+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mari Mengenal Transformasi Perkembangan Revolusi Industri !

31 August, 2022   |   aryazhhh

Mari Mengenal Transformasi Perkembangan Revolusi Industri !

Pengertian Revolusi Industri


Revolusi industri dipercaya sangat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat di berbagai sektor. Ditambah, saat membaca buku sejarah, kita kerap kali membaca materi mengenai revolusi industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi industri 3.0 sampai revolusi industri 4.0. Tidak hanya itu, belakangan ini banyak pihak yang membicarakan tentang revolusi industri 4.0.

Namun apabila diteliti, apa itu revolusi industri?

Revolusi industri merupakan perubahan sistem sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat serta berkaitan juga dengan perkenalan mesin uap (bahan bakar batu bara) yang kemudian ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil).

Sederhananya, revolusi industri adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Bila sebelumnya ada beberapa hal yang semula begitu sulit, lama, mahal, maka dengan adanya revolusi industri beberapa hal akan menjadi mudah, cepat, dan murah.

Revolusi industri fenomena yang terjadi antara 1750 – 1850. Saat itu, terjadilah perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan pesat tersebut ikut berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
 

Latar Belakang 


Pada awal mulanya  sebelum abad ke 18, sistem perekonomian Eropa bergantung pada ekonomi agraris. Namun, setelah memasuki abad ke-18, tenaga mesin akhirnya mulai digunakan sebagai alat produksi di pabrik untuk menggantikan tenaga manusia.

Perubahan inilah yang kemudian disebut dengan revolusi industri. Istilah dari revolusi industri ini kemudian dikenalkan oleh Fredriech Engles dan Louis Agueste Balnqui di pertengahan abad ke 19. Sebelum kemudian dikenal sebagai alat-alat mekanis dan otomatis. Semenjak adanya sebutan revolusi industri, maka aktivitas ekonomi masyarakat banyak memanfaatkan teknologi mesin. Hal inilah yang membuat terjadi penghematan dan perbedaan pola hidup masyarakat pada saat itu. 

Disebutkan beberapa poin yang didasari sebagai latar belakang revolusi industri. Berikut ialah penjelasannya:

-Keamanan Inggris pada abad ke 18 telah menjamin seluruh segi kehidupan masyarakat Inggris, termasuk sistem ekonomi. Hal ini yang membuat masyarakat inggris menjadi lebih tenang dan tidak takut dalam menjalankan roda perekonomiannya

-Mulai berkembangnya kegiatan kewirausahaan dan manufaktur. 

-Inggris memiliki SDA atau kekayaan alam, khususnya batu bara dan bijih besi yang membuat negaranya dapat mengembangkan proses produksi.

 -Mempunyai banyak wilayah jajahan. 

-Terjadinya revolusi agraris sehingga membuat masyarakat Inggris yang dilanda gejolak turut melatarbelakangi lahirnya revolusi industri di negara tersebut. 

-Munculnya ideologi ekonomi liberal.
 

Sejarah Revolusi Industri


Hingga sekarang, revolusi industri sudah berlangsung selama empat kali, yaitu revolusi industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi industri 3.0, dan revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, mari kita ulik satu persatu dari sejarah revolusi industri:

-Revolusi Industri 1.0 

Revolusi industri 1.0 terjadi sekitar pada tahun 1800 – 1900. Inggris merupakan negara yang mencetuskan lahirnya revolusi industri ini. Revolusi industri 1.0 adalah fase revolusi yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan ditemukannya mesin uap yang kemudian digunakan dalam proses produksi barang. Penemuan mesin uap menjadi hal yang sangat menggembirakan  kala itu, lantaran manusia sebelumnya hanya mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun sehingga menjadi terbatas.

Adapun beberapa sektor yang mengawali revolusi ini, antara lain:

-Bidang Tekstil

Di era mekanisasi dan industri, terciptalah inovasi di sektor industri tekstil yang mengalami perkembangan luar biasa. Diawali dengan adanya pembuatan keanisasi mesin pintal. Produksi tekstil yang pada mulanya  menggunakan tenaga manusia, perlahan berubah menggunakan tenaga mesin yang membuat proses produksi menjadi lebih efisien dan efektif.

-Industri Hasil Tambang Besi dan Baja 

Contoh revolusi industri yang terjadi saat revolusi industri 1.0 yaitu adanya perubahan yang terjadi pada industri besi dan baja. Sektor industri besi dan baja diakui mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Adanya inovasi tersebut, membuat proses pembuatan besi dan baja lebih murah. Diikuti pula dengan biaya pembuatannya yang menjadi lebih murah. 

-Industri transportasi 

Sektor lain yang juga mengalami perubahan yaitu industri di bidang transportasi. Apabila sebelumnya, barang hasil produksi diangkut dengan menggunakan tenaga hewan. Dengan lahirnya mesin uap dan kapal uap, proses pengiriman barang dikirim menggunakan kapal laut dan kereta api. Dengan mesin uap tersebut, kapal dapat berlayar setidaknya mencapai 24 jam penuh jika mesin uap tetap didukung dengan kayu dan batu bara yang cukup.

Revolusi industri fase inilah yang mengubah masyarakat dunia, dari yang sebelumnya masyarakat agraris di mana mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani, menjadi masyarakat industri. Hal ini tentunya mengubah kelangkaan tenaga yang semula merayap dan mendominasi kesukaran manusia dalam berlayar, dalam memproduksi, mendadak lenyap. Tenaga tidak lagi dipasok hanya dengan otot, angin, dan air terjun, melainkan juga oleh mesin uap yang dinilai jauh lebih kuat, fleksibel, dan tahan lama.

-Revolusi Industri 2.0

Revolusi industri 2.0 bermula pada abad ke-20. Revolusi industri ini diidentifikasi kehadirannya dengan adanya penemuan tenaga listrik. Tenaga otot yang saat itu sudah tergantikan oleh mesin uap, perlahan mulai tergantikan kembali oleh tenaga listrik. 

Revolusi industri 2.0 dikenal juga dengan revolusi teknologi karena pada masa itu, terjadilah lompatan besar dan radikal dalam perkembangan teknologi dan budaya masyarakat. Inovasi yang terjadi di era ini disebut sebagai kelanjutan dari revolusi industri 1.0. Berikut adalah beberapa contoh revolusi industri 2.0, antara lain:

-Proses pengembangan sumber daya energi, seperti minyak bumi dan batu bara sebagai sumber bahan bakar baru. 

-Penemuan arus listrik AC dan DC yang berguna untuk membuat motor listrik. I

-Adanya inovasi produksi industri besi dan baja dalam skala besar. 

-Terjadinya produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi. 

-Penggunaan mesin industri untuk manufaktur semakin meluas. 

-Pemanfaatan telegraf untuk komunikasi jarak jauh yang semakin meluas. 

-Penerapan teknologi listrik dalam bidang transportasi dan telekomunikasi.

Revolusi industri kedua ternyata membawa dampak perubahan pada kondisi militer pada perang dunia II. Ada ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan yang didorong karena adanya produksi massal (mass production). 

-Revolusi Industri 3.0

Apabila sebelumnya manusia memegang peranan sangat penting dalam proses produksi berbagai macam jenis barang, tetapi, setelah revolusi industri yang ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting tersebut. 

Revolusi industri ini ditandai dengan kemunculan teknologi informasi dan elektronik yang perlahan memasuki ranah dunia industri. Misalnya, terciptanya sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri sudah tidak lagi dikendalikan oleh manusia, namun diatur oleh komputer atau yang sekarang dikenal dengan istilah komputerisasi.

Salah satu komputer pertama dikembangkan pada era Perang Dunia 2 sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman. Sehingga menjadikan komputer ini sebagai komputer pertama yang dapat diprogram dan diberi nama dengan  Colossus. Berbeda dengan zaman sekarang, komputer ini merupakan sebuah mesin raksasa sebesar ukuran ruang tidur. Colossus merupakan komputer yang tidak memiliki RAM dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard, apalagi touchscreen. Komputer purba ini membutuhkan daya listrik sebesar 8500 watt dan hanya bisa menerima perintah melalui pita kertas.

Mengecilnya ukuran komputer dinilai menjadi sesuatu yang penting, sebab kini komputer bisa dipasang di mesin-mesin yang mengoperasikan lini produksi. Yang mana pada periode ini muncul inovasi-inovasi pengembangan komputer serta perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik. Banyak penemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang tujuannya untuk menjalankan otomatisasi operasional mesin menggantikan operator produksi. 

Beberapa contoh dari revolusi industri ini, antara lain: 

-Hadirnya teknologi komputer. 

-Akses jaringan internet. 

-Hadirnya peralatan elektronik seperti smartphone. 

-Munculnya sistem perangkat lunak atau software. 

-Pengembangan dan pembaharuan sumber energi baru.

-Revolusi Industri 4.0

Sejatinya, revolusi industri dinamakan revolusi karena terjadi secara perlahan-lahan dan mengalami perkembangan secara signifikan. Sama halnya pada revolusi industri 4.0 ini, perubahan mendasar juga menggunakan komputer dan robot kini mulai memadukan kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI), robotika, Internet of Things (IoT), pencetakan 3 Dimensi, komputasi kuantum, rekayasa genetika, dan teknologi lainnya yang kini ada. 

Dengan kata lain dinamakan revolusi industri 4.0 disebut sebagai cara untuk menggambarkan kaburnya batas antara dunia fisik, digital, dan biologis. Hal pertama yang mendasari peristiwa revolusi industri ini adalah kehadiran internet. Semua komputer dapat terhubung ke sebuah jaringan bersama. Begitu pula dengan ukuran komputer yang kian mengecil hingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan manusia. 

Dilanjutkan dengan kehadiran inovasi “Internet of Things”. Saat komputer-komputer yang ada di pabrik terkoneksi ke internet, maka setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui detik itu juga oleh pemilik pabrik dan dimanapun keberadaan pemilik tersebut. Secara garis besar, era ini akan menggantikan peran tenaga manusia dari operator menjadi seorang ahli dengan kompetensi tinggi.

Dampak Revolusi Industri 


Setiap adanya perubahan pasti menimbulkan dampak positif maupun negatif. Hal ini berlaku pada revolusi industri. Berikut ini dampak positif dan negatif dari sebuah revolusi industri. 

Dampak positif :

Proses produksi berjalan semakin efektif dan efisien. 

Kemampuan pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. 

Akses informasi lebih mudah dan cepat diterima karena adanya internet.

Dampak negatif :

Menurunnya angka tenaga kerja karena digantikan oleh tenaga mesin.

Jumlah pengangguran meningkat. 

Keadaan politik yang menjadi kurang stabil.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda