+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Strategi Pivot Bisnis: Menghadapi Perubahan Pasar dengan Sukses, Pengertian, Keuntungan, Tips & Trik

8 June, 2023   |   Lefanre

Strategi Pivot Bisnis: Menghadapi Perubahan Pasar dengan Sukses, Pengertian, Keuntungan, Tips & Trik

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, perubahan pasar merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Ketika kondisi bisnis mengalami perubahan yang signifikan, organisasi perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mengubah strategi mereka. Inilah yang disebut dengan "pivot bisnis". Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep pivot bisnis dan mengungkap bagaimana beberapa perusahaan sukses mengimplementasikannya.

 

Pengertian Pivot Bisnis

Pivot bisnis adalah proses strategis di mana sebuah perusahaan mengubah model bisnis atau fokus operasionalnya secara signifikan untuk menghadapi perubahan pasar. Pivot bisnis dapat melibatkan perubahan dalam segmen pasar yang ditargetkan, produk atau layanan yang ditawarkan, teknologi yang digunakan, atau bahkan model pendapatan yang digunakan oleh perusahaan.

 

Alasan untuk Melakukan Pivot Bisnis

Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan mungkin perlu melakukan pivot bisnis. Beberapa faktor yang dapat memicu pivot bisnis antara lain perubahan dalam preferensi pelanggan, kemunculan teknologi baru, perubahan regulasi industri, persaingan yang ketat, atau bahkan dampak dari peristiwa global seperti pandemi.

 

Perusahaan-Perusahaan yang Sukses Melakukan Pivot Bisnis

a. Netflix
Dalam awal berdirinya, Netflix adalah perusahaan yang menyewakan DVD melalui pos. Namun, dengan munculnya streaming video, Netflix melakukan pivot bisnis dengan memindahkan fokus mereka ke layanan streaming. Keputusan ini membawa mereka menjadi salah satu platform streaming terbesar di dunia.

b. Instagram
Awalnya, Instagram adalah sebuah aplikasi bernama Burbn yang memungkinkan pengguna mengunggah foto dan melakukan pemeriksaan lokasi. Namun, setelah menemui kesulitan dalam bersaing dengan platform lain, mereka melakukan pivot bisnis dengan mengubah fokus mereka menjadi aplikasi berbagi foto yang sederhana. Keputusan ini membawa mereka menjadi salah satu platform media sosial terpopuler saat ini.

c. Slack
Slack awalnya dikembangkan sebagai alat internal untuk tim pengembangan perusahaan perangkat lunak bernama Tiny Speck. Namun, setelah menyadari potensi besar dari alat komunikasi ini, mereka melakukan pivot bisnis dengan memutuskan untuk fokus pada pengembangan Slack sebagai produk utama mereka. Slack menjadi salah satu platform komunikasi kolaboratif terkemuka di dunia.

 

Tips untuk Sukses Melakukan Pivot Bisnis

a. Analisis pasar dan pelanggan dengan cermat untuk mengidentifikasi tren dan kebutuhan yang berkembang.
b. Jaga fleksibilitas dalam organisasi untuk memungkinkan perubahan dan inovasi.
c. Gunakan data dan informasi yang tersedia untuk menginformasikan keputusan pivot bisnis.
d. Libatkan seluruh tim dalam proses perencanaan dan implementasi pivot bisnis.
e. Tetap terbuka terhadap umpan balik dan pelajaran yang diperoleh selama proses pivot bisnis.

Pivot bisnis merupakan strategi yang penting untuk membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat. Dalam menghadapi perubahan yang tidak terelakkan, penting bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan melakukan pivot bisnis yang tepat. Studi kasus perusahaan-perusahaan seperti Netflix, Instagram, dan Slack menunjukkan betapa pentingnya kemampuan untuk mengubah arah bisnis saat diperlukan. Dengan menerapkan tips yang disebutkan di atas dan tetap berorientasi pada pasar dan pelanggan, perusahaan dapat menghadapi perubahan dengan sukses dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
 

Langkah-langkah Implementasi Pivot Bisnis

1. Evaluasi dan Analisis Mendalam 
Langkah pertama dalam implementasi pivot bisnis adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasar, tren industri, dan kebutuhan pelanggan saat ini. Analisis ini harus melibatkan pengumpulan data, riset pasar, dan wawancara dengan pelanggan untuk memahami perubahan yang terjadi dan mengidentifikasi peluang baru.

2. Identifikasi Area Pivot 
Berdasarkan hasil analisis, identifikasi area di mana pivot bisnis akan dilakukan. Ini bisa melibatkan perubahan dalam segmen pasar yang ditargetkan, diversifikasi produk atau layanan, pengadopsian teknologi baru, atau penyesuaian model pendapatan. Pilih area pivot yang paling sesuai dengan perubahan pasar dan kekuatan perusahaan.

3. Pengembangan Strategi 
Setelah mengidentifikasi area pivot, buat strategi yang jelas dan terperinci untuk melaksanakan perubahan tersebut. Tentukan langkah-langkah konkret yang perlu diambil, sumber daya yang diperlukan, dan jadwal implementasi. Pastikan strategi tersebut sesuai dengan visi jangka panjang perusahaan dan tujuan yang ingin dicapai.

4. Komunikasi dan Keterlibatan Tim 
Penting untuk melibatkan seluruh tim dalam proses pivot bisnis. Sampaikan visi, alasan, dan manfaat dari pivot kepada tim, dan dorong mereka untuk berkontribusi dengan ide-ide dan umpan balik mereka. Tim yang terlibat dan berkomitmen akan lebih mampu mengimplementasikan perubahan dengan sukses.

5. Uji Coba dan Iterasi 
Lakukan uji coba terhadap pivot bisnis secara bertahap. Mulai dengan skala kecil atau di pasar yang terbatas, dan evaluasi hasilnya. Jika perlu, lakukan iterasi dan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas pivot. Jangan takut untuk mengubah strategi jika data dan umpan balik menunjukkan bahwa penyesuaian lebih lanjut diperlukan.

6. Pemantauan dan Pengukuran 
Selama dan setelah implementasi pivot, lakukan pemantauan dan pengukuran terhadap kinerja bisnis. Gunakan indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs) yang relevan untuk melihat apakah pivot berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Tetap terbuka terhadap perubahan dalam perjalanan dan siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

7. Fleksibilitas dan Inovasi Berkelanjutan: Penting untuk menjaga fleksibilitas dalam organisasi dan terus mendorong inovasi. Lingkungan bisnis terus berubah, dan perusahaan yang berhasil adalah yang dapat mengantisipasi dan merespons perubahan dengan cepat. Selalu tinjau kondisi pasar, pelanggan, dan teknologi terbaru untuk mengidentifikasi peluang pivot bisnis di masa depan.


Implementasi pivot bisnis merupakan proses yang kompleks dan memerlukan analisis mendalam, strategi yang baik, dan keterlibatan tim yang kuat. Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen untuk beradaptasi dengan perubahan, perusahaan dapat berhasil dalam menghadapi tantangan pasar dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

 

Mengatasi Tantangan dalam Pivot Bisnis

Meskipun pivot bisnis dapat menjadi strategi yang kuat, ada tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses implementasinya. Berikut adalah beberapa tantangan umum dan cara mengatasinya:

1. Ketidakpastian: Perubahan pasar dan pengambilan keputusan berisiko dapat menciptakan ketidakpastian yang tinggi. Untuk mengatasi ini, penting untuk melakukan riset yang mendalam, mengumpulkan data yang valid, dan menggunakan analisis yang solid dalam pengambilan keputusan. Gunakan pendekatan berbasis bukti dan jangan ragu untuk melakukan eksperimen kecil sebelum melakukan pivot secara penuh.

2. Perlawanan terhadap Perubahan: Beberapa anggota tim atau pemangku kepentingan mungkin tidak nyaman dengan perubahan yang diusulkan. Untuk mengatasi ini, komunikasikan dengan jelas visi dan manfaat dari pivot bisnis. Libatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan dan berikan dukungan yang diperlukan. Berikan informasi yang memadai dan buat argumen yang kuat untuk meyakinkan mereka tentang kebutuhan perubahan.

3. Sumber Daya Terbatas: Implementasi pivot bisnis sering kali memerlukan sumber daya tambahan, baik dalam hal keuangan, tenaga kerja, atau teknologi. Untuk mengatasi tantangan ini, lakukan perencanaan yang matang dan alokasikan sumber daya dengan bijaksana. Jika sumber daya terbatas, pertimbangkan kerjasama strategis dengan mitra atau pihak ketiga untuk mengurangi beban.

4. Kesalahan dalam Pemahaman Pasar: Salah menginterpretasikan tren pasar atau kebutuhan pelanggan dapat menyebabkan pivot bisnis yang tidak berhasil. Penting untuk melakukan penelitian pasar yang cermat dan mendengarkan pelanggan dengan seksama. Gunakan data dan umpan balik yang valid untuk membentuk pemahaman yang akurat tentang pasar dan kebutuhan pelanggan.

5. Kurangnya Fleksibilitas: Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan selama implementasi pivot bisnis dapat menghambat kesuksesannya. Penting untuk tetap fleksibel dan siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan. Terus pantau perkembangan pasar dan pelanggan, serta jadilah proaktif dalam mengidentifikasi peluang pivot tambahan atau perbaikan yang diperlukan.


Meskipun pivot bisnis dapat memberikan keuntungan signifikan, tidak dapat diabaikan bahwa proses implementasinya memiliki tantangan tersendiri. Dengan pemahaman yang baik tentang tantangan ini dan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatasi hambatan dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam pivot bisnis. Penting untuk tetap berfokus pada pemahaman pasar yang baik, komunikasi yang efektif, dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.

 

Keberhasilan dan Keuntungan dari Pivot Bisnis

Meskipun pivot bisnis adalah proses yang menantang, berhasil melaksanakan pivot bisnis dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan, antara lain:

1. Penyesuaian dengan Perubahan Pasar 
Dengan melakukan pivot bisnis, perusahaan dapat mengadaptasi diri dengan perubahan pasar yang cepat dan mengantisipasi tren baru. Ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang berubah.

2. Peningkatan Keunggulan Bersaing
Pivot bisnis dapat membantu perusahaan mengembangkan keunggulan bersaing baru yang mungkin tidak dimiliki sebelumnya. Dengan mengubah model bisnis atau fokus operasional, perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang unik dan membedakan diri dari pesaing.

3. Penemuan Peluang Baru 
Pivot bisnis dapat membuka pintu bagi penemuan peluang baru yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya. Dengan menggeser fokus atau segmen pasar, perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas atau menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi.

4. Pertumbuhan dan Skalabilitas 
Pivot bisnis yang sukses dapat menjadi katalisator pertumbuhan perusahaan. Dengan mengubah strategi dan mencapai kesuksesan dalam bidang baru, perusahaan dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan pendapatan, dan mencapai tingkat skalabilitas yang lebih tinggi.

5. Meningkatkan Daya Tarik Investor 
Investor sering mencari perusahaan yang dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Melakukan pivot bisnis dengan sukses dapat meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor potensial, membuka peluang untuk pendanaan tambahan, dan meningkatkan valuasi perusahaan.

6. Keberlanjutan Bisnis 
Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah, keberlanjutan bisnis menjadi faktor kunci untuk kelangsungan perusahaan. Pivot bisnis membantu perusahaan untuk tetap relevan, bertahan, dan berkembang di tengah perubahan pasar yang cepat.


Pivot bisnis adalah strategi yang penting untuk membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan pasar dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun ada tantangan dalam implementasi pivot bisnis, keberhasilannya dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, seperti penyesuaian dengan perubahan pasar, peningkatan keunggulan bersaing, penemuan peluang baru, pertumbuhan, dan daya tarik investor. Dengan pendekatan yang tepat, keterlibatan tim yang kuat, dan fleksibilitas yang baik, perusahaan dapat sukses dalam melakukan pivot bisnis dan menghadapi tantangan yang ada.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda