+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pengertian Teori Akuntansi, Jenis, Tujuan, Elemen, Perkembangan dan Sejarah Teori Akuntansi

30 August, 2022   |   Pojiah

Pengertian Teori Akuntansi, Jenis, Tujuan, Elemen, Perkembangan dan Sejarah Teori Akuntansi

Pengertian Teori Akuntansi


Teori akuntansi adalah suatu bentuk pemahaman yang digunakan untuk menggambarkan spekulasi, metode, dan kerangka kerja serta untuk mempelajari bentuk-bentuk pelaporan keuangan. Teori Akuntansi juga menjelaskan bagaimana bentuk prinsip akuntansi ini diterapkan dalam industri  akuntansi. Teori ini pada dasarnya digunakan sebagai studi untuk memahami pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan dan lembaga mengajukan laporan ini dengan cara dan strategi yang sesuai.

Teori akuntansi berkaitan dengan pembuatan pernyataan umum dalam bentuk hipotesis sebagai penjelasan konkret dalam praktik akuntansi, untuk akhirnya  digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu, teori ini kurang memiliki pertimbangan nilai dan menjadi pusat perhatian yang patut mendapat perhatian.

Dalam praktiknya, pemahaman teori akuntansi ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sains dan teknologi. Dibawah ini adalah penjelasannya: 


1. Sains

Jika kajian ilmu akuntansi dipandang dari sudut pandang ilmiah, akuntansi bertujuan untuk menetapkan suatu bentuk kebenaran atau validitas dari suatu hasil untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang terjadi secara ilmiah yang benar. Teori ini berkaitan dengan memberikan pernyataan umum dan penjelasan  yang timbul dari hipotesis dalam laporan akuntansi.

Faktanya menjadi penjelasan akuntansi. Pusat perhatian dalam kajian ilmu ini adalah masalah fakta sehingga teori ini pun menjadi lebih dalam kajian ilmu ini, sehingga teori  menjadi lebih liberal dalam menentukan nilai.


2. Teknologi

Dilihat dari segi teknis akuntansi merupakan suatu teknologi berupa perangkat lunak yang dipelajari untuk mengembangkan laporan dan kegiatan akuntansi untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Oleh karena itu, akuntansi juga merupakan  pengetahuan teknologi informasi untuk melakukan pengelolaan keuangan. Output teori akuntansi dari perspektif teknis adalah prinsip, metode, dan teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan akuntansi.

 

Jenis-Jenis Teori Akuntansi


Pada dasarnya, teori akuntansi adalah bentuk penalaran logis yang mengevaluasi dan mengembangkan praktik akuntansi. Hasil dari pertimbangan logis tersebut berupa kerangka konseptual yang merupakan kerangka akuntansi lain. Akuntansi dalam hal ini juga memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengenai bentuk dan pertimbangan nilai.
Berdasarkan tujuan atau sasaran  yang ingin dicapai, teori akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa jenis:


1. Teori Normatif Akuntansi

Teori ini menjelaskan fenomena akuntansi untuk  membenarkan standar akuntansi dan tujuan yang ingin dicapai untuk keberadaan dan pembentukannya. Berangkat dari aspek tingkat estetika semiotika, yang membahas tentang simbol dan teori umum menggunakan simbol dalam bidang linguistik, teori akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.


Teori Semantik adalah teori yang menjelaskan tentan perhatian pada masalah- masalah tanda atau symbol yang digunakan sebagai bentuk pengukuran dan penyajian kegiatan operasi dan objek fisik pada perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Teori ini juga membahas tentang penalaran mengapa kegiatan perusahaan bisa disimbolkan dengan cara- cara tertentu untuk membentuk suatu strategi tertentu pula. 


Teori Pragmatik adalah membahas tentang pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku dalam penggunaan laporan keuangan. Teori ini menjelaskan bagaimana reaksi pihak yang dituju oleh informasi- informasi akuntansi yang digunakan secara tepat. 


Teori Sintaktik adalah teori yang membahas tentang pelaporan keuangan dan memberi penalaran tentang mengapa data atau informasi bisa disajikan dengan cara tersebut. 


2. Teori Positif akuntansi

Teori ini menjelaskan fenomena akuntansi sebagaimana adanya, berdasarkan pengamatan empiris dari setiap aktivitas keuangan perusahaan atau lembaga. Dalam praktiknya, jenis teori ini berusaha menemukan apa yang baik dan apa yang benar untuk menghasilkan manfaat atau utilitas maksimal.
 

Tujuan Teori Akuntansi

 

Dalam praktiknya, akuntansi memiliki tujuan yang harus dicapai dalam kegiatannya, sehingga digunakan dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin untuk mencapai  tujuan tersebut. Sebagai contoh:
 1. Dapat digunakan sebagai data untuk mengevaluasi dan menjelaskan kebijakan akuntansi
 2. Hasil akuntansi dapat menjadi kompleks dan luas dan dapat disederhanakan
 3. Memecahkan masalah dengan lebih akurat
 4. Dapat memprediksi apa yang akan terjadi dalam periode waktu tertentu dalam kondisi tertentu
 5. Membantu mengidentifikasi, menjelaskan, dan menyimpulkan bentuk fenomena dalam  akuntansi
 
 

Elemen Teori Akuntansi


Dalam penerapannya, akuntansi memiliki beberapa faktor atau elemen yang penting untuk mencapai suatu tujuan tertentu seperti yang telah disebutkan di atas. Elemen-elemen berikut ini penting dalam teori akuntansi:

1. Relevansi (relevance) adalah elemen kunci dari pelaporan keuangan. Semua informasi dalam laporan keuangan harus adil dan relevan untuk semua aspek yang terlibat.

2. Kegunaan (usefulness)  merupakan faktor yang sangat membantu akuntansi  dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan, menjadikan akuntansi sebagai data yang tepat untuk pengambilan keputusan. Faktor ini juga membantu perusahaan, institusi, atau bisnis untuk mengambil keputusan atau langkah dan  strategi potensial untuk mencapai keuntungan yang maksimal.

3. Reliabel (Reliability) dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa akuntansi dapat dipatuhi sesuai dengan prinsip akuntansi GAAP yang berlaku umum atau dikenal.

4. Konsistensi merupakan faktor akuntansi yang penting. Hal ini karena konsistensi merupakan syarat mendasar untuk memiliki data dan informasi yang lengkap agar dapat membuat akun yang benar.
 
 

Prinsip Dasar Akuntansi


Karena peranannya yang sangat bermanfaat bagi banyak pihak, akuntansi mencakup seperangkat aturan dasar untuk melaksanakan akuntansi ini, berdasarkan prosedur yang berlaku dan cara yang rasional dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.Ada juga prinsip-prinsip yang membentuk aturan. Berikut adalah enam prinsip akuntansi dasar  yang perlu diingat.


1. Matching Principle adalah prinsip pencocokan pengeluaran dan pendapatan sesempurna mungkin.


2. Cost Principle adalah prinsip bahwa semua aset  harus dicatat dalam rekening dengan cara tertentu sesegera mungkin setelah pembelian atau perolehan aset. Ini dilakukan dengan mencatat berdasarkan  pengeluaran sehingga  bisnis Anda tetap teratur, sesuai rencana, dan dapat ditagih.


3. Conservatism Principle adalah prinsip yang menunjukkan tanggung jawab atau kewajiban untuk mempengaruhi, selalu disarankan untuk mencatat setiap tanggung jawab ini. Ini harus dilakukan karena membantu  bisnis dan bisnis menghemat uang dan bersiap ketika mereka perlu melunasi hutang mereka ini merupakan cara terbaik untuk merencanakan anggaran pengeluaran masa depan Anda.


4. Materiality Principle adalah asas pencatatan hanya transaksi keuangan yang telah selesai  sehingga pencatatan transaksi yang belum selesai dapat ditangguhkan untuk sementara waktu. Prinsip ini juga menekankan bahwa hal itu sangat mempengaruhi bentuk anggaran, yang menjadikan catatan penting.


5. Consistency Principle adalah prinsip yang menekankan bahwa sistem akuntansi ditetapkan sehingga semua transaksi yang dilakukan dalam perusahaan harus mematuhi aturan sistem. Prinsip-prinsip tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa tidak ada perusahaan atau lembaga tertentu yang terpengaruh, konsisten dalam sistem akuntansinya, dan dapat menghasilkan laporan yang akurat dan ringkas.


6. Time-Period Principle adalah prinsip yang menunjukkan gagasan bahwa kinerja hasil investasi harus dilaporkan untuk setiap periode. Hal ini dilakukan dengan tujuan membuat sekumpulan variabel sebagai bentuk perbandingan dari waktu ke waktu, menjadi bentuk analisis trend.



Perkembangan Teori Akuntansi


Akuntansi sebagai disiplin akademis mulai berkembang pada abad ke-15, dengan munculnya teori-teori akuntansi yang digunakan dalam bisnis perusahaan. Perubahan praktik akuntansi telah mengakibatkan banyak perubahan dalam teori akuntansi. Kemudian, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mulai mengatur dan merevisi teori akuntansi yang lebih kompleks. Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) juga membantu berbagai bentuk perusahaan besar beradaptasi dengan perubahan sistem dan standar akuntansi.
 

Sejarah teori akuntansi 


Sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 oleh seorang ilmuwan bernama Luca Pacioli yang menciptakan sistem akuntansi yang kita kenal sekarang. Seorang matematikawan Italia pernah mengajarkan matematika kepada ilmuwan terkenal Leonardo da Vinci. Dia kemudian memperkenalkan apa yang disebut pembukuan entri ganda atau double-entry. Pacioli juga mulai memperkenalkan penggunaan laporan keuangan dalam bentuk buku besar, jurnal dan pembukuan, elemen kunci dari pembukuan modern saat ini.

Pacioli adalah orang pertama yang diketahui menggunakan neraca dan laporan laba rugi. Dia menulis tentang akun-akun ini dalam sebuah karya  berjudul De Computis et Scripturis (Of Accounts and Scripturis), sekarang dikenal sebagai The Venice Method, yang mengubah seluruh cara akuntansi. Meskipun pemerintah  mencatat informasi bisnis jauh sebelum Venesia, Pacioli adalah orang pertama yang menggunakan sistem debit dan kredit dalam jurnal dan buku besar, membentuk dasar sistem akuntansi yang masih digunakan sampai sekarang. Kemudian datang Revolusi Industri pada tahun 1700-an dan kemajuan dalam akuntansi. Artinya, mulailah membuat grup besar yang peduli dengan kinerja perusahaan, bukan manajemen  perusahaan. Grup ini adalah pemegang saham dan pemegang obligasi pertama yang menyediakan pendanaan eksternal. Akuntansi pertama kali dipraktikkan di Inggris dan kemudian menjadi profesi yang dipraktikkan di Amerika.

Pada tahun 1887, 31 akuntan membentuk American Institute of Certified Public Accountants, dan sekitar sepuluh tahun kemudian tes standar pertama untuk akuntan diberikan dan telah berlaku sejak saat itu. Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) pertama kali dilisensikan pada tahun 1896. Dua organisasi besar dalam profesi akuntansi adalah American Institute of Certified Public Accountants.

Bagaimana akuntansi berkembang pada paruh kedua abad ke-20, industri akuntansi mulai tumbuh dan berkembang, mengakibatkan munculnya banyak kantor akuntan besar memperluas layanan mereka di luar fungsi audit tradisional. Selain itu, ia juga menambahkan banyak fitur, seperti bentuk saran, tetapi ekstensi ini juga mengarah ke tempat yang tidak seharusnya. Ketika tanggung jawab  akuntan  melampaui tugas mereka sebagai pengawas keuangan,  beberapa kantor akuntan benar-benar tampak terlibat dalam skandal perusahaan.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda