+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mari Mengenal Apa Itu Gitlab? Simak Pengertiannya Disini!

27 August, 2022   |   Isaias

Mari Mengenal Apa Itu Gitlab? Simak Pengertiannya Disini!

Gitlab merupakan salah satu layanan untuk menggunakan Git. Git adalah sebuah tools yang sangat berguna untuk memudahkan para developer. Tools ini berguna sebagai Version Control System (VCS) yang tugasnya adalah untuk melacak perubahan pada file kode. Mungkin bagi para developer, keberadaan Git ini sangatlah memudahkan mereka dalam berkolaborasi menyelesaikan proyek dengan developer lainnya ataupun proyek untuk sendiri.

Tools seperti Git memungkinkan developer untuk melakukan suatu perubahan pada source code tertentu. Mereka tak perlu khawatir akan ada bentrok dalam suatu penggabungan kode-kode tersebut. Karena dengan menggunakan Git ini semua perubahan pada source code dapat terlacak dengan mudah perubahannya.

Agar bisa menggunakan Git, saat ini telah tersedia berbagai macam layanan untuk menyimpan dan saling berbagi kode-kode tersebut. Misalnya, seperti Gitlab, Github, Bitbucket, dan Gitorous. Di antara dari pilihan-pilihan tersebut, Gitlab adalah salah satu layanan penyimpanan Git yang mulai terkenal dan juga telah memiliki banyak pengguna. Apakah Anda pernah mendengar istilah Gitlab atau bahkan pernah menggunakan layanan ini sebelumnya? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu Gitlab, beserta kekurangan dan juga kelebihannya.

Apasih Itu Gitlab?

Gitlab merupakan sebuah layanan yang memungkinkan Anda agar dapat memiliki remote access ke Git repositories. Gitlab ini akan menghosting kode yang Anda buat, juga memberikan berbagai fitur untuk dapat memanajemen siklus pengembangan software. Fitur-fitur milik Gitlab ini adalah untuk mengelola pembagian kode antar orang-orang yang terlibat dalam sebuah proyek, untuk memeriksa bug, wiki space, dan juga lain-lain.

Dengan menggunakan Gitlab ini Anda bisa menggunakan sistem manajemen git-repository yang di-host-sendiri dan juga menjaga code private dari penggunanya. Fungsi dari layanan ini adalah agar Anda dapat dengan mudah berkolaborasi dan juga mengecek perubahan-perubahan kode. Untuk saat ini, Gitlab sudah memiliki 4 versinya sendiri yaitu Gitlab Enterprise Edition, Gitlab.com, Gitlab Community Edition, dan Gitlab CI yang akan dijelaskan dibawah ini:

Gitlab Enterprise Edition

Yang pertama akan dijelaskan didalam artikel ini adalah Gitlab Enterprise Edition. Gitlab Enterprise Edition merupakan versi dari Gitlab CE yang memiliki beberapa fitur fitur tambahan untuk enterprise dan juga organisasi yang ingin menggunakannya. Jenis yang satu ini sangat cocok untuk proyek proyek besar yang membutuhkan audit log, management workflow, serta peningkatan keamanan yang ekstra untuk bisa mendapatkan aksesnya.

Gitlab Enterprise Edition ini tidak bisa digunakan secara open source seperti Gitlab CE pada umumnya. Layanan ini menawarkan harga mulai dari 39 USD untuk versi basic, hingga 149 USD untuk versi plus nya yang lebih komplit.

Gitlab.com

Selanjutnya ada Gitlab.com adalah Gitlab EE yang dapat berjalan pada server milik Gitlab. Sehingga, layanan ini dapat Anda gunakan langsung secara gratis melalui website resminya. Gitlab.com ini memuat semua fitur yang terdapat pada Gitlab CE dan Gitlab EE. Keunggulannya dari Gitlab.com adalah memungkinkan Anda untuk dapat membuat repository pribadi dan publik yang jumlahnya tidak terbatas. Selain itu, Anda dapat berkolaborasi dengan banyak orang tanpa dibatasi apapun sama sekali.

Gitlab Community Edition (Gitlab CE)

Gitlab CE adalah sebuah versi open source dari layanan ini. Berbasis komunitas, source code dalam Gitlab CE dapat terlihat oleh semua orang yang menggunakannya dan siapapun bisa mengunduhnya. Kode yang sudah Anda unduh dari Gitlab CE kemudian dapat Anda install sendiri di server web hosting yang Anda miliki dengan melakukan beberapa penyesuaian terlebih dulu. Gitlab CE ini dapat Anda gunakan pada server yang memiliki sistem operasi seperti Ubuntu, Debian, CentOs dan Raspbian Wheezy.

Gitlab CI

Dan yang terakhir Gitlab CI. Gitlab CI adalah singkatan dari GitLab Continous Integration. Fungsi jenis ini dari Gitlab adalah untuk melakukan suatu pengujian, membuat versi build, dan melakukan deploy dari source code yang telah kita unggah ke Gitlab.
Gitlab CI memungkinkan Anda untuk dapat menjalankan fungsi build menggunakan komputer dengan berbagai macam sistem operasi. Mulai dari Linux, Unix, Windows, dan juga OSX. Selain itu, keunggulan lain dari Gitlab adalah layanan ini mendukung Anda untuk dapat menggunakan berbagai bahasa pemrograman untuk menjalankan perintah build pada source code lain. Mulai dari Java, PHP, Ruby, C dan juga bahasa lainnya.  

Keunggulan dan Kekurangan Gitlab

Setelah mengetahui apa itu Gitlab dan juga apa saja versi yang tersedia dari layanan Gitlab ini, Anda tentu penasaran dengan keunggulan dan juga kekurangan Gitlab. Gitlab adalah layanan yang memiliki banyak sekali pengguna, kepopuleran ini tentunya tidak lepas dari berbagai macam keunggulan keunggulan yang dimilikinya. Tetapi juga terdapat kekurangannya. Mari kita bahas keunggulan dan kekurangannya.

Keunggulan Gitlab

Gitlab CE yang open-source

Salah satu keunggulan dari Gitlab adalah adanya versi yang open-source yakni Gitlab CE. Gitlab CE memungkinkan para penggunanya untuk dapat menemukan dimana server kode mereka berada (present). Kemudahan dalam menggunakannya juga dapat Anda jadikan pertimbangan untuk mulai menggunakan jenis layanan ini segera. Selain itu, Gitlab juga telah menyediakan public repositories dan private yang dapat Anda gunakan dengan secara gratis dan juga tanpa batas.

Dapat Memudahkan Kolaborasi Antar Developer

Keunggulan lain dari Gitlab adalah kemampuannya yang bisa membagikan sejumlah kecil kode dari suatu proyek, sehingga developer dapat fokus mengerjakan bagian yang bisa mereka kerjakan saja. Orang-orang yang terlibat dalam proyek tersebut tidak perlu memiliki keseluruhan kode yang ada didalam proyek untuk bisa mengerjakannya.

Dapat Mendukung Parallel Builds

Dengan menggunakan Gitlab, Anda tentunya dapat dengan mudah menjalankan proses build software pada server yang berbeda-beda secara paralel. Selain itu, layanan Gitlab juga cukup stabil dalam fitur yang satu ini lho. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan proses build ini akan mengganggu repositori proyek asalnya.

Real Time Logging

Gitlab membuat Anda dapat memantau proses pengembangan website setiap saat dengan real-time logging yang akan terus diperbarui. Hal ini tentunya sangat sangat berguna bagi Anda untuk mengawasi dan mengawasi kinerja tim developer yang bekerja sama dengan Anda.

Kekurangan Gitlab

Selain kita mengenal Gitlab dan kelebihannya tentunya juga kita harus mengenal kekurangannya kan. Adapun kekurangan dari Gitlab perlu kita ketahui diantaranya adalah :

Tidak Secepat Seperti Github

Proses menggunakan repository dalam Gitlab membutuhkan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan Github. Banyaknya fitur yang ada pada Gitlab layanan ini jadi membuatnya terasa cukup berat. Hal ini mungkin tidak cocok bagi Anda yang kini sedang mencari layanan yang bisa dioperasikan dengan cepat dan juga ringan.

Membutuhkan Waktu untuk Berpindah Halaman

Kekurangan lain dari gitlab adalah dari aspek interfacenya atau ui nya. GitLab memiliki interface yang sangat menarik dan juga interaktif. Interface ini membuat Anda sangat mudah untuk menggunakan berbagai versi yang telah tersedia di Gitlab. Namun, juga membutuhkan waktu untuk memuatnya serta berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya. 
 

Perbedaan GitHub Dengan GitLab

Walaupun fungsinya sama-sama sebagai cloud-based repository, Github dan GitLab juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok dan banyak.

Dibawah ini akan ada penjelasannya satu per satu.

Perbedaan Workflow

Antara Github dan Gitlab keduanya mungkin memiliki nama yang mirip. Tapi untuk urusan workflow, keduanya jelas sangat berbeda. Jika kita berbicara tentang workflow pada GitHub, platform ini menekankan kepada kecepatan. Sedangkan Gitlab menekankan pada aspek reliability nya.
Pada Github-flow master branch ini bertindak sebagai development branch utama. Dengan begitu, master branch akan selalu siap untuk men-deploy. Sehingga Anda dapat segera me-restore atau mengembalikan status quonya jika terdapat error. Dengan begitu, Anda dapat kembali lagi ke versi sebelumnya hanya dalam beberapa detik. Pada workflow GitLab, Anda memungkinkan untuk membuat beberapa stable branches yang berada di luar master branch. Yang artinya, workflow ini dapat memperlambat proses kinerja task untuk tim berukuran kecil.

Perbedaan Harga dan juga Paket Premium

GitHub maupun GitLab telah menyediakan layanan mereka secara gratis. Namun untuk menggunakan fiturnya secara keseluruhan, Anda mungkin akan membutuhkan paket yang premiumnya. Sebagai awalan, mari kita bahas dari sisi GitHub itu terlebih dahulu. GitHub menyediakan telah 3 jenis paket yaitu ada free (gratis), Team, dan juga Enterprise. Pada versi gratisnya, GitHub telah menawarkan fitur-fitur dasar untuk individu dan juga organisasi. Untuk paket Team, GitHub membanderolnya dengan harga 4 USD per bulan untuk per usernya. Sedangkan untuk paket Enterprise, GitHub membandrolnya dengan biaya sebesar 21 USD per bulan untuk satu user. Di GitLab, paket yang sama pun telah ditawarkan. Mereka menyediakan paket Free (gratis), Premium dan juga Ultimate.Paket Premium GitLab ini ditujukan untuk koordinasi dalam skala kecil atau tim. Paket ini bisa didapatkan dengan harga 19 USD per user/bulan.Sedangkan untuk paket Ultimatenya, GitLab membanderolnya dengan harga 99 USD per user/bulan.

Integrasi nya dengan Aplikasi Lain

Jika membicarakan terkait integrasi, bisa dibilang GitHub ini memiliki keunggulan di sini.Saat ini GitHub bisa berintegrasi dengan lebih dari 300 aplikasi gratis yang ada. Sedangkan GitLab, hanya mendukung integrasi dengan lebih dari 30 aplikasi dan platform seperti Slack, Gmail, Microsoft Teams dan juga lainnya.Sedikitnya aplikasi yang dapat berintegrasi dengan GitLab bukan menjadi penghalangnya untuk memiliki fungsionalitas yang sangat powerful.Pada kenyataannya, GitLab telah mengcover fungsi dari CI, time tracking dan juga backup default. Sedangkan Github membutuhkan integrasi aplikasi pihak ketiga seperti Jenkins untuk dapat melakukannya.

Jadi, dapat dikatakan bahwa keduanya memang memiliki fungsi dasar yang sama, namun ada beberapa hal berbeda yang ditawarkan oleh kedua platform ini. Untuk urusan workflownya, GitHub bisa dibilang lebih cepat jika dibandingkan dengan GitLab. Berkenaan dengan harga, tentunya bisa dikatakan relatif karena fitur yang ditawarkan oleh keduanya pun berbeda beda. Terakhir, jika berbicara tentang integrasi aplikasi, ada lebih dari 300 aplikasi yang dapat Anda integrasikan dengan platform GitHub ini. Sedangkan GitLab hanya bisa berintegrasi dengan 30-an aplikasi saja. Tetapi walaupun begitu, keduanya sama-sama baik untuk mengerjakan proyek yang berbasis open source. 




IDMETAFORA Menawarkan Enterprise resource planning (ERP) adalah aplikasi bisnis yang terintegrasi. Aplikasi ERP membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan, dan rantai pasokan.
Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723.
Jl. Damai No.36, Sleman, Yogyakarta.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda