+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Multimeter: Bagian, Jenis, Fungsi , cara Kerja dan Cara Menggunakan Multimeter

31 August, 2022   |   endahpujiyahya

Mengenal Multimeter: Bagian, Jenis, Fungsi , cara Kerja dan Cara Menggunakan Multimeter

Multimeter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur nilai tegangan, hambatan, ampere, dan hambatan (perubahan arus) pada rangkaian elektronika. Perangkat ini juga  dikenal sebagai multitester dan volt-ohm milliammeter (VOM). 

Alat ini gratis dan tersedia untuk semua orang. Bagi mereka yang bekerja di bidang teknik dan teknik elektro, kehadiran multitester sangat membantu dalam memperoleh data dengan cepat dan mudah. Tentunya Anda harus paham cara menggunakannya agar tidak corrupt. 

Keunggulan lainnya adalah harga multimeter, terutama versi digitalnya, sangat terjangkau. Hemat uang dengan menggunakan satu alat untuk beberapa fungsi. Apalagi jika alat lama rusak, pengguna bisa membelinya lagi, kecuali bisa diperbaiki dengan aman.

 

Bagian Multimeter

 

Bagian dari multimeter terdiri dari beberapa komponen. Anda perlu tahu untuk menghindari membuat kesalahan selama sesi pengukuran. Di sisi lain, perangkat tersebut digabungkan untuk keselamatan, terutama bila digunakan pada tegangan tinggi. 

1.Komponen Skala   
Komponen skala  depan berisi angka dan nilai tertentu. Perhatikan satuan yang digunakan agar Anda dapat memahami nilai  yang  ditampilkan. Multimeter analog memiliki skala besar, versi digital hanya tampilan. 


2.Saklar Posisi 
Bagian ini terletak di bagian depan  di bawah timbangan. Fungsi mengatur ulang nilai ke 0 dan memeriksa batas  skala. Ini adalah bagian penting dari penggunaan multitester, sehingga diperlukan perhatian khusus. 


3.Batang atau Probe 
 Komponen lain dari multimeter adalah tongkat atau probe, sejenis penguji untuk menyentuh kabel. Bagian ini menggunakan konduktor  tahan panas dan ditutupi dengan beberapa isolator untuk keamanan. 


 4.Kumparan Magnet 
Multitester menggunakan prinsip magnetik sebagai dasar untuk pengukuran mereka. Bagian ini ada di dalam, jadi kamu tidak bisa melihatnya. Begitu arus mengalir, gaya magnet dihasilkan dan skala berubah.

 

Jenis Multimeter

 

Berdasarkan tampilan meter yang digunakan maka multimeter dibedakan menjadi 2 jneis yaitu :

1.Multimeter Analog 

Multimeter analog adalah jenis multimeter/multitester yang menggunakan alat pengukur tipe pointer (meter). Jadi, untuk membaca hasil pengukuran, Anda harus  melihat posisi  penunjuk pada meteran dan  posisi sakelar pengubah pada posisi batas pengukuran dan melakukan perhitungan tangan untuk mendapatkan hasil pengukuran. Karena kondisi atau proses pembacaan hasil pengukuran masih manual, maka multimeter/multitester jenis ini disebut multimeter analog. 


2.Multimeter Digital 

Multimeter digital (juga dikenal sebagai  multitester digital) adalah jenis multimeter yang sama yang menggunakan pembacaan digital untuk menampilkan hasil pengukuran. Hasil pengukuran yang ditampilkan pada multitester digital adalah hasil yang  sesuai, sehingga tidak diperlukan perhitungan lebih lanjut antara hasil pengukuran dan batas pengukuran. 

 

Fungsi multimeter 

 

Ada berbagai jenis kemampuan pengukuran yang dimiliki setiap multimeter, tergantung pada jenis dan merek multimeter. Namun secara umum, setiap multimeter/multitester memiliki tiga fungsi  utama  sebagai alat ukur arus, tegangan dan hambatan. Di bawah ini adalah beberapa fungsi pengukuran yang tersedia pada multimeter Anda. 
 
1.Ampermeter 

Ammeter adalah fungsi pengukuran multimeter yang dirancang untuk mengukur arus. Multimeter biasanya terdiri dari dua jenis amperemeter: amperemeter DC dan amperemeter AC.

Untuk multimeter analog dan digital, fungsi dari amperemeter ini adalah sakelar pemilih sebagai batas pengukuran maksimum, sehingga Anda harus mengharapkan arus yang Anda ukur berada di bawah batas pengukuran multimeter yang Anda gunakan. Ini untuk mencegah kerusakan pada multimeter Anda. 
 

2.Voltmeter 

Voltmeter adalah fungsi pengukuran untuk menentukan level tegangan. Multimeter juga berfungsi sebagai amperemeter. Dalam fungsi voltmeter ini, sakelar pemilih bertindak sebagai batas pengukuran maksimum untuk multimeter  digital dan analog, sehingga perlu diramalkan bahwa level tegangan yang  diukur berada di bawah batas pengukuran yang dipilih. 


3. Ohmmeter 

Ohmmeter adalah fungsi multimeter yang membantu menentukan resistansi komponen elektronik yang memiliki resistor atau elemen resistif. Dengan fungsi ohmmeter ini, sakelar pemilih bertindak sebagai pengganda pada multimeter analog, dan pada multimeter digital, sakelar pemilih bertindak sebagai batas pengukuran maksimum  resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter. 
 

4. hfe Meteran 


Hfe meter tidak selalu ada di semua multimeter. Fungsi Hfe meter  digunakan untuk menentukan nilai gain transistor. Fitur ini  umumnya memungkinkan Anda untuk mengukur  penguatan transistor  NPN dan PNP menggunakan multimeter dengan kemampuan pengukuran Hfe. 


5. Kapasitansi  Meter

Kapasitansi meter  tidak selalu ditemukan di semua multimeter. Fungsi meteran kapasitansi membantu Anda menemukan nilai kapasitansi sebuah kapasitor.

Untuk multimeter analog yang sudah memiliki fungsi pengukuran kapasitansi, saklar pemilih untuk fungsi ini bertindak sebagai pengali atau multiplier untuk nilai yang ditunjukkan oleh jarum meter. Untuk multimeter digital dengan fungsi pengukuran kapasitansi, sakelar pengubah adalah batas pengukuran maksimum. 


6. Frekuensi Meter

Pengukur frekuensi hanya tersedia pada jenis multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk menentukan frekuensi suatu sinyal atau sinyal dalam suatu rangkaian elektronika.

 

Fungsi Multimeter

 

Multimeter memiliki banyak fitur :

1. Pengukuran arus 

Dinilai sebagai fungsi utama pengukuran arus  (ampere). Meteran ini memiliki dua jenis arus: DC (arus searah) dan  AC (arus bolak-balik). 
Tujuannya adalah untuk meminimalkan dan menghindari kerusakan. Oleh karena itu, pengguna harus memperhatikan arus yang diukur. Jangan mengukur melebihi batas atas. 


2. Pengukuran Tegangan  
Fungsi kedua adalah untuk mengukur level tegangan atau tegangan yang dihasilkan oleh komponen listrik. 
Semua multimeter umumnya memiliki sakelar pemilih yang digunakan untuk menentukan batas pengukuran maksimum. Dengan cara ini, tegangan tinggi dari rangkaian dapat diperkirakan terlebih dahulu. 


3. Mengukur Tahanan Listrik 
 Alat ini juga dapat mengukur tingkat tahanan atau tahanan suatu komponen kelistrikan (resistor). Saat mengukur resistansi, elemen resistif harus ada. Ada juga batas pengukuran resistansi yang digunakan. 


4. Kemampuan Hfe 
Tidak semua alat ukur multimeter tampaknya memiliki kemampuan Hfe. Digunakan untuk mengetahui nilai gain factor transistor. Fungsi ini sering digunakan sebagai ukuran gain transistor untuk tipe PNP dan NPN. 


5. Pengukuran Kapasitansi Multimeter 
Dapat mengukur nilai kapasitansi sebuah kapasitor. Pengukuran ini bisa digital atau analog. Kedua tipe tersebut  memiliki batas  atas maksimum untuk pengukuran level resistance. Oleh karena itu, jangan melebihi batas ini. 


6. Pengukuran Frekuensi Sinyal 
Terakhir,  pengukuran frekuensi sinyal. Dapatkan nilai frekuensi yang tepat dari sinyal yang dikirim dari komponen elektronik.



Cara Menggunakan multimeter: 

 

Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti saat menggunakan meteran ini: 

1.Perhatikan  penunjuk yang menandai skala meter. 
2.Perhatikan juga pengaturan tombol atau sakelar yang digunakan untuk mengatur fungsi ampere, volt, atau ohm. Kemudian lakukan penyesuaian pada skala x1, x10, dll. Pastikan tombol dalam posisi off saat  tidak digunakan. 
3.Tentukan lubang mana yang ingin Anda masukkan kabel jack tergantung pada fungsi yang diinginkan. Terdapat dua lubang berlabel (+) dan (-) yang nantinya akan menunjukkan polaritas  tegangan atau probe. 
4.Periksa kembali apakah baterai  terpasang dengan benar. Pastikan baterai masih dalam kondisi baik dan berkualitas baik. 



Beberapa yang perlu di perhatikan saat menggunakan fungsi Amps, Volt, atau Ohm: 

 

1.Saat mengukur arus (amp), pastikan sakelar dalam posisi DCA. Putar sakelar pilih ke posisi atau skala di atas arus yang ingin Anda ukur. Pastikan catu daya terhubung ke beban untuk menghindari kerusakan sekring. Baca hasil pengukuran di layar. 

2.Untuk mengukur tegangan, pastikan saklar pada posisi AVC. Kemudian pilih skala pengukuran yang sesuai. Jika Anda tidak tahu nilai tegangan yang akan diukur, Anda harus memilih skala tertinggi untuk menghindari kerusakan. Terakhir, hubungkan probe ke  terminal yang akan diukur. Baca hasil yang ditampilkan. 

3.Pastikan sakelar dalam posisi ini saat mengukur resistansi (ohm). Kemudian pilih skala yang ingin Anda ukur. Hubungkan probe ke komponen resistansi dan baca hasilnya di layar. 

 

Mengukur tegangan DC 
 

1. Pertama-tama putar sakelar pemilih ke DCV. 
2.Pilih perkiraan skala  yang akan diukur. Saat mengukur 5 volt, sakelar pemilih dapat diputar  10 volt. 
3.Kemudian hubungkan probe ke port pengukuran. Perhatikan jika probe merah positif dan probe hitam  negatif.  Hasil akhir ditampilkan di layar. 

 

Mengukur tegangan AC 

 

1.Pertama, putar sakelar pemilih ACV. 
2.Pilih skala tegangan yang akan diukur. Jika Anda mengukur 220 volt, putar sakelar pemilih ke  300 volt. 
3.Hubungkan probe ke terminal yang akan diukur.
4.Tegangan AC ini tidak memiliki polaritas positif atau negatif. Hasil ditampilkan di layar. 



Mengukur arus dengan multimeter

 

1.Putar sakelar pemilih ke tanda A 
2.Pilih skala yang sesuai untuk arus yang Anda ukur. 
3.Jika pengukuran saat ini adalah 100mA, itu akan diatur ke 300mA atau 0.3A. 
4. PERINGATAN: Jangan biarkan arus terukur melebihi skala yang ditetapkan. Melakukannya dapat menyebabkan sekring putus. 
5.Kemudian lepaskan catu daya yang terhubung ke beban.
6. Pasang probe ke klem yang akan diukur. Aturannya adalah menjaga probe  merah dekat dengan output tegangan positif. Sementara itu, probe  hitam terhubung ke probe input tegangan positif. 
7.Hasil ditampilkan di layar. Cara mengukur hambatan (ohm) 



Mengukur Hambatan Dengan Multimeter 

 

1. Setel sakelar pilih ke Ohm (Ω).  
2. Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan ohm yang ingin Anda ukur. Biasanya dimulai dengan 'X' yang berarti 'jam'. (hanya multimeter analog) 
3. Hubungkan probe ke komponen resistif. Karena tidak ada polaritas, itu dapat dibalik. 
4. Baca hasil pengukuran pada tampilan multimeter. (Khusus untuk multimeter analog, diperlukan perkalian dengan pengaturan pada langkah 2.) 
5. Ketelitian harus dilakukan dengan penggunaan multimeter, karena risiko terkait juga sangat berbahaya. 

 

Cara kerja multimeter: 

 

Alat ukur multitester ini memiliki cara kerja tersendiri. Ada kumparan tembaga di dalam alat ini. Kumparan terletak di antara dua kutub, kutub utara dan selatan. Terdapat jarum ukur atau jarum meter pada spool sebagai tampilan timbangan. Ketika arus mengalir melintasi kumparan, jam  bergerak menuju skala tertentu. 

Multimeter memainkan peran yang sangat penting karena memungkinkan Anda untuk memeriksa kondisi sirkuit listrik Anda. Anda dapat menentukan kesalahan yang telah terjadi  dengan  akurasi  tinggi. Oleh karena itu, keberadaan alat ini sangat berharga bagi para profesional elektronik. Alat ini sangat ringan dan dapat dengan mudah  dibawa kemana-mana.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda