisa dilakukan perbaikan strategi jika performa kurang baik atau meningkatkan strategi bila sebaliknya
 • Sebagai persiapan penghitungan pajak yang akurat untuk menghindari kurang bayar atau lebih bayar pajak
 • Membantu penyusunan laporan keuangan pada akhir periode pembukuan
 • Memastikan setiap transaksi dilakukan secara sah untuk mencegah kebocoran finansial
 • Membantu audit keuangan internal
 • Memastikan tidak ada percampuran antara transaksi bisnis dan non-bisnis
 • Sebagai dokumen yang dibutuhkan untuk mencari pinjaman atau kredit usaha
 • Membantu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan entitas usaha

Pencatatan transaksi bisnis mungkin bukan tugas yang mudah, terutama bagi pemilik usaha yang tak punya background akuntansi. Namun, Anda harus menyimpan catatan setiap transaksi dan melengkapi dokumen pendukung yang valid. Untuk mempermudah pencatatan, pengusaha dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menggunakan software akuntansi.

Software ini memudahkan pekerjaan seorang akuntan  karena dapat melakukannya secara otomatis. Akuntan juga dapat menggunakan perangkat lunak untuk secara langsung mengklasifikasikan jenis transaksi bisnis  sehingga catatannya akurat. Beberapa perangkat lunak juga terintegrasi ke dalam  platform pembayaran digital. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat lebih mudah mengelola dan memantau keuangan perusahaan mereka menggunakan integrasi ini.

Kesimpulan
Semua transaksi bisnis perusahaan merupakan aktivitas yang dapat diukur secara finansial yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Transaksi ini terbagi dalam tiga kategori transaksi berbasis keagenan, transaksi berbasis metode pembayaran, dan transaksi berbasis tujuan.Transaksi yang terjadi biasanya didukung oleh dokumen atau bukti dan digunakan untuk mencatat dalam jurnal atau buku besar perusahaan. Catatan mempengaruhi posisi akun dalam jurnal. Perubahan ini harus tercermin dalam laporan keuangan. Kenyataannya, kesepakatan tidak selalu berjalan mulus.

Transaksi dapat terganggu karena siklus transaksi dalam suatu perusahaan tidak berjalan secara optimal, seperti Dokumen transaksi  tidak diterima sepenuhnya oleh bagian keuangan sehingga  menyebabkan keterlambatan pembayaran. Di sisi lain, pembeli mungkin ragu untuk membayar karena kurangnya faktur dari penjual, yang menghambat pendapatan. Dampak lebih lanjut dapat mempengaruhi operasi bisnis dan perkembangan perusahaan. Untuk Memperlancar transaksi bisnis, pelaku usaha dapat menggunakan sistem menejemen keuangan untuk membantu anda dalam mengoptimasi proses bisnis,  jika anda kesulitan dalam mengelola bisnis anda silahkan menghubungi IDMETAFORA,

IDMETAFORA menyediakan Sistem Transaksi yang dapat mengelola berbagai kegiatan bisnis yang berhubungan dengan keuangan, arus kas, pembuatan laporan keuangan, dan lainnya hanya melalui software akuntansi terbaik 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda