E-commerce merupakan singkatan dari dua kata electronic dan commerce. Secara harfiah berarti perdagangan elektronik. Dengan kata lain, segala bentuk perdagangan melibatkan proses penjualan dan pendistribusian barang melalui jaringan elektronik atau online. Sederhananya, E-commerce adalah jenis perdagangan yang dilakukan secara online menggunakan Internet. E-commerce dapat dilakukan melalui komputer, laptop dan smartphone. Ada berbagai layanan yang dapat diperoleh melalui E-commerce, seperti pembelian tiket kereta api, pembayaran pada tagihan listrik dan air, serta penyediaan layanan perbankan dan surat berharga. Perdagangan elektronik dapat berbentuk business-to-business (B2B), business-to-consumer (B2C), consumer-to-consumer (C2B), dan consumer-to-business (C2B).
1. Loudon E-commerce adalah suatu proses pada transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya secara elektronik dengan bantuan komputer sebagai perantara untuk melakukan sebuah transaksi. 2. Kotler dan Amstrong Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian E-commerce adalah saluran online yang dapat dijangkau oleh seseorang melalui komputer. Saluran ini umumnya digunakan oleh seseorang pebisnis untuk menjalankan aktivitas pada bisnisnya. Sedangkan bagi konsumen, saluran ini digunakan untuk mencari sebuah informasi sampai dengan menentukan pilihan dan akhirnya melakukan transaksi sampai dengan selesai.
E-commerce adalah aktivitas belanja secara online yang dilakukan dengan menggunakan jaringan pada internet, dan transaksinya dapat diselesaikan dengan cara melakukan transfer digital. Terdapat 4 perspektif yang mereka kemukakan mengenai definisi pada E-commerce, yaitu sebagai berikut: 1. Perspektif Komunikasi E-commerce bisa disebut sebagai suatu proses pada pengiriman barang, layanan, informasi, sampai dengan pada pembayaran melalui komputer atau jaringan internet dengan peralatan elektronik yang lainnya. 2. Perspektif Proses Bisnis E-commerce merupakan sebuah bentuk aplikasi dari teknologi menuju otomatisasi dari pada transaksi bisnis dan aliran kerja. 3. Perspektif Online E-commerce menyediakan suatu kemudahan Anda untuk menjual dan membeli produk serta menemukan informasi melalui internet atau sarana lainnya. 4. Perspektif Layanan E-commerce bisa berfungsi sebagai sarana untuk memenuhi keinginan Anda pada sebuah perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya pada layanan (service cost) saat meningkatkan kualitas produk dan kualitas kecepatan pada pengiriman produk tersebut.
Bisa turut aktif dalam tren pada perdagangan E-commerce pastinya akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi kamu sebagai pelaku pada bisnis. Jika kamu tidak ingin ketinggalan dalam hal ini, memahami pengertian dan jenis-jenis E-commerce secara lebih rinci. Berikut jenis jenis E-commerce sebagai berikut: 1. Business-to-Business (B2B) B2B bisa dibilang merupakan jenis e-commerce terbesar, karena terkait langsung dengan transaksi antar perusahaan atau unit bisnis. Biasanya ada banyak pembelian pada produk di setiap transaksi B2B. Misalnya, perusahaan farmasi yang memasok dan menjual produknya ke rumah sakit swasta dalam skala yang besar. Konsep B2B karena itu berfokus pada kuantitas atau jumlah produk yang akan dijual daripada secara tidak langsung tergantung pada jumlah jenis produk yang dijual. 2. Business-to-Consumers (B2C) Salah satu jenis e-commerce selanjutnya adalah B2C atau lebih dikenal dengan B2C. Konsep seperti ini mungkin merupakan jenis transaksi paling umum yang akan Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. mengapa? Dengan konsep B2C, produsen menawarkan dan menjual produknya langsung ke konsumen. Konsep bisa sama dengan sistem perdagangan eceran. Bedanya, proses perdagangan dan transaksi dilakukan secara online dan tidak dengan cara tradisional biasa. 3. Consumer-to-Consumer (C2C) Konsep C2C memungkinkan konsumen untuk saling menawarkan dan menjual barang. Sistem perdagangan seperti ini pada umumnya membutuhkan suatu media atau wadah dimana segala sesuatunya dapat diatur untuk memudahkan proses jual beli dan perdagangan. Contoh media yang dimaksud adalah website seperti OLX dan Kaskus yang dapat mempertemukan penjual dengan pembeli. 4. Consumer-to-Business (C2B) C2B adalah konsep yang berbanding terbalik dengan B2C. Disinilah proses jual beli berlangsung, dimana transaksi dilakukan dari konsumen ke pelaku usaha. Dalam konsep ini, konsumen bertindak sebagai pihak yang memasarkan suatu jasa, produk, atau jasa kepada suatu bisnis yang membutuhkan. Dalam model C2B, toko atau perusahaan diuntungkan dari kesediaan konsumen untuk menjual barang atau jasa kepada perusahaan, sedangkan konsumen menawarkan atau menjual barang atau jasa melalui pembayaran langsung atau menjual barang atau jasa secara gratis atau dengan harga murah. Dapatkan keuntungan dengan menerima layanan. 5. Online-to-Offline (O2O) Jenis e-commerce ini biasanya menggunakan dua saluran untuk layanan perdagangan: online dan offline. Jaringannya adalah sistem online, tetapi eksekusi dapat dilakukan secara offline maupun online. Contoh yang paling nyata dari konsep tersebut adalah layanan Gojek atau Grab, yang dapat melakukan dua jenis transaksi: online dan offline. O2O bertujuan untuk menarik konsumen online ke toko fisik sekaligus menciptakan pengalaman digital yang lengkap sebelum, selama dan setelah transaksi. 6. Consumer-to-Administration (C2A) Pada dasarnya, C2A memiliki konsep yang hampir sama dengan C2B. Perbedaannya terletak pada tujuan dari target penjualan. Di mana di C2B konsumen menyediakan produk dan layanan untuk bisnis, di C2A kegiatan ini disediakan untuk pemerintah. Dalam konsep ini, transaksi pada produk biasanya sangat jarang, sedangkan transaksi jasa lebih sering terjadi. 7. Business-to-Public Administration (B2PA) Dalam jenis e-commerce ini, produsen atau perusahaan menawarkan dan menjual produk dan jasa kepada pemerintah. Proses transaksi dan proses jual beli biasanya dilakukan dengan cara tender.
Padahal, keberadaan E-commerce sebagai cara baru dalam sebuah perdagangan dan jual beli akan membawa banyak manfaat positif bagi pelaku bisnis dan konsumen. Tidak ada pihak yang merasa kehilangan dengan cara apa pun. Jadi apa manfaat dari tren perdagangan di E-commerce ini yaitu sebagai berikut: 1. Efisiensi Waktu dan Tenaga Jika transaksi dan proses jual beli masih tradisional dilakukan dengan tatap muka, pembeli suka atau tidak suka harus mendatangi toko atau point of sale tempat penjual menawarkan dan menjual barangnya. Penjual juga dapat memilih untuk menjual produk mereka dari door to door langsung ke konsumen. Cara ini tentu membutuhkan waktu dan tenaga. E-commerce tidak lagi membutuhkan itu. Dimulai dengan proses promosi, Anda dapat memasarkan, memesan, dan membayar produk Anda kapan saja, di mana saja. Jadi Anda dapat menghabiskan waktu dan energi Anda untuk hal-hal lain yang lebih produktif. 2. Tidak Perlu Modal dalam Jumlah Besar E-commerce merupakan sistem yang memungkinkan pelaku bisnis yang tidak memiliki toko dalam bentuk fisik. Hal ini terjadi karena proses jual beli dan semua transaksi dilakukan secara online. Ini mengurangi biaya pada sewa ruang atau cabang untuk membuka toko secara fisik. 3. Menjadi Bisnis Lintas Wilayah Bisnis lintas wilayah di sini berarti bisnis yang beroperasi pada e-commerce dapat menjangkau pasar yang lebih besar. Teknologi di Internet membuat penawaran produk Anda terlihat dan tersedia bagi konsumen di berbagai lokasi, kota, pulau, dan benua. 4. Bisnis yang Fleksibel Apa yang menjadikan e-commerce sebagai cara berbisnis yang fleksibel? Karena dapat dioperasikan dan dikelola dari mana saja dan kapan saja. Tidak perlu pergi ke toko. Buka dan tutup setiap hari. Bisnis dapat menangani sendiri dengan hanya duduk di rumah dan melakukan hal-hal lain. Dari sudut pandang konsumen, katalog produk tersedia dengan mudah kapan saja, di mana saja, 24 jam sehari. Selain itu, pemilihan produk dengan harga yang berbeda akan tidak terbatas. 5. Memudahkan Pengembangan Bisnis Seiring dengan meluasnya jangkauan pasar perusahaan Anda, hal itu memudahkan untuk proses pengembangan atau ekspansi pada bisnis. Anda bahkan bisa mengatakan bahwa E-commerce adalah jalan yang harus ditempuh.
Bahkan, beberapa orang mungkin tidak tahu bahwa ada perbedaan yang mendasar antara E-commerce dan Marketplace. Orang-orang ini berpikir kedua hal ini sama atau merasa agak sulit untuk membedakannya. Untuk menghindari kebingungan, mari kita lihat perbedaan antara E-commerce dan Marketplace dari sudut yang berbeda. 1. Biaya Tentu saja, e-commerce datang dengan banyak biaya untuk memulai, tetapi Anda dapat yakin bahwa ini adalah investasi jangka panjang untuk bisnis Anda. Marketplace, di sisi lain, jarang membutuhkan biaya akuisisi, kecuali untuk proses produksi dan perolehan barang. Sebagian besar gratis. Apalagi jika Anda menggunakan sistem bisnis kami sebagai dropshipper atau reseller. 2. Tingkat Kesulitan Pembuatan E-commerce adalah bentuk bisnis dalam bentuk website yang pastinya terdapat berbagai kesusahan di sana-sini pada awal pembuatan. Kecuali kamu memang sudah berpengalaman dalam tahap pembuatan website. Marketplace bisa dijalankan hanya dengan tahap pendaftaran di awal, dan sangat mudah. 3. Jenis Produk yang Dipasarkan Produk yang umumnya ditawarkan dan dipasarkan dalam bentuk E-commerce adalah produk dalam skala besar, bermerek, dan juga yang memiliki brand awareness yang sangat tinggi. Pada marketplace, kamu bisa menjual dalam segala jenis produk sampai jasa. Mulai dari penjualan dan pembelian dalam bentuk besar atau eceran. 4. Tahap Promosi Promosi pada e-commerce tentunya bisa kamu atur dan jadwalkan sendiri. Kapan harus memberikan promo untuk momen-momen yang khusus, kapan untuk memberikan potongan harga, flash sale, dan lain-lain. Berbeda dengan marketplace yang mengatur penuh pada sistem promosinya. Kamu hanya perlu menunggu dan mempersiapkan produk dan proses pada pengiriman.
Pengertian yang sederhana dari E-commerce adalah segala dari bentuk perdagangan yang prosesnya berlangsung secara online dengan menggunakan teknologi berupa jaringan internet. Anda dapat melakukan E-commerce dari komputer Anda, laptop, tablet, dan berbagai jenis gadget lainnya. Jenis E-commerce dapat dibagi menjadi tujuh kategori, termasuk deskripsi, konsep, dan contoh. Adanya perdagangan elektronik diharapkan dapat membuat proses jual beli dan transaksi antara penjual dan pembeli agar menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu, E-commerce juga membantu banyak bisnis lain, seperti: Efisiensi waktu dan tenaga, potensi pengembangan atau perluasan pada usaha. Satu hal penting yang perlu diingat adalah bahwa apapun jenis E-commerce yang akan diterapkan di perusahaan Anda, Anda harus selalu ingat untuk menyimpan catatan yang bersih dan rinci dari semua transaksi, karena ini akan mempengaruhi proses laporan pada bisnis keuangan. Anda dapat membuat web ecommerce anda sendiri dengan memesannya di IDMETAFORA IDMETAFORA Menawarkan Enterprise resource planning (ERP) adalah aplikasi bisnis yang terintegrasi. Aplikasi ERP membantu proses operasional bisnis yang luas dan mendalam, seperti yang ditemukan dalam proses pembelian, pengelolaan gudang, penjualan, keuangan, SDM, distribusi, manufaktur, layanan, dan rantai pasokan. Hubungi kami di : 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723. Jl. Damai No.36, Sleman, Yogyakarta.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..