+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Motor DC : Pengertian, Prinsip Kerja, Komponen Dan Jenisnya !

30 August, 2022   |   endahpujiyahya

Motor DC : Pengertian, Prinsip Kerja, Komponen Dan Jenisnya !

 

Pengertian Motor DC



Motor DC adalah jenis motor listrik yang harus menggunakan beberapa jenis arus searah atau direct current. Jadi pada motor DC, daya DC yang dihasilkan  diubah menjadi energi mekanik berupa putaran atau gerak. Motor umumnya dibagi menjadi dua jenis: motor AC dan motor DC.  

Motor  DC atau motor DC  adalah suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerak (motion). Motor DC ini bisa juga  disebut motor DC. Seperti namanya, motor DC  memiliki dua terminal dan membutuhkan arus searah (DC) untuk menggerakkannya. Motor  DC ini biasa digunakan pada peralatan elektronik dan listrik yang menggunakan daya DC seperti portable vibrator, kipas DC dan bor listrik DC. 

Motor  DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasa dikenal dengan RPM (Revolutions Per Minute) dan dapat  berputar searah atau berlawanan arah jarum jam jika elektroda motor DC berlawanan arah jarum jam. Motor DC datang dalam berbagai ukuran  dan kecepatan. Kebanyakan motor DC memberikan kecepatan putaran sekitar 3000 rpm sampai 8000 rpm dengan tegangan operasi dari 1,5 V sampai 2V.

Jika tegangan yang diberikan pada tegangan motor DC lebih rendah dari tegangan kerja maka akan memperlambat kecepatan putaran motor DC. Sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan kerja akan membuat  motor DC berjalan lebih cepat. Namun, ketika tegangan yang diberikan ke motor DC  turun di bawah tegangan operasi yang ditentukan, motor DC  tidak dapat berputar atau berhenti. 

Di sisi lain, jika tegangan yang diberikan ke motor DC lebih tinggi dari tegangan operasi yang ditentukan,  motor DC  akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan gagal. Ketika motor DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus  atau daya yang digunakan, tetapi di bawah beban, jumlah arus yang digunakan  meningkat  ratusan persen, bahkan hingga 1000% atau lebih (tergantung jenisnya beban yang diberikan). 

Oleh karena itu, pabrikan motor DC sering menyertakan arus penghenti pada motor DC. Stop current adalah arus pada saat poros motor berhenti karena  beban maksimum.

 

Prinsip Kerja Motor DC



Motor DC memiliki dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, yang terdiri dari rangka dan gulungan medan. Sementara rotor adalah bagian yang berputar, bagian rotor ini terdiri dari belitan jangkar. Kedua bagian utama ini dapat dibagi menjadi beberapa komponen penting, yaitu yoke (bingkai magnet), kutub (pole motor), kumparan medan magnet (excitation coil), armature coil (excitation coil) anchor), sakelar (switch) dan sikat ( sikat/sikat karbon). 

Pada prinsipnya motor DC menggunakan fenomena elektromagnetik untuk bergerak, bila arus dialirkan pada kumparan maka permukaan kumparan yang menghadap ke utara akan bergerak menuju kutub selatan magnet dan kumparan yang mempunyai arah selatan akan bergerak ke utara magnetnya. Pada saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet atau kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet, maka akan terjadi gaya tarik-menarik yang menyebabkan gerakan kumparan berhenti.

Prinsip untuk bergerak lagi, segera setelah kutub kumparan berlawanan dengan kutub magnet, arah arus dalam kumparan berbalik. Jadi kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatan akan berubah menjadi kutub utara. Ketika terjadi perubahan kutub, kutub selatan kumparan akan menghadap kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan menghadap kutub utara magnet. Karena kutub yang sama akan mengalami gaya tolak-menolak, maka kumparan bergerak hingga sisi utara kumparan menuju sisi selatan magnet dan sisi selatan kumparan menuju sisi utara magnet.

Pada titik ini, arus yang mengalir melalui kumparan kembali berbalik arah dan kumparan akan kembali karena perubahan kutub. Siklus ini akan berulang sampai arus dalam kumparan terputus.
Padahal, motor listrik yang menggunakan arus searah cukup mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari lho. Karena alat ini banyak digunakan sebagai bagian komponen berbagai perangkat elektronik. 

Prinsip kerja motor DC adalah mengubah energi listrik yang diperoleh dari sumber utama menjadi energi gerak yang digunakan oleh peralatan listrik. 


Prinsip operasi motor DC adalah sebagai berikut: 

1.Pertama, arus searah mengalir melalui kumparan. Medan magnet yang dihasilkan kemudian menghasilkan torsi yang memutar motor. 
2.Setelah torsi dimulai, komutator akan bekerja dengan menjaga motor listrik tetap berputar sehingga terus menghasilkan arus DC. 
3.Jadi, pada alat ini, jangkar yang dihasilkan oleh medan magnet berputar dalam arah yang sama untuk menghasilkan gaya mekanik. 

Dengan prinsip operasi di atas, tentu tidak mengherankan jika motor DC disebut juga elektromekanis. Karena perangkat pada dasarnya menggunakan medan magnet dan konduktor. Terutama dalam produksi energi mekanik atau gerak di beberapa perangkat elektronik.
 


Komponen Montor DC



Setelah membahas  pengertian dan prinsip kerja motor DC, kita akan berkenalan dengan komponen-komponen motor DC. 


1. Rotor 

Bagian pertama dari motor DC  adalah rotor. Dimana bagian yang disebut rotor merupakan alat gerak kinetik. Terutama ketika ada tegangan yang mengalir melalui rangkaian.  Komponen-komponen yang menyusun rotor antara lain: 

- Poros  
- Armature core. 
- Sapu pengumpul (sapu). 
- Belitan jangkar. 


 2. Stator 

Komponen selanjutnya adalah stator. Dimana stator merupakan komponen motor DC yang tidak bergerak. Namun, stator memegang peranan penting dalam menjaga putaran rotor. Caranya adalah dengan menciptakan medan magnet di sekitar rotor, sehingga rotor  dapat bergerak ketika tegangan diberikan ke rangkaian. 
Bagian-bagian yang menyusun stator  adalah sebagai berikut: 

- Tiang atau kutub. 
- Medan berliku. 
- Bingkai atau garpu. 


3. Sikat 

Komponen  ini terletak di dalam komutator. Kuas adalah komponen elektronik yang terbuat dari grafit atau karbon. Fungsi utama sikat adalah untuk mengalirkan arus ke rotor. 
 

4. Belitan Jangkar 

Belitan jangkar adalah alat yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet  statis. Dengan demikian, energi statis yang bersirkulasi dalam rotor dibangkitkan secara tepat oleh belitan jangkar ini. 


5. Komutator

Komponen  ini sebenarnya berasal dari loop penerima. Harap dicatat bahwa slip ring akan dipotong menjadi beberapa bagian. Kemudian sebagian dari part tersebut  akan disambungkan ke lilitan armature. Komutator adalah komponen yang mentransfer energi arus ke belitan jangkar.

Nah, komponen ini biasanya terbuat dari bahan  tembaga. 
Ketika terjadi perubahan arus pada belitan armature,  komutator menjadi bagian terpenting untuk membantu  perubahan arus pada rangkaian. 


6. Rangka atau Garpu 

Komponen motor DC ini disebut rangka atau garpu yang nantinya akan berfungsi sebagai pelindung bagi komponen lainnya. Khususnya pelindung rotor yang terdapat pada motor DC. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa rangka ini benar-benar merupakan bagian yang melindungi semua bagian rotor. Misalnya  dari armature, kutub, lilitan medan magnet, kutub magnet, dll. 


7. Induktor 

Induktor ini merupakan salah satu komponen penyusun motor DC yang perannya juga sangat penting. Gulungan medan  juga dikenal sebagai belitan medan. 
Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk membangkitkan medan statis pada stator  motor DC. 


