+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Google Colab / Google Colabolatory : Definisi, Penggunaan dan Manfaat

29 August, 2022   |   EgaWahyu

Google Colab / Google Colabolatory : Definisi, Penggunaan dan Manfaat

Google colab adalah solusi bagi yang membutuhkan coding environment dengan format notebook yang ramah pengguna.
Produk ini adalah ciptaan Google Research dan dikenal sebagai software yang apik sebagai penunjang keperluan data sience dan machine learning.
Google Colab merupakan alat yang memiliki banyak manfaat. Bagi yang pernah menggunakan Jupyter Notebook maka  akan cepat dalam mempelajarinya karena pada dasarnya Google Colab adalah Jupyter Notebook environment yang bersifat gratis dan sepenuhnya berjalan di cloud.
Bagian yang terpenting adalah dimana Google Colab  tidak memerlukan tahap setup , dan notebook yang dibuat dapat di edit secara bersamaan oleh beberapa orang dengan cara yang sama seperti saat mengedit dokumen di Google Docs. Keuntungan terbesarnya yaitu Google Colab mendukung library machine learning paling populer yang akan dengan mudah di muat di notebook.
 

Apa itu Google Colab / Google Colabolatory?

Google Colaboratory / Google Colab adalah layanan yang mereplikasi Jupiter Notebook tetapi berbasis cloud Google. Google Colab dapat digunakan seperti halnya instalasi desktop Jupyter Notebook. Google Colab dapat dijalankan menggunakan browser, seperti Opera, Mozilla, dan Google Chrome. Goole Colab memungkinkan pengguna menjalankan kode Phyton tanpa perlu melakukan proses instalasi terlebih dahulu dan proses setup lainnya . Semua keperluan setting dan adjustement diserahkan sepenuhnya ke cloud.
Oleh karena itu, Software ini merupakan yang terbaik bagi programmer yang ingin mengasah pengetahuan mengenai Python.
Untuk bisa menggunakan Colaboratory, maka sebelumnya harus memiliki akun Google lalu mengakses Colaboratory. Karena jika tidak memiliki akun, sebagian besar fitur Colaboratory tidak dapat digunakan atau tidak akan berfungsi.
Sama dengan Jupyter Notebook, Google Colaboratory dapat digunakan  untuk melakukan tugas tertentu dalam paradigma berorientasi sel. Jika pernah menggunakan Jupyter Notebook,maka akan melihat kemiripan yang kuat antara Notebook dan Colaboratory. Tentu saja, juga perlu melakukan jenis tugas lain, seperti membuat berbagai jenis sel dan menggunakannya untuk membuat notebook yang terlihat seperti yang dibuat menggunakan Jupyter Notebook.
 
 

Mengapa Harus Menggunakan Google Colab?

Ada beberapa alasan mengapa  perlu menggunakan Google Colab, yaitu:

  • Pre-install libraries yang melimpah;

  • Dapat disimpan di cloud;

  • Kolaborasi;

  • Penggunaan GPU dan TPU yang gratis.

Penjelasan dari alasan – alasan tersebut ada ada di bawah.

1. Pre-install libraries yang melimpah
Distribusi Anaconda dari Jupyter Notebook akan dikirimkan dengan beberapa pustaka data pra-instal, seperti NumPy, Ps, Matplotlib. Di sisi lain, Colab menyediakan lebih banyak library machine learning yang sudah diinstal sebelumnya seperti Keras, PyTorch, dan TensorFlow.

2. Dapat disimpan di Cloud
Saat memilih untuk menggunakan Jupyter Notebook biasa sebagai development environment, semua file-nya disimpan di mesin lokal . Jika sangat mementingkan privasi, ini mungkin fitur terbaik. Namun, jika ingin notebook yang dapat diakses dari perangkat apa pun dengan log-in Google yang sederhana, Google Colab adalah pilihan terbaik. Semua notebook Google Colab akan disimpan di dalam akun Google Drive , sama seperti halnya file Google Docs dan Google Spreadsheet .

3. Kolaborasi
Fitur hebat lainnya yang ditawarkan Google Colab adalah fitur kolaborasi. Jika  bekerja dengan beberapa developer dalam sebuah proyek, sebaiknya gunakan notebook Google Colab. Sama seperti berkolaborasi pada dokumen Google Documents,  kode dapat dibuat bersama dengan beberapa developer menggunakan notebook Google Colab. Selain itu,  juga dapat membagikan pekerjaan  yang telah selesai dengan developer lain.

4. Penggunaan GPU dan TPU gratis
Tidak ada salahnya memilih Google Colab daripada Jupyter Notebook biasa. Google Research memungkinkan  menggunakan GPU dan TPU khusus mereka untuk proyek machine learning pribadi . Untuk beberapa proyek, akselerasi GPU dan TPU membuat perbedaan besar bahkan untuk beberapa proyek kecil sekalipun. Karena menggunakan sumber daya Google, operasi neural network optimization tidak akan mengacaukan prosesor , dan kipas pendingin komputer  tidak akan menjadi panas.

Memahami Cara Kerja Google Colab/Google Colaboratory

Google Colaboratory dapat digunakan untuk melakukan banyak tugas, seperti menulis dan menjalankan kode, membuat dokumentasi terkait, dan menampilkan grafik, seperti yang  dilakukan dengan Jupyter Notebook. Teknik yang  digunakan sebenarnya mirip dengan menggunakan Jupyter Notebook, tetapi ada sedikit perbedaan di antara keduanya.
Jupyter Notebook adalah aplikasi yang telah di-install, di mana  menggunakan sumber daya lokal dengannya.  berpotensi dapat menggunakan sumber lain, tetapi hal itu dapat terbukti tidak nyaman atau tidak mungkin dalam beberapa kasus. Misalnya menurut Github, file Jupyter Notebook  akan muncul sebagai halaman HTML statis saat  menggunakan GitHub repository. Bahkan, beberapa fitur tidak akan berfungsi sama sekali.
Google Colaboratory memungkinkan  untuk sepenuhnya berinteraksi dengan file Jupyter Notebook  menggunakan GitHub sebagai repositori. Faktanya, Google Colaboratory mendukung sejumlah opsi penyimpanan online sehingga  dapat menganggap Colaboratory sebagai mitra online  dalam membuat kode Python.
 

Manfaat Google Colab/Google Colaboratory

Seiring berkembangnya zaman, makin banyak perusahaan yang mempelajari machine learning dan cara menerapkannya untuk membuat produk yang dapat dipasarkan.
Nah, Google Colab sendiri merupakan aplikasi yang diciptakan khusus operasi machine learning dan deep learning.
Lalu, apa saja manfaat yang ditawarkan Google Colab untuk para pegiat IT? Berikut adalah penjelasannya menurut Towards Data Science :

  • Built-in-library machine learning yang lengkap.

  • Berbasi cloud sehingga tidak memakan space dalam memori komputer.

  • Data dalam Google Colaboratory dapat diakses dan diedit dengan mudah.

  • Mempermudah proses kolaborasi antartim.

  • Memiliki fitur GPU dan TPU yang dapat dimanfaatkan secara gratis.

Sebagai programmer, Google Colab dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas seperti berikut:

  • Tulis dan jalankan kode dengan Python.

  • Dokumentasikan kode kalian yang mendukung persamaan matematika.

  • Create/upload/share notebooks.

  • Import/save notebooks dari/ke Google Drive.

  • Import/publish notebooks dari GitHub.

  • Import kumpulan data eksternal, misal dari Kaggle.

  • Integrasikan PyTorch, TensorFlow, Keras, OpenCV.

  • Layanan Cloud gratis dengan GPU gratis.

 

Cara Menggunakan Google Colab/Google Colaboratory

Cara menggunakan google colab sama seperti saat akan menggunakan aplikasi dari google yang lain, yaitu yang pertama membutuhkan akun google dan pergi ke alamat https://colab.research.google.com/.
Selanjutnya buat notebook baru dengan memilih pada bagian New Python 3 Notebook (terdapat dua pilihan yaitu Python 2 dan Python 3 yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna), selanjutnya laman akan berganti dan akan tampil ke halaman yang mirip dengan Jupyter Notebook.
Notebook yang dibuat akan disimpan di Google Drive akun yang dipakai. Jika pengguna sudah familiar dengan Jupiter Notebook maka akan sangat familiar dengan penggunaan aplikasi ini karena penggunaannya memang hampir serupa.
Fitur colab tidak hanya dapat menjalankan perintah pada notebook saja tapi bisa juga menjalankan berkas yang berisikan kode Python (*.py) yang sudah dibuat sebelumnya, untuk memanfaatkan fitur ini maka perlu menginstal OCaml Fuse yang digunakan untuk import berkas Python.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda