+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Kenali Perbedaan SAK dan IFRIS dalam Akuntansi

31 August, 2022   |   Fajri

Kenali Perbedaan SAK dan IFRIS  dalam Akuntansi

Akuntan memiliki pedoman atau acuan yang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dalam mengelola laporan keuangan di suatu perusahaan. Standar akuntansi yang digunakan mengacu pada IFRS yang merupakan singkatan  dari International Financial Accounting Standards. Tentunya jika Anda  seorang akuntan,  Anda harus mengetahui standar akuntansi seperti SAK dan IFRS yang berlaku di Indonesia dan global. Akuntan memiliki pedoman atau acuan yang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Standar ini mengacu pada singkatan IFRS atau singkatan dari International Financial Accounting Standards. Kedua standar akuntansi ini merupakan dasar-dasar yang perlu diketahui oleh banyak akuntan agar dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan praktik yang umum diterapkan. Jika Anda belum begitu memahami apa itu SAK dan IFRS,  artikel ini  akan menjelaskan secara detail arti dan perbedaan kedua standar akuntansi tersebut.
 

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

Standar akuntansi keuangan merupakan kerangka acuan untuk melaksanakan prosedur yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI, SAK atau Standar Akuntansi Keuangan adalah format dan tata cara pelaporan keuangan yang menjadi aturan baku penyajian informasi keuangan suatu usaha atau kegiatan perusahaan.

SAK itu sendiri mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI). Serta peraturan perundang-undangan pasar modal dari perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pengawasannya.

Dengan mengikuti standar akuntansi yang berlaku, akuntan diharapkan mampu menyusun laporan keuangan dalam format dan informasi yang konsisten sesuai standar yang telah ditetapkan. Dengan SAK, akuntan perusahaan Anda dapat dengan mudah menyusun laporan keuangan tahunan dengan satu kesatuan konsep dan proses penyajian setiap tahunnya. 

Selain SAK Indonesia, standar akuntansi sendiri ada yang berstandar internasional yang disebut IFRS, merupakan singkatan dari International Financial Accounting Standard. Secara keseluruhan, IFRS dan SAK tidak berbeda nyata. IFRS juga merupakan panduan dan metode penyajian laporan keuangan  perusahaan, hanya menggunakan standar internasional.  Keduanya berbeda dalam pengaplikasian dan persiapan teknis.

Perbedaan yang paling jelas antara SAK dan IFRS adalah bahwa badan-badan yang terlibat memiliki standar yang berbeda dalam proses penyusunan dan pengesahannya. Hal ini menyebabkan  perbedaan fungsionalitas dari aplikasi tersebut antara SAK dan IFRS. Selain itu, terdapat perbedaan lain antara SAK dan IFRS dalam penerapannya. Perbedaan antara SAK dan IFRS dijelaskan di bawah ini.
 

Apa itu International Financial Accounting Standard (IFRS) ?

IFRS merupakan singkatan dari International Financial Accounting Standard, adalah standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Empat organisasi global besar terlibat dalam pengembangan Standar Akuntansi Internasional (IAS): Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Komunitas Eropa (EC), Organisasi Pasar Modal Internasional (IOSOC) dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC) Awalnya, IFRS adalah pengembangan standar akuntansi global yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan standar akuntansi global berkualitas tinggi yang dikembangkan oleh IASB, sebelumnya Komite Standar Akuntansi Internasional (AISC) Kini, setelah sukses diterbitkan, IFRS telah menjadi sistem yang digunakan oleh sebagian besar negara untuk mengelola perusahaan baik domestik maupun internasional. 

Indonesia sendiri saat ini  mengadopsi IFRS. Ini karena Indonesia adalah bagian dari IFAC. IFAC mewajibkan anggota untuk mematuhi Statement of Membership Obligations (SMO) dan Indonesia harus menjadikan IFRS sebagai salah satu standar akuntansinya. 

IFRS mengharuskan perusahaan untuk melaporkan hasil keuangan dan posisi keuangan mereka di bawah aturan yang sama. Ini berarti bahwa pelaporan keuangan semua perusahaan yang menggunakan IFRS sebagian besar harus konsisten untuk menghindari manipulasi dan penipuan dan untuk membuat laporan keuangan lebih mudah untuk dibandingkan dan dibedakan.

IFRS digunakan terutama oleh perusahaan yang melaporkan hasil keuangan di mana saja di dunia kecuali Amerika Serikat. Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum atau GAAP adalah kerangka kerja akuntansi yang digunakan di Amerika Serikat.  GAAP jauh lebih berbasis aturan daripada IFRS. IFRS lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum daripada GAAP,  membuat kerangka  IFRS  lebih sederhana, lebih jelas dan lebih mudah dipahami daripada GAAP.
IFRS mencakup beragam topik, termasuk:

- Penyajian laporan keuangan

- Pengakuan pendapatan

- Keuntungan karyawan

- Biaya pinjaman

- Pajak penghasilan

- Investasi pada rekanan

- persediaan

- Aset tetap
 

Perbedaan IFRIS dan PSAK
 

Perbedaan

PSAK

IFRS

Sumber

PSAK No.1 (Revisi 1998) Penyajian Laporan keuangan

IAS1, Presentation of Financial Statements

Neraca

Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank.

Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar, hanya bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu

Laporan Kinerja Keuangan

Laporan laba rugi

Laporan laba rugi komprehensif

Laporan Laba/Rugi

Sama seperti IFRS. Tetapi ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang diterima di awal.

Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format.

Laporan Arus Kas (Format dan Metode)

Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung.

Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya: menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung

Pos Luar Biasa

Item pos luar biasa masih harus dilaporkan.

Di dalam IFRS dilarang menggunakan pos luar biasa.

Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi

Secara khusus tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak

Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak

Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang Diakui (Pendapatan dan Komprehensif Lainnya)

Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham

Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham

Tanggung Jawab laporan Keuangan

Manajemen

Tidak diatur

Komponen Laporan Keuangan

Neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas.

Laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi

Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi

Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS. Informasi yang signifikan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan hasil yang tidak diperlukan.

Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva, kewajiban, pendapatan, dan hasil.

 

Penerapan IFRS di Indonesia

IFRS telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2012. Dalam implementasinya, Pemerintah mewajibkan  beberapa institusi untuk menggunakan sistem IFRS ini. Bank, perusahaan asuransi, perusahaan publik, dan badan usaha milik negara wajib menggunakan sistem IFRS sesuai dengan peraturan pemerintah. Pemerintah tidak mewajibkan penggunaan sistem IFRS  tanpa alasan. Ini karena badan-badan ini umumnya terhubung langsung dan tujuan penggunaan IFRS adalah untuk memberikan informasi  yang relevan kepada pengguna saat membaca dan menganalisis laporan keuangan perusahaan.
 

Keuntungan Menggunakan IFRS

Penerapan standar keuangan IFRS akan meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dan memberikan informasi pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi di pasar modal internasional. Manfaat lain yang dapat diwujudkan organisasi dengan menerapkan IFRS  adalah  menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam persyaratan akuntansi.

Selain itu, IFRS juga dapat mengurangi  biaya pelaporan keuangan untuk perusahaan multinasional dan biaya  analisis keuangan untuk analis keuangan perusahaan. IFRS dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan menuju best practice. Jadi Indonesia perlu menyelaraskan standar keuangannya dengan IFRS, tetapi kami menemukan bahwa melakukannya sebenarnya membuat laporan keuangan lebih mudah.
 

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan acuan prosedur penyusunan laporan keuangan untuk mencapai keseragaman konsep dalam penyajian laporan keuangan. Pelaporan yang konsisten memudahkan akuntan  perusahaan untuk menyusun dan menjelaskan  laporan keuangan.

Selain itu, SAK juga menjadi metrik untuk menciptakan bahasa yang konsisten dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan. SAK merupakan suatu sistem yang dibuat untuk mengendalikan sebagian besar penyajian laporan keuangan baik secara konseptual maupun teknis.

Meskipun SAK mengatur sebagian besar prosedur pelaporan keuangan, SAK telah berkembang menjadi standar akuntansi keuangan yang kesesuaiannya tidak dapat disangkal dan oleh karena itu digunakan secara konsisten oleh sebagian besar perusahaan  Indonesia.
 

Alasan Penggunaan PSAK

SAK tersebut dikembangkan dan disepakati oleh sejumlah badan terkait yang ahli di bidang akuntansi. Hal ini menjadikan SAK sebagai acuan pengelolaan rekening tahunan di tingkat nasional dan internasional. Di Indonesia sendiri SAK dibuat dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).  Setelah pengesahan, SAK tersebut disusun dalam bentuk buku yang berjudul Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang mengindikasikan masuknya Rancangan Perubahan Standar Akuntansi Indonesia ke dalam SAK pada tahun 1994. Kompilasi itu mencakup teori terkait. Untuk berlatih mempersiapkan akuntansi perusahaan. Dalam pembuatannya, SAK merupakan aplikasi dari beberapa standar akuntansi yang ada seperti IAS, IFRS, ETAP, GAAP, PSAK Islam dan  SAP. SAK dapat dikatakan sebagai standar akuntansi yang revolusioner dari standar akuntansi yang ada.
 

Jenis Jenis PSAK 

Dalam penerapannya, SAK diklasifikasikan menjadi empat jenis: PSAK-IFRS, ETAP, SAK Syariah dan SAP. Masing-masing jenis tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dan tidak semuanya cocok untuk digunakan perusahaan. Misalnya, SAK Syariah yang dapat digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah terkait dengan fatwa MUI.  Selain itu, ada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Akuntansi Pemerintahan, yang siap diterapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

SAP mengelola keuangan pemerintah dengan transparansi dan akuntabilitas. Meskipun ada empat jenis SAK dengan penerapan yang berbeda di Indonesia, keberadaan SAK menguraikan konsep konsistensi dalam pengelolaan laporan keuangan di bawah SAK. Hal ini dikarenakan beberapa standar akuntansi digunakan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memungkinkan auditor untuk mengaudit laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku, dan untuk memudahkan pembaca laporan keuangan dalam menyusun laporan keuangan. diperlukan.

Kesimpulan
Di atas adalah penjelasan mengenai perbedaan antara SAK dan IFRS dalam standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Jika Anda adalah pemilik bisnis yang mengelola atau menyiapkan laporan keuangan Anda sendiri, pastikan Anda mengikuti standar yang berlaku di Indonesia untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Jika Anda kesulitan membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar, Anda bisa mengunjungi website kami idmetafora.com yang dapat membantu anda mengelola arus kas keuangan dan menyusun laporan keuangan sesuai standar PSAK.
 
IDMETAFORA juga menawarkan Jasa pembuatan website Enterprise resource planning (ERP) adalah aplikasi bisnis yang terintegrasi. Aplikasi ERP membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan, dan rantai pasokan.
 
Hubungi kami di No : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723
Jl. Damai, Sleman, Yogyakarta
PT Metafora Indonesia Teknologi

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda