+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Fintech dalam Gabungan Jasa Keuangan dan Teknologi

30 August, 2022   |   Pojiah

Mengenal Fintech dalam Gabungan Jasa Keuangan dan Teknologi

Perkembangan Fintech di Indonesia 


Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan pertumbuhannya perusahaan-perusahaan dibidang startup, perkembangan fintech di Indonesia semakin besar. Teknologi fintech di Indonesia dimulai pada tahun 2006, namun menikmati saat itu masih sedikit perusahaan yang bergerak di bidang ini. Ketika Asosiasi fintech Indonesia berdiri pada tahun 2015, maka kepercayaan dikalangan masyarakat terhadap fintech di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang. Alhasil, perusahaan fintech Indonesia berkembang pesat, dengan 140 perusahaan masuk dalam daftar fintech OJK. Tidak hanya itu, pada tahun 2017 fintech syariah kembali berkembang. fintech syariah adalah jenis fintech yang beroperasi dengan prinsip syariah, oleh karena itu dibentuklah Asosiasi fintech Syariah Indonesia untuk mengawal fintech Syariah di Indonesia.



Pengertian Fintech


Fintech adalah singkatan dari Financial Technology, yang berarti teknologi finansial. Jadi fintech sebenarnya adalah inovasi teknologi yang dikembangkan di bidang keuangan untuk membuat transaksi keuangan menjadi praktis, mudah dan efektif. Teknologi keuangan atau fintech adalah hasil dari kombinasi layanan keuangan dan teknologi yang pada akhirnya mengubah model bisnis tradisional. Konsumen yang semula harus bertemu langsung dengan mencatat dan membawa uang tunai kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dan melakukan pembayaran dalam hitungan detik. Fintech hadir seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi informasi dengan gaya hidup yang berubah dengan cepat. Dengan fintech ini, kesulitan dalam transaksi jual beli dan pembayaran, tidak ada waktu untuk mencari produk, berbelanja, mentransfer uang di bank atau ATM, dan keengganan untuk mengunjungi tempat-tempat untuk layanan yang tidak menyenangkan. Dengan kata lain, fintech dapat membantu membuat sistem perdagangan dan pembayaran menjadi lebih efisien dan murah, namun tetap efektif. fintech merupakan teknologi pembayaran yang memiliki dampak dan manfaat nyata bagi pengguna dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 



Dasar hukum Fintech di Indonesia 


Fintech adalah teknologi pembayaran terbaru dengan dasar hukum untuk memastikan penggunaannya aman dan tepat. Di bawah ini adalah beberapa alasan hukum penggunaan fintech di Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 Melaksanakan Proses Pembayaran 
2. Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP tentang Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital 
3. Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang mengatur segala hal yang berhubungan dengan uang
    Elektronik



Manfaat Fintech di Indonesia 


Perkembangan fintech di Indonesia memiliki banyak dampak positif. Adapun manfaat dari fintech adalah sebagai berikut: 

1. Transaksi keuangan menjadi mudah 
Manfaat utama fintech adalah penyederhanaan transaksi keuangan. Jika Anda ingin melakukan transaksi keuangan, Anda tidak perlu lagi pulang atau pergi ke bank. Semua aktivitas keuangan hanya dapat diselesaikan melalui smartphone, tentunya memudahkan masyarakat. 

2. Akses Keuangan yang Lebih Baik 
Berkat fintech, teknologi keuangan berkembang pesat dan menjangkau berbagai kalangan masyarakat. Hal ini membuat lebih banyak orang memahami bagaimana memperoleh bantuan keuangan untuk mendukung kegiatan mereka sehari-hari.  

3. Standar hidup masyarakat meningkat 
Poin keunggulan fintech ini berkaitan dengan manfaat sebelumnya. Setelah masyarakat memiliki akses keuangan yang lebih baik, masyarakat dapat menggunakan dana tersebut untuk membiayai kegiatan konsumsi dan produktif mereka. Akhirnya standar hidup dan kesejahteraan mereka meningkat.

4. Mendukung Inklusi Keuangan 
Keempat dari fintech adalah untuk mendukung inklusi keuangan publik yang lebih besar. Inklusi keuangan mengacu pada partisipasi masyarakat dalam transaksi ekonomi, mulai dari jual beli hingga donasi, tabungan, dan kredit. Transaksi ekonomi yang beragam ini dijembatani oleh kemudahan teknologi fintech, dan inklusi keuangan terus berkembang. 

5. Percepatan perputaran ekonomi 

Kelima, manfaat fintech adalah permulaan perputaran roda perekonomian. Akses keuangan dan kemudahan memfasilitasi siklus bisnis yang lebih cepat dan nyaman. Selain itu, fintech membantu pelaku ekonomi untuk mendapatkan modal bunga rendah melalui kredit online sebagai produk fintech.


Keuntungan Fintech 

Fintech adalah sebuah teknologi pembayaran masa kini yang juga dapat memberikan keuntungan bagi penggunanya. Keuntungan tersebut dapat diperoleh konsumen, pedagang produk atau jasa, maupun bagi suatu negara itu sendiri. 


Berikut keuntungan Fintech bagi konsumen: 

1. Mendapat layanan yang lebih baik 
2. Pilihan yang lebih banyak 
3. Harga yang lebih murah 
4. Bagi pemain fintech (pedagang produk atau jasa) : 
5. Menyederhanakan rantai transaksi 
6. Menekan biaya operasional dan biaya modal 
7. Membekukan alur informasi 


Berikut keuntungan Fintech Bagi suatu negara: 

1. Mendorong transmisi kebijakan ekonomi 
2. meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat 
3. Di Indonesia, fintech mendukung Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SNKI 


Cara Kerja Fintech 

Fintech adalah salah satu bidang usaha canggih yang mengintegrasikan pengelolaan keuangan, penyimpanan, distribusi uang, dan teknologi. Oleh karena itu, cara kerja fintech kompleks dan bercabang-cabang sesuai pelayanannya kepada masyarakat. Kita ambil contoh penyedia fintech kredit elektronik. Cara kerja penyedia kredit fintech adalah mendapatkan data dari komunitas pelanggan melalui kredit terlebih dahulu. Setelah verifikasi data dan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI), fintech akan mencairkan dana ke estore tempat pengajuan pengajuan kredit.



Dampak berdasarkan Adanya fintech


Fintech merupakan suatu teknologi pembayaran yang bisa bermanfaat bagi para penggunanya. Berdasarkan itu, pengaruh fintech dan pengaruh fintech akan mengubah sistem pembayaran rakyat dan sangat membantu dalam perusahaan-perusahaan startup khususnya pada biaya modal dan biaya operasional yang relatif tinggi pada awal. 

Fintech merupakan sistem pembayaran yg bisa digunakan sebagai lembaga keuangan formal misalnya bank. Dalam hal sistem pembayaran fintech berperan pada: 
1. Menyediakan pasar bagi pelaku usaha
2. Menjadi indera bantu buat pembayaran, penyelesaian/penyelesaian & kliring
3. Membantu aplikasi investasi yang lebih efisien
4. Mitigasi berdasarkan sistem pembayaran yg konvensional
5. Membantu pihak yg membutuhkan untuk menabung, meminjam dana & penyertaan kapital.

Di Indonesia, Lembaga Bank Indonesia (BI) dalam mengatur regulasi fintech yang sudah dimulai karena kuatnya teknologi pada sistem pembayaran yang mendukung Bank Indonesia menjadi bank sentral Republik Indonesia untuk memastikan lintas pembayaran yang sudah terpenetrasi dan teknologi berjalan permanen menggunakan arus dan kondusif dan mendukung pilar- pilar pada pilar visi & misi Bank Indonesia. 



Jenis fintech di Indonesia 


Perkembangan fintech di Indonesia memunculkan berbagai inovasi produk fintech yang mendukung aktivitas keuangan dan kehidupan masyarakat. 

1. kredit peer-to-peer 
Jenis fintech yang pertama adalah peer-to-peer lending. Jasa keuangan yang memberikan kredit modal usaha atau memenuhi suatu kebutuhan. Adanya contoh fintech ini membantu para pelaku usaha untuk mengumpulkan modal dengan cepat secara online. Namun, harus tetap waspada terhadap fintech ilegal, seperti kredit online informal, yang dapat menipu pelanggan. Pilih kredit online yang sah sebelum itu Anda dapat memeriksa daftar fintech resmi OJK di situs resmi OJK. 

2. Penggalangan Dana 
Penggalangan Dana adalah produk fintech sebagai platform untuk menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan donasi dalam transaksi yang aman, mudah dan terjamin. Penggalangan dana tidak hanya digunakan untuk penggalangan dana tetapi juga untuk membangun bisnis untuk mencari investor dan pebisnis.

3. Dompet Elektronik
Jenis fintech berikutnya adalah dompet digital yang juga dikenal sebagai e-wallet. Produk fintech ini bekerja untuk memberikan tempat bagi pengguna untuk menyimpan uangnya secara elektronik. Tujuan produk fintech berupa dompet elektronik adalah untuk memudahkan pengguna dalam menarik dana untuk transaksi di aplikasi lain seperti marketplace dan aplikasi merchant. 

4. Keuangan Mikro 

Yang keempat adalah sifat fintech keuangan mikro. Keuangan mikro adalah layanan yang disediakan oleh fintech untuk mendukung mata pencaharian perusahaan dan layanan keuangan kelas menengah dengan menyediakan layanan keuangan. 

5. Payment Gateway
Jenis fintech yang kelima Payment Gateway adalah sistem fintech yang mengotorisasi pembayaran untuk transaksi online. Contoh fintech payment gateway ini adalah Paypal. 

6. Investasi 
Perkembangan fintech memudahkan proses investasi, banyak proses investasi yang bermigrasi melalui aplikasi online untuk memudahkan investor menanamkan modalnya. 

7. Bank Digital 
Jenis terakhir dari fintech adalah bank digital, dimana 100% bertransaksi secara digital, mulai dari pendaftaran hingga pengelolaan asetnya. Perbankan digital berbeda dari perbankan seluler. Perbankan digital 100% elektronik transaksi m-banking masih terkait dengan perbankan offline. 
Contoh produk fintech berupa bank digital di Indonesia adalah ONE Mobile. Meskipun diterbitkan oleh OCBC NISP, ONE Mobile adalah entitas digital yang terpisah dengan manajemen aset yang terpisah dari akun non-digital. 



Peran Bank indonesia 


Fintech adalah suatu metode pembayaran masa kini yang memerlukan regulasi yang ketat untuk dapat digunakan pada suatu negara. Fintech sendiri telah digunakan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral indonesia. Upaya yang dilakukan Bank Indonesia terkait dalam menjaga dan lalu

Lintas pembayaran terkait fintech antara lain: 

1. Dalam penyediaan pasar bagi pelaku
Bank Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai kepastian data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.  

2. Dalam hal tabungan, kredit, dan penyertaan modal 
Bank Indonesia mewajibkan setiap pelaku usaha untuk mematuhi peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, sistem pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.  

3. Dalam hal investasi dan manajemen risiko
Bank Indonesia juga mewajibkan setiap pelaku usaha untuk mematuhi peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, sistem pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.  

4. Dalam hal pembayaran, penyelesaian atau penyelesaian dan kliring
Bank Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.  

Selain itu, dalam rangka menjamin keamanan dan lalu lintas pembayaran di Indonesia, Bank Indonesia telah melakukan inisiatif yaitu dengan cara : 

1. Fasilitator
Bank Indonesia akan menjadi perantara penyediaan lahan untuk pembayaran
 
2. Analis bisnis yang cerdas.
Dengan bekerja sama dengan otoritas dan lembaga internasional, Bank Indonesia akan menjadi analis bagi pelaku usaha terkait Fintech, memberikan wawasan dan bimbingan untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman dan tertib. 

3. Asesmen 
Bank Indonesia melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan usaha yang terkait dengan fintech dan sistem pembayaran berbasis teknologi. 

4. Koordinasi dan Komunikasi 
Bank Indonesia menjalin hubungan dengan otoritas terkait untuk mendukung kehadiran sistem tekfin pembayaran di Indonesia. Bank Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung pelaku ekonomi Indonesia melalui pembinaan fintech secara berkala.







 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda