Anda mungkin telah sering mendengar istilah founder pada sebuah profil perusahaan, organisasi atau komunitas. Founder adalah seseorang yang mendirikan dan memberi sebuah ide di suatu perusahaan. Ide-ide yang dimiliki oleh seorang founder akan dieksekusi oleh founder serta rekan kerja dalam perusahaan. Apa itu founder? Founder adalah seseorang yang membentuk dan mendirikan business atau organization. Seorang founder biasanya memiliki bertanggung jawab untuk menetapkan misi dan visi perusahaan. Tidak hanya itu saja yang harus dilakukan seorang founder, ia mengamankan pendanaan perusahaan, mengamati sumber daya manusia dalam perusahaan, serta melakukan branding perusahaan.
Posisi founder, CEO, dan owner dalam perusahaan memiliki perbedaan. Founder, CEO, dan owner memiliki arti, posisi, dan tanggung jawab yang beda satu sama lain. Berikut merupakan perbedaan founder, CEO, dan owner.
Founder merupakan seseorang yang mendirikan suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki ide yang memiliki hubungan dengan orientasi bisnis perusahaan. Posisi founder dalam perusahaan yaitu sebagai pendiri. Tugas serta tanggung jawab seorang founder adalah memimpin perusahaan.
CEO merupakan posisi tertinggi pada suatu struktur perusahaan, dan CEO bertugas untuk memastikan perusahaan tetap beroperasi. Posisi CEO yaitu sebagai kepala perusahaan yang memimpin dan memiliki tanggung jawab untuk memastikan relasi dan hubungan baik dengan founder, owner serta karyawan-karyawan di perusahaan.
Owner merupakan pemilik perusahaan yang biasanya memiliki seluruh atau sebagian saham perusahaan. Posisi owner yaitu pemilik perusahaan. Tugas dan tanggung jawab owner ialah investasi pada perusahaan. Co-founder adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk ke rekan atau teman-teman yang telah membantu founder dalam berdirinya suatu perusahaan. Biasanya co-founder juga dapat disebut sebagai pendiri ke 2/3/4 yang mendampingi founder dalam memajukan atau mengembangkan suatu perusahaan atau usaha tertentu. Misalnya, Mark Zuckerberg merupakan orang yang pertama mencetuskan ide berdirinya facebook, maka ia bisa disebut sebagai founder facebook. Sedangkan 4 kawannya yaitu (Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes) merupakan co-founder dari facebook.
Founder biasanya orang yang menggagas ide dari bisnis tersebut. Tetapi, orang tersebut bisa saja tidak mempunyai kemampuan dalam mengurus keuangan atau SDM atau bahkan kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh founder tersebut. Disitulah tugas Co-Founder bekerja. Co-Founder akan mengisi kekurangan yang dimiliki oleh Founder tersebut.
Co-Founder memiliki tanggung jawab yang di antaranya adalah mengidentifikasi peluang pasar, mengembangkan produk dalam bentuk final, membimbing jajaran direktur, memproyeksikan visi, berfokus pada Indikator Kinerja Utama, serta mengambil keputusan akhir.
Co-Founder harus mempunyai keterampilan yang bisa membantu dalam menjalankan bisnis, antara lain yaitu di bagian soft skill diantaranya keterampilan dalam komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.
Diantara tugas founder yang mengembangkan business plan perusahaan yaitu: 1. Mencari pendanaan awal Tugas founder adalah bertanggung jawab atas modal awal dalam memulai bisnis. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan pinjaman, mencari modal ventura atau menggunakan aset pribadi untuk mendanai bisnis hingga perusahaan mulai memperoleh pendapatan yang cukup untuk menutupi modal awal. 2. Menetapkan visi dan misi perusahaan Tugas dan tanggung jawab founder merupakan yang menetapkan visi dan misi perusahaan. Hal tersebut dilakukan supaya para karyawan dan anggota tim lainnya tetap memiliki visi dan misi yang selaras dengan perusahaan. Dengan begitu, karyawan akan memberikan feedback yang terbaik untuk perusahaan. 3. Membentuk dewan direksi Tugas serta tanggung jawab founder pada tahapan awal disebuah perusahaan adalah yang menentukan dewan direksi supaya bertugas dalam membantu dan mengatur perusahaan. Setelah terciptanya dewan direksi, yang bisa dilakukan founder adalah mengawasi bagaimana hubungan antara perusahaan dengan dewan direksi. 4. Mengembangkan business plan Perusahaan-perusahaan yang sukses memulai usaha dengan sebuah business plan yang baik dan hasil pemikiran yang matang. Tugas dari seorang founder ialah membuat business plan yang efektif, meliputi deskripsi model bisnis perusahaan, analisa pasar, produk serta layanan yang ditawarkan oleh perusahaan, rencana operasional, strategi pemasaran serta penjualan, dan rencana keuangan yang dijelaskan secara rinci. 5. Merekrut karyawan dan executive team Dalam membangun sebuah bisnis maupun perusahaan baru, tugas yang harus dilakukan founder ialah membentuk tim yang bisa mewujudkan visi dan misi perusahaan. Biasanya seorang founder akan membentuk tim eksekutif terlebih dahulu supaya dapat mengawasi aspek-aspek penting didalam perusahaan. Setelah itu, lanjut dengan merekrut karyawan.
1. Kemampuan komunikasi Skill utama yang paling penting dimiliki oleh seorang founder adalah mempunyai kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi sangat penting bagi seorang founder dikarenakan bisa lebih mudah dalam mengatur perusahaan, maka dari itu diperlukan kecakapan dalam berkomunikasi. Tidak hanya sekadar bisa berbicara saja, namun founder juga harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi karyawan serta rekan kerja lainnya. 2. Kemampuan memecahkan masalah Skill kedua yang penting pula untuk seorang founder adalah kemampuan dalam memecahkan masalah. Menjadi seorang founder akan selalu dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Menjadi founder, anda harus mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi dan mencari cara untuk bisa memecahkan masalah tersebut. Diperlukan cara berpikir sistematis serta logis saat memecahkan suatu masalah. 3. Kemampuan kerja sama dalam tim Skill ketiga yang penting untuk seorang founder adalah kemampuan dalam bekerja sama tim. Untuk membuat suatu organisasi atau perusahaan maju dan berkembang, dibutuhkan kerja sama tim yang baik. Founder harus bisa dan mampu bekerja sama dalam tim karena seorang founder akan selalu membutuhkan kerjasama dengan para rekan kerja supaya mewujudkan visi dan misi perusahaan. 4. Kemampuan leadership Skill keempat yang penting bagi seorang founder adalah kemampuan leadership. Sebagai seorang founder anda tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk mengatur diri sendiri dengan baik, tetapi kamu perlu memiliki kemampuan leadership yang baik. Kemampuan leadership ini bertujuan untuk memotivasi para rekan kerja untuk mencapai visi dan misi perusahaan. 5. Kemampuan berpikir kritis Skill kelima yang penting yang harus dimiliki seorang founder adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir jernih serta rasional terhadap sesuatu yang harus dilakukan. Sebagai founder, anda harus membuat penilaian yang logis, rasional, sistematis, serta dipikirkan secara matang. Founder juga harus dapat melihat masalah dari berbagai perspektif.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..