Setiap elektronik yang membutuhkan listrik tegangan rendah maupun tegangan tinggi pastinya tidak lepas dengan sebuah kabel, apa sih kabel itu? Kabel adalah media penghantar arus listrik yang terdiri atas Konduktor dan Isolator. Kemudian apa itu konduktor? konduktor sendiri adalah bahan penghantar listrik yang biasa digunakan untuk membuat Kabel Listrik. Kabel sendiri terdiri atas bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium walaupun ada juga kabel yang menggunakan perak dan emas sebagai bahan konduktornya, namun bahan bahan ini jarang digunakan dikarenakan harganya yang terbilang sangat mahal. Sedangkan Isolator adalah bahan yang tidak atau bahkan sulit menghantarkan arus listrik, isolator ini biasa digunakan dalam Kabel Listrik sebagai bahan pelapis atau pelindung supaya arus listrik yang mengalir tidak bocor dan tidak membuat orang tersengat saat menyentuh kabelnya, isolator ini terbuat dari bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer plastik atau karet yang dibentuk dengan satu atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan untuk menciptakan lapisan lapisan yang diinginkan, semakin tebal kabelnya maka semakin aman dan kuat kabelnya. Kabel Listrik pada dasarnya merupakan Wire atau kawat terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor. Dalam menentukan pilihan kabel listrik, kita harus memperhatikan beberapa faktor penting yaitu warna dari kabel listrik, label informasi dan penggunaannya. Informasi yang tercetak di kabel listrik merupakan informasi informasi penting tentang kabel listrik yang berkaitan dengan keamanan penggunaannya, sehingga kita perlu menyesuaikan kabel listrik tersebut dengan penggunaan kita.
Ukuran pada setiap isi kabel wire yang terikat bersama pada kabel yang bersangkutan. Jika didasarkan pada ukuran American Wire Gauge atau AWG. Ukuran yang tercetak pada kabel tersebut diantaranya adalah 8, 10, 12, 14, 16 dan lain lain, yang jika kita mencari informasi masing masing angka tersebut mewakilkan diameter kawat dalam kabel listrik. Semakin besar angka tersebut maka semakin kecil ukuran dari wire kabelnya. Sedangkan dinegara Indonesia, ukuran kabel biasanya menggunakan satuan mm, cotohnya seperti 1.5 mm, 2.5 mm, 4 mm, 6 mm dan seterusnya.
Adalah tegangan operasional kabel yang bersangkutan, contohnya seperti 210/350V yang artinya tegangan yang diperkirakan bisa dimuat pada kabel nominal maksimalnya adalah 350V.
Beberapa kode kabel yang sering kita jumpai antara lain seperti NYM, NYY, NYA, NYAF, NYYHY, NYMHY, NYMHYO, BC, ACSR dan NYRGBY/NYFGBF/NYBY. Dari kode kode tersebut kita bisa mengetahui Bahan Konduktor dan Bahan Isolator yang digunakan dan berapa banyak jumlah kawat konduktornya, apakah tunggal atau serabut.
Jenis kabel ini banyak digunakan di rumah dan gedung, dengan inti kabel yang terdiri dari satu sampai empat inti dan dilengkapi dengan lapisan isolasi PVC, lapisan ini apat digunakan pada area basah atau kering.
Jenis kabel ini mempunyai inti tembaga yang berisolasi PVC. Kabel jenis ini didesain untuk instalasi permanen yang ditanam di dalam tanah, atau pada kondisi lingkungan terbuka dengan tambahan perlindungan seperti plester duct, pipa PVC, atau pipa besi.
Kabel jenis ini adalah kabel dengan inti yang terbuat dari bahan tembaga tunggal dan dilapisi bahan isolator PVC satu lapis. Kabel jenis ini banyak digunakan pada instalasi di perumahan dan instalasi kabel udara.
Jenis kabel ini mempunyai inti tembaga berserabut, dengan inti tunggal berisolasi bahan PVC satu lapis. membuat kabel ini yang memiliki sifat fleksibilitas yang tinggi karena inti tembaganya berbentuk serabut. Kabel ini cocok di pasang pada panel listrik yang membutuhkan banyak lekukan, akan tetapi jenis kabel ini tidak di desain untuk dipasang diluar atau area terbuka.
Jenis kabel ini mempunyai satu atau bahkan lebih inti tembaga yang berserabut dan memiliki selubung luar berupa bahan isolator dari PVC, kabel ini banyak di pasang dirumah karena fleksibel dan mudah.
Jenis kabel ini mempunyai lebih dari satu inti tembaga yang berserabut dengan bahan isolasi terluar berupa PVC. Kabel ini juga sering digunakan untuk instalasi listrik skala rumah tangga di bawah 900 W.
Jenis kabel ini mempunyai lebih dari satu inti tembaga yang berserabut yang diisolasinya terbuat dari bahan isolator PVC dan memiliki selubung luar. Kabel ini sering dipakai di peralatan audio, seperti sound system, kabel loudspeaker, dan lain-lain. Kabel ini tidak didesain untuk digunakan pada listrik yang memiliki arus besar.
Kabel BC atau bisa disebut juga dengan kabel bare core adalah kabel yang tidak mempunyai lapisan isolator, sehingga lebih sering dipakai pada instalasi penangkal petir dan instalasi grounding.
Kabel ACSR adalah kabel yang dibuat dari alumunium dengan inti yang terbuat dari kawat baja dan biasa dipakai pada instalasi arus listrik yang kuat seperti pada perusahaan. Kabel ini digunakan sebagai penghantar tegangan listrik yang memiliki arus besar antar menara untuk pendistribusian listrik, umumnya kabel ini tidak memiliki isolator dikarenakan supaya kabel tidak mengalami overheat.
Jenis kabel ini mempunyai satu inti tembaga atau lebih dengan isolator bahan PVC, memiliki pelindung kawat baja dengan lilitan plat baja. Kabel ini dibuat untuk ditanam di dalam tanah tanpa perlu bahan tambahan sebagai pelindung.
Berdasarkan bentuknya, kabel listrik sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis kabel yang sering digunakan dalam menghantarkan arus listrik maupun kabel kabel listrik yang berfungsi untuk mengirimkan data.
Kabel paired adalah kabel yang terbuat dari dua konduktor yang diisolasi secara individual atau sendiri sendiri dan dibalut dengan isolator lainnya menjadi satu kabel utuh. Kabel berpasangan atau paired ini sering digunakan untuk arus listrik DC dan juga arus listrik AC yang memiliki frekuensi rendah.
Kabel Twin Lead adalah kabel yang terdiri atas dua konduktor yang memiliki bentuk mirip dengan pita. Kabel Twin Lead ini beguna sebagai media transmisi yang menghubungkan Antena dengan Receiver perangkat sinyal seperti Radio ataupun Televisi. Karena kabel Twin Lead ini memiliki impedansi sekitar 300 ohm maka dari itu kabel ini sering disebut dengan kabel 300 ohm.
kabel ini mirip dengan kabel berpasangan atau paired, tetapi kabel ini memiliki lapisan logam tipis yang terhubung ke wire ground. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi kabel dari medan magnet atau sebagai penghindar gangguan lainnya yang berpotensi dapat menyebabkan sinyal Noise pada kabel yang bersangkutan.
Kabel multi konduktor adalah kabel yang memiliki sejumlah konduktor dengan bungkusan Isolator secara individual yang memiliki beragam warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada perangkat listrik rumah tangga ataupun instalasi listrik rumah, tujuan dari warna ini adalah sebagai pembeda antara kabel mana yang digunakan sebagai ground, fasa, dan netral.
Kabel koaksial adalah kabel yang digunakan agar bisa mengirimkan sinyal berfrekuensi tinggi. Kabel Koaksial ini memiliki dua konduktor yang mana satu konduktor jenis serabut berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh Isolator. Kabel ini memiliki tingkat impedansi transmisi yang konstan dan tidak menghasilkan medan magnet, dengan begitu kabel ini cocok untuk transmisi sinyal berfrekuensi tinggi.
Kabel pita adalah jenis kabel yang sering disebut juga dengan Kabel Pelangi karena biasanya kabel ini digunakan pada aplikasi atau rangkaian elektronik yang memerlukan banyak kawat konduktor sebagai penghubung, dengan warna yang berbeda maka dengan mudah kita dapat menentukan kemana jalur kabel tersebut menuju. Kabel Pita memiliki fleksibilitas tinggi, umumnya digunakan pada rangkaian yang memiliki tegangan rendah terutama pada rangkaian embedded sistem digital.
Kabel serat optik atau umumnya disebut dengan kabel fiber optic adalah kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mengirimkan transmisi sinyal cahaya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser maupun sinar LED. Diameter rata rata kabel serat optik adalah sekitar 120 mikrometer.
Kabel ini pada dasarnya merupakan kabel tembaga yang diputar bersama sama dan membentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Kabel twisted ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP atau unshielded twisted pair dan STP atau shielded twisted pair. Twisted Pair ini memiliki diameter sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.
Kabel secara garis besar memiliki fungsi sebagai media transmisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian Pesan. Setiap kabel memiliki fungsi yang berbeda beda. Kabel tembaga sering digunakan sebagai penghubung jaringan telepon dan Ethernet. Kabel koaksial sering di gunakan pada Tv atau radio. Sedangkan untuk kabel fiber optik sering di gunakan sebagai jalinan internet penghubung bawah laut atau dapat juga digunakan overhead untuk distribusi jaringan internet.
Kelebihan dari kabel tembaga, selain dari harga kabelnya yang murah, instalasi kabel ini terbilang mudah, mudah ditemukan ditoko elektro dan juga kabel tembaga ini memiliki fleksibilitas yang tinggi.
Kelebihan dari kabel koaksial adalah memiliki kapasitas Bandwith dan jangkauan transmisi yang lebih jauh, dimana kelebihan ini membuat pengiriman informasi lebih cepat, dan kabel ini terbilang lebih murah daripada serat optik.
Kelebihan kabel serat optik adalah memiliki ukuran yang tipis dan memiliki diameter hanya sebesar sehelai rambut manusia, serat optik dapat mentransmisikan sinyal cahaya, memiliki kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat cepat, bahkan kecepatan transmisinya mencapai tingkat terabyte, mudah untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.
Kelemahan kabel tembaga adalah rentan terhadap gangguan frekuensi listrik maupun radio, tidak bisa mentransmisikan sinyal cahaya, dan memiliki kapasitas bandwith yang kecil.
Kelemahan kabel koaksial adalah karena instalasinya sulit, sering mengakibatkan masalah jika koneksi kedua ujungnya tidak di ground dengan baik, dan kabel ini lebih mahal jika dibanding dengan kabel tembaga.
kelemahan kabel serat optik adalah karena harganya terbilang cukup mahal termasuk memerlukan peralatan khusus untuk dapat menyambungnya, kabel optik rata rata memiliki konstruksi yang lemah sehingga membutuhkan lapisan penguat untuk proteksi.
berikut ini adalah beberapa tips untuk keselamatan bekerja dalam menghadapi jaringan listrik
Ketika sebuah kabel listrik mengalami kendala atau masalah, pastinya jaringan listrik ini harus diperbaiki untuk bisa digunakan kembali, akan tetapi jangan pernah mencoba untuk memperbaiki jaringan listrik jika anda belum pernah memiliki pengalaman atau tahu prosedur dalam perbaikan jaringan listrik, dikarenakan akan sangat berbahaya bahkan fatal bila kita memaksakan untuk memperbaiki jaringan tersebut tanpa ahli. Jika memang diharuskan memperbaiki sendiri, maka setidaknya telah membaca prosedur perbaikannya, dengan begitu anda akan atau bagaimana proses perbaikan yang benar dan tidak sembarangan.
gunakanlah pelindung saat memperbaiki peralatan listrik, dan dikarenakan listrik tidak dapat mengalir melalui isolator, maka dari itu gunakan lah alat alat kerja dengan bahan yang bersifat isolator, contohnya sandal karet, sarung tangan karet, dan peralatan listrik yang baik dan dilengkapi isolator, kenapa harus karet?, karena karet bersifat isolator yang sulit untuk dilalui oleh arus listrik.
Hindarilah perbaikan alat alat yang mengandung listrik ketika arus listrik masih menyala dan terhubung dengan sumber listrik, karena berpotensi tersengat listrik dan mungkin akan menambah kerusakan alat elektronik yang sedang diperbaiki. Demikianlah artikel ini, semoga bisa bermanfaat. sampai jumpa lagi di artikel berikutnya! Itulah pembahasan mengenai Kabel Listrik, masih banyak lagi jenis jenis kabel yang mungkin belum dibahas dalam artikel ini, semoga menambah wawasan anda. Sekian artikel ini, jangan lupa untuk ikuti terus artikel lainnya disini!
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..