Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Memahami secara mendalam terkait dengan keuangan merupakan suatu aspek yang sangat krusial bagi perusahaan. Hal tersebut menjadi pondasi utama agar perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang cerdas. Tanpa memiliki pemahaman yang mendalam mengenai keadaan finansialnya, perusahaan berisiko mengambil langkah-langkah bisnis yang tidak tepat, meningkatkan potensi kerugian yang signifikan. Ketika perusahaan salah dalam mengambil keputusan bisnis, konsekuensinya dapat sangat merugikan dan berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang besar. Oleh karena itu, salah satu hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan yaitu menggunakan rasio keuangan sebagai panduannya. Rasio keuangan menyediakan informasi yang sangat berharga, memungkinkan manajemen untuk memproyeksikan perkembangan bisnis perusahaan di masa depan. Pada artikel ini, akan menjelaskan mengenai pengertian rasio keuangan, membedah terkait jenis-jenisnya, merinci apa saja manfaat yang didapat dalam menggunakan rasio keuangan, dan bagaimana cara menghitung rasio keuangan supaya bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.
Apa itu rasio keuangan? Rasio keuangan merupakan suatu ukuran atau rasio yang dapat dihitung dari beberapa akun atau komponen-komponen laporan keuangan di suatu perusahaan. Rasio keuangan berfungsi untuk memberikan gambaran terkait dengan kondisi keuangan di dalam perusahaan dan juga dapat membantu dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat dan terstruktur. Hal ini merupakan perhitungan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai finansial guna memahami kesehatan keuangan perusahaan serta mengevaluasi posisi pasarnya. Rumus unik digunakan untuk menghitung setiap rasio keuangan, dengan menggunakan rumus unik tersebut, rasio keuangan memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan secara akurat merupakan langkah awal yang penting dalam memperoleh berbagai metrik keuangan yang berharga. Jenis rasio ini sering digunakan oleh para eksekutif bisnis untuk dapat menentukan kebijakan dan keputusan bisnis yang mampu memberikan keuntungan dalam perusahaan. Misalnya, rasio keuangan ini dipilih supaya dapat menyelamatkan aset perusahaan. Oleh sebab itu, peran key person ini sangat penting untuk memastikan manajemen tidak salah langkah dalam mengambil keputusan demi kepentingan perusahaan.
Rasio keuangan memiliki peran yang sangat penting terhadap sebuah perusahaan agar dapat mengambil keputusan bisnis yang efisien dan terstruktur dengan menyesuaikan kondisi finansial. Karena data yang digunakan sebagai acuan yaitu informasi terhadap laporan keuangan, rasio tersebut mampu untuk memudahkan perusahaan dalam mengambil tindakan pengelolaan yang tepat. Selain itu, rasio keuangan juga memiliki beberapa fungsi yang berbeda yang perlu diketahui, diantaranya yaitu: 1. Mengawasi atau Memantau Kemajuan Bisnis Memonitor rasio keuangan dapat memberikan pemahaman yang mendalam terkait dengan evolusi dan kemajuan bisnis yang Anda bangun. Sebagai contoh, jika Anda ingin menilai apakah kinerja keuangan bisnis Anda meningkat dari beberapa tahun sebelumnya, Anda dapat menggunakan rasio modal kerja. Hal tersebut dapat memberikan gambaran apakah bisnis yang Anda buat atau bangun sedang dalam tahap berkembang atau malah mengalami penurunan. 2. Melakukan Perbandingan dengan Pes Konkuren (Kompetitor) Menganalisis rasio keuangan bisnis Anda dalam perbandingan dengan pesaing di industri yang sama merupakan langkah strategis dalam analisis kompetitif. Sebagai contoh, Anda dapat membandingkan rasio likuiditas atau rasio profitabilitas bisnis Anda dengan pesaing sektor yang sejenis. Hal tersebut bertujuan untuk menilai sejauh mana bisnis Anda berada dalam posisi yang kuat atau apakah ada area yang perlu ditingkatkan. Apabila rasio keuangan bisnis Anda menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada beberapa rata pesaing, hal tersebut mencerminkan bahwa bisnis Anda bergerak dalam arus yang benar dan memiliki kemampuan bersaing yang positif di pasar. Namun jika sebaliknya terjadi, penting untuk segera mengidentifikasi kelemahan dan mengambil langkah-langkah perbaikan guna meningkatkan daya saing bisnis Anda. 3. Menetapkan Tujuan Bisnis Rasio keuangan dapat menjadi alat yang efektif dalam menetapkan tujuan bisnis yang terkait dan terukur. Sebagai contoh, jika Anda bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas bisnis, Anda dapat memanfaatkan rasio keuntungan untuk dapat mengevaluasi sejauh mana bisnis Anda bisa menghasilkan keuntungan yang efisien dari penjualan, aset, atau modal yang akan digunakan. 4. Monitoring Kinerja Profit Bisnis Rasio profitabilitas, termasuk rasio margin keuntungan, memberikan gambaran tentang seberapa besar keuntungan yang dapat dihasilkan oleh bisnis Anda dan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan untuk dapat mencapainya. Selain itu, beberapa rasio lainnya juga dapat memberikan informasi tentang laba bersih perusahaan, arus kas, serta total aset dan kewajiban pada akhir episode keuangan. Hal ini akan membantu Anda dalam menilai apakah kinerja profitabilitas bisnis Anda mengalami peningkatan atau penurunan. 5. Menjadi Panduan dalam Menganalisis Potensi Pertumbuhan Perusahaan Untuk terus eksis dalam persaingan industri yang semakin sengit, perusahaan perlu memastikan bahwa bisnisnya mampu berkembang secara konsisten dan menjanjikan. Pengembangan bisnis dapat melibatkan pendirian cabang, perluasan cakupan wilayah pemasaran, inovasi produk, dan berbagai strategi lainnya. Seluruh langkah ini memerlukan analisis rasio keuangan yang akurat untuk dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan. Dengan menganalisis dan memahami rasio keuntungan dari tahun ke tahun, Anda dapat menetapkan tujuan yang relevan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis Anda. Langkah ini menjadi pondasi yang penting dalam mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Tujuan utama dari penggunaan rasio keuangan yaitu dapat memberikan pemahaman yang mendalam terkait kinerja keuangan dalam suatu perusahaan. Dengan memahami rasio keuangan, para pemangku kepentingan, seperti para investor, manajemen perusahaan, kreditur, dan analisis keuangan, dapat mencapai beberapa tujuan strategis, diantaranya yaitu: 1. Evaluasi Kinerja Penggunaan rasio keuangan bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke waktu, memberikan pemegang saham dan investor terkait wawasan mengenai apakah perusahaan sedang mengalami pertumbuhan atau menghadapi kesulitan finansial. Pemahaman terhadap tren kinerja ini sangat berharga dalam mendukung pengambilan keputusan investasi yang cerdas. 2. Perbandingan Rasio keuangan memungkinkan perbandingan antara perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sama. Dengan membandingkan rasio keuangan, investor dapat memilih investasi yang paling sesuai dengan tujuan dan tingkat risiko mereka. Selain itu, rasio ini juga membantu dalam menilai sejauh mana kinerja perusahaan jika dibandingkan dengan pesaingnya di pasar. 3. Pengambilan Keputusan Rasio keuangan juga menyediakan dasar yang solid dan kuat untuk pengambilan keputusan. Manajemen perusahaan dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mengidentifikasi sektor-sektor di mana perusahaan memerlukan peningkatan atau perbaikan. Sebagai contoh, apabila rasio keuangan menunjukkan efisiensi penggunaan aset yang rendah, manajemen dapat mencari cara untuk dapat meningkatkan pemanfaatan aset tersebut. 4. Evaluasi Risiko dan Kecukupan modal Rasio keuangan membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko dan kecukupan modal perusahaan. Rasio solvabilitas, sebagai contoh yaitu dapat membantu menilai kemampuan perusahaan untuk dapat membayar utang jangka panjang. Informasi tersebut sangat penting bagi kreditur dan investor yang ingin memahami tingkat risiko yang terkait dengan investasi atau pemberian pinjaman kepada perusahaan. 5. Pemantauan Kesehatan Finansial Pemantauan rasio keuangan secara terus menerus dapat membantu dalam menjaga kestabilian kesehatan finansial perusahaan. Hal tersebut dapat memungkinkan manajemen agar mengambil tindakan yang sekiranya dapat dilakukan jika terdapat perubahan dalam kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan.