8. Tiang 

Tiang juga terdapat pada komponen di dalam stator. Dengan demikian, kutub ini merupakan alat yang berfungsi membangkitkan medan magnet. Selain itu, tiang juga digunakan untuk memastikan agar rotor  tetap berputar sebagaimana mestinya. 

Tiang-tiang itu terletak di  dalam rangka atau garpu. Oleh karena itu, kutub ini digunakan untuk menghasilkan fluks magnet. Kemudian fluks magnet akan merambat antara stator dan rotor. Sampai saat itu, itu akan menciptakan medan magnet yang membuat rotor  berputar.

 

Jenis-jenis Motor DC 

 

Tidak hanya satu tipe, motor dc ini digolongkan menjadi dua tipe. Dimana tipe kedua adalah motor DC berdasarkan catu daya komponennya, motor DC menggunakan catu daya sendiri dan yang lainnya menggunakan catu daya sendiri. 

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat pembahasan motor DC dibawah ini : 


1. Motor DC Dengan Sumber Tenaga Sendiri 

Jenis motor DC yang pertama menggunakan catu daya sendiri. Kategori ini juga telah dibagi menjadi beberapa turunan. 
Berikut adalah beberapa jenis motor DC yang memiliki catu daya sendiri: 

Tipe Shunt : Pada motor tipe shunt terdapat belitan medan yang dihubungkan secara paralel dengan suplai yang sama dengan belitan jangkar. Namun, meskipun ditenagai dari sumber daya yang sama, susunan jenis arus dan jangkar yang akan dibangkitkan akan berbeda. 

Selain itu, walaupun terjadi perubahan beban, tidak akan mempengaruhi kecepatan motor dc shunt. Memang, kecepatan yang dihasilkan mesin tetap konstan. Selain itu, pahat juga tidak berubah karena beban mekanis yang dihasilkan oleh outputnya.


Tipe Seri : Tipe motor DC tegangan sendiri selanjutnya adalah tipe seri. Pada motor jenis ini, lilitan jangkar dan lilitan medan akan dihubungkan secara seri dengan catu daya. Pada motor DC seri, arus yang masuk ke rangkaian akan bergerak dengan arah yang sama tergantung pada polaritas sumber tegangan. 

Dengan demikian, ketika mengubah polaritas sumber tegangan, arah medan magnet juga secara otomatis berubah arah. Selain itu, motor jenis seri ini disebut juga motor universal. Disebut demikian karena mesinnya sangat fleksibel. Memang, dapat bekerja dengan dua jenis catu daya, baik menggunakan tegangan AC atau DC. 


Tipe Kombinasi / Compound : Disebut tipe kombinasi karena motor ini terdiri dari kombinasi rangkaian seri dan rangkaian shunt. Jadi rangkaian kompleks ini memiliki dua rangkaian yang menghasilkan medan magnet. Berdasarkan orientasi fluksnya, motor DC tipe gabungan juga dibagi menjadi dua tipe.

Yaitu motor DC termasuk ling shunt dan motor DC termasuk shunt pendek. Jika shunt kompon d.c. memiliki serangkaian belitan yang dihubungkan secara paralel dengan belitan jangkar. Kompon shunt DC kemudian memiliki rangkaian kumparan yang terdiri dari kombinasi belitan jangkar paralel dan belitan medan seri. 

 

2. Motor DC Dengan Catu Daya Terpisah 

 

Seperti namanya, jenis motor DC menggunakan catu daya terpisah, yaitu bukan dari dalam. Oleh karena itu, sumber arus yang digunakan untuk memberi makan rotor dan armature selain sumber arus ini kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan koil. 

Karena memiliki rangkaian tambahan untuk mensuplai arus, motor DC dengan catu daya sendiri ini jauh lebih mahal di pasaran. Tentunya dibandingkan dengan harga motor DC dengan power supply sendiri.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda