Apakah kalian tau apasih itu Wikipedia? Sering kali kita mendengar kata Wikipedia dan juga mengartikannya sebagai ranah pencarian ketika berselancar di internet. Jika kita ingin mencari tahu tentang sesuatu, maka kita dengan spontan akan mencarinya di google serta menerima pemahaman tersebut melalui situs laman Wikipedia. Walaupun terkadang kita tidak sepenuhnya menemukan jawabannya di Wikipedia, tetapi tetap saja Wikipedia ini masih menjadi pedoman untuk siapapun yang sedang mencari hal hal saat berselancar di internet.
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia online gratis, dibuat dan juga disunting oleh siapapun di seluruh dunia yang diolah oleh Wikimedia Foundation. Wikipedia menggunakan nama domain yaitu [.org] yang merupakan ranah internet tingkat teratas atau (TLD) yang digunakan dalam Sistem Penamaan suatu Domain Internet. Banyak orang yang mencari biografi seseorang, profile perusahaan, sejarah, dan juga lain lain.
“Kami lebih terkenal jika dibandingkan The New York Times,” tutur Jimmy Wales, sang pendiri Wikipedia, dalam TED Talk Juli tahun 2015 silam. Melalui Alexa, berhala dunia online yang serupa dengan Nielsen bagi TV konvensional, hari ini Wikipedia berada di posisi ke-14 situs web yang paling populer di dunia. Di sisi lain New York Times, media asal Amerika Serikat pemilik 127 Pulitzer Prize ini, berada di posisi ke-96. Sayangnya, meskipun sangat populer, kredibilitas artikel-artikel yang dimuat didalam Wikipedia diragukan. Massachusetts Institute of Technology (MIT), dalam aturan aturan soal kutipan karya ilmiah bagi mahasiswanya, tegas menyebut bahwa “Wikipedia bukanlah sumber yang dapat dipercaya meskipun banyak di antara kita menggunakannya sebagai untuk mencari informasi dengan cepat. Sebaiknya Wikipedia tidak disarankan untuk dijadikan rujukan karya ilmiah.” Di sudut lain, sebagaimana yang telah dipublikasikan Statista, hanya 30 persen publik Amerika Serikat yang ragu pada konten-konten dari The Times. Pertanyaannya, mengapa Wikipedia, yang memiliki hampir 6 juta artikel yang berbahasa Inggris dan sekitar 500 ribu artikel berbahasa Indonesia ini, diragukan dalam hal kredibilitasnya? Dan haruskah Wikipedia benar-benar dijauhkan sebagai rujukan, seperti yang disarankan MIT ini? Merefleksikan Sains “Charles Van Doren, editor senior dari Britannica, menyebutkan bahwa ensiklopedia yang ideal haruslah radikal. Sayangnya, Britannica, ensiklopedia yang telah ada sejak tahun 1962, tidaklah radikal dan memilih bertindak seperti ensiklopedia kolot lainnya,” ucap Jimmy Wales, dalam acara TED Talk, menceritakan kelahiran dari Wikipedia. “Di sisi lain, Wikipedia bermula dari sebuah ide radikal,” aku Wales. “Bayangkan semua orang yang ada di dunia dapat mengakses ilmu pengetahuan secara cuma-cuma,” tegasnya kemudian. Wikipedia merupakan sebuah ensiklopedia online multi bahasa yang telah resmi diluncurkan pada 15 Januari tahun 2001, tepat hari ini 19 tahun silam, oleh Jimmy Wales dan juga Larry Sanger. Washington Post melaporkan bahwa Wikipedia awalnya merupakan proyek sampingan dari Nupedia, ensiklopedia online yang juga digarap oleh Wales dan Sanger. Nupedia hampir serupa dengan Britannica. Segala konten yang dimuat digarap tim internal dan melalui proses peer-review, alias diedit dan juga dievaluasi oleh ahli. Sementara itu, Wikipedia, yang merujuk pengakuan Wales ini, radikal. Segala artikel yang dimuatnya disusun berdasarkan prinsip kolaborasi antar sukarelawan alias crowdsourcing para warga maya atau pengguna internet di seluruh dunia. Konsep tersebut memang sangat radikal. Sayangnya, dua kutub yang saling bertolak belakang ini kemudian lahir. Positif, konten Wikipedia melejit dalam segi jumlah dengan sangat mudah. Negatif, karena tiap orang dapat menyumbang konten bagi Wikipedia, keakuratannya ini jadi diragukan. Dalam “Internet Encyclopedias Go Head to Head” yang terbit pada Nature Vol 438, disebutkan bahwa cukup banyak temuan konten di Wikipedia yang keliru dalam menghadirkan suatu informasi. Misalnya, unggahan yang menyatakan bahwa Senator Robert Kennedy mungkin telah dibunuh oleh asistennya sendiri. Lalu, ketika Font Calibri menjadi barang bukti dalam kasus korupsi di negara Pakistan pada 2017 silam, informasi tentang font ini di Wikipedia telah diubah 35 kali oleh entah netizen mana di jagat dunia maya ini. Robert McHenry, mantan editor Britannica ini, menyimpulkan bahwa dengan membuka proses pengeditan artikel untuk semua orang, yang entah memiliki suatu keahlian atau tidak, “Wikipedia mengorbankan keandalan serta kredibilitas artikel-artikel yang telah dimuatnya.” Tom Panelas, punggawa Britannica lainnya, menegaskan bahwa atas masalah masalah kredibilitas ini, “Wikipedia butuh editor.” Di sisi lain, Darius Jemielniak, dalam laman “Wikipedia: Why is the Common Knowledge Resource Still Neglected by Academics?” menyatakan bahwa Wikipedia memang memiliki masalah mengenai keakuratan, tetapi Wikipedia adalah salah satu situs web yang paling populer diantara diantara situs lain di dunia dan merujuk Hukum Linus “maka semua mata tertuju padanya hingga membuat kesalahan sekecil apapun dapat terlihat.” Sebagaimana diwartakan BBC, pada 2005 silam Nature melakukan riset keakuratan artikel-artikel yang bertema sains Wikipedia dan telah membandingkannya dengan Britannica dan ensiklopedia konvensional lainnya. Hasilnya, “Wikipedia memiliki delapan kesalahan serius, seperti interpretasi yang keliru dari konsep penting pada sains. Di sisi lain, Britannica dan ensiklopedia lainnya rata-rata hanya memiliki empat kesalahan serius saja.” Secara lebih spesifik, ahli-ahli Nature menyebut terdapat 162 error, yang mencakup kesalahan faktual, kelalaian, atau pernyataan sesat artikel-artikel sains di Wikipedia. Britannica hanya punya 123 saja. Kesimpulan umum, kredibilitas dari artikel sains di Wikipedia tidak terlalu jomplang jika dibandingkan Britannica. Hal yang sama diungkap oleh Neil C. Thompson dalam “Science is Shaped by Wikipedia: Evidence From a Randomized Control Trial.” Laporan atas analisis satu juta artikel sains di Wikipedia ini menggunakan Big Data itu menyimpulkan bahwa “para ilmuwan menggunakan kata-kata yang serupa di artikel yang dimuat Wikipedia pada karya ilmiahnya. Maka, kami menyebut ini sebagai bukti kuat bahwa Wikipedia ini mempromosikan penyebaran ilmu pengetahuan” bukan hanya bagi khalayak umum, tetapi juga untuk lingkup akademik itu sendiri. Thompson menyebut, Wikipedia merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan yang terbesar di dunia. Menurut perkiraannya, pada setiap 120 paper sains, satu akan muncul di Wikipedia. Lalu, khusus pada studi Kimia, Wikipedia banyak memuat 90 persen tema yang didiskusikan mahasiswa jenjang sarjana pada perguruan tinggi terbaik, serta setengah tema yang didiskusikan oleh mahasiswa jenjang pascasarjana. Terakhir, link-link yang mengarah pada berbagai artikel di Wikipedia menjadi referensi yang terpopuler ke-6 dalam DOI alias Digital Object Identifier, suatu link unik yang bisa digunakan dunia akademik mengkompilasi artikel-artikel sains. Masalah isu ketidakakuratan yang telah menimpa Wikipedia dianggap Thompson tidaklah terlalu buruk. Temuan Thompson, Wikipedia rata-rata memiliki rata-rata empat ketidakakuratan pada artikel sains, sedangkan Britannica hanya memiliki tiga. Namun, Britannica hanya memiliki artikel sebanyak 65.000 artikel saja, sementara Wikipedia memiliki 5,3 juta artikel. Dalam laporannya itu, Thompson menegaskan bahwa: “jelas, Wikipedia merefleksikan sains.” Wales tak menampik Wikipedia mempunyai masalah atas pilihannya dalam mengadopsi prinsip kolaborasi. Menurutnya, Wikipedia memiliki fitur mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang telah termuat pada tiap artikelnya, misalnya dengan fitur “recent changes,” yang dapat mendeteksi setiap perubahan artikel secara real time. Ketika artikel ditambahkan informasi sesat, mudah bagi pengguna lainnya melihat kekeliruan dan dia dapat mengembalikan ke versi yang sebelumnya. Lalu, Wales berjanji, “tujuan dari kami adalah memperoleh kualitas yang sama dengan Britannica. Bahkan, bisa lebih baik dari mereka.”
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..