Selain fungsi dan tujuannya, rasio keuangan juga memiliki beberapa jenis rasio keuangan yang perlu Anda pahami supaya penggunaannya dapat memberikan manfaat yang tepat sasaran. Berikut adalah beberapa contoh jenis rasio keuangan yang wajib Anda ketahui, diantaranya yaitu: 1. Rasio Likuiditas ( Liquidity Ratio) Liquidity Ratio atau disebut juga sebagai Rasio Likuiditas yaitu jenis rasio keuangan yang berfungsi sebagai menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau utang lancar. Hal ini dapat dicapai dengan menghitung perbandingan antara aset lancar perusahaan dan kewajiban lancar. Rasio Likuiditas dapat diukur melalui beberapa rasio berikut, diantaranya yaitu: a.) Rasio Lancar (Current Ratio): Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan agar dapat membayar seluruh utang jangka pendeknya dengan menggunakan seluruh aset lancarnya. b.) Rasio Cepat (Quick Ratio): Rasio ini dimanfaatkan untuk dapat mengukur bagaimana kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek tanpa melibatkan persediaan, sehingga hanya memperhitungkan aset lancar tertentu. c.) Cash Ratio: Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dengan mengukur perbandingan jumlah kas atau setara kas dengan total aset yang lancar. 2. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Jenis rasio keuangan yang kedua yaitu Rasio Aktivitas atau disebut juga sebagai Activity Ratio, jenis rasio keuangan ini digunakan untuk menilai optimalisasi penggunaan atau tingkat aktivitas aset perusahaan, sebagai contoh seperti dibawah ini, yaitu: a.) Perputaran Piutang: Pada rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola kebijakan kredit dan penagihan piutangnya. b.) Perputaran Persediaan: Pada rasio ini merupakan rasio yang memberikan wawasan tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaan atau stoknya. c.) Perputaran Aset Tetap: pada rasio ini digunakan untuk menilai efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset tetap yang dimilikinya, seperti properti, tanah, atau peralatan. d.) Perputaran Total Aset: Pada rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan total asetnya, mencakup aset lancar dan aset tetap. 3. Rasio Solvabilitas ( Solvability Ratio) Jenis rasio keuangan yang ketiga yaitu Rasio Solvabilitas atau disebut juga sebagai Solvability Ratio, jenis rasio keuangan ini merupakan rasio yang digunakan untuk mencari tahu apakah perusahaan memiliki kemampuan terkait dengan pembayaran keseluruhan terhadap utang jangka pendek maupun utang jangka panjang yang dimilikinya. Rasio tersebut juga memiliki beberapa macam contoh, diantaranya sebagai berikut: a.) Rasio Utang terhadap Aktiva: pada rasio ini juga dikenal sebagai Total Debt to Asset Ratio, merupakan persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana harta atau aktiva perusahaan mampu untuk menutupi utang yang dimilikinya. b.) Rasio Utang terhadap Ekuitas: Pada rasio ini juga dikenal sebagai Total Debt to Equity Ratio, yaitu perhitungan yang bertujuan untuk memastikan proporsi utang jangka panjang perusahaan dalam kaitannya dengan total modal sendiri atau ekuitas. 4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Pada rasio keuangan yang terakhir yaitu Rasio Profitabilitas atau disebut juga sebagai Profitability Ratio, janis rasio keuangan ini merupakan rasio yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana besar rasio keuntungan serta laba yang sudah berhasil dikumpulkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Pada Rasio Profitabilitas juga memiliki berbagai jenis rasio, diantaranya sebagai berikut: a.) Gross Profit Margin atau yang juga dikenal sebagai Margin Laba Kotor, rasio ini digunakan untuk menentukan persentase sisa penjualan setelah dikurangkan dengan harga pokok penjualan. b.) Operation Profit Margin atau yang juga dikenal sebagai Margin Laba Operasional, rasio ini digunakan untuk mengukur laba operasional perusahaan sebagai persentase dari penjualan bersih. c.) Net Profit Margin atau yang juga dikenal sebagai Margin Laba Bersih, rasio ini bertugas untuk mengukur laba bersih sebagai persentase dari total pengeluaran perusahaan, termasuk bunga dan pajak. d.) Return on Investment atau disingkat menjadi ROI merupakan perhitungan yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba atau keuntungan melalui investasi yang dilakukannya. e.) Return on Assets atau yang disebut juga sebagai Rentabilitas Ekonomis, rasio ini digunakan untuk mengukur laba perusahaan sebagai persentase dari total aktiva atau aset yang dimiliki. 5. Rasio Nilai Pasar Rasio nilai pasar merupakan salah satu jenis rasio keuangan yang berfungsi untuk menilai suatu harga saham di sebuah perusahaan. Rasio nilai pasar juga digunakan untuk memberikan informasi penting terkait dengan bagaimana pasar bisa menilai value sebuah perusahaan dari harga sahamnya.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat penting dalam analisis dan manajemen keuangan perusahaan, memberikan kontribusi signifikan dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi keuangan. Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang diperoleh dari rasio keuangan, diantaranya yaitu: 1. Membantu Mengantisipasi Kinerja di Masa Depan Rasio keuangan berperan penting dalam membantu perusahaan untuk dapat mengantisipasi kinerja mereka di masa mendatang. Dengan mengevaluasi perkembangan rasio dari waktu ke waktu, perusahaan dapat membuat proyeksi yang lebih akurat terkait dengan perkembangan kondisi keuangan mereka di masa mendatang. 2. Menjembatani Komunikasi Perusahaan dengan Para Pemangku Kepentingan Rasio keuangan juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang penting antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, dan pemegang saham. Rasio keuangan juga memberikan wawasan terkait dengan kesehatan finansial perusahaan dan membantu menjelaskan strategi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. 3. Dapat Membandingkan Kinerja perusahaan dengan Kompetitor Dengan memanfaatkan rasio keuangan, perusahaan dapat melakukan perbandingan kinerjanya dengan pesaing atau kompetitior dalam industri yang sama. Pada proses ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam konteks persaingan, yang mana dapat menjadi landasan untuk perbaikan dan pengembangan strategi yang lebih efektif. 4. Sebagai Bahan Evaluasi dan Dasar Pengambilan Keputusan Rasio keuangan merupakan alat penting dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Manajemen dapat menggunakan rasio tersebut untuk mengidentifikasi area yang sekiranya memerlukan perbaikan atau peningkatan. Selain itu, rasio keuangan juga berfungsi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan strategis yang lebih cerdas. 5 Dapat Mengukur Kinerja Perusahaan Salah satu manfaat utama dari rasio keuangan yaitu kemampuannya untuk dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan. Beberapa rasio seperti profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aset, menghasilkan laba, dan membayar utang. 6. Kemampuan dalam Menentukan Pembayaran Utang Rasio keuangan, khususnya yaitu rasio solvabilitas dapat membantu perusahaan menilai kemampuan mereka untuk membayar utang jangka panjang. Hal tersebut memiliki kepentingan khusus bagi kreditur dan pemberi pinjaman yang ingin memahami tingkat risiko yang terkait dengan memberikan pinjaman atau berinvestasi dalam perusahaan.
Dalam memahami terkait dengan rasio keuangan, ada beberapa contoh metode analisis yang dapat dimanfaatkan dalam menetukan atau menganalisa rasio keuangan. Berikut merupakan beberapa contoh metode analisis dari rasio keuangan, diantaranya yaitu: 1. Analisis Time Series dan Forecasting Pada analisis yang pertama yaitu metode analisis time series dan forecasting, analisis ini digunakan dengan membandingkan data dan informasi keuangan perusahaan dari satu periode tertentu dengan periode lainnya. Tujuan dari analisis tersebut yaitu untuk membuat prediksi tentang kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang. Analisis ini juga mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi sebuah perusahaan, seperti peraturan pemerintah, akuisisi, perubahan dalam pemanfaatan teknologi, dan perubahan dalam kompetisi dengan pesaing atau kompetitor. 2. Analisis Common Size Pada analisis yang kedua yaitu metode analisis Common Size, analisis ini biasanya dilakukan untuk meneliti terkait dengan 3 laporan keuangan penting dalam perusahaan, seperti laporan arus kas, neraca, dan juga laporan laba rugi. Cara melakukan analisis dengan menggunakan metode analisis common size yaitu dengan melakukan perhitungan secara satu per satu pada rekening yang berkaitan terhadap ketiga laporan keuangan tersebut. Biasanya setiap item barisnya dijadikan untuk bahan evaluasi dengan membuat persentase dari jumlah dasar pada satu periode keuangan. Analisis tersebut dilakukan bertujuan untuk mencari tahu apakah pengaruh dari setiap item dan kontribusinya terhadap kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Setiap jenis rasio keuangan memiliki rumus perhitungan yang unik dan menarik. Berikut merupakan rumus perhitungan rasio keuangan berdasarkan jenisnya, diantaranya sebagai berikut: 1. Rasio Laba Rasio laba dapat dihitung dengan berbagai pendekatan. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan margin dari laba kotor, yang dapat menunjukkan perbandingannya dengan penjualan. Rumus perhitungan rasio laba dengan pendekatan ini adalah seperti berikut: Laba Kotor : Penjualan = Persentase Laba Kotor Selain itu, rasio ini juga dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan keuntungan operasional terhadap penjualan untuk menilai tingkat efektivitasnya. Pendekatan lain untuk mengukur rasio laba yaitu dengan melalui laba bersih setelah dipotong pajak. Untuk menghitung rasio laba bersih terhadap penjualan, rumusnya yaitu laba bersih dibagi oleh penjualan. Laba Bersih : Penjualan Rasio laba juga dapat diidentifikasi melalui pendekatan dengan menggunakan ROA atau disebut juga dengan Return on Assets dan juga ROI atau disebut juga sebagai Return on Investment. Dalam pendekatan ROA, perusahaan dapat menilai sejauh mana aset dapat digunakan untuk menghasilkan laba. Rumus rasio ROA ini adalah laba bersih dibagi oleh jumlah aset perusahaan. Sementara itu, ROI (Return on Investment) merupakan rasio profitabilitas yang berguna untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan berdasarkan investasi yang dilakukan. Rumus ROI adalah laba bersih dibagi oleh nilai investasi. Laba Bersih : Nilai Investasi 2. Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas) Rasio likuiditas terdiri dari tiga macam jenis. Yang pertama yaitu rasio lancar atau disebut juga dengan current raito, rasio ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancar. Rumus perhitungan rasio lancar adalah aktiva lancar dibagi oleh utang lancar. Aktiva Lancar : Utang lancar Jenis kedua adalah rasio cepat atau quick ratio, yang berguna untuk memprediksi serta menganalisis seberapa baik perusahaan dapat menangani kewajiban, baik yang berjangka pendek maupun panjang. Cara menghitung rasio cepat adalah seperti berikut: ((Aktiva Lancar - Persediaan) : Utang Lancar) x 100 persen Jenis yang ketiga yaitu cash ratio atau disebut juga sebagai rasio kas, rasio ini berguna untuk dapat mengetahui terkait perbandingan antara aktiva lancar serta kas perusahaan dengan kewajiban lancar. Rumus perhitungan untuk mengetahui rasio kas adalah seperti berikut: ((Kas + Aktiva yag Setara Kas) : Utang Lancar) x 100 persen 3. Rasio Utang Rasio utang atau dikenal juga sebagai solvency ratio, rasio utang dapat diidentifikasi melalui dua metode pendekatan. Yang pertama yaitu pendekatan aktiva, yang dapat mengenalisis dana yang diperoleh dari utang. Rumus perhitungan rasio dengan pendekatan ini adalah total utang dibagi total aktiva dikali dengan serratus persen. Rumusnya seperti berikut: (Total Utang : Total Aktiva) x 100 persen Metode pendekatan yang kedua yaitu melalui modal atau ekuitas. Metode ini digunakan untuk menganalisis total utang perusahaan dalam perbandingan dengan modalnya. Idealnya, beban utang tidak seharusnya lebih besar daripada nilai modal, sehingga semakin kecil persentase atau rasio utang, semakin menunjukkan kondisi finansial yang sehat. 4. Rasio Aktivitas Pada rasio aktivitas dapat diukur dengan menggunakan empat metode pendekatan. Yang pertama yaitu dengan menghitung jumlah dari piutang yang tersebar menggunakan rumus jumlah piutang dibagi rerata piutang. Semakin tinggi jumlah piutang yang beredar, nilai keuangan akan semakin menjadi lebih baik. Untuk rumusnya seperti berikut: Jumlah Piutang : Rata-rata Piutang Metode yang kedua yaitu berdasarkan putaran terkait aktiva tetap supaya mampu mengetahui terkait degan maksimal penjualan sesuai dengan penggunaan aktiva tetap. Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut: Penjualan : Aktiva Tetap Metode yang ketiga yaitu rasio aktivitas dapat dihitung dengan melakukan pendekatan persediaan. Rumus yang digunakan yaitu harga pokok penjualan atau HPP dibagi persediaan, rumusnya seperti berikut: Harga Pokok Penjualan atau HPP : Aktiva Tetap Metode yang terakhir dari rasio Aktivitas yaitu perputaran terhadap jumlah aktiva. Rumus untuk menghitung rasio aktivitas menggunakan pendekatan tersebut yaitu penjualan dibagi jumlah aktiva, seperti berikut: Penjualan : Jumlah Aktiva
Memahami rasio keuangan merupakan aspek penting dalam manajemen perusahaan, mengingat keputusan bisnis yang tepat bergantung pada informasi keuangan yang akurat. Tanpa adanya pemahaman yang baik terkait rasio keuangan, perusahaan akan mengambil beberapa langkah yang berisiko sangat tinggi, meningkatkan potensi kerugian yang substasial. Dengan demikian, pemahaman yang baik terhadap rasio keuangan memberikan dasar yang kokoh bagi sebuah perusahaan dalam mengambil keputusan yang cerdas, menjaga kesehatan finansial, dan bersaing efektif di pasar. Dan juga analisis time series dan forecasting, serta analisis common size, metode-metode ini dapat membantu dalam memahami tren kinerja perusahaan dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan industri sejenis.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..