Dalam dunia pertanian atau agriculture, banyak metode penanaman tanaman yang bisa dimanfaatkan, metode metode itu adalah verticulture yang merupakan teknik penanaman tanaman dilahan sempit dengan menggunakan bidang vertikal atau penanaman bertingkat, dengan ini kita bisa memanfaatkan lahan disampingnya sebagai area penanaman baru, dengan metode ini juga kita bisa menghemat air karena air yang mengalir melalui media tanah akan melewati area tanah dibawahnya, dan begitu seterusnya sebelum jatuh ke bawah. Ada juga metode penanaman tabulampot atau menanam pohon buat pada pot. Ada juga metode aeroponik, yaitu metode penanaman tanaman tanpa media tanam, dalam metode ini tanaman akan digantung dan akar dapat terlihat, penyiramannya membutuhkan pengkabutan yang airnya telah diberi zat hara. Kemudian ada metode hidroponik, yaitu metode budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman, hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang pasokan airnya terbatas, air ini akan dialirkan melewati pipa yang akan terus berputar dengan bantuan pompa air. Dalam artikel ini kita akan berfokus membahas tentang metode penanaman hidroponik, dalam hal ini kita akan fokus dengan etimologi hidroponik, sejarah, manfaat, kelebihan, kekurangan, jenis metode hidroponik dan juga jenis tanaman yang tepat untuk hidroponik. Penasaran? Simak penjelasan berikut!
Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu kata hydro yang berarti air dan kata ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai istilah soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, jadi hidroponik artinya metode penanaman tanaman yang memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah atau soilless.
Pada awal mulanya, kegiatan budidaya tanaman yang tanpa media tanah telah ditulis didalam buku Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon buku ini dibuat pada tahun 1627 dan dicetak setahun setelah kematiannya. Teknik budidaya pada air menjadi populer setelah itu. Kemudian pada tahun 1699, John Woodward menerbitkan buku tentang percobaan budidaya air dengan spearmint. Ia bilang bahwa tanaman yang ada di dalam sumber sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman yang ditaruh didalam air murni. Pada tahun 1842 disusunlah daftar sembilan elemen penting untuk pertumbuhan tanaman, dan penemuan ahli botani dari Jerman yaitu Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada tahun 1859-1865, memicu kembali pengembangan teknik budidaya tanpa media tanah. Pertumbuhan tanaman darat tanpa media tanah dengan larutan yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral bagi tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran. Sekarang, teknik Solution culture dianggap sebagai jenis hidroponik karena teknik ini tidak menyediakan unsur hara dalam campurannya. Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley, mulai mempromosikan secara terbuka tentang teknik Solution culture yang digunakan untuk menanam tanaman pertanian. Awal mulanya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture, namun kemudian ia mengetahui aquaculture telah diterapkan pada budidaya hewan air. Gericke kemudian menciptakan penumbuhkan tomat yang menjalar setinggi dua puluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien. Berdasarkan analoginya dengan sebutan Yunani kuno pada budidaya perairan , telah menciptakan istilah hidroponik pada tahun 1937. Dia mengklaim bahwa hidroponik akan terus merevolusi pertanian tanaman. Pengajuan dari Gericke ditolak oleh pihak universitas karena penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen dan kemudian ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk membeberkan resep nutrisi pertama yang dikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk rumah kaca sementara. Akhirnya ia diberi tempat oleh universitas untuk greenhousenya, Pihak Universitas menugaskan Hoagland dan Arnon untuk menyusun ulang formula Gericke, kemudian pada tahun 1940, setelah meninggalkan jabatan akademik, dia menerbitkan buku dengan judul Complete Guide to Soil less Gardening. Teknik ini banyak dilakukan sebagai hobi di kalangan masyarakat. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan akan berpengaruh pada hasil pertanian. Jenis tanaman yang mempunyai nilai jual tinggi untuk dibudidayakan pada teknik hidroponik yaitu: 1. Paprika 2. Tomat 3. Timun Jepang 4. Melon 5. Terong Jepang 6. Selada
Hidroponik memiliki banyak manfaat. Apa saja manfaat itu?
Dengan bercocok tanam menggunakan media tanah, terkadang bisa membuat hama muncul, hama berasal dari tanah itu sendiri. Penggunaan teknik hidroponik untuk bercocok tanam bisa meminimalisir dan bahkan bisa menghilangkan hama yang menjadi musuh utama tanaman. Tanpa hama tanaman bisa lebih banyak menghasilkan buah. Karena biasanya tanaman yang terbuang sia-sia akibat dimakan atau diserang hama.
teknik hidroponik memungkinkan untuk menanam tanaman yang diinginkan dan dipanen kapan saja, bahkan meskipun bukan musim tanaman tersebut.
Hasil tanaman dengan teknik hidroponik disebut lebih sehat dikarenakan tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia dalam proses penumbuhannya. Pestisida sering digunakan untuk membasmi hama, dikarenakan dalam teknik hidroponik hama bahkan tidak ada karena menggunakan air sebagai medium utama.
Teknik hidroponik mempunyai banyak kelebihan, salah satunya adalah dengan berkurangnya penggunaan air untuk pertanian. Contohnya, untuk bisa mendapatkan panen 1 kg tomat melalui penanaman dengan media tanah, dibutuhkan sekitar 400 liter air. Sementara jika penanaman menggunakan teknik hidroponik, kita hanya memerlukan air sekitar 70 liter. Berikut adalah kelebihan menanam dengan metode hidroponik, antara lain: 1. Tidak membutuhkan media tanah 2. Mampu memberikan hasil yang lebih banyak 3. tanaman lebih steril dan bersih, baik proses ataupun hasilnya 4. Media tanam dapat digunakan berulang kali tanpa perlu mengganti air 5. Tanaman tumbuh lebih cepat 6. Bebas hama 7. Nutrisi tumbuhan dapat dikendalikan, sehingga bisa membuatnya lebih efektif dan efisien 8. Polusi kimia pada lingkungan lebih rendah 9. karena air akan terus bersikulasi, aliran ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain contohnya aquarium atau kolam 10. Mudah dilakukan
Keuntungan teknik tanam hidroponik bukan tanpa kekurangan, karena metode ini juga memiliki kekurangan. Berikut adalah kekurangan dari metode hidroponik, antara lain:
Pembuatan tempat teknik hidroponik pertama kali memerlukan modal cukup banyak, terutama bila dilakukan untuk skala yang besar. Modal itu digunakan untuk membangun media tanam berupa instalasi sistem hidroponik terdiri atas pipa, selang, pompa dan lain sebagainya.
Meski hidroponik populer dikalangan masyarakat, akan tetapi bahan dan alat yang dibutuhkan sulit untuk didapatkan. Tidak semua toko pertanian menjual alat dan bahan hidroponik. Biasanya, alat dan bahan dijual oleh toko yang khusus hidroponik.
Diperlukan ketelitian yang lebih dalam mempraktikan hidroponik. Petani juga harus mampu mengontrol nutrisi serta tingkat pH secara berkala. Jika tidak maka tanaman akan rusak atau bahkan mati.
Selain teliti dalam mengontrol pH, petani harus memiliki keterampilan dalam hal menanam, pembibitan, menyemai dan melakukan perawatan sesuai karakteristik tanaman. Berikut adalah sistem untuk menanam dengan teknik Hidroponic, antara lain:
Sistem aeroponic adalah sistem hidroponic yang bisa dikatakan canggih dan juga memberikan hasil cepat dalam pertumbuhan tanaman Hidroponic. Hal ini dikarenakan larutan nutrisi yang diberikan atau disemprotkan berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga membuat akar tanaman akan lebih mudah menyerap larutan nutrisi dan oksigen. Sementara tanaman sangat membutuhkan nutrisi dan oksigen dalam pertumbuhannya.
Sistem Drip atau tetes merupakan sistem hidroponik yang sering digunakan untuk saat ini. Karena sistem ini lebih sederhana yaitu dengan menggunakan timer mengontrol pompa. Pada saat pompa dinyalakan, pompa ini akan meneteskan nutrisi ke masing masing tanaman. Supaya berdiri tegak, Tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopit, sekam bakar, ziolit, pasir, dll selain tanah.
Sistem NFT adalah cara menanam dengan teknik hidroponik. Yang dimana sistem NFT ini akan terus menerus mengalirkan nutrisi dalam air tanpa menggunakan jeda untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam pipa melewati akar tumbuhan dan kemudian air akan kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya.
Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara memenuhi atau membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai dengan air mencapai pada batas tertentu sebelum kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam bak penampungan, begitu seterusnya.
Sistem water culture merupakan sistem hidroponik yang sangat sederhana. Yaitu dengan wadah yang menyangga tumbuhan dan mengapung langsung dengan nutrisi. Sistem ini membutuhkan pompa udara untuk memompa udara ke dalam air stone untuk membuat gelembung gelembung sebagai supply oksigen ke akar akar tanaman.
Sistem wick ini adalah salah satu sistem hidroponik yang paling sederhana sekali dibanding sebelumnya dan biasanya digunakan oleh kalangan pemula sebagai media pembelajaran hidroponik. Sistem ini termasuk kategori pasif, karena tidak ada part yang bergerak. Kebutuhan nutrisi tanaman mengalir ke dalam wadah menggunakan sejenis sumbu, sumbu ini berfungsi sebagai penghubung antara bak nutrisi dengan akar tanaman.
Manfaat dari menanam dengan sistem Hidroponik terbukti memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem konvesional yang berkebun dengan menggunakan media tanah. Dalam sistem Hidroponik, tingkat pertumbuhan tanaman adalah 30 50 persen lebih cepat daripada tanaman yang menggunakan media tanah, tumbuh dengan kondisi yang sama. Hasil pertumbuhan tanaman juga lebih besar. Para ilmuwan percaya bahwa ada beberapa alasan kenapa menanam dengan sistem hidroponik itu lebih menguntungkan. Selain itu, pasokan oksigen ekstra dalam pertumbuhan teknik hidroponik sangat membantu merangsang pertumbuhan akar akar tanaman. Tanaman yang banyak mengandung oksigen dalam akar juga mampu menyerap nutrisi lebih cepat. Nutrisi yang ada dalam sistem hidroponik dicampur dengan air dan dikirim secara langsung ke sistem akar. Tumbuhan perlu mencari di tanah untuk nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi pada tanaman akan selalu terpenuhi dari waktu ke waktu. Tanaman hidroponik hanya memerlukan sangat sedikit energi untuk menemukan dan memecah makanan. Tanaman kemudian akan menggunakan energi yang disimpan ini untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak buah dari teknik penanaman biasa. Tanaman hidroponik juga memiliki lebih sedikit hama, jamur dan penyakit. Umumnya, tanaman yang tumbuh dengan sistem hidroponik adalah tanaman sehat dan dapat tumbuh besar. Berkebun dengan cara sistem hidroponik juga memberi manfaat bagi lingkungan. Berkebun hidroponik yang menggunakan air hanya membutuhkan lahan lebih sedikit dari pada menggunakan media tanah. Penggunaan pestisida juga pastinya lebih sedikit digunakan pada tanaman hidroponik. Jenis tanaman yang cocok dengan metode hidroponik 1. Selada 2. Tomat 3. Mentimun 4. Bawang merah 5. Kangkung 6. Paprika 7. Bayam 8. Strawberry Nah itulah pembahasan mengenai sistem penanaman dengan teknik hidroponik, banyak sekali kelebihan yang ditawaskan, mulai dari tanaman yang tidak mempunyai hama, bebas jamur dan tidak memiliki penyakit tanaman seperti contohnya disebabkan adanya hama, dengan begitu hasil yang didapat saat sudah bisa dipanen lebih banyak dan pastinya lebih menyehatkan karena bebas pestisida dan obat obatan tanaman lainnya, sekian artikel kali ini. Sampai jumpa lagi!
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..