Kendaraan listrik kini menjadi trend yang digemari masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Penggunaan kendaraan listrik semakin meningkat karena dianggap lebih ramah lingkungan dan lebih mudah dioperasikan. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan peraturan khusus untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai alat transportasi. Salah satu produk kendaraan listrik yang paling populer saat ini adalah sepeda listrik. Sudah ada lebih dari 1 miliar pengguna sepeda di dunia, dan pada tahun 2023 sekitar 40 juta di antaranya diharapkan menjadi sepeda listrik. Di banyak negara lain, sepeda listrik mudah ditemukan di jalanan.
Sepeda Listrik adalah sepeda biasa dengan beberapa komponen listrik yang dapat berjalanan dengan tenaga listrik.Sepeda listrik tentunya merupakan inovasi dari sepeda biasa, tidak seperti sepeda biasa yang hanya mengandalkan tenaga manusia. Sekilas, sepeda listrik dan sepeda biasa mungkin terlihat sama. Namun, ada beberapa perbedaan antara sepeda biasa dan sepeda listrik. Perbedaan yang paling mencolok adalah adanya dinamo/baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk menyalakan e-bike. Dalam perjalanan menuju new normal, sepeda menjadi moda transportasi yang semakin populer. Selain untuk berolahraga dan berjalan kaki pada hari-hari tidak ada mobil, sepeda juga digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari seperti bepergian, dan penggunaan sepeda listrik semakin meningkat selain sepeda biasa. Sepeda listrik, atau e-bike, adalah jenis sepeda yang dapat digunakan secara manual (pedal) atau secara elektrik. Jika Anda bertanya-tanya apakah akan memilih antara sepeda listrik dan sepeda biasa, ada baiknya mempertimbangkan perbedaan di antara keduanya. Sepeda motor listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan oleh dinamo danakumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kiniprodusen kendaraan berlomba-lomba menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor listriktermasuk salah satu di dalamnya. Sampai sekarang di Indonesia telah tersedia tipe dengan kecepatan 60km/jam, dilengkapi rem cakram, lampu penerangan dekat dan jauh, lampu sein, lampu rem sertaklakson. Pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kendaraan ini tidak memerlukan STNK. Disampingitu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan juga tidak diperlukannya BPKB. Bukan rahasia umum lagi hampir seluruh perusahaan pembuat mobil terkemuka didunia berlomba menciptakan kendaraan dengan sumber tenaga alternatif. Selain Bensin, ada Fuel Cell atau kombinasiDry Cell dan Fossil Fuel yang biasa kita dengar dengan nama Kendaraan Hybrid.Sebenarnya riset dan pengembangan EV ( Electric Vehicle ) sebagai pengganti Bensin telah dimulai padatahun 1990 an, namun masih belum dapat menembus pasar mobil bensin karena harganya yang relativemahal. Dari berbagai jenis kendaraan listrik yang pernah dikembangkan, ternyata sepeda motor listriklah yang paling sukses dikembangkan dan disosialisasikan, terutama di Amerika, Eropa, Cina dan Jepang.Dinegara negara tersebut, pemakaian sepeda motor listrik telah sangat meluas, mulai dari kendaraan didalam kompleks, kendaraan kerja, sekolah, hingga instansi. Penjualan sepeda motor listrik di negara-negara ini juga menunjukkan tren yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena kendaraan ini hemat biaya, lebih murah, ramah lingkungan dan sangat efisien. Namun motor ini tergolong e-bike dan memiliki baterai kering yang dapat menyimpan energi listrik yang dapat menggerakkan dinamo e-bike.
Sejarah awal e-bikes dimulai seabad yang lalu. Sepeda listrik pertama yang terdokumentasi di dunia muncul di Prancis pada tahun 1880-an dan di Amerika Serikat pada tahun 1890-an. Nenek moyang sepeda listrik, terdaftar di Kantor Paten Prancis, adalah serangkaian perangkat listrik dengan tiga roda penggerak motor yang dikendalikan oleh tuas tangan, bukan pedal. Kemudian, pada tahun 1895, sebuah paten AS memberikan Ogden Bolton Jr. paten pertama untuk sepeda listrik. E-bike adalah sepeda bertenaga baterai dengan motor hub yang terpasang pada roda belakang. Baterai terletak di bingkai segitiga di tengah sepeda. Pada tahun 1897, Hosea W. Libby mengajukan paten kedua untuk sepeda dengan motor listrik ganda. Selain itu, mengikuti ide dasar sepeda listrik di atas, semakin banyak desain dan model sepeda listrik yang dikembangkan dari waktu ke waktu. Sayangnya, kreativitas ini hanya terakumulasi di atas kertas paten dan belum ada yang sampai ke proses produksi. Pada pertengahan abad ke-20, produksi massal sepeda listrik dimulai di Eropa. Produk pertama adalah sepeda listrik yang diproduksi bersama oleh Philips dan Simplex pada tahun 1932. Model e-bike pertama yang sukses secara komersial muncul pada tahun 1977 dan disebut Select. Sebuah terobosan besar dalam sejarah e-bike terjadi pada tahun 1989 ketika pedal assist pertama kali ditemukan. Teknologi ini dinamai dari istilah "Pedelec" yang merupakan singkatan dari Pedal Electric Cycle. Kontrol e-bikes menjadi lebih beragam, dan sekarang dimungkinkan untuk menginjak pedal seperti sepeda biasa, selain throttle. Sepeda listrik menjadi lebih baik dan lebih baik dalam hal baterai karena penggunaan lithium-ion. Sejak itu, setidaknya 49 model e-bike lainnya telah memasuki pasar. Kemudian, pada awal 2000-an, perusahaan Jepang Panasonic dan Yamaha memproduksi e-bike secara massal dan menjualnya ke seluruh dunia. Perkembangannya sangat cepat dan menarik banyak orang. Sampai tahun 2001, istilah seperti e-bike, pedelec, dan powerbike digunakan untuk menyebut sepeda listrik.
e-bikes dirancang agar sangat mudah digunakan. Namun yang perlu anda ketahui sepeda listrik memerlukan registrasi khusus sebelum di gunakan. Ada tiga mode operasi yang dapat dipilih :
1.Pedal Only Opsi ini memungkinkan pengendara untuk mengayuh e-bike seperti biasa kapan saja. Sepeda tidak menimbulkan hambatan tambahan, sehingga terasa seperti sepeda biasa. Tergantung pada jenis dan harganya, sepeda ini memiliki penggerak internal N360 khusus yang menawarkan 3, 8 atau roda gigi tak terbatas. 2.Pedal Assist (Electric Assist) Mode ini memungkinkan pengemudi menggunakan kombinasi tenaga manusia dan listrik. Saat beralih ke mode ini melalui tombol on/off di stang, motor secara perlahan menyalurkan tenaga listrik saat akan mengayuh. Anda dapat mengganti persneling untuk memanfaatkan torsi yang lebih besar atau kecepatan yang lebih tinggi saat medan berubah. Mode Pedal Assist membuat bersepeda lebih mudah, meratakan bukit dan membuat pengendara merasa lebih baik karena mereka bebas menikmati diri sendiri dan pemandangan. 3.Electric Only Mode operasi ini memungkinkan pengemudi dapat beristirahat dan membiarkan mesin melakukan tugasnya. Untuk menggunakan mode Electric Only, cukup putar throttle di stang kiri dan motor akan terdorong ke depan. Terus memutar throttle untuk melanjutkan atau melepaskan ketika pengendara siap untuk mulai mengayuh atau ingin berhenti.
Sekilas, keduanya mungkin terlihat mirip. Namun, ada beberapa perbedaan antara sepeda biasa dan sepeda listrik. 1. Penampilan dan Mekanik Perbedaan paling mencolok antara e-bike dan sepeda biasa adalah adanya dinamo/baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan sepeda. Spesifikasi lainnya sama dengan sepeda biasa. Dari segi desain, beberapa e-bike memiliki desain yang mirip dengan skuter dan Vespa. 2. Pemeliharaan Sepeda listrik memiliki bagian kelistrikannya yang dilindungi oleh wadah kedap air, sehingga dapat dicuci dengan air seperti sepeda biasa. Jika ban, rem, atau pedal rusak, Anda dapat membawa e-bike Anda ke toko sepeda biasa. Namun, jika peralatan listrik rusak, Anda perlu mencari seseorang yang dapat memperbaiki e-bike. Tapi jangan khawatir. Pembelian e-bike biasanya disertai dengan garansi, dan kerusakan pada sistem kelistrikan sangat jarang terjadi. 3. Cara Kerja Mengendarai e-bike juga merupakan pedal. Namun, keberadaan baterai membuat proses mengayuh menjadi ringan dan mudah. Dengan e-bike, bahkan dimungkinkan untuk tidak mengayuh selama baterai masih terisi. Namun, mengayuh lebih sering dapat menghemat daya baterai. 4. Kecepatan Setiap e-bike memiliki kecepatan tertingginya sendiri, antara 20 dan 40 km/jam. Cukup cepat jika Anda menggunakan sepeda untuk aktivitas sehari-hari. Sepeda biasa, terutama sepeda balap, bisa lebih cepat dari e-bike, tergantung pada kekuatan mengayuh pengendara. Jenis Sepeda Listrik
Berdasarkan kategorinya, ada tiga jenis sepeda listrik yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. 1. Sepeda gunung elektronik atau medan Sepeda gunung listrik dalam kategori Mountain/Off-Road (eMTB) dirancang untuk bersepeda off-road yang menuntut. Sepeda gunung ini dapat menempuh jarak yang lebih jauh lebih cepat dengan sedikit usaha daripada sepeda biasa. Sepeda e-mountain dapat menuruni bukit dengan mudah. Paket baterai rendah dan terpusat pada sepeda untuk stabilitas dan kontrol yang lebih baik saat berkendara. EMTB juga dilengkapi dengan suspensi, sehingga tahan lama saat digunakan di medan yang kasar. 2. Sepeda Hybrid Hybrid e-bikes, juga dikenal sebagai trekking e-bikes, dimaksudkan untuk digunakan di sekitar kota. Sepeda ini dapat digunakan untuk berkendara off-road di medan yang tidak terlalu ekstrim. Sepeda hybrid sangat bagus untuk berkendara di kota dan bepergian. Tidak jarang sepeda jenis ini memiliki keranjang atau ruang penyimpanan tambahan. 3. Cruiser/Sepeda Comfort Kenyamanan berkendara adalah yang terpenting pada jenis sepeda ini. Sadel yang lebih lebar dengan baji dan bumper karet yang lebih tebal dan lebih lembut. Ini adalah sepeda yang dapat Anda nikmati dengan bersepeda santai sambil melihat pemandangan pedesaan di taman kota atau di pantai.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..