Apakah Anda pernah mendengar mengenai robot trading? Beberapa bulan terakhir, topik ini menghangat terutama pasca sejumlah aplikasi investasi bodong menggunakan alat tersebut untuk menipu korbannya. Menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya, Robot trading menjanjikan sebuah keuntungan yang pasti kepada anggotanya. Bahkan, beberapa pengelola Robot trading menjalankan aktivitasnya secara diam-diam.
Robot trading sistem perdagangan yang bekerja secara otomatis untuk memonitor pasar, melakukan kalkulasi peluang entry, melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya, serta melakukan otomatisasi dalam perdagangan baik dalam hal beli ataupun jual. Biasanya, robot trading membutuhkan perangkat lunak yang ditautkan ke broker akses langsung, dan aturan khusus apapun harus ditulis dalam bahasa yang dimiliki platform tersebut. Selayaknya robot, sistem ini tak bisa berjalan sendiri dan dikendalikan orang di baliknya. Untuk mengendalikan sistem ini, diperlukan seseorang yang paham mengenai pengetahuan operasional robot trading dan instrumen investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Trader pun tetap harus memonitor kinerja robot trading, karena gangguan teknis dapat terjadi sewaktu-waktu, baik dari internal robot atau faktor eksternal tertentu. Piranti lunak ini bisa dibeli melalui lokapasar atau dibuat sendiri. Umumnya, piranti lunak ini digunakan secara pribadi oleh seorang investor pemula atau yang sudah ahli dan bertujuan untuk transaksi secara praktis. Robot trading biasa dipakai di forex, pasar saham, pasar berjangka dan kripto.
-Multi-tasking Robot trading forex dipercaya mampu menjalankan ratusan hingga ribuan instruksi per detik untuk menyisir dan mengeksekusi setiap peluang pada trading forex. Beban kerja tadi tentu saja melampaui batas kemampuan manusia, tetapi dengan mudah dilakukan EA. Namun, perlu diingat tidak semua robot trading forex memiliki performa setinggi itu, karena tergantung sistem melandasi pembuatannya juga. -Tidak Terpengaruh Emosi Dalam situasi market apapun, robot trading hanya melakukan instruksi sesuai dengan standar-standar pemrograman, tanpa terpengaruh emosi. Dalam artian, EA akan mengeksekusi order seperti jual atau beli dan meletakkan Stop Loss dan Take Profit persis seperti rumusan yang telah diprogram. Berbeda halnya dengan trading manual, trader mudah terpengaruh emosi saat menghadapi gejolak harga. Mereka biasanya akan menggeser-geser posisi Stop Loss dan Take Profit akibat merasa serakah atau sebaliknya, cemas akan harga yang tak bergerak sesuai keinginan. Dalam jangka panjang, kebiasaan buruk tersebut bisa jadi penghambat kesuksesan, sehingga robot trading yang bebas emosi ini dipandang lebih unggul. -Aktif 24/7 non-stop Selama piranti lunak ini terkoneksi dengan VPS, robot trading forex dapat bekerja sepanjang hari dan tentunya non-stop. Sehingga, begitu ada peluang trading muncul, robot akan selalu siap siaga kapanpun mengeksekusi order market . Dengan kata lain, jika Anda menggunakan mesin ini, tidak perlu lagi khawatir akan melewatkan peluang trading sembari mengerjakan aktivitas lain, kondisi sibuk, ataupun sedang beristirahat. -Performa trading dapat diuji Selayaknya robot yang selalu konsisten mengikuti standar pemrogramannya, maka performa trading pun dapat diukur dengan jelas pula. Umumnya, performa robot trading bisa diukur dengan metode backtest dan forward testing. Jadi, sebelum anda memutuskan untuk membeli robot trading, pastikanlah bahwa laporan kinerjanya baik. -Fitur-fitur baru terus diperbarui dan berkembang Semakin berkembangnya robot trading, semakin banyak fitur-fitur baru yang disediakan untuk tetap mengikuti dinamika pasar. Misalnya, fitur news filter dan invisible mode (untuk menghindari broker yang stop loss hunting). Agar Anda dapat menikmati fitur-fitur tercanggih, carilah developer robot trading yang menyediakan auto update. Dengan adanya fitur tersebut, robot trading akan selalu memperbarui adanya fitur-fitur terbaru.
- Memakan biaya tambahan Trading menggunakan robot trading sudah pasti memakan biaya lebih tinggi daripada trading manual. Selain memakan biaya pembelian robot, Anda juga harus secara rutin membayar biaya sewa VPS. Dan percayalah, semakin bagus kualitasnya, maka semakin tinggi pula biayanya. -Kurang mampu menyesuaikan diri pada kondisi pasar tertentu Sewaktu rilis berita berdampak tinggi, biasanya trader-trader oportunis akan memanfaatkan gejolak pergerakan harga untuk meraih profit. Kegiatan tadi biasa dikenal dengan sebutan news trading, dan biasanya dilakukan oleh para scalper. Namun, kegiatan tersebut resikonya jauh lebih tinggi daripada trading pada kondisi pasar normal. Sayangnya, robot trading tidak didesain untuk bisa beradaptasi pada situasi tersebut dikarenakan pada dasarnya "cara berpikir" dari robot trading didesain secara linear, sedangkan pada saat rilis berita pergerakan bergerak secara fluktuatif dan acak. -Menuntut keterampilan khusus Ketika sudah menggunakan robot trading, bukan berarti Anda tidak perlu pengetahuan apa-apa soal trading. Justru, karena proses trading berjalan secara full otomatis, maka ada saat dimana kondisi market di luar kebiasaan, Anda adalah orang pertama yang harus mengambil alih kontrol. Dengan alasan tersebut, disarankan untuk menggunakan robot trading jika memang Anda merasa sudah cukup berpengalaman trading dan memiliki ketajaman intuisi dalam mengetahui kapan kondisi market tak kondusif. Anda juga disarankan setidaknya mengerti mengenai istilah-istilah dalam IT dan penggunaan software untuk dapat menginstall dan merawat trading robot. Hal tersebut perlu dipelajari agar piranti lunak tersebut tetap berjalan sesuai dengan prosedur. -Tidak semua broker Robot trading dapat mengirim puluhan hingga ratusan order market dalam kurun waktu cukup singkat. Jika cukup banyak trader yang menggunakan Robot Trading, maka bisa saja server broker terbebani oleh antrian panjang order market. Pada situasi tadi, sangat memungkinkan server broker mengalami lag atau bahkan freeze. Untuk menghindari lag dan freeze server, beberapa broker akan melarang penggunaan robot trading Forex dengan tipe akun atau pair tertentu.
Robot trading kerap kali digunakan oleh pelaku tindak kejahatan money game. Mereka menggunakan piranti lunak ini sebagai pemanis tindak kejahatan ini. Tujuan dan sasarannya untuk mengelabui masyarakat awam dengan bisnis yang seolah benefit dan masuk akal, namun sebenarnya disandingkan dengan skema ponzi berjubah MLM untuk merekrut para anggotanya. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melalui Kementerian Perdagangan mengimbau masyarakat luas agar tidak mudah tergiur dengan janji yang ditawarkan para pelaku penipuan investasi dengan robot trading. Pasalnya, robot trading dinilai memiliki risiko kerugian, apalagi jika memanfaatkan robot trading ilegal. Oleh karena itu, publik diminta untuk lebih waspada dalam memanfaatkan piranti lunak ini.
Berikut beberapa indikasi robot trading berpotensi fraud (penipuan) adalah sebagai berikut: - Hanya dilakukan oleh broker tertentu saja Robot trading yang berpotensi fraud memiliki ciri-ciri tak berbonafid/tidak terpercaya dan bahkan tidak memiliki sertifikasi dari lembaga terpercaya. Peserta tidak dapat memilih broker, karena broker penyelenggara telah ditentukan sedemikian rupa dengan ketentuan khusus. Menurut analisa yang dilakukan beberapa trader berpengalaman, tujuan menggunakan broker tertentu ini dimungkinkan untuk memanipulasi chart trading yang ada. Dengan chart trading fiktif atau manipulasi yang telah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang diberikan. - Spread rate jual beli valas yang sangat jauh Ketika Anda membuka akun dan menyetorkan USD, Anda tidak diizinkan melakukan TT dolar ke dolar. Namun harus membeli dolar dari penyelenggara trading dengan harga yang 5%-10% lebih mahal dari harga yang semestinya. Sebaiknya, ketika Anda melakukan penarikan, Anda tidak bisa melakukan TT ke rekening USD dan diharuskan menjual dolar Anda dengan harga yang lebih murah. Karena secara logis, tujuan spread jual beli yang sangat tinggi secara tidak langsung memberikan keuntungan instan kepada penyelenggara trading. Dimana setiap kali ada anggota baru masuk, maka penyelenggara telah mengantongi keuntungan 5%-10% dan hal ini secara tidak langsung menjelaskan mengapa skema ponzi ini bisa berumur panjang. -Tidak Berwujud Robot trading yang ditawarkan tidak berwujud, algoritma dan proses kerjanya tidak ada penjelasannya. Sehingga tidak ada informasi apa kelemahan dari robot trading tersebut dan piranti lunak ini tidak bisa dijalankan di broker forex lainnya.
-Teliti terhadap apa pun yang harus Anda bayar sebelum membayar atau menyerahkan uang untuk akun perdagangan dan selalu ajukan pertanyaan. Karena jika tidak, Anda mungkin bisa kehilangan uang. -Lakukan riset dan pastikan Anda selalu mengetahui segala sesuatu tentang sistem trading yang berjalan. Sebaiknya Anda membaca syarat dan ketentuan sebelum memutuskan untuk berkomitmen. -Rajin membaca testimoni dan periksa situs pihak ketiga situs pengatur keuangan untuk review. Kesimpulan Robot trading sistem perdagangan yang bekerja secara otomatis untuk memonitor pasar, melakukan kalkulasi peluang entry, melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya, serta melakukan otomatisasi dalam perdagangan baik dalam hal beli ataupun jual. Untuk mengendalikan sistem ini, diperlukan seseorang yang paham mengenai pengetahuan operasional robot trading dan instrumen investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Trader pun tetap harus memonitor kinerja robot trading, karena gangguan teknis dapat terjadi sewaktu-waktu, baik dari internal robot atau faktor eksternal tertentu. Robot trading juga memiliki kelemahan yaitu Memakan biaya tambahan, Kurang mampu menyesuaikan diri pada kondisi pasar tertentu, Menuntut keterampilan khusus, dan Tidak semua broker. Selain memiliki kelemahan robot trading juga memiliki keunggulan yaitu Multitasking, Tidak Terpengaruh Emosi, Aktif 24/7 non-stop, Performa trading dapat diuji, dan Fitur-fitur baru terus diperbarui dan berkembang.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..