Mungkin bagi para programmer android khususnya pengguna Android Studio tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Gradle. Namun apakah kalian sebelumnya tahu apa itu Gradle serta apa fungsinya?
Gradle merupakan sebuah program yang dirancang khusus untuk melakukan build secara otomatis. Oleh karena itu Gradle juga bisa disebut sebagai build-tool. Gradle didesain agar dapat membuat multi-project yang memiliki skala besar. Selain Java gradle juga dapat dijalankan dengan bahasa pemrograman lainnya contohnya seperti C++, JavaScript, Kotlin, Groovy, dan juga lain-lain. Sebelum munculnya Gradle ini, dunia pemrograman lebih dulu diperkenalkan dengan Ant dan juga Maven. Kedua tools ini memiliki fungsi utama yang benar benar sama seperti gradle yaitu sebagai build-tool juga. Gradle baru muncul pada tahun 2012 dengan membawa fitur fitur yang efisien dari kedua tools sebelumnya. Skrip build Gradle ditulis dalam bentuk Groovy. Mengapa Groovy? Sebab fokus yang utama dari Gradle adalah proyek java, dimana Groovy disini menawarkan transparansi terbesar bagi orang yang menggunakan bahasa pemrograman java, selain itu sintaks dasar dari Groovy hampir sama dengan Java.
Gradle dapat diunduh langsung secara gratis di website resminya https://gradle.org/. Anda dapat menggunakan CMD untuk dapat menjalankan gradle, tentunya dengan beberapa konfigurasi konfigurasi terlebih dahulu. Selain itu ada empat tools yang bisa anda konfigurasikan dengan menggunakan gradle seperti Android Studio, Eclipse, IDEA (Jet Brains), dan juga Netbeans.
Merujuk pada website wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Gradle dapat ditarik kesimpulan gradle itu automation build system, apa itu? bisa dikatakan pula sebagai tool untuk mengotomatisasi pembangunan proyek secara tersistem seperti halnya dengan mengkompilasi source code yang telah kita buat menjadi kode biner dan memaketkan dalam bentuk paket biner, menjalankan beberapa test dan juga unit unit yang berkaitan dengan keperluan ekosistem development dengan secara otomatis. Ya penjelasan singkatnya gradle adalah otomatisasi build system. Seperti halnya dengan ant dan maven pada java, make pada linux, rake untuk ruby nah begitu lah cara gradle bekerja.
Jika kita berbicara secara meluas dalam suatu pengembangan android sendiri, taruh lah kita kembali pada era eclipse dimana yang terdapat disana kita juga bisa melihat bagaimana proses pembangunan android bekerja tapi tak semudah itu dikarenakan kita terbebani dengan dx,aapt,dan beberapa otomatisasi lainnya yang bersifat low level format yang bisa diolah sistem eclipse sendiri dan segala proses yang terbungkus rapi berjalan di belakangnya. Dalam proses pembangunan aplikasi androidnya sendiri dimana melibatkan file core xml dan class .java yang kemudian dikompilasi sehingga dapat menjadi keluaran file apk untuk yang siap untuk diinstall dari sedemikian proses tersebut lah yang dinamakan dengan build system sebagaimana tugas gradle bekerja. Jika anda ingin melihat dengan lebih dekat bagaimana itu terjadi anda bisa merujuk pada link berikut dibawah ini https://developer.android.com/studio/build/building-cmdline.html dan juga https://docs.gradle.org/current/userguide/tutorial_gradle_command_line.html
Mengapa harus beralih pada gradle? nah setelah pemahaman mengenai gradle sendiri telah habis tuntas dibahas di atas barulah kini kita beralih mengikuti sub sub dari pertanyaan yang ramai diperbincangkan yang bisa jadi ketika kita sibuk dengan mencari pemahaman gradle sendiri di forum telah banyak yang menjelaskan panjang lebar mengenai apa menariknya itu, namun belum bisa kita pahami arah pembicaraan karena masih bingung dengan subjek gradlenya itu sendiri.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan dengan gradle salah satunya adalah meminimalisir konfigurasi keterkaitan proyek android dengan modul modul lainnya karena mengacu pada satu konfigurasi default yang dapat dengan mudah di kustomisasi, depensi kini dapat berupa banyak bentuk baik modul,arr ataupun jar dalam sistem lokal maupun remote server, otomatisasi test dalam direktori proyek pada saat proses build atau pembangunan, menjadikan gradle membuat sebuah signed apk sekaligus beberapa output dalam satu modul yang sama biasanya berguna untuk pembuatan suatu aplikasi versi daerah tertentu atau device tertentu.
1. Gradle dapat membantu menghindari pekerjaan yang tidak perlu dengan hanya menjalankan pekerjaan yang perlu dikerjakan saja.
2. Gradle membantu mengatur dependencies atau library apa saja yang ingin dan dapat digunakan oleh programer.
3. Mengunduh berbagai macam pustaka atau library yang diperlukan untuk membangun suatu project.
Persyaratan utama agar dapat menginstall Gradle komputer yang telah terpasang Java. Untuk cara instalasi java lebih lengkapnya dapat anda baca di postingan Pengertian dan Cara Menginstall Java JDK di sistem operasi Windows. Jika sudah terpasang java silahkan ikuti langkah langkah di bawah :
1. Download Gradle di https://gradle.org/releases/. File yang berformat zip.
2. Extract hasil download tadi di directory anda tadi contohnya seperti "C:\gradle-4.10.3".
3. Klik mouse kanan pada This Pc -> Properties pada directory perangkat anda.
4. Selanjutnya pilih lah Advanced system settings
5. Kemudian Klik Environment Variables -> Path -> Edit
6. Pada jendela baru silahkan kliklah New -> Tambahkan lokasi bin gradle perangkat anda -> Ok
Langkah terakhir dengan melakukan pengecekan, buka cmd kemudian ketikkan "gradle -v"
Maven adalah manajemen proyek perangkat lunak dan alat pemahaman terutama digunakan dengan proyek-proyek yang berbasis Java. Sebaliknya, Gradle adalah suatu sistem otomatisasi open-source build yang dibangun berdasarkan konsep Apache Ant dan Apache Maven. Jadi, inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara Maven dan Gradle.
Yayasan Perangkat Lunak Apache yang mengembangkan Maven. sedangkan Hans Dockter, Adam Murdoch, Peter Niederwieser, Szczepan Faber, Luke Daley, Rene Gröschke, Daz DeBoer, dan, Steve Appling adalah pengembang dari Gradle.
Penggunaan XML adalah perbedaan utama antara Maven dan Gradle. Maven menggunakan XML. Namun, Gradle tidak menggunakan XML karena ia memiliki DSL sendiri berdasarkan Groovy.
Maven ditulis dalam bahasa Jawa. Sebaliknya, Gradle ditulis dalam Java, Gradle dan Kotlin. Ini adalah perbedaan lain antara Maven dan Gradle.
Selain itu, skrip Gradle lebih pendek dan lebih bersih daripada skrip Maven.
Selain itu, perbedaan utama antara Maven dan Gradle adalah dalam penggunaannya masing-masing. Maven mempermudah proses pembuatan, memberikan panduan untuk praktik terbaik dalam pengembangan dan memungkinkan migrasi transparan ke fitur-fitur baru. Di sisi lain, Gradle memungkinkan penataan bangunan. Selain itu, ia mendukung pembangunan multi-proyek, meningkatkan produktivitas, menyediakan cara mudah untuk bermigrasi dan berbagai teknik untuk mengelola membangun.
Singkatnya, perbedaan utama antara Maven dan Gradle adalah bahwa Maven adalah alat manajemen proyek dan juga pemahaman perangkat lunak yang mengelola pembuatan, laporan, dan dokumen proyek, sementara Gradle adalah alat otomatisasi open source build yang berfokus pada fleksibilitas dan kinerja. Demikian artikel mengenai Gradle sampai jumpa di artikel selanjutnya. Sekian terima kasih IDMETAFORA Menawarkan Enterprise resource planning (ERP) adalah aplikasi bisnis yang terintegrasi. Aplikasi ERP membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan, dan rantai pasokan. Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723. Jl. Damai No.36, Sleman, Yogyakarta.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..