+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian Storyboard dan Cara Membuatnya untuk Video Marketing

31 August, 2022   |   Inggihpangestu

Pengertian Storyboard dan Cara Membuatnya untuk Video Marketing

Saat membuat konten dalam bentuk video atau animasi, ada beberapa langkah untuk menggabungkan kedua elemen ini untuk membuat konten interaktif yang menarik. Storyboard adalah langkah awal dalam membuat konten menarik yang berupa video, film, dan animasi. Baca artikel ini untuk mempelajari apa itu storyboard dan cara membuatnya untuk kebutuhan pemasaran video Anda. Dengan cara ini, Anda dapat belajar dan memperluas pengetahuan Anda tentang konten media interaktif dan pengembangan produk.
 

Pengertian storyboard


Storyboard adalah gambar desain yang gambarnya disusun secara berurutan sesuai dengan naskah cerita yang Anda buat. Dengan membuat storyboard sendiri, penulis cerita atau skenario dapat lebih mudah mengkomunikasikan pesan dan ide mereka kepada orang lain. Membuat cerita yang terorganisir dengan baik memungkinkan penonton untuk memahami maksud dan tujuan cerita. Mampu menyampaikan pesan dan isi dari pembuat konten sesuai dengan naskah yang dihasilkan dan mempengaruhi orang.
 

Sejarah dan Perkembangan Storyboard


Storyboard pertama kali dikembangkan di Walt Disney Studios pada tahun 1930. Perkembangan storyboard di Disney dimulai dengan revolusi buku komik, yang mengarah pada sketsa cerita yang diproduksi. Dalam buku The Story Of Walt Disney (Hendry Holt 1956), Diane Disney Miller menyatakan bahwa storyboard pertama diceritakan pada tahun 1933. Storyboard pertama dibuat oleh seorang animator bernama Webbsmitt. Ide-ide ditangkap dari bingkai produksi ke lembaran kertas terpisah dan ditempatkan di papan buletin untuk membuat urutan cerita. Selain itu, produksi Studio Waltherlands dimulai pada awal tahun 1935 sebagai studio kedua untuk mengembangkan sketsa kocak menjadi storyboard, dan pada tahun 1936 Halmann Ising dan Leon Schlesinger juga menerapkan konsep storyboard, akhirnya Pada tahun 1937 dan 1938, hampir semua studio menggunakan storyboard. sebagai pengganti sketsa cerita. 
 

Tujuan membuat storyboard


Sejarah singkat dari pembuatan suatu storyboard sendiri dimulai pada tahun 1930. Dimana, untuk yang pertama kali dibuat oleh Studio Walt Disney dengan mulai berkembangnya revolusi buku komik yang terbentuk sketsa secara cerita. 

Tujuan yang sebenarnya dari pembuatan storyboard adalah sebagai berikut:

- Sebagai sebuah panduan untuk memihak yang terlibat dalam sebuah penyusunan naskah. Mulai dari sutradara, produser, penulis cerita, kameramen, hingga lighting dan lain lain.
- Untuk dapat memvisualisasikan suatu ide yang sudah dirancang oleh pembuat film.
- Sebagai alat untuk dapat mengkomunikasikan ide atau gagasan dalam sebuah film.
- Untuk dapat menjelaskan sebuah alur atau jalannya narasi pada cerita.
- Untuk menjelaskan sebuah proses pergantian, perpindahan setiap frame atau elemen, serta yang berperan dalam pengaturan waktu atau timing pada setiap sequence.
 

Fungsi storyboard


Di dalam pembuatan alur naskah, juga tersusun atas beberapa ide dan konsep kreatif yang dituangkan ke dalam pada sebuah gambar. Berikut ini merupakan beberapa fungsi yang dimiliki oleh storyboard adalah sebagai berikut.

- Digunakan untuk menggambarkan sebuah alur cerita yang secara garis besar mulai dari awal, pertengahan, hingga akhir.
- Kemudian, yang berguna juga untuk sebuah proses perencanaan awal pembuatan sebuah film.
- Dan yang terakhir, digunakan untuk memudahkan dalam membuat dan memahami sebuah alur cerita atau naskah dalam sebuah film. 
 

Komponen yang digunakan Stroyboard


Sekarang setelah Anda memahami tujuan dan fungsi storyboard, mari kita lihat beberapa komponen yang membentuk storyboard. Di bawah ini adalah beberapa komponen yang termasuk dalam template desain sketsa.

1. Judul

Komponen pertama adalah judul, yang meliputi judul, adegan, episode, dan halaman. Komponen judul sangat penting sebagai konsep dasar pemahaman penonton untuk memahami tema dan tema sebuah film atau skenario.

2. Sub judul

Komponen kedua berisi deskripsi, lokasi, waktu, urutan dan panel desain untuk setiap adegan. Fungsi subjudul ini adalah untuk menggambarkan subjek judul dengan cara yang lebih sederhana. Hal ini memungkinkan penonton untuk mengenal setiap bagian dari film dengan lebih mudah dan detail.

3. Visual 

Komponen ketiga berisi gambaran umum dari setiap adegan dan berisi elemen-elemen seperti gambar, teks, foto, grafik, dan elemen visual lainnya. Masing-masing elemen ini merupakan bagian dari bagian visual sketsa.

4. Audio

Komponen keempat berisi deskripsi audio yang melengkapi nama file musik atau rekaman. Hal yang sama berlaku untuk efek suara (SFX) yang diputar di setiap layar.

5. Dialog

Komponen kelima berisi detail pergerakan (sudut) kamera dan bagian dari adegan interaktif yang dilakukan. Dialog itu sendiri bersifat opsional dan menyesuaikan dengan konteks topik bahasa yang dirancang.

6. Properti

Komponen keenam berisi deskripsi aspek artistik, durasi/waktu, peralatan tambahan, dan properti pendukung untuk membuat desain.
 

Manfaat yang dimiliki Stroyboard


Berikut ini beberapa penjelasan manfaat yang dimiliki oleh storyboard adalah sebagai berikut:

- Untuk mempermudah dan mempercepat dalam sebuah proses pada pembuatan sebuah film. Baik film pendek, animasi, video pendek, dan lain lain.
- Menunjukkan pada segi artistik dan estetika dari pembuatan film atau video.
- Dapat digunakan sebagai pengingat mengenai sebuah alur cerita apabila animator mengalami permasalahan pada segiteknis.
- Mempermudah orang lain dalam memahami sebuah alur cerita dengan lebih jelas dan lebih cepat.
- Memperlihatkan mengenai beberapa tata letak visual dalam setiap adegan yang akan dijalankan. 
 

Cara membuat storyboard untuk video marketing


Anda dapat menggunakan storyboard untuk memasarkan sebuah produk bisnis Anda. Salah satu teknik pemasaran yang paling efektif adalah dalam bentuk video. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat storyboard pemasaran video yang efektif.

1. Menentukan ide

Langkah awal untuk membuat sebuah video marketing yang baik adalah dengan menentukan ide pada awalan, menyesuaikan dengan kondisi produk. Ide yang sesuai dapat menentukan minat dari konsumen untuk menggunakan produk anda. Dalam membuat story, pastikan untuk selalu mengambil topik yang relevan dengan tren pada saat ini.

2. Membuat timeline video

Langkah selanjutnya, membuat timeline pada video untuk mempromosikan sebuah produk anda. Pastikan untuk membagi sebuah durasi dan perkiraan waktu setiap adegan dengan sebaik mungkin. Yang terpenting, Anda juga harus menentukan setiap pembagian pada scene, dimulai dari pembukaan, permasalahan, solusi, hingga tahap CTA (Call To Action).

3. Mempersiapkan template

Langkah selanjutnya adalah membuat dan menyiapkan template untuk storyboard. Template yang baik biasanya memiliki beberapa kolom yang terdiri dari kolom judul, gambar, dan deskripsi. Anda dapat memasukkan beberapa ide ke dalam template yang disediakan. Anda juga dapat menggunakan perangkat lunak untuk membantu Anda membuat template. Seperti Canva atau Boords.

4. Mulai gambar ide anda

Setelah Anda membuat sebuah template, langkah selanjutnya adalah Anda mengimplementasikan ide Anda dengan membuat sebuah gambar atau sketsa yang dapat dimasukkan ke dalam template apa pun. Sketsa atau desain awal yang dibuat harus memuat beberapa poin penting untuk memperkenalkan sebuah produk kepada konsumen.

5. Masukkan detail adegan

Saat Anda membuat gambar, ingatlah untuk menambahkan bagian penting seperti informasi tambahan atau pendukung ke setiap adegan. Ini membantu pengguna untuk memahami bagaimana produk Anda dijual menggunakan media video.

6. Lakukan tahap pengujian dan revisi

Pada tahap akhir sebelum peluncuran produk, beberapa tahap pengujian dan revisi dapat dilakukan jika beberapa fitur atau segmen tidak sesuai dengan tujuan pemasaran atau bisnis. Anda dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan rekan tim Anda untuk menemukan solusi yang tepat.
 

Contoh storyboard


Storyboard tidak hanya dapat digunakan untuk kebutuhan pemasaran video Anda, mereka juga memainkan beberapa peran penting dalam semua aktivitas manusia. Contoh storyboard yang paling umum digunakan dapat ditemukan dalam produksi film dan animasi. Storyboard biasanya dibuat dalam bentuk sketsa atau model. Storyboard juga diperlukan dalam periklanan untuk mendukung proses perencanaan produksi periklanan yang baik dan untuk membangkitkan minat konsumen. Dalam bidang pendidikan juga banyak digunakan untuk kegiatan belajar siswa di lingkungan sekolah. Selain itu, di sektor korporasi, biasanya lebih berfungsi untuk melakukan kampanye produk atau sebagai sarana untuk presentasi bisnis. Ini nantinya digunakan untuk membujuk konsumen agar membeli produk dan layanan dari bisnis Anda.
 

Penggunaan Storyboard


Berikut adalah beberapa penggunaan storyboard diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Film

Saat membuat film yang memiliki tingkat kesesuaian tertentu dengan naskah, storyboard dapat menyediakan tata letak visual dari peristiwa yang perlu dilihat melalui lensa kamera. Juga, dalam media interaktif, tata letak dan urutan konten atau informasi dilihat oleh pengguna atau pemirsa. Papan cerita memungkinkan Anda untuk lebih efektif menyajikan detail paling teknis yang terkait dengan pembuatan film atau proyek media interaktif dengan gambar atau teks tambahan.

2. Animasi

Untuk membuat animasi dan efek khusus bekerja, teknik storyboard dapat digunakan dengan maket sederhana yang disebut 'animatics' untuk memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang seperti apa tampilan adegan dalam menanggapi gerakan dan waktu. Sederhananya, animasi adalah pengeditan serangkaian gambar diam untuk ditampilkan satu demi satu. Secara umum, tambahkan dialog kasar atau soundtrack ke urutan gambar diam (biasanya diambil dari storyboard) untuk menguji apakah suara dan gambar bekerja sama secara efektif.

3. Photomatic

Photomatic (mungkin berasal dari "animatic" atau animasi foto) adalah serangkaian foto yang diproses bersama dan ditampilkan satu demi satu di layar. Kami biasanya menambahkan narasi, soundtrack, dan efek suara ke bagian untuk membuat presentasi yang menunjukkan bagaimana film diambil dan diedit bersama-sama. Ini semakin banyak digunakan sebagai studi tentang efektivitas storyboard yang diusulkan sebelumnya oleh pengiklan dan biro iklan sebelum masuk ke iklan TV penuh.

4. Buku-Buku Komik

Banyak dari penulis ini menggunakan skrip tipe storyboard (walaupun agak kasar) dalam komik mereka, sering kali menunjukkan pementasan karakter, latar belakang, dan penempatan keterangan bersama dengan instruksi kepada artis. atau keterangan ditampilkan.

5. Bisnis

Storyboard banyak digunakan dalam industri untuk merencanakan kampanye promosi, iklan, penawaran, atau presentasi bisnis lainnya untuk membujuk konsumen atau memotivasi mereka untuk bertindak. Perusahaan konsultan mengajarkan karyawan mereka teknik untuk digunakan saat mengembangkan presentasi klien, dan sering menggunakan "teknik kertas coklat" dengan menelusuri maket slide presentasi ke potongan besar kertas kraft. Storyboard awalnya sesederhana slide judul pada catatan tempel, tetapi kemudian diganti dengan slide presentasi desain saat dibuat.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